Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYenny Hermanto Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
PENGERTIAN DAKWAH,TUJUAN DAKWAH, KATEGORI OBYEK AKWAH
فقه الدعوة 1 FIQH DAKWAH I PENGERTIAN DAKWAH,TUJUAN DAKWAH, KATEGORI OBYEK AKWAH PROF.DR.KH.DIDIN HAFIDHUDDIN, MS
2
PENGERTIAN DAKWAH Kata da’wah secara bahasa (لغة) berasal dari bahasa Arab (دعا – يدعو - دعوة) yang memiliki banyak makna, diantaranya adalah: Bermakna an-nida’, yaitu panggilan. Bermakna mengajak kepada sesuatu, atau mendorong orang lain untuk melakukan apa yang kita anjurkan. Bermakna mengajak pada suatu hal agar diyakini dan di dukung. Bermakna munajat atau do’a. (Taufiq Yusuf Al-Wa’iy, Fiqih Da’wah Ilallah, Jakarta: Penerbit Al-I’Tishom, 2011, hlm.7-8) Dakwah secara bahasa ini mengandung makna ajakan pada kebaikan yang akan menyelamatkan dan ajakan pada keburukan yang akan menyebabkan kecelakaan dan kehinaan. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah [2]: 221)
3
FIRMAN ALLAH SWT وَلاَ تَنكِحُواْ الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلأَمَةٌ مُّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِّن مُّشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلاَ تُنكِحُواْ الْمُشِرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُواْ وَلَعَبْدٌ مُّؤْمِنٌ خَيْرٌ مِّن مُّشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُوْلَـئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللّهُ يَدْعُوَ إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ. ﴿البقرة: ٢٢١﴾. “Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mu'min lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu'min) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu'min lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al-Baqarah [2]: 221).
4
HADITS NABI SAW عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا. {رواه مسلم وأحمد وأبو داود والترمذي والدارمي}. “Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa mengajak kepada petunjuk, maka bagi dirinya pahala sebagaimana pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikitpun pahala-pahala mereka, dan barangsiapa mengajak kepada kesesatan, maka atas dirinya dosa sebagaimana dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikitpun dosa-dosa mereka.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ad-Darimi).
5
Secara Istilah Imam Thabari memberikan pengertian yang lebih ringkas dan penuh makna tentang da'wah dengan menyatakan: "Dakwah adalah mengajak manusia kepada agama Islam baik dengan perkataan atau pun amal perbuatan". (Tafsir ath-Thabari 11/53). Firman-Nya dalam QS. Ali Imran [3] ayat 104). وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ. ﴿العمران: ١٠٤﴾. “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran [3]: 104).
6
Hukum Berdakwah Dakwah itu bersifat wajib dan menjadi tanggungjawab setiap orang Islam. Apapun posisi, jabatan, dan profesinya. Guru bisa berdakwah dengan ilmunya, aghniya/orang kaya dengan hartanya, pejabat dengan jabatannya, pedagang berdakwah dengan cara berdagang yang jujur dan amanah. Tetapi di dalam pelaksanaannya perlu dilakukan oleh sekelompok orang yang dipersiapkan dengan baik untuk melakukan kegiatan dakwah amar makruf nahi munkar. وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿ال عمران: ١٠٤﴾ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran:104).
7
FIRMAN ALLAH SWT ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ {النحل: 125}. “Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. (QS. an-Nahl:125) وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةً فَلَوْلاَ نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِي الدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُواْ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ. ﴿التوبة: ١٢٢﴾. “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu'min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah [9]: 122).
8
Tujuan Dakwah Tujuan dakwah adalah menegakkan agama Allah di muka bumi ini, dan mengislamkan kehidupan, baik kehidupan individu maupun masyarakat, sehingga tercapai individu yang bertauhid, dan masyarakat yang bertauhid, yang diwujudkan dalam ketakwaan, sehingga tercapai kehidupan yang penuh dengan keberkahan. Firman-Nya dalam QS. Al-A’raf [7] ayat 96. وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ. ﴿الأعراف: ٩٦﴾. “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-’Araf [7]: 96).
9
Mengajak orang-orang non Islam untuk memeluk ajaran Islam
Tujuan Dakwah Mengajak orang-orang non Islam untuk memeluk ajaran Islam فَإِنْ حَاجُّوكَ فَقُلْ أَسْلَمْتُ وَجْهِيَ لِلَّهِ وَمَنِ اتَّبَعَنِ وَقُلْ لِلَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَوَالْأُمِّيِّينَ ءَأَسْلَمْتُمْ فَإِنْ أَسْلَمُوا فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ وَاللَّهُبَصِيرٌ بِالْعِبَادِ Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS. Ali Imran:20)
10
Tujuan Dakwah Meningkatkan kualitas iman, Islam, dan ihsan kaum muslimin, sehingga mereka menjadi orang-orang yang mengamalkan Islam secara keseluruhan (kaffah). Firman Allah Swt QS. al-Baqarah (2): 208; يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطوَاتِ الشيْطَانِ إِنهُ لَكمْ عدُوٌّ مُبين Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
11
Tujuan Dakwah Menyebarkan kebaikan (amar ma’ruf) dan mencegah kemaksiatan (nahi munkar) وَلتكُن مِنكُم أُمّة يَدعُونَ إلى الخَيرِ ويَأمُرُونَ بِالمعرُوفِ وَيَنهونَ عَنِ المنكَرِ وأُولئك هُمُ المفلحِونَ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104).
12
Membangun Masyarakat Islami
Tujuan Dakwah Membangun Masyarakat Islami وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ. ﴿الأعراف: ٩٦﴾. “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-’Araf [7]: 96). وَالْعَصْرِ(1) إِنَّ الإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ(2) إِلاَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(3( Demi masa.(1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. (2) Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati, supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-Ashr: 1-3).
13
Kategori obyek dakwah ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ. ﴿النحل: ١٢٥﴾. “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl [16]: 125). Dalam berdakwah kita sebatas melakukannya dengan penuh kesungguhan (mujahadah) dan keikhlasan. Sedangkan obyek dakwah menerima atau menolak sangat tergantung pada hidayah dan taufiq dari Allah SWT. Firman-Nya QS. An-Nahl [16] ayat 125.
14
HADITS NABI SAW حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ أُسَامَةَ عَنْ بُرَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ مِنْ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ الْغَيْثِ الْكَثِيرِ أَصَابَ أَرْضًا فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتْ الْمَاءَ فَأَنْبَتَتْ الْكَلَأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتْ الْمَاءَ فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا النَّاسَ فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا وَأَصَابَتْ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى إِنَّمَا هِيَ قِيعَانٌ لَا تُمْسِكُ مَاءً وَلَا تُنْبِتُ كَلَأً فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقُهَ فِي دِينِ اللَّهِ وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ فَعَلِمَ وَعَلَّمَ وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللَّهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِقَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ قَالَ إِسْحَاقُ وَكَانَ مِنْهَا طَائِفَةٌ قَيَّلَتْ الْمَاءَ قَاعٌ يَعْلُوهُ الْمَاءُ وَالصَّفْصَفُ الْمُسْتَوِي مِنْ الْأَرْضِ. {رواه البخاري}. Dari Abu Musa Radiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda: ”Perumpamaan apa yang saya diutus dengannya dari petunjuk dan ilmu, seperti hujan yang turun di bumi,maka sebagian bumi ada yang menerima air maka dia menumbuhkan tanaman dan rerumputan yang banyak,dan ada juga yang kering dan menahan air maka manusia mengambil manfaat darinya dan meminum darinya dan memberikan minum serta menanam dengannya, dan hujan tersebut juga turun diatas bumi yang lain yang mana dia tidak bisa menahan air dan tidak menumbuhkan tanaman,maka demikian itu sama dengan seorang yang Allah SWT berikan pemahaman terhadap agama, dia mengambil manfaat dari apa yang saya diutus dengannya maka dia tahu dan mengajarkannya,dan perumpamaan yang lain seperti orang yang tidak mau menerima petunjuk Allah SWT yang aku diutus dengannya.” (HR: Bukhari).
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.