Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYandi Budiman Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
IDEOLOGI PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA
2
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS;
MENGETAHUI SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA MENJELASKAN PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA MENGURAIKAN IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
3
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA
ISTILAH PANCASILA PERTAMA KALI DITEMUKAN DALAM BUKU SUTASOMA KARYA EMPU TANTULAR YANG DITULIS PADA JAMAN MAJAPAHIT ABAD KE 14. DIARTIKAN SEBAGAI PERINTAH KESUSILAAN YANG JUMLAHNYA 5 YANG BERISI 5 LARANGAN YAITU: MELAKUKAN KEKERASAN MENCURI BERJIWA DENGKI BERBOHONG MABUK AKIBAT MINUMAN KERAS
4
ISTILAH PADA SILA TERSEBUT DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI ATURAN YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU SESEORANG ATAU BANGSA, KELAKUAN ATAU PERBUATAN YANG MENURUT ADAB (SOPAN-SANTUN), DASAR ADAB, AKHLAK, DAN MORAL
5
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA PERTAMA KALI DIUSULKAN OLEH IR
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA PERTAMA KALI DIUSULKAN OLEH IR. SOEKARNO PADA TANGGAL 1 JUNI 1945 DI HADAPAN SIDANG BADAN PENYELIDIK USAHA-USAHA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA (BPUPKI). RUMUSAN PANCASILA YANG DIKEMUKAKAN TERSEBUT TERDIRI DARI ; KEBANGSAAN INDONESIA INTERNASIONAL ATAU KEMANUSIAAN MUFAKAT ATAU DEMOKRASI KESEJAHTERAAN SOSIAL KETUHANAN YANG BERKEMANUSIAAN
6
Pada tanggal 22 Juni 1945 tokoh-tokoh BPUPKI yang diberi nama Panitia Sembilan mengadakan pertemuan untuk membahas pidato serta usul-usul mengenai dasar negara yang telah dikemukakan dalam sidang-sidang BPUPKI. Panitia Sembilan tersebut adalah: Ir Soekarno Drs. Moh. Hatta Mr. A.A. Maramis Abikoesno Tjokrosoejoso Abdoel Kahar Muzakar Haji Agus Salim Mr. Achmad Soebardjo KH. Wachid Hasyim Mr. Moh. Yamin
7
Pada pembahasan tersebut disusunlah sebuah piagam yang diberi nama Piagam Jakarta yang di dalamnya terdapat rumusan dan sistematika Pancasila sebagai berikut; Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
8
Kesimpulannya adalah Secara historis Pancasila lahir tanggal 1 Juni 1945 Secara yuridis Pancasila lahir tanggal 18 Agustus 1945
9
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA INDONESIA
Pengertian Ideologi: Ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu eidos dan logos. Eidos berarti gagasan dan logos berarti berbicara (ilmu). Secara etimologi ideologi adalah berbicara tentang gagasan/ilmu yang mempelajari tentang gagasan. Gagasan yang dimaksud disini adalah gagasan yang murni ada dan menjadi landasan atau pedoman dalam kehidupan masyarakat yang ada atau berdomisili dalam wilayah negara dimana mereka berada.
10
DEFINISI IDEOLOGI BP 7 PUSAT, IDEOLOGI ADALAH AJARAN, DOKTRIN, TEORI YANG DIYAKINI KEBENARANNYA YANG DISUSUN SECARA SISTEMATIS DAN DIBERI PETUNJUK TENTANG PELAKSANAAN DALAM MENANGGAPI DAN MENYELESAIKAN MASALAH YANG DIHADAPI DALAM MASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA. PROF DR MASWADI RAUF, AHLI ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA. IDEOLOGI ADALAH RANGKAIAN (KUMPULAN) NILAI YANG DISEPAKATI BERSAMA UNTUK MENJADI LANDASAN ATAU PEDOMAN DALAM MENCAPAI TUJUAN ATAU KESEJAHTERAAN BERSAMA
11
Berdasarkan definisi tsb dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah kumpulan nilai/norma yang meliputi sila-sila Pancasila sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, alinea IV yang telah ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945
12
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
IDEOLOGI TERBUKA ADALAH IDEOLOGI YANG DAPAT BERINTERAKSI DENGAN IDEOLOGI YANG LAIN. ARTINYA IDEOLOGI PANCASILA DAPAT MENGIKUTI PERKEMBANGAN YANG TERJADI PADA NEGARA LAIN YANG MEMILIKI IDEOLOGI YANG BERBEDA DENGAN PANCASILA DALAM BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN MASYARAKAT
13
IDEOLOGI PANCASILA MEMILIKI NILAI-NILAI YANG MELIPUTI;
NILAI DASAR; NILAI YANG ADA DALAM IDEOLOGI PANCASILA YANG MERUPAKAN REPRESENTASI DARI NILAI ATAU NORMA DALAM MASYARAKAT, BANGSA DAN NEGARA INDONESIA. NILAI DASAR MERUPAKAN NILAI YANG TIDAK BISA BERUBAH-UBAH SEPANJANG BANGSA INDONESIA BERPEDOMAN PADA NILAI TSB. CONTOH DARI NILAI DASAR ADALAH SILA-SILA PANCASILA YANG ADA DALAM ALINEA IV, UUD 1945 YANG DITETAPKAN PADA TANGGAL 18 AGUSTUS 1945. NILAI INSTRUMENTAL; ADALAH NILAI YANG MERUPAKAN PENDUKUNG UTAMA DARI NILAI DASAR (PANCASILA). NILAI INI DAPAT MENGIKUTI SETIAP PERKEMBANGAN ZAMAN BAIK DALAM NEGERI MAUPUN DARI LUAR NEGERI. NILAI INI DAPAT BERUPA TAP MPR, UU, PP,DAN PERATURAN PERUNDANGAN YANG ADA UNTUK MENJADI TATANAN DALAM PELAKSANAAN IDEOLOGI PANCASILA SEBAGAI PEGANGAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA. NILAI DAPAT BERUBAH SESUAI PERKEMBANGAN ZAMAN. NILAI PRAKTIS; NILAI YANG HARUS ADA DALAM PRAKTIK PENYELENGGARAAN NEGARA, ARTINYA BERUPA SEMANGAT PENYELENGGARA NEGARA DARI PUSAT HINGGA DAERAH UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN SILA-SILA PANCASILA SECARA KONSEKUEN CONTOH TELADAN UNTUK TIDAK KKN
14
FUNGSI DAN PERANAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA.
PANCASILA SEBAGAI JIWA BANGSA INDONESIA PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PANCASILA SEBAGAI SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM DI INDONESIA PANCASILA SEBAGAI PERJANJIAN LUHUR INDONESIA PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP YANG MEMPERSATUKAN BANGSA INDONESIA. PANCASILA SEBAGAI CITA-CITA DAN TUJUAN BANGSA INDONESIA PANCASILA SEBAGAI MORAL PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN NASIONAL SEBAGAI PENGAMALAN PANCASILA
15
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
PANCASILA HARUS MENJADI PETUNJUK HIDUP WARGA NEGARA MENUJU DAYA SAING BANGSA.
16
IMPLEMENTASI SILA PERTAMA; KETUHANAN YANG MAHA ESA
KETUHANAN YANG MAHA ESA, SILA INI MENGHENDAKI SETIAP WARGA NEGARA UNTUK MENJUNJUNG TINGGI AGAMA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA. SETIAP WARGA NEGARA DIHARAPKAN MEMPUNYAI KEYAKINAN AKAN TUHAN YANG MENCIPTAKAN MANUSIA DAN DUNIA SERTA ISINYA. KEYAKINAN AKAN TUHAN TSB. DIWUJUDKAN DENGAN MEMELUK AGAMA SERTA KEPERCAYAAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, TERDAPAT BEBERAPA PEDOMAN YANG DAPAT DILAKUKAN; TAKWA (SECARA SADAR PATUH MELAKUKAN PERINTAH TUHAN), WALAUPUN AGAMA BERBEDA DAPAT BEKERJASAMA DALAM BIDANG SOSIAL, PEREKONOMIAN DAN KEAMANAN LINGKUNGAN, SALING MENGHORMATI DAN KEBEBASAN MENJALANKAN IBADAH SESUAI DENGAN AGAMA DAN KEPERCAYAANNYA, TIDAK MEMAKSAKAN SUATU AGAMA DAN KEPERCAYAAN KEPADA ORANG LAIN.
17
IMPLEMENTASI SILA KE-2; KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB.
BUTIR-BUTIR IMPLEMENTASINYA ADALAH; SESAMA MANUSIA TIDAK SALING MELECEHKAN, SESAMA MANUSIA PUNYA RASA MEMILIKI, SETIAP MANUSIA MENJAGA KESEIMBANGAN HAK DAN KEWAJIBAN, TIDAK SEMENA-MENA TERHADAP ORANG LAIN, MENJUNJUNG TINGGI NILAI KEMANUSIAAN, GEMAR MELAKUKAN KEGIATAN KEMANUSIAAN (DONOR DARAH MENYANTUNI ANAK YATIM), BERANI MEMBELA KEBENARAN DAN KEADILAN.
18
IMPLEMENTASI SILA KE-3; PERSATUAN INDONESIA
MERUJUK PADA PERSATUAN YANG UTUH DANTIDAK TERPECAH BELAH ATAU BERSATUNYA BERMACAM-MACAM PERBEDAAN SUKU, AGAMA DAN LAIN-LAIN YANG BERADA DI WILAYAH INDONESIA. PERSATUAN INI TERJADI KARENA DIDORONG KEINGINAN UNTUK MENCAPAI KEHIDUPAN KEBANGSAAN YANG BEBAS DALAM WADAH NEGARA YANG MERDEKA DAN BERDAULAT, MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM, DAN MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA, SERTA MEWUJUDKAN PERDAMAIAN ABADI. BUTIR IMPLEMENTASINYA SBB; KEPENTINGAN NEGARA DI ATAS KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGAN BERKORBAN (BEKERJA KERAS DAN MEMBAYAR PAJAK), BANGGA SEBAGAI BANGSA INDONESIA (BERANI DAN PERCAYA DIRI SEBAGAI WARGANEGARA INDONESIA), MEMAJUKAN PERGAULAN DEMI PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA YANG BERBINEKA TUNGGAL IKA
19
IMPLEMENTASI SILA KE-4; KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN MEMPUNYAI MAKNA BAHWA KEKUASAAN ADA DI TANGAN RAKYAT, DAN DALAM MELAKSANAKAN KEKUASAANNYA, RAKYAT MENJALANKAN SISTEM PERWAKILAN DAN KEPUTUSAN YANG DIAMBIL DILAKUKAN DENGAN JALAN MUSYAWARAH YANG DIKENDALIKAN DENGAN PIKIRAN YANG SEHAT, JERNIH, LOGIS SERTA PENUH TANGGUNGJAWAB BAIK KEPADA TUHAN MAUPUN RAKYAT YANG DIWAKILINYA. BUTIR-BUTIR IMPLEMENTASINYA SBB; MASYARAKAT HARUS MENGAWASI WAKIL RAKYAT, TIDAK MEMAKSAKAN KEHENDAK KEPADA ORANG LAIN, MENGUTAMAKAN MUSYAWARAH DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK KEPENTINGAN BERSAMA, MUSYAWARAH UNTUK MENCAPAI MUFAKAT DILIPUTI OLEH SEMANGAT KEKELUARGAAN, HASIL MUSYAWARAH HARUS DITERIMA DAN DILAKSANAKAN DENGAN TANGGUNGJAWAB, MUSYAWARAH DILAKUKAN DENGAN AKAL SEHAT DAN SESUAI DENGAN HATI NURANI YANG LUHUR, KEPUTUSAN YANG DIAMBIL HARUS DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA MORAL KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, MENJUNJUNG TINGGI HARKAT MARTABAT MANUSIA SERTA NILAI-NILAI KEBENARAN DAN KEADILAN.
20
IMPLEMENTASI SILA KE-5; KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
SILA INI MEMPUNYAI MAKNA BAHWA SELURUH RAKYAT INDONESIA MENDAPATKAN PERLAKUAN YANG ADIL DALAM BIDANG HUKUM, POLITIK, EKONOMI, KEBUDAYAAN DAN KEBUTUHAN SPIRITUAL ROHANI SEHINGGA TERCIPTA MASYARAKAT ADIL DAN MAKMUR. BUTIR-BUTIR IMPLEMENTASINYA ADALAH SBB; PERBUATAN LUHUR SALING MEMBANTU, BERSIKAP ADIL DAN TIDAK PILIH KASIH, SUKA MEMBERI PERTOLONGAN, TIDAK EGOIS DAN INDIVIDUALISME, BEKERJA KERAS, BERUSAHA, TIDAK PASRAH KEPADA TUHAN, MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.