Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH"— Transcript presentasi:

1 KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
SISTEM IMUN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2 Sistem Imun BACK TO HOME
Sekumpulan sel, jaringan dan organ yang terdiri atas bagian yang bisa di lihat (kulit, air mata, air liur, hidung, paru) dan bagian yang tidak dapat dilihat (timus, limpa, sistem limfa, sumsum tulang, sel darah putih, antibodi dan hormon) Melindungi tubuh sepanjang waktu dari semua jenis penyerang. Tersebar di seluruh tubuh dan tidak bekerja di bawah perintah otak, tetapi bekerja melalui rangkaian informasi tiap bagian sistem imun. Jumlahnya 10 x lipat dr sistem saraf. BACK TO HOME

3 BACK TO HOME Adenoid dan tonsil - terletak di pintu masuk tekak
- menghalangi bakteri atau kuman masuk mulut Kelenjar air mata - mencuci debu dan kotoran - mengandung lisozim Kelenjar liur - mrngrluarkan bahan untuk melawan penyakit Timus - penting pada bayi baru lahir - menghasilkan timosin untuk menguatkan reaksi sistem imun BACK TO HOME

4 BACK TO HOME Membran lendir - menahan 80 – 90 % mikroorganisme patogen
Limpa - produksi sel terutama saat dikandungan - fagositosis yang dilakukan oleh makrofag. - gudang sel darah merah - kontribusi saat perang Ag-Ab Perut - dilepaskannya HCl dari tubuh Hati - memproduksi fibrinogen dan protrombin Barcop Peyer - terletak di kawasan usus untuk mengeluarkan Ab. BACK TO HOME

5 BACK TO HOME usus - bakteri berbahaya tetap aman di usus Sumsum tulang
- menghasilkan sel fagosit - penggumpalan darah - penguraian senyawa Sistem limfa Kulit BACK TO HOME

6 Cells of the Immune System
Myeloid cells lymphoid cells Granulocytic T-cells B-cells Dendritic cells? Monocytic Basophils Neutrophils Eosinophils Langerhans & Macrophages Kupffer cells Dendritic cells? Cytotoxic Helper Suppressor Plasma cells

7 Components of the Immune System
Nonspecific Specific Humoral Humoral Cellular Cellular complement, interferon, TNF etc. macrophages, neutrophils antibodies T cells; other effectors cells

8 FUNGSI IMUN NEXT Pertahanan : resistensi thdp agen penginvasi
Surveilans : mengidentifikasi dan menghancurkan sel tubh sendiri yg bermutasi dan berpotensi mjd neoplasma Homeostasis : membersihkan sisa sel dan zat buangan shg tipe sel tetap seragam dan tidak berubah NEXT

9 ANTIGEN/IMUNOGEN Suatu molekul atau sel yg mampu merangsang respon imun Karakteristik suatu bahan berfungsi sbg antigen : harus besar, kompleks dan asing bagi penjamu jumlahnya memadai biasanya mrpkn protein dgn berat molekul > dalton BACK TO HOME BACK TO PREVIOUS

10 SISTEM LIMFOID Mempertahankan tubuh dr agen penginvasi mlli pemanfaatan dua respon imunitas humoral dan seluler Organ limfoid primer adalah sumsum tlg tmpat perkembangan sel B Jaringan limfoid sekunder; kel getah bening, tonsil, limpa, jar.mukosa di kulit, sal napas, sal cerna, sal perkemihan

11 Fungsi sistem imun adalah membedakan diri sendiri dari asing
Setiap individu harus mampu melindungi diri dari ancaman baik dr luar dan dari dalam Untuk melindungi diri tubuh manusia mengembangkan reaksi peratahan seluler yg disebut respon imun

12 NEXT RESPON IMUN HUMORAL
Bersifat tdk langsung dan dilaksanakan oleh imunoglobulin spesifik (antibodi) yg dihasilkan sel B aktif (sel plasma) & dibantu o/ sistem komplemen IgG (gama) : paling banyak di tubuh, mampu menembus plasenta melindungi tubuh dari bakteri IgM : paling besar bertanggung jawab dalam respon imun primer IgA : terdapat dlm sekresi tubuh \;kolostrum, air mata, air liur, sekresi saluran napas, GIT, sal Kemih. Fs utama : mempertahankan permukaan mukosa thdp virus dan bakteri IgE : melekat ke sel mast dan basofil, terlibat dlm rekasi hipersensitifitas tipe 1 IgD : tdpt dlm jmlh kecil serum, kemungkinan mempengaruhi defisiensi limfosit NEXT

13 NEXT RESPON IMUN SELULER Respon imun yg dilaksanakan oleh limfosit T
Peran sel T : fungsi pengendali; sel T penolong/CD4 , fungsi pelaksana; sel T sitotoksik (pemusnah)/CD8(mampu mematikan sel terinfeksi virus, sel tumor) Fungsi sel CD 4 : -Pengendali; mengaitkan sist monosit-makrofag ke sist limfoid -Berinteraksi dgn sel penyaji antigen u/ mengendalikan Ig -Menghasilkan sitokin yg memungkinkan tumbuhnya sel CD4 dan CD8 NEXT

14 TIPE IMUNITAS Imunitas Alami Aktif : didapat stlh sembuh dari penyakit (ex : cacar air) Pasif : antibodi yg sdh jadi diperoleh bayi mlli plasenta atau kolostrum Imunitas buatan : aktif = pembentukan setelah vaksinasi pasif = imunitas yg sdh jadi (antitoksin tetanus) BACK TO HOME

15 GANGGUAN/PENYAKIT IMUNOLOGI
Imunodefisiensi (respon imun berkurang), ex : AIDS, leukimia Hipersensitifitas (respon imun berlebihan), ex : alergi, asma, rx transfusi Penyakit autoimun (rx sistem imun thdp Ag jar sendiri), ex : SLE, AIHA, miastenia gravis GANGGUAN/PENYAKIT IMUNOLOGI NEXT

16 PROSES KEPERAWATAN DALAM SISTEM IMUN
PENGKAJIAN Biografi/demografi Keluhan utama Penyakit saat ini Penyakit masal lalu Penyakit keluarga Riwayat psikososial PEMERIKSAAN FISIK Rambut Kulit dan membran mukosa Kel. limfe servikal anterior dan posterior, aksilaris, inguinalis di palpasi u/ mengetahui pembesaran kelenjar limfe Hidung Sendi ( nyeri, bengkak, batas kisaran gerak) Paru Kardiovaskuler Gastrointestinal Urogenital Neurosensorik BACK TO HOME

17 BACK TO HOME

18 Uji infeksi hiv ELISA (Enzyme linked immunoabsorbent assay)
Hitung sel CD 4 dan CD 8 Reaksi rantai polymerase Tes antigen P24

19 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM IMUN
Usia Produksi maupun fungsi limposit B dan T terganggu Penurunan kemampuan antibody Kegagalan mengenali sel abnormal atau yang mengalami mutasi. Penurunan fungsi berbagai sistem organ terkait dengan pertambahan usia : Diare dan GE, ISK, Paru-paru, kulit dsb. Gender Estrogen cenderung bersifat immunoenhancing sedangkan androgen bersifat imunosupresif. Perempuan lebih rentan dari pada laki-laki Nutrisi Kelebihan atau kekurangan trace element (tembaga, besi, mangan, selenium atau zink akan mensupresi fungsi imun. (CLICK HERE) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM IMUN BACK TO HOME

20 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM IMUN
Penyakit kanker Imunosupresi turut menyebabkan terjadinya kanker. Tumor melepaskan antigen yang mengikat Antibody sehingga Antibody tidak menyerang sel-sel tumor. Sel-sel tumor dapat memiliki faktor yang dapat menyalut sel tumor dan mencegah penghancurannya oleh limposit T-killer. Radiasi Dapat menghancurkan limfosit dan menurunkan populasi sel yang diperlukan untuk menggantikannya. Obat-obatan Golongan obat : antibiotik, kortikosteorid, NSAID, dan preparat sitotoksik (CLICK HERE) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM IMUN BACK TO HOME

21 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM IMUN
Faktor psikoneuro-imunologik Contohnya : teknik relaksasi, biofeedback, humor, hipnosis, dan kondisoning Kelainan organ lain Luka bakar menyebabkan gangguan integritas kulit dan mengganggu pertahanan tubuh karena banyak kehilangan protein termasuh Ig Stres dapat menstimulasi kortisol dari Corteks adrenal sehingga dapat menssupresi respon imun. Penyakit kronis seperti GGK akan menyebababkan gangguan imun karena asidosis dan toksin uremik Penyakit DM berkaitan dengan insufisiensi vaskuler, neuropati dan pengendalian kadar glukosa darah yang buruk. PPOM terjadi karena berubahnya fungsi isnspirasi dan ekspirasi dan tidak efektifnya bersihan jalan napas (CLICK HERE) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM IMUN BACK TO HOME

22 BACK TO HOME Riwayat kesehatan :
Tanyakan : status imunisasi , riwayat kontak dgn TB, hasil tes dan pemeriksaan thorak, kontak dgn infeksi apapun, tanggal dan tipe terapi yg didapat alergi : Tanyakan r/ alergi, tipe, gejala yg dialami, variasi cuaca yg menyertai, r/pem.& pengobatan yg pernah/sedang dijalani, r/ alergi kelainan autoimun : Tanya kelainan autoimun : SLE, artritis rematoid, psoriasis, tanyakan awitan, keparahan, keterbatasan fungsional, tanyakan terapi yg pernah/sedang dijalani serta efektifitasnya. (CLICK HERE) BACK TO HOME

23 BACK TO HOME penyakit neoplasma:
Tanya r/ kanker dlm keluarga, tipe,usia, hub dgn anggota klga, terapi yg pernah dilakukan, bentuk terapi sakit kronik dan pembedahan : tanya sakit kronik : DM, peny. renal, PPOM, r/ awitan, beratnya sakit, terapi yg sdg dijalani, r/ operasi, r/ transplantasi organ obat obatan dan transfusi darah: r/ penggunaan obat masa lalu dan skrg ( antibiotik, kortikosteroid, preparat sitotoksik, salisilat, NSAID, anastesi), r/ transfusi darah (CLICK HERE) BACK TO HOME

24 BACK TO HOME pemeriksaan fisik :
palpasi nodul limfatikus, pemeriksaan kulit (lesi, dermatitis, purpura, urtikaria, inflamasi),perhatikan tanda infeksi, palpasi kelenjar limfe (servikal anterior, aksilaris, inguinalis), membran mukosa & sistem respiratorik, gastrointestinal, urogenital, kardiovaskuler, neurosensorik (fungsi kognitif, pendengaran, perubahan visual, sakit kepala), Status nutrisi, pemeriksaan sendi (nyeri tekan, pembengkakan, keterbatasan gerak), (CLICK HERE) BACK TO HOME

25 Contoh penyakit............ systemic lupus eritematosus
arthtritis rheumatoid aids

26 sle Penyakit kronik inflamati autoimun Etiologi blm jelas
Dasar patofisiologis : reaksi hipersensitivitas tipe III/reaksi komplek imun (tjd bila kompleks antigen-antibodi ditemukan dlm jaringan atau sirkulasi/dinding pembuluh darah & mengaktifkan kompelemen) Prevalensi 1:1000, rasio gender wanita dan laki2 9-14:1 Diagnosis SLE (4 kriteria, American College of Rheumatologi): ruam malar, ruam diskoid, fotosensitivitas, ulserasi mulut dan nasofaring, arthritis, serositis yaitu pleuritis dan perikarditis, kelainan ginjal yaitu proteinuria persisten 0,5gr/hr atau adanya silinder, kelainan hematologik yaitu anemia hemolitik atau leukopenia atau limfopenia atau trombositopenia, kelainan imunologis yaitu sel SLE positif atau anti DNA positif atau anti Sm positif atau tes serologis untuk sifilis yg positif palsu, antibodiantinuklear

27 Kecurigaan akan penyakit SLE bila dijumpai 2 atau lebih keterlibatan organ :
Gender wanita pada rentang usia reproduksi Gejala konstitusional : kelelahan, demam tanpa bukti infeksi, penurunan BB Muskuloskeletal : artritis, artralgia, miositis Kulit : ruam kupu2/malar rash, fotosensitivitas, alopesia, fenomena Raynaud, purpura, urtikaria, vaskulitis Ginjal : hematuria, proteinuria, SN Gastrointestinal : mual,muntah,nyeri abdomen Paru : hipertensi pulmonal Jantung : perikarditis, endokarditis, miokarditis Retikuloendotel : organomegali (limfadenopati, splenomegali, hepatomegali) Neuropsikiatri : psikosis, kejang, sindroma otak organik, neuropati kranial dan perifer Hematologi : anemia, leukopenia, thrombositopenia

28 Patofisiologi Penyakit SLE terjadi akibat terganggunya regulasi kekebalan yang menyebabkan peningkatan autoantibodi yang berlebihan. Gangguan imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi antara faktor-faktor genetik, hormonal ( sebagaimana terbukti oleh awitan penyakit yang biasanya terjadi selama usia reproduktif) dan lingkungan (cahaya matahari, luka bakar termal). Obat-obat tertentu seperti hidralazin, prokainamid, isoniazid, klorpromazin dan beberapa preparat antikonvulsan di samping makanan seperti kecambah alfalfa turut terlibat dalam penyakit SLE- akibat senyawa kimia atau obat-obatan. Pada SLE, peningkatan produksi autoantibodi diperkirakan terjadi akibat fungsi sel T-supresor yang abnormal sehingga timbul penumpukan kompleks imun dan kerusakan jaringan. Inflamasi akan menstimulasi antigen yang selanjutnya serangsang antibodi tambahan dan siklus tersebut berulang kembali.

29 arthritis rheumatoid AR adalah penyakit autoimun yg ditandai o/ sinovitis erosif yg simetris Patifisiologi : hipersensitivitas tipe III, rekasi komplek imun, tjd bila komplek atigen-antibodi ditemukan dlm jaringan atau sirkulasi/dinding pemb darah & mengaktifkan komplemen Prevalensi AR perempuan: laki2 3:1 Terjadi pd semua kelompok umur (tertinggi pd dekade 4 dan 5)

30 Perbedaan OA dengan RA OSTEOARTRITIS RHEMATOID ARTRITIS identifikasi
kerusakan sendi tulang rawan sendiri & pertumbuhan tulang berlebihan. peradangan pada selaput sinovial hingga tulang rawan hancur. lokasi sering jari-jari, tangan atau lutut. masuk tubuh dengan gejala di lebih dari satu bidang. imun Tidak mengenai sistem kekebalan tubuh. penyakit autoimun, kekebalan tidak berfungsi semestinya Usia & JK > 40 tahun mengenai sama antara laki dan perempuan. setiap usia ( th) dan lebih sering pada wanita. problem Dapat disebabkan oleh obesitas, tekanan berulang-ulang pada sendi. tidak diketahui, tidak disebabkan oleh gaya hidup. considerations penyakit umum yang merusak sendi. Jarang terjadi tapi lebih serius

31 Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan Darah ( tes ANA, tes coomb direct, LED, CRP, tes faktor rheumatoid,pemeriksaan hematokritpemeriksaan trombosit, leukosit, uric acid BACK TO HOME Beberapa pemeriksaan penunjang pada contoh penyakit di atas

32 Tes ANA (Antinuclear Antibodies)
ANA adalah antibodi antibodi yg tidak biasa, dpt dideteksi di darah, yg mempunyai kemampuan mengikat pd struktur2 tertentu di dlm nukleus dari sel2. Nukleus adalah inti yg paling dlm di dlm sel2 tubuh dan mengandung DNA, materi genetik utama. Yg termasuk pemeriksaan ini sprti Anti-dsDNA, Anti Sm, Anti Ro/ssA. ANA ditemukan pada pasien2 yg sistem imunnya cenderung menyebabkan peradangan thdp jaringan2 tubuhnya sendiri. antibodi2 yg diarahkan thdp jaringan sendiri disebut sebagai auto-antibodi. Pada SLE (+). NEXT

33 Tes coomb direct Tes ini untuk mendeteksi adanya antibodi tidak sempurna yg diabsorbsi oleh eritrosit dgn jln mereaksikan anti IgG dan anti komplemen dgn eritrosit yg sudah tersensitisasi (tjd hemaglutinasi), pd SLE (+) NEXT

34 laju endap darah Pemeriksaan ini dilakukan u/ mengukur kecepatan dimana sel2 darah merah mengendapkan darah yg tidak membeku dlm ml/jam. peningkatan LED biasa terjadi pd penyakit Rhematoid arthritis, SLE dan biasa menurun pd penyakit arthritis degeneratif NEXT

35 Biasanya meningkat pd penderita AR
Tes c-raektive protein (crp) Dengan mereaksi reagen lateks maka terbentuk ikatan antigen-antibodi => koagulasi. Biasanya meningkat pd penderita AR NEXT

36 Biasanya positif pada AR
Tes Faktor Rhematoid Tes ini menunjukkan ada reaksi antara imunoglobulin yg bereaksi dgn molekul IgG. Biasanya positif pada AR NEXT

37 pemeriksaan thrombosit
Pada penyakit sprti SLE tjd thrombosis yg diakibatkan adanya antibodi antifosfolipid NEXT

38 aids HIV tergolong kelompok retrovirus yang membawa materi genetik pada RNA bukan DNA Mampu membuat DNA dari RNA dengan bantuan enzim reverse transcriptase yang disimpan di DNA hospes sebagai mesin genetik. Bersifat limfotropik dan neurotropik, masuk ke dalam tubuh dan akan melekat pada sel-sel yang mempunyai resepter terhadapnya yang berupa Ag CD4 dan terjadi pengikatan antara gp120 dengan CD4.

39 aids HIV akan melepaskan selubung lipid dan RNA akan masuk ke dalam hospes. Integrasi materi genetik biasanya terjadi jam setelah infeksi dan selanjutnya terjadi replikasi. Virus baru akan menginveksi sel target setelah keluar dari sel pejamu melalui proses budding.

40 Pemeriksaan Laboratorium
HASIL ELISA Western Bolt Indirect Immunofluoresence (IFA) Radioimmunoprecipitation (RIPA) + (dipastikan dengan WB) + + (lebih sensitif dari WB) Antigen p24 Reaksi PCR kultur sel mononuklear kultur sel kuantitatif kultur plasma kuantitatif mikroglobulin B2 neopterin serum + untuk protein virus yang bebas deteksi DNA dan RNA + (2 kali uji utk RT / Ag p24 kadar ) mengukur muatan virus dalm sel mengukur muatan virus bebas d plsma peningkatan protein meningkat # sel-sel CD 4 % sel-sel CD4 Rasio CD4 : CD8 Hitung sel darah putih kadar Ig tes fungsi CD4 Reaksi sesnitifitas kulit menurun N hingga menurun Meningkat T4 menurun menurun hingga tidak ada BACK TO HOME


Download ppt "KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google