Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSusanto Kurnia Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Pengukuran Variabel, Definisi Operasional Dan Skala
Metode Penelitian Minggu-5 Pengukuran Variabel, Definisi Operasional Dan Skala
2
Topik Bahasan Definisi Operasional: Dimensi Dan Elemen.
Contoh Mengoperasionalkan Konsep (Variabel) menjadi Dimensi, Elemen, Alat Ukur. Pengertian Skala. Empat tipe Skala (Scale). Contoh penggunaan Skala Nominal, Ordinal, Interval dan Rasio. Sifat Masing-masing Skala.
3
Proses Penelitian 1 PENGAMATAN
Mengidentifikasi minat bidang penelitian yang luas 7 PENGUMPULAN, ANALISI, DAN INTERPRESTASI DATA 3 DEFINISI MASALAH Menentukan masalah penelitian 4 KERANGKA TEORITIS Mengidentifikasi dan menguraikan variabel dengan jelas 5 PENYUSUNAN HIPOTESIS 6 DESAIN PENELITIAN ILMIAH 2 PENGUMPULAN DATA AWAL Wawancara, Survey literatur 8 DEDUKSI Hipotesis diterima ? Pertanyaan penelitian terjawab ? Tidak Ya 9 Penulisan laporan 10 Presentasi laporan 11 Pengambilan keputusan Manajerial
4
Bentuk Desain Penelitian (Rancangan Penelitian)
RINCIAN STUDI PENGUKURAN Tingkat Intervensi Peneliti Jenis investigasi Tujuan Studi Konteks Studi Pengukuran dan Ukuran ANALISA DATA Minimal: Mempelajari peristiwa sebagaimana adanya. Manipulasi dan/ atau kontrol dan/ atau simulasi Eksplorasi Deskriptif Pengujian Hipotesis Analisis study Kasus Direncanakan Tidak Definisi Operasional Item (ukuran) Skala Kategori Sandi Membuktikan: Hubungan Kausal Korelasional Perbedaan kelompok, Peringkat, dsb. 1. Feel for Data PERNYATAAN MASALAH 2. Goodness of Data Metode Pengumpulan Data Unit Analisis (Populasi yang diteliti) Desain Sampel Horizon Waktu Pengamatan Wawancara Kuesioner Pengukuran fisik 3. Pengujian Hipotesis Individu Pasangan Kelompok Organisasi Mesin Dsb. Probabilitas/ Non Probabilitas Ukuran Sampel (n) Satu kali (one-shot) atau Lintas Bagian (cross- sectional) Longitudinal)
5
Memilih Teknik Pengukuran (measurement) Rumusan Masalah
Mendesain Instrumen Penelitian Rumusan Masalah Desain Penelitian Teknik Pengukuran : Aturan dan prosedur yang digunakan untuk menjembatani antara apa yang ada di dunia konsep dengan apa yang ada di dunia nyata Misalnya : Jika peneliti ingin mengukur kepuasan kerja karyawan Perumka, teknik pengukuran akan berusaha meyakinkan bahwa tingkat kepuasan kerja benar-benar dapat diukur dengan skala pengukuran tertentu. Proses pengukuran berkaitan dengan desain instrumen (kuesioner).
6
Tujuan Pengukuran Untuk menterjemahkn karakteristik data empiris ke dalam bentuk yang dapat dianalisis oleh peneliti Titik fokus pengukuran adalah pemberian “angka” terhadap data empiris berdasarkan kejadian empiris berdasarkan sejumlah aturan/prosedur tertentu yang disebut “proses pengukuran”.
7
Proses Pengukuran Mengisolasi kejadian empiris
kejadian empiris dirangkum dalam bentuk konsep/konstruksi yang berkaitan dengan masalah penelitian. Mengisolasi kejadian empiris Mengembangkan konsep kepentingan (concept of interest). definisi konstitutif, mendefinisikan konsep dengan konsep lain sehingga melandasi konsep kepentingan Definisi operasional, merinci aturan pemetaan dan alat dimana variabel akan diukur dalam kenyataan. Mendefinisikan secara konstitutif dan operasional. Mengembangkan skala pengukuran. Pemberian angka berdasarkan dengan sifat-sifat kejadian yang ingin diukur Mengevalusai skala berdasarkan reliabilitas dan validitasnya. Penggunaan skala.
8
Tiga Komponen Yang Dibutuhkan Dalam Setiap Pengukuran (1)
Kejadian empiris. (sejumlah ciri-ciri dari objek, individu atau kelompok yang dapat diamati). Contoh : Bila peneliti ingin meneliti hubungan abtara jenis kelamin administrator dan kepuasan kerja bawahan-bawahannya, maka langkah pertama adalah harus mengidentifikasi unit analisis, yaitu obyek, individu atau kelompok yang (konsep) akan diamati. unit analisis adalah individu administrator dan bawahannya. ciri-ciri (konsep) yang menjadi pusat perhatian yaitu jenis kelamin administrator dan tingkat kepuasan kerja bawahannya. Penggunaan angka untuk menggambarkan kejadian tersebut. (“angka” adalah numerik atau simbol-simbol lain yang digunakn untuk mengidentifikasi. Tujuan pemberian angka untuk memberi arti bagi ciri-ciri yang menjadi pusat perhatian)
9
Tiga Komponen Yang Dibutuhkan Dalam Setiap Pengukuran (2)
Sejumlah aturan pemetaan. (pernyataan yang menjelaskan arti angka terhadap kejadian empiris). Contoh : Jenis kelamin administrator memberikan angka 1 bila pria, dan angka 2 bila wanita. Kepuasan kerja bawahan, -2 bila sangat tidak puas, -1 bila tidak puas, 0 bila netral, 1 bila puas, dan 2 bila sangat puas
10
Tiga Komponen Yang Dibutuhkan Dalam Setiap Pengukuran
Kejadian empiris. (sejumlah ciri-ciri dari objek, individu atau kelompok yang dapat diamati) Penggunaan angka untuk menggambarkan kejadian tersebut. (“angka” adalah numerik atau simbol-simbol lain yang digunakn untuk mengidentifikasi. Tujuan pemberian angka untuk memberi arti bagi ciri-ciri yang menjadi pusat perhatian) Sejumlah aturan pemetaan. (pernyataan yang menjelaskan arti angka terhadap kejadian empiris)
11
Definisi Operasional:
Dimensi Dan Elemen Mengoperasionalkan, atau secara operasional mendefinisikan sebuah konsep (Variabel) untuk membuatnya bisa diukur. Dilakukan dengan melihat pada dimensi perilaku, aspek, atau sifat yang ditunjukkan oleh konsep. Selanjutnya diterjemahkan ke dalam elemen yang dapat diamati dan diukur sehingga menghasilkan suatu indeks pengukuran konsep.
12
Proses Operasional Variabel
Konsep/variabel Dimensi/karakteristik utama ( perilaku, aspek, sifat) Elemen/unsur-unsur Alat Ukur (pertanyaan) Skala pengukuran (Nominal, Ordinal, Interval, Rasio)
13
Mengoperasionalkan Konsep Motivasi Pencapaian Menjadi Dimensi
Contoh Mengoperasionalkan Konsep Motivasi Pencapaian Menjadi Dimensi Karakteristik khusus dari Motivasi Pencapaian ditunjukkan oleh hal-hal sebagai berikut (disebut sebagai Dimensi atau Dimension) : Mereka akan digerakkan oleh pekerjaan; yaitu bekerja hampir sepanjang waktu untuk memperoleh kepuasan “mencapai dan menyelesaikan”. Banyak dari mereka pada umumnya tidak memiliki hasrat untuk bersantai dan mengarahkan perhatiannya pada aktivitas yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
14
Mengoperasionalkan Konsep Motivasi Pencapaian Menjadi Dimensi
Contoh Mengoperasionalkan Konsep Motivasi Pencapaian Menjadi Dimensi Karena mereka selalu ingin mencpai dan menyelesaikan, mereka akan lebih memilih untuk bekerja sendiri dibanding dengan orang lain. 4. Dengan pikiran dan hati yang tertuju pada prestasi dan pencapaian, mereka akan lebih menyuki pekerjaan menantang dibanding yang mudah. Tetapi, mereka tidak mau mengambil pekerjan yang terlalu menantang karena harapan kemungkinan prestasi, dan pencapaian dalam pekerjan semacam itu rendah.
15
Mengoperasionalkan Konsep Motivasi Pencapaian Menjadi Dimensi
Contoh Mengoperasionalkan Konsep Motivasi Pencapaian Menjadi Dimensi 5. Mereka selalu ingin mengetahui bagaimana kemajuan mereka dalam pekerjaan, yaitu, suka menerima umpan balik yang langsung dari atasan, kolega, dan pada waktu tertentu bahkan dari bawahan, untuk mengetahui bagaimana kemajuan mereka.
16
Mengoperasionalkan Dimensi Motivasi Pencapaian Menjadi Elemen
Contoh Mengoperasionalkan Dimensi Motivasi Pencapaian Menjadi Elemen Dimensi 1 : Perilku seseorang yang digerakkan oleh pekerjaan. Elemen : Terus menerus bekerja. Sangat enggan untuk tidak bekerja karena alasan apapun. Bertekun mesti gagal.
17
Mengoperasionalkan Dimensi Motivasi Pencapaian Menjadi Elemen
Contoh Mengoperasionalkan Dimensi Motivasi Pencapaian Menjadi Elemen Dimensi 2 :Ketidak inginan untuk bersantai. Elemen : Memikirkan pekerjaan bahkan saat berada di rumah. Tidak memiliki hobi.
18
Mengoperasionalkan Dimensi Motivasi Pencapaian Menjadi Elemen
Contoh Mengoperasionalkan Dimensi Motivasi Pencapaian Menjadi Elemen Dimensi 3 : Tidak sabar dengan ketidak efektifan. Elemen : Memarahi orang bahkan untuk kesalahan kecil. Tidak senang bekerja dengan orang yang lamban atau tidak efisien.
19
Mengoperasionalkan Dimensi Motivasi Pencapaian Menjadi Elemen
Contoh Mengoperasionalkan Dimensi Motivasi Pencapaian Menjadi Elemen Dimensi 4 : Mencari tantangan yang moderat. Elemen : Memilih pekerjaan yang menantang dibanding dengan yang rutin. Memilih pekerjaan yang moderat dibanding dengan yang tidak terjangkau.
20
Mengoperasionalkan Dimensi Motivasi Pencapaian Menjadi Elemen
Contoh Mengoperasionalkan Dimensi Motivasi Pencapaian Menjadi Elemen Dimensi 5 : Butuh Umpan Balik. Elemen : Meminta umpan balik mengenai bagaimana pekerjaan telah dilakukan. Tidak sabar menunggu umpan balik.
21
Contoh : Konsep (K) Dimensi (D)
dan Elemen (E) dari Motivasi Pencapaian K Motivasi Pencapaian D D D D D Digerakan oleh Kerja Tidak dapat rilek Mencari tantangan moderat Butuh Umpan Balik Tidak sabar dengan ketidakefektifan E E E E E Terus menerus bekerja Bertekun meski gagal Memarahi orang bahkan untuk keslahan kecil Memilih pekerjaan yang menantang dibanding yang rutin Memilih tantangan yang moderat dibanding yang tidak terjangkau E E Sangat enggan untuk tidak bekerja karena alasan apapun Tidak senang bekerja dengan orang yang lamban atau tidak efisien Meminta umpan balik mengenai bagaimana pekerjaan telah dilakukan E E E Memikirkan Pekerjaan bahkan saat di rumah Tidak sabar menunggu umpan balik yang segera E Tidak memiliki hobi
22
Elemen a, (Dimensi 1) : Terus menerus bekerja Alat Ukur :
Contoh Mengoperasionalkan Elemen Motivasi Pencapaian Menjadi Alat Ukur (pertanyaan) Elemen a, (Dimensi 1) : Terus menerus bekerja Alat Ukur : Menurut anda sampai tingkat apa memaksakan diri sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu ? Elemen b, (Dimensi 1) : Sangat enggan untuk tidak bekerja karena alasan apapun. Alat Ukur : Seberapa sering anda mengabaikan hal-hal pribadi karena asyik dengan pekerjaan ?
23
Elemen c, (Dimensi 1) : Bertekun mesti gagal.
Contoh Mengoperasionalkan Elemen Motivasi Pencapaian Menjadi Alat Ukur (pertanyaan) Elemen c, (Dimensi 1) : Bertekun mesti gagal. Alat Ukur : Seberapa sulit bagi anda untuk terus melakukan pekerjaan ketika menghadapi kegagalan pada awalnya atau hasil yang mengecewakan ?
24
Mengoperasionalkan Elemen Motivasi Pencapaian Menjadi Alat Ukur
Contoh Mengoperasionalkan Elemen Motivasi Pencapaian Menjadi Alat Ukur Elemen a, (Dimensi 2) : Memikirkan pekerjaan bahkan saat berada di rumah. Alat Ukur : Seberapa sering anda memikirkan pekerjaan ketika berada di rumah ?
25
Mengoperasionalkan Elemen Motivasi Pencapaian Menjadi Alat Ukur
Contoh Mengoperasionalkan Elemen Motivasi Pencapaian Menjadi Alat Ukur Elemen b, (Dimensi 2) : Tidak memiliki hobi. Alat Ukur : Seberapa jauh anda menikmati hobi ? Seberapa kecewa anda jika gagal mencapai tujuan pribadi ? Seberapa banyak anda berkonsentrasi untuk mencapai tujuan ?
26
Mengoperasionalkan Elemen Motivasi Pencapaian Menjadi Alat Ukur
Contoh Mengoperasionalkan Elemen Motivasi Pencapaian Menjadi Alat Ukur Elemen a, (Dimensi 3) : Memarahi orang bahkan untuk kesalahan kecil. Alat Ukur : Seberapa terganggu anda ketika berbuat kesalahan ?
27
Mengoperasionalkan Elemen Motivasi Pencapaian Menjadi Alat Ukur
Contoh Mengoperasionalkan Elemen Motivasi Pencapaian Menjadi Alat Ukur Elemen b, (Dimensi 3) : Tidak senang bekerja dengan orang yang lamban atau tidak efisien. Alat Ukur : Seberapa ingin anda memilih bekerja dengan seorang kolega yang ramah tapi tidak kompeten, dibanding seseorang yang sulit namun kompeten ? Seberapa ingin anda bekerja sendirian dibanding bekerja dengan orang lain ?
28
Elemen a, (Dimensi 4) : Memilih pekerjaan yang
Contoh Mengoperasionalkan Elemen Motivasi Pencapaian Menjadi Alat Ukur (pertanyaan) Elemen a, (Dimensi 4) : Memilih pekerjaan yang menantang dibanding dengan yang rutin. Alat Ukur : Seberapa ingin anda memilih pekerjaan yang sulit namun menantang dibanding pekerjaan yang mudah dan rutin ? Elemen b, (Dimensi 4) : Memilih pekerjaan yang moderat dibanding dengan yang tidak terjangkau. Alat Ukur : Seberapa ingin anda memilih tugas yang sangat sulit dibanding pekerjaan yang cukup menantang ?
29
Mengoperasionalkan Elemen Motivasi Pencapaian Menjadi Alat Ukur
Contoh Mengoperasionalkan Elemen Motivasi Pencapaian Menjadi Alat Ukur Elemen a, (Dimensi 5) : Meminta umpan balik mengenai bagaimana pekerjaan telah dilakukan. Alat Ukur : Selama 3 bulan terakhir, seberapa sering Anda mencari umpan balik dari atasan mengenai seberapa baik kinerja Anda ? Seberapa sering Anda berusaha memperoleh umpan balik mengenai kinerja dari rekan kerja dalam 3 bulan terakhir ? Seberapa sering dalam 3 bulan terakhir anda menguji dengan bawahan bahwa apa yang anda lakukan adalah tidak sebanding dengan kinerja mereka yang efisien ?
30
Mengoperasionalkan Elemen Motivasi Pencapaian Menjadi Alat Ukur
Contoh Mengoperasionalkan Elemen Motivasi Pencapaian Menjadi Alat Ukur Elemen b, (Dimensi 5) : Tidak sabar menunggu umpan balik. Alat Ukur : Seberapa jauh rasa prustasi anda jika orang lain tidak memberi umpan balik mengenai kemajuan anda ?
31
Contoh Operasionalisasi Konsep (Variabel)
Dimensi Elemen (Indikator) Pertanyaan (Alat ukur) Motivasi Pencapaian 1. Digerakkan oleh Kerja Terus menerus bekerja Sangat enggan untuk tidak bekerja karena alasan apapun Menurut anda sampai tingkat apa mendesak diri sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu ? Seberapa sering anda mengabaikan hal-hal pribadi karena asik dengan pekerjaan ?
32
Contoh Operasionalisasi Konsep (Variabel)
Dimensi Elemen (Indikator) Pertanyaan (Alat ukur) c. Bertekun mesti gagal Seberapa sulit bagi anda untuk terus melakukan pekerjaan ketika menghadapi kegagalan pada awalnya atau hasil yang mengecewakan ?
33
Contoh Operasionalisasi Konsep (Variabel)
Dimensi Elemen (Indikator) Pertanyaan (Alat ukur) 2. Tidak dapat Rileks Memikirkan pekerjaan bahkan saat di rumah Tidak memiliki hobi Seberapa sering anda memikirkan pekerjaan ketika berada di rumah ? Seberapa jauh anda menikmati hobi ? Seberapa kecewa anda jika gagal mencapai tujuan pribadi ? Seberapa banyak anda berkonsentrasi untuk mencapai tujuan ?
34
Contoh Operasionalisasi Konsep (Variabel)
Dimensi Elemen (Indikator) Pertanyaan (Alat ukiur) 3. Tidak sabar dengan ketidakefektifan Memarahi orang bahkan untuk kesalahan kecil Tidak senang bekerja dengan orang yang lamban atau tidak efisien Seberapa terganggu anda ketika berbuat kesalahan ? Seberapa ingin anda memilih bekerja dengan seorang kolega yang ramah tapi tidak kompeten, dibanding seseorang yang sulit namun kompeten ? Seberapa ingin anda bekerja sendirian dibanding bekerja dengan orang lain ?
35
Contoh Operasionalisasi Konsep (Variabel)
Dimensi Elemen (Indikator) Pertanyaan (Alat ukur) 4. Mencari Tantangan moderat Memilih pekerjaan yang menantang dibanding yang rutin Memilih tantangan yang moderat dibanding yang tidak terjangkau Seberapa ingin anda memilih pekerjaan yang sulit namun menantang dibanding pekerjaan yang mudah dan rutin ? Seberapa ingin anda memilih tugas yang sangat sulit dibanding pekerjaan yang cukup menantang ?
36
Contoh Operasionalisasi Konsep (Variabel)
Dimensi Elemen (Indikator) Pertanyaan (Alat ukur) 5. Butuh umpan balik Meminta umpan balik mengenai bagaimana pekerjaan telah dilakukan Selama 3 bulan terakhir, seberapa sering Anda mencari umpan balik dari atasan mengenai seberapa baik kinerja Anda ? Seberapa sering Anda berusaha memperoleh umpan balik mengenai kinerja dari rekan kerja dalam 3 bulan terakhir ?
37
Contoh Operasionalisasi Konsep (Variabel)
Dimensi Elemen (Indikator) Pertanyaan (Alat ukur) Seberapa sering dalam 3 bulan terakhir anda menguji dengan bawahan bahwa apa yang anda lakukan adalah tidak sebanding dengan kinerja mereka yang efisien ?
38
Contoh Operasionalisasi Konsep (Variabel)
Dimensi Elemen (Indikator) Pertanyaan (Alat ukur) b. Tidak sabar menunggu umpan balik yang segera Seberapa jauh rasa prustasi anda jika orang lain tidak memberi umpan balik mengenai kemajuan anda ?
39
Operasinal Variabel (konsep)
Pengukuran Skala (scale)
40
Apa Yang Disebut Skala (scale) ?
yaitu instrumen atau mekanisme untuk membedakan individu berkaitan dengan variabel yang akan diteliti.
41
Empat Tipe Skala (Scale) Skala Nominal (nominal scale)
Skala Ordinal (ordinal scale) Skala Interval (interval scale) Skala Rasio (ratio scale)
42
Skala Nominal (nominal scale)
Skala yang memungkinkan peneliti untuk menempatkan subjek pada kategori atau kelompok tertentu. Digunakan untuk memperoleh data pribadi seperti gender atau departemen tempat seseorang bekerja, dimana pengelompokkan individu atau objek diperlukan. Memberikan suatu informasi yang bersifat dasar, kategorikal, dan mentah. Contohnya : Terkait dengan variabel gender, responden dibagi ke dalam dua kategori yaitu pria dan Wanita.
43
Contoh Skala Nominal Jenis Kelamin Anda. ____ Pria. ____ Wanita.
Departemen Anda. ____ Produksi. ____ Penjualan. ____ Akuntansi. ____ Keuangan. ____ Personalia. ____ Litbang. ____ Lainnya (sebutkan).
44
Skala Ordinal (ordinal scale)
Tidak hanya mengkategorikan variabel-variabel untuk menunjukkan perbedaan diantara berbagai kategori, tetapi juga mengurutkannya ke dalam beberapa cara. Digunakan untuk memeringkat preferensi atau kegunaan beragam jenis produk oleh konsumen dan untuk mengurutkan tingkatan individu, objek, atau peristiwa. Contoh: Dari terbaik sampai ke terburuk, dari pertama sampai terakhir dengan diberi nomor 1, 2 dan seterusnya.
45
Contoh Skala Ordinal Urutkan komputer pribadi berikut ini terkait dengan penggunaannya di kantor Anda, berikan angka 1 untuk sistem yang paling banyak digunakan, 2 untuk terbanyak kedua, dan seterusnya. Bila suatu sistem sama sekali tidak digunakan, beri angka 0 pada kolom yang disediakan ___ Appel ___ Hawlett Packard ___ Compaq ___ IBM ___ Comp USA ___ Packard Bell ___ Del Computer ___ Sony ___ Gateway ___ Toshiba ___ Lainnya sebutkan
46
Contoh Skala Ordinal 2. Urutkan kota-kota dibawah ini yang menurut Anda yang paling sesuai untuk pembukaan sebuah pabrik baru. Kota yang paling dianggap paling sesuai diberi angka 1, berikutnya 2, dan seterusnya ___ Cincinnati ___ Milwaukee ___ Detroit ___ Pittsburgh ___ Des Moines ___ St. Louis ___ Houston
47
Contoh Skala Ordinal Contoh Skala Ordinal
3. Urutkan karakteristik dalam suatu pekerjaan berikut ini yang terkait dengan seberapa penting karakteristik tersebut bagi anda. Anda harus mengurutkan item yang paling penting sebagai 1, kedua terpenting sebagai 2, dan seterusnya hingga anda selesai mengurutkan semuanya sebagai 1,2,3,4, atau 5 Urutan Karakteristik pekerjaan Kepentingan Peluang yang disediakan oleh pekerjaan untuk : Berinteraksi dengan orang lain __ Menggunakan sejumlah keterampilan berbeda ___ Menyelesaikan seluruh tugas dari awal sampai akhir ___ Melayani orang lain ___ Bekerja secara bebas ___
48
Skala Interval (interval scale)
Tidak hanya mengelompokkan individu menurut kategori tertentu dan menentukan urutan kelompok, namun juga dapat mengukur besaran perbedaan preferensi antar individu. Digunakan jika respons untuk beragam item yang mengukur suatu variabel bisa dihasilkan dengan skala lima poin (tujuh poin atau lainnya), yang kemudian dapat diterapkan pada seluruh item. Contoh : Lebih penting memiliki beragam keterampilan dalam pekerjaan dibanding menyelesaikan sebuah tugas dari awal sampai akhir Lebih penting melayani orang dibanding bekerja secara independen dalam pekerjaan
49
Contoh Skala Interval Tunjukkan tingkat kesetujuan anda terhadap pernyataan berikut dalam kaitannya dengan pekerjan anda, dengan melingkari nomor yang sesuai pada masing-masing pertanyaan, dengan menggunakan skala yang diberikan dibawah ini Sangat Tidak Sangat Tidak Tidak setuju Berpendapat Setuju setuju Setuju Peluang berikut yang diberikan oleh pekerjaan adalah sangat penting bagi saya: Berinteraksi dengan orang lain b. Menggunakan sejumlah keterampilan berbeda c. Menyelesaikan sebuah tugas dari awal sampai khir d. Melayani orang lain e. Bekerja secara bebas
50
Contoh Skala Interval Dengan menggunakan skala di bawah ini, berikan respons terhadap setiap item yang ada dengan melingkari angka yang paling tepat menurut Anda Sangat Tidak Sangat Tidak Tidak setuju Berpendapat Setuju setuju Setuju Peluang berikut yang diberikan oleh pekerjaan adalah sangat penting bagi saya: Pekerjaan saya memberi peluang untuk menguji diri dan kemampuan lain b. Menguasai pekerjaan ini sangat berarti bagi saya Melakukan pekerjaan ini dengan baik adalah penghargaan tersendiri bagi saya Berdasarkan waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan, saya merasa sepenuhnya akrab dengan tugas dan kewajiban
51
Skala Rasio (ratio scale)
Skala rasio memiliki titik nol absolut yang merupakan titik pengukuran yang berarti Tidak hanya mengukur besaran perbedaan antar titik pada skala, namun juga menunjukkan proporsi dalam perbedaan ini Digunakan dalam penelitian organisasi ketika angka pasti dari faktor-faktor objektif (sebagai lawan subjektif) diperlukan
52
Skala Rasio (ratio scale)
Beberapa contoh skala rasio adalah hal yang berkaitan dengan usia aktual, penghasilan, dan jumlah organisasi Skala rasio merupakan yang tertinggi dari keempat skala, karena mencakup semua sifat dari ketiga skala lainnya Contohnya: Seseorang dengan berat badan 50 kg adalah dua kali berat badan seseorang dengan berat 25 kg.
53
Contoh Skala Rasio Berapa banyak organisasi lain di mana Anda pernah bekerja sebelum bergabung bersama perusahaan kami ? Sebutkan jumlah anak yang Anda miliki dalam tiap kategori berikut : __ dibawah usia 3 tahun __ antara 3 dan 6 tahun __ lebih dari 6 tahun, dibawah 12 tahun __ 12 tahun ke atas 3. Berapa banyak toko ritel yang Anda operasikan ?
54
Beberapa Uji Signifikansi
Sifat Masing-masing Skala Skala Sifat Pokok Ukuran Tendensi Sentral Dispersi Beberapa Uji Signifikansi Perbe- daan Urutan Jarak Titik Awal Khas Nominal ya tidak Modus --- X2 Ordinal Median Kisaran Semi antar kuartil Korelasi tingkatan Interval Tidak Mean Aritmetik Standar deviasi, Varians, Koefisien, Variasi t, F Rasio atau Geometrik Standar deviasi atau varians Atau koefisien variasi
55
thank you
56
Latihan Buatlah Operasionalisasi Variabel dalam bentuk tabel dimulai dari Definisi Variabel/konsep Dimensi Elemen Alat Ukur, untuk konsep dibawah ini dan pilih salah satu : a. Kualitas Pelayanan. b. Konsep Stres. Buatlah skala ordinal untuk preferensi konsumen terhadap merek bir yang berbeda.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.