Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuhendra Darmali Telah diubah "7 tahun yang lalu
2
Matakuliah : PENGANTAR PERUMAHAN MASSAL
Tahun : Sep PERUMAHAN MASSAL SEBAGAI PRODUK ARSITEKTUR DALAM URBAN DESIGN Pertemuan 9
3
TEORI URBAN DESIGN – JON LANG: - TIPOLOGI PRODUK KOTA DAPAT BERUPA :
* ARSITEKTUR DAN * ARSITEKTUR LANSEKAP (SAUJANA). SECARA FISIK DAN VISUAL PERUMAHAN MASSAL DAPAT DINILAI SEBAGAI : Produk Arsitektur bila dilihat dari sosok bangunan dan kumpulan bangunannya yang beragam ; dan sebagai Produk Arsitektur Pemandangan /Landsekap / Saujana (Landscape Architecture) karena di antara kumpulan keragaman bangunan tersebut terdapat berbagai bentuk sarana, prasarana dan artefak yang membentuk kesatuan yang memiliki ciri dan identitas yang khas.
4
PERUMAHAN MASSAL DAN RENCANA INDUK KOTA
Landasan Hukum dalam pembentukan wujud Arsitektur dan Arsitektur Saujana adalah UU dan Peraturan, seperti : Penentuan Tata Guna Lahan Kota yang dijabarkan dalam sebuah Rencana Induk Kota. Untuk di Indonesia rujukan tersebut di atas diatur dalam UU No Tentang Penatan Ruang, dan UU No.8 Th.2002 Tentang Bangunan Gedung Dinamika perkembangan kota yang menyangkut perumahan massal dapat terkait dengan: Pembangunan Kota Baru (New Town) Penataan Kembali Lingkungan Kota atau Peremajaan Kota (Precinct Development & Urban Renewal)
5
Dalam pembangunan kota baru pembangunan perumahan massal bersasaran menjadi katalist untuk menarik penduduk. Pesona proyek perumahan yang dirancang untuk berbagai sasaran pembeli menawarkan berbagai tipe perumahan, a.l. : Tipe bangunan villa, bertingkat satu atau bertingkat dua, town-house, ruko dua tingkat. 2. Unit hunian tipe rumah susun berlantai 4 (flat) dengan berbagai pilihan dari segi luas lantai atau besar unit hunian, termasuk tipe ruko. Unit hunian dalam bentuk bangunan tinggi yang di Indonesia dikenal sebagai bangunan apartemen. Dari segi sasaran pembeli, tipe perumahan tersebut di butir 1, 2, dan 3 termasuk pengadaan perumahan untuk golongan menengah ke bawah, diatur dengan sistem sewa atau kepemilikan.
6
Di luar negeri (Eropa), produk perumahan massal sebagi produk arsitektur kota membuka peluang untuk mencipatakan berbagai varian penataan lahan dan ruang. Namun di Indonesia hal masih dihadapi kendala dalam penerapannya a.l. karena segi peraturan bangunan, ketersediaan lahan, sistem pendanaan dan biaya pembangunan. 2 Gb.1a Desain asal : disconnected city Gb.1b Setelah di tata ulang agar menjadi sebuah kesatuan lingkungan. Gb.2. Car free housing. Kedua contoh adalah di Inggris 1a-b
7
Gb.1. Contoh varian denah apartemen dari beberapa kota di Eropa; dan
2 3 Gb.1. Contoh varian denah apartemen dari beberapa kota di Eropa; dan Gb.2. Contoh suasana ruang luar dari salah satu hunian kota dalam bentuk bangunan tinggi. Gb.3. Contoh rumah susun untuk golongan menengah ke bawah di Jakarta Pusat. 1
8
ARSITEKTUR PERUMAHAN MASSAL
Contoh arsitektur gedung apartemen (kiri) Podomoro City dan hunian tipe villa di Sentul City (tengah) Gb. kanan atas : Denah unit apartemen Kalibata City.
9
ARSITEKTUR PERUMAHAN MASSAL
Gb. Kiri: Contoh grounded houses yang dipasarkan oleh Pengembang Bogor Nirwana –Bakrieland,tipe unit terkecil 38/90 (kiri atas) dan unit terbesar126/300. Gb. Kanan: Sebaran rusun di peta DKI dan contoh rusun.
10
Wujud arsitektur perumahan massal terkait denegan kebijakan pengadaan perumahan dan penataan ruang kota di Indonesia. (2009) Perumahan massal untuk golongan mayoritas menengah ke bawah,Pemerintah Indonesia menentukan 3 sasaran : - Kelompok sasaran I : penghasilan Rp. 3,5 - 4,5 Juta * - Kelompok sasaran II : penghasilan Rp. 2,5 - 3,5 Juta* - Kelompok sasaran III : penghasilan Rp. 1,2 - 2,5 Juta * (* di tentukan th.2007) Bagi mereka diatur untuk mendapatkan rumah melalui program KPR –SARUSUN BERSUBSIDI berdasarkan Kep.Men.Neg.Perumahan Rajyat Nomor : 07/Permen/M/ Di dalam sistem ini ada Lembaga Penerbit Kredit (LPK) yang terdiri dari Bank Umum Nasional (3) ;Bank Swasta Nasional (5), Bank Perkreditan Rakyat (14) dan Bank Pembangunan Daerah (24).-( keadaan Des.2009.) Selain itu ada jalur mendapatkan kredit KPR SYARIAH BERSUBSIDI melalui 21 Bank (keadaan Des.2009) yang menerapkan sistem syariah, untuk kredit Rumah Sederhana Sehat (RSH).
11
Khusus di DKI-Jakarta, Pemerintah Daerah memiliki strategi pemba- ngunan perumahan dengan sasaran th.2015: - 60% - Landed Houses unit /tahun - 40% - Rumah Susun unit/tahun dengan rincian : - 20% Rumah Mewah oleh Badan Usaha Developer : unit. - 40% Rumah Menengah oleh BUD/swasta : unit - 40% Rusun Sederhana : Pemda ; Unit; Swasta: unit Dinas Perumhan DKI-JKT merancang pembangunan di 24 lokasi rumah susun berskala besar (massal) dengan sistem sewa yang dikelola oleh unit teknis: Pengelola Rumah Susun DKI-Jakarta sendiri. Tipe hunian yang dibangun: m2. Di tahun 2015 diharapkan dapat terbangun 208 blok,atau sebanyak unit hunian.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.