Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANALISIS SOSIAL FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI & MULTIMEDIA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANALISIS SOSIAL FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI & MULTIMEDIA"— Transcript presentasi:

1 ANALISIS SOSIAL FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI & MULTIMEDIA
PRODI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

2 Pengertian Analisis Analisis sosial dapat didefinisikan sebagai usaha memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang situasi sosial dengan menggali hubungan-hubungan historis dan strukturalnya. Analisis sosial menggali realitas dari berbagai dimensi, bisa berpusat pada masalah pengangguran, inflasi dan kelaparan. Namun bisa juga menganalisa pelatihan kerja, kontrol moneter, atau bantuan pangan. Menjangkau dimensi di balik semua persoalan  memusatkan diri pada sistem-sistem dan bisa jauh lebih dalm lagi pada subsitemnya. Sistem sosial  dilihat dari sudut waktu (analisis historis) dan ruang (analisis struktural). Dibedakan juga dimensi objektif  organisasi, pola-pola perilaku, lembaga/institusi dan dimensi subjektif kesadaran, nilai-niai dan ideologi-ideologi.

3 Batas-batas Analisis Sosial
Analisisi Sosial adalah perangkat maka memiliki keterbatasan. 1. Analisis sosial tidak dirancang untuk menyediakan sebuah jawaban langsung atas pertanyaan “apa yang kita perbuat?” Membuka konteks di mana sebuah program bagi perubahan sosial bisa diperlihatkan, tetapi bukan sebuah “blueprint” sebagai acuan tindakan. Strategi sosial  diagnosa bagi perawatan tapi bukan penyembuhan. Analisis sosial bukan monopoli para ahli saja.

4 Batas-batas Analisis Sosial
2. Analisis sosial bukanlah kegiatan esoteris monopoli kaum intelektual. Bisa digunakan dalam berbagai cara dan tidak saja dalam ruang-ruang akademis. Bisa dilakukan juga oleh petani, tukang parkir, pelajar, pedagang asongan, santri, dan lain sebagainya. 3. Analisis sosial bukanlah perangkat yang “bebas nilai”. Bukan pendekatan yang netral, atau sudut pandang yang ilmiah dan objektif terhadap realitas, namun tetap bersih, tepat, logis dan beralasan. Menuntut sebuah komitmen.

5 Kesulitan-kesulitan Perkembangan (persoalan) sosial semakin pesat dan kompleks. Dinamika masyarakat tidak statis, namun berubah-ubah. Memasuki bidang yang menjadi sengketa atau pertentangan  secara implisit terkait dengan tradisi ideologis tertentu. Maka sering sulit dilakukan, senantiasa rumit, tidak pernah selesai dan kontroversial.

6 Kesempatan dan batas-batas
Kondisi sosial begitu cepat berkembang dan terus memasuki dekade-dekade baru yang perkembangannya kadang sulit untuk diprediksi dan diikuti (ekspansionis). Giddens menyebutnya jagernaut. Munculnya beragam kelompok-kelompok, seperti pusat kekuatan politik baru, neo-konservatif, kaum moralis, kelompok kanan baru, kelompok kiri. Munculnya raksasa multinasional  lembaga-lembaga finansial internasional, perusahaan multinaisonal, pemerintahan-pemerintahan yang menindas.

7 Perpecahan dan Solidaritas
Perebutan atas sumber-sumber daya yang langka (pekerjaan, energi, panan, dll) akan menimbulkan perpecahan dan solidaritas. Jika perpecahan yang menonjol, maka analisis sosial diarahkan menurut bagian-bagiannya dan bukan secara keseluruhan. Itu akan berarti keuntungan langsung dan cepat bagi beberapa orang saja dengan mengorbankan hasil dan keuntungan tetap, menyeluruh dan untuk jangka panjang bagi keseluruhan. Jika solidaritas yang menonjol, akan perlu analisa yang lebih mendalam. Analisis seperti itu hanya berkembang bila kita memberi tekanan yang mengatasi pendekatan pragmatis, tanpa membuat kualitas pembaharuan yang juga dibawanya. Pragmatisme dapat dipertahankan, tetapi hanya dalam kerangka analisis struktural dan sistem yang lebih luas dari perjuangan sosial umum dan kaitannya antarsemua masalah dan penyebab.

8 Unsur-unsur Analisis 1. Dimensi historis atau sejarah
Paling penting dan fundamental. Menempatkan sejarah sebagaih kejadian yang sedang berlangsung dan berbagai tantangan dalam sebuah perspektif. Sejarah merelatifkan apa yang dekat dan menempatkan kita pada konteks yang lebih luas dengan memperjelas masa lalu serta menawarkan wawasan bagi masa depan. Analisis sosial bisa saja non-historis, misalnya sebuah metodologi perbandingan yang ketat cenderung mengabstraksi masa sekarang dari sejarah. Ada dua momentum: Momen ilmiah  menganalisis dengan cermat masa lalu. Momen intuitif  mencoba membentuk masa depan.

9 Unsur-unsur Analisis 2. Stuktur Analisa sosial secara tajam berusaha mengenali struktur-struktur masyarakat , institusi tempat manusia melaksanakan kehidupan sosial (pemerintahan, hukum, pendidikan, perdagangan, tenaga kerja, agama, keluarga, dll). Tekanannya pada keadilan sosial  keadilan sosial merupakan persoalan struktural dan bukan persoalan pribadi. Struktur ekonomi: intitusi bisnis dan perdagangan, sektor industri dan pertanian, dsb. Struktur ekonomi menentukan pola dasar produksi, distribusi, transaksi, konsumsi dan lain sebagainya. Membongkar mitos  ekonomi digerakan oleh tangan tak kelihatan. Struktur politik: pemusatan institusional dalam kekuasaan  struktur formal dari aparat pemerintah pusat, negara atau daerah. Tapi bisa juga kelompok-kelompok berpengaruh, jaringan kerja sosial, serikat buruh, serikat perdagangan, lobi-lobi kelompok kepentingan, kelas-kelas sosial, agama, dst.

10 Unsur-unsur Analisis Struktur budaya: berperan sebagai basis institusional berbagai cita-cita, mitos dan simbol-simbol masyarakat. Bisa dikatakan sebagai pelembagaan cita-cita. Manakah arus dominan dalam masyarakat dan apa yang terjadi pada corak kultur yang kurang dominan? Analisa sosial sungguh mempertimbangkan stuktur (ekonomi, politik, budaya) dan gabungan dari ketiganya. Peran media komunikasi: menyajikan berbagai contoh yang menyolok tantang aliansi-aliansi institusional  media komunikasi sungguh bisa berpengaruh pada bidang ekonomi, politik dan budaya.

11 Unsur-unsur Analisis 3. Pembagian masyarakat
Pembagian masyarakat menurut ras, sex, umur, kelas, etnis, agama, geografis dsb.  sebagai unsur kunci dalam analisa sosial. Pentingnya: pertama, akibat-akibat peristiwa tertentu dalam situasi sosial (krisis ekonomi seperti resesi) mempengaruhi seluruh masyarakat dengan cara yang tidak sama. Kedua, jika saling bertentangan, beberapa pembagian dalam suatu masyarakat yang mejemuk akan mengacaukan proses perubahan sosial. Analisis sosial seharusnya membuat kita sadar akan pembagian-pembagian dimensi yang ruwet sehingga tak akan terabaikan saat kita merancang jawaban-jawabannya. Siapa yang membuat keputusan? Siapa yang diuntungkan oleh keputusan? Siapa yang dirugikan oleh keputusan?

12 Unsur-unsur Analisis 4. Tingkat dan derajat permasalahan
Tingkat masalah: lokal, regional, nasional dan internsional. Kerangka kerja analisis sosial akan menunjukkan tingkatan-tingkatan tersebut. Analisis permasalahan menurut berbagai tingkatan dan interelasinya sungguh penting karena akan meluruskan salah paham , misalnya masalah lokal bersaing dengan masalah global. Harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Siapa yang mempunyai kekuasaan? Bagi siapa kekuasaan itu dipergunakan? Penggunaan itu didasari oleh nilai apa? Dengan visi mana memandang masa depan bersama?


Download ppt "ANALISIS SOSIAL FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI & MULTIMEDIA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google