Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Studi Mengenai Kebijakan Pemerintah Kota Bandung Tentang Transportasi Massal Untuk Anak Sekolah KU 4184 - Antropologi.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Studi Mengenai Kebijakan Pemerintah Kota Bandung Tentang Transportasi Massal Untuk Anak Sekolah KU 4184 - Antropologi."— Transcript presentasi:

1 Studi Mengenai Kebijakan Pemerintah Kota Bandung Tentang Transportasi Massal Untuk Anak Sekolah
KU Antropologi

2 Kelompok 10 KU 4184 - Antropologi
Agus Rahmat Akmaluddin M Reza Mutaqin – Fadlan Sabil Cintya Mary Margareth S Cikita Wildainy Nadia Lupita R Kelompok 10 KU Antropologi

3 1. Latar Belakang 2. Identifikasi Masalah 3. Rumusan Masalah 4
1. Latar Belakang 2. Identifikasi Masalah 3. Rumusan Masalah 4. Tujuan Penelitian 5. Manfaat Penelitian PENDAHULUAN

4 1. Latar Belakang

5 Fasilitas transportasi publik yang belum memadai.
1. Latar Belakang Fasilitas transportasi publik yang belum memadai. Anak sekolah cenderung menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan menggunakan transportasi publik. Penggunaan kendaraan pribadi akan menambah volume kendaraan dan mengakibatkan macet serta mengakibatkan tingginya kecelakaan.

6 2. Identifikasi Masalah Kebijakan transportasi massal untuk anak sekolah di Kota Bandung belum berjalan secara maksimal. Banyak faktor yang membuat keberjalanan kebijakan transportasi massal belum maksimal. Masyarakat lebih memilih anaknya memakai kendaraan pribadi dibandingkan dengan menggunakan transportasi publik dan masyarakat belum mendukung penuh kebijakan transportasi massal tersebut.

7 3. Rumusan Masalah Apa kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang transportasi massal untuk anak sekolah ? Seperti apa kondisi masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang transportasi massal untuk anak sekolah tersebut ? Bagaimana solusi agar masyarakat ikut mendukung kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang transportasi massal untuk anak sekolah tersebut ?

8 4. Tujuan Penelitian Mengkaji kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang transportasi massal untuk anak sekolah. Meneliti kondisi masyarakat dalam keberjalanan kebijakan Pemerintah Kota Bandung. Memberi solusi-solusi yang bisa membuat masyarakat mendukung penuh kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang transportasi massal untuk anak sekolah.

9 5. Manfaat Penelitian Mengetahui kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang transportasi massal untuk ank sekolah. Mengetahui kondisi masyarakat dalam keberjalanan kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang transportasi massal untuk anak sekolah. Masyarakat mendukung penuh kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang transportasi massal untuk anak sekolah.

10 1. Teori Perubahan Sosial 2. Teori Aksesibilitas Fasilitas Umum 3
1. Teori Perubahan Sosial 2. Teori Aksesibilitas Fasilitas Umum 3. Teori Kepentingan 4. Teori Fungsionalis LANDASAN TEORI

11 1. Teori Perubahan Sosial
Selo Soemardjan Perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya. Termasuk nilai-nilai, sikap- sikap, dan pola-pola kelakuan diantara kelompok-kelompok di dalam masyarakat.

12 2. Teori Aksesibilitas Fasilitas Umum
Andrew N. White Fasilitas umum dinyatakan baik apabila diterima oleh masyaraka secara positif. Fasilitas yang baik harus mempunyai kriteria seperti aksesibilitas dan manfaatnya. Akses yang mudah dan tersedia membuat masyarakat akan mudah dan sering menggunakan fasilitas tersebut dan akan memberikan dampak ketergantungan bagi masyarakat tersebut.

13 3. Teori Kepentingan Teori kepentingan menyatakan bahwa masyarakat dapat tertib karena ad kesepakatan sosial dan saling percaya. Dampak dari teori kepentingan ini tentunya budaya kritik, sehingga aspirasi tidak tersalurkan, yang akan menimbulkan perubahan sosial dengan mental budaya yang kurang menguntungkan misalnya apatis.

14 4. Teori Fungsionalis William Ogburn
Teori Fungsionalis adalah sebagai berikut Setiap masyarakat relatif bersifat stabil. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang kestabilan masyarakat. Setiap masyarakat biasanya relatif terintegrasi. Kestabilan sosial sangat tergantung pada kesepakatan bersama (konsensus) di kalangan anggota kelompok masyarakat.

15 METODOLOGI PENELITIAN

16 Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu metode yang menekankan pada aspek pemahaman akan permasalahan yang diteliti. Teknik pengambilan data yang digunakan, antara lain Wawancara Observasi Studi literatur Dokumentasi

17 Narasumber : - Dedi Indrayana (Ketua Program Bis Sekolah Gratis) - Iwan (Sopir Bis Sekolah Gratis) - Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bandung (meliputi pihak sekolah, siswa, orang tua siswa) - Sekolah Menengah Pertama Negeri 40 Bandung

18

19 HASIL WAWANCARA DAN PEMBAHASAN
1. Hasil dan Analisis Rumusan Masalah Poin Pertama 2. Hasil dan Analisis Rumusan Masalah Poin Dua 3. Hasil dan Analisis Rumusan Masalah Poin Tiga HASIL WAWANCARA DAN PEMBAHASAN

20 1. Hasil dan Analisis Rumusan Masalah Poin Pertama
Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Landasan Teori Pedoman Wawancara Kebijakan transportasi massal untuk anak sekolah di Kota Bandung belum berjalan secara maksimal. Apa kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang transportasi massal untuk anak sekolah ? Mengkaji kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang transportasi massal untuk anak sekolah. Mengetahui kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang transportasi massal untuk ank sekolah. Teori Perubahan Sosial Apa saja kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang transportasi massal untuk anak sekolah ?

21 1. Hasil dan Analisis Rumusan Masalah Poin Pertama (Cont.)
Hasil dan Analisis Kesesuaian Teori Simpulan Saran Berdasarkan pengarahan Walikota Bandung kepada seluruh jajaran Dinas Pendidikan Kota Bandung dalam program kerja Membangun Bandung Juara, terdapat 2 program yang terkait dengan transportasi anak sekolah yaitu Bis Damri Gratis dan 100 Bis Sekolah. Sesuai dengan teori perubahan sosial, Pemerintah Kota Bandung mengeluarkan kebijakan/program kerja yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat yaitu anak sekolah yang kurang baik. Adanya bis sekolah yang memiliki unsur pendidikan, keagamaan, serta seni dan budaya, diharapkan akan merubah sikap dan perilaku anak sekolah menjadi lebih baik lagi. Pemerintah Kota Bandung mempunyai kebijakan untuk transportasi massal ini, hanya saja keberjalanannya masih belum maksimal. Program kerj a transportasi massal untuk anak sekolah ini akan ditingkatkan ke depannya. Bis Sekolah yang diprogramkan diharapkan akan merubah sikap dan perilaku anak sekolah menjadi lebih baik lagi karena bis sekolah ini mengandung unsur pendidikan, keagamaan, serta seni dan budaya. Realisasi bis sekolah dipercepat atau diaplikasikan, walaupun secara bertahap. Pihak-pihak yang dilibatkan dalam program kerja ini harus diawasi secara benar-benar agar keberjalanannya dapat maksimal.

22 2. Hasil dan Analisis Rumusan Masalah Poin Dua
Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Landasan Teori Pedoman Wawancara Banyak faktor yang membuat keberjalanan kebijakan transportasi massal belum maksimal. Seperti apa kondisi masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang transportasi massal untuk anak sekolah tersebut ? Meneliti kondisi masyarakat dalam keberjalanan kebijakan Pemerintah Kota Bandung. Mengetahui kondisi masyarakat dalam keberjalanan kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang transportasi massal untuk anak sekolah. Teori Aksesibilitas Fasilitas Umum Mengapa masyarakat masih belum mendukung kebijakan transportasi massal ini ? Faktor apa saja yang menjadi penyebabnya ?

23 2. Hasil dan Analisis Rumusan Masalah Poin Dua (Cont.)
Hasil dan Analisis Kesesuaian Teori Simpulan Saran Masyarakat yang terlibat yaitu pihak sekolah, siswa, dan orang tua siswa, dalam keberjalanan program kerja bis sekolah ini masih belum mendukung penuh, karena program kerja ini sendiri masih harus dikembangkan. Sistem yang bis sekolah, fasilitas pada bis sekolah, ketersediaan bis sekolah, adalah faktor dari bis sekolahnya sendiri yang membuat masyarakat masih belum mendukung bis sekolah. Sedangkan dari pihak masyarakatnya sendiri masih belum percaya terhadap fasilitas ini. Contohnya orang tua masih merasa khawatir terhadap keselamatan anaknya. Siswa merasa takut mengalami masalah kemacetan yang dapat mengakibatkan keterlambatan. Sesuai dengan teori aksesibilitas fasilitas umum, bahwa fasilitas umum belum diterima karena fasilitasnya itu sendiri tidak/belum memberikan manfaat. Pihak masyarakat yaitu sekolah, siswa dan orang tua siswa, masih belum mendukung program kerja karena sistem pada program kerja bis sekolah ini masih belum maksimal. Masih adanya sikap belum percaya terhadap fasilitas bis sekolah ini contohnya orang tua masih merasa khawatir terhadap keselamatan anaknya. Siswa merasa takut mengalami masalah kemacetan yang dapat mengakibatkan keterlambatan. Sistem bis sekolah diperbaiki semua masyarakat dapat mengakses fasilitas ini. Dalam teknisnya, agar memberikan rasa aman, nyaman bagi anak sekolah, pegawai yang terlibat seperti sopir, mekanis, harus benar-benar mendapat pelatihan. Sistem lalu lintas pun harus diperbaiki agar tidak terjadi kemacetan yang mengakibatkan keterlambatan.

24 3. Hasil dan Analisis Rumusan Masalah Poin Tiga
Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Landasan Teori Pedoman Wawancara Masyarakat lebih memilih anaknya memakai kendaraan pribadi dibandingkan dengan menggunakan transportasi publik dan masyarakat belum mendukung penuh kebijakan transportasi massal tersebut. Bagaimana solusi agar masyarakat ikut mendukung kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang transportasi massal untuk anak sekolah tersebut ? Memberi solusi-solusi yang bisa membuat masyarakat mendukung penuh kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang transportasi massal untuk anak sekolah. Masyarakat mendukung penuh kebijakan Pemerintah Kota Bandung tentang transportasi massal untuk anak sekolah. Teori Kepentingan Teori Fungsionalis

25 3. Hasil dan Analisis Rumusan Masalah Poin Tiga (Cont.)
Hasil dan Analisis Kesesuaian Teori Simpulan Saran Orangtua dan pihak guru mendukung program kerja ini, karena dengan bis sekolah (bila sistemnya sudah baik) maka mereka mendapat keuntungan seperti keamanan siswa terjamin, siswa mendapat pembelajaran selama perjalanan pergi/pulang sekolah. Pemerintah sendiri, secara bertahap memperbaiki sistem-sistem yang terkait agar program kerja ini maksimal. Seperti masalah dengan supir angkot yang takut merasa tersaingi, maka diberikan solusi bis sekolah tidak melewati jalur angkot. Sesuai dengan teori kepentingan, teori fungsionalis, sebenarnya masyarakat juga mendukung program bis sekolah ini, karen masyarakat sendiri mendapat banyak keuntungan dari program ini. Masyarakat (pihak sekolah, siswa, orang tua siswa) sebenarnya sudah siap untuk mendukung penuh program kerja bis sekolah ini, jika fasilitas ini sudah siap dan sistemnya baik. Pemerintah sendiri sudah benar-benar memberikan rancangan program kerja yang sangat baik untuk bis sekolah ini. Masyarakat dilibatkan dalam program kerja bis sekolah ini, seperti bisa ikut memberikan saran terkait desain bis sekolah ini. Fasilitas bis sekolah dilengkapi dengan fasilitas pembelajaran yang sesuai bagi anak sekolah sesuai tingkatannya. Perlu adanya kebijakan lain yang tidak berhubungan langsung yang sebenarnya bisa mendukung program kerja ini. Misalnya pada hari senin siswa, diwajibkan mengikuti program Damri Gratis. Juga misalnya program bike to school, bike to campus, bike to work.

26

27 Sekian presentasi dari kelompok kami
TERIMA KASIH

28 Silahkan jika ada pertanyaan..


Download ppt "Studi Mengenai Kebijakan Pemerintah Kota Bandung Tentang Transportasi Massal Untuk Anak Sekolah KU 4184 - Antropologi."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google