Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSugiarto Cahyadi Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
KEBAHASAAN A R T I K E L I L M I A H
Wahyu Wibowo wahyuwibowo.blog.unas.ac.id menuliswahyuwibowo.wordpress.com 2015
2
Tata Permainan Bahasa Di dalam kehidupan, terdapat banyak sekali TATA PERMAINAN BAHASA, yaitu bentuk-bentuk bahasa (bukan ragam bahasa!) yang memiliki aturan tersendiri dan mengandung suatu nilai kehidupan yang terkonteks dengan masyarakat-masyarakat penggunanya. Contohnya: dalam bahasa karya tulis akademik: skripsi, tesis, disertasi; makalah, paper, artikel ilmiah. dalam bahasa tulisan: populer, ilmiah, jurnalistik; sastra; dalam bahasa lisan: pelafalan, dialog resmi, dialog sehari-hari; dalam bahasa SMS: ”bsk w gak msk ya...mls neeehh...tq” dalam bahasa gado-gado (interferensi): “tadi kamu masuknya keluar mana”; ”mengapa engkau membenciku setelah apa yang kita alami?”; Tips: Curigailah setiap ungkapan bahasa yang datang pada kita, walaupun sudah bergramatika dan bersintaksis.
3
Terkait Tata Permainan Bahasa, Dewasa Ini Adalah Abad Bahasa
Di dalam ABAD BAHASA dewasa ini, bahasa tidak dapat lagi didefinisikan hanya sebagai “sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dihasilkan oleh alat ucap (artikulasi), yang digunakan sebagai alat komunikasi masyarakatnya”. Definisi ini menyebabkan bahasa hanyalah sebagai REPRESENTASI KEKUASAAN MANUSIA ATAS MANUSIA LAIN; Padahal, dituntut oleh hakikat kehidupan itu sendiri, manusia dalam memaknai segala realitas (dibaca: berbahasa) tidak mungkin menjadi subjek bahasa (penentu/penguasa bahasa). Manusia justru dikendalikan/dikuasi oleh bahasa. Hakikat kehidupan yang dimaksud adalah banyaknya TATA PERMAINAN BAHASA di dalam kehidupan, yang mencerminkan banyaknya nilai hidup dan aturan berbahasa, sehingga menyebabkan ada banyak cara untuk berbahasa.
4
DEWASA INI ADALAH ABAD BAHASA
Itu sebabnya, dewasa ini komunikasi lebih dimaknai sebagai penstrukturan kosa kata dan sintaksis berdasarkan konstruksi fakta yang terekspresikan. Oleh karena itu, komunikasi bersifat EMANSIPATORIS (bukan lagi saling menguasai). Komunikasi yang tidak emansipatoris, berdampaknya pada sering munculnya kekeliruan epistemologi (sesat pikir karena tidak cermat dalam memahami kata, istilah, atau ungkapan); Ketidakpahaman kita pada TATA PERMAINAN BAHASA dalam kehidupan, dapat dilukiskan melalui ungkapan: Batas bahasaku adalah batas duniaku (yang aku ketahui berbatas pada kata-kataku).
5
Tata Permainan Bahasa Artikel Ilmiah (artikel ilmiah yang komunikatif, jelas, dan tidak ruwet, alias menyenangkan untuk dibaca) Sebagai suatu tata permainan bahasa, artikel ilmiah mengandung suatu nilai kehidupan yang dipercaya masyarakatnya (masyarakat ilmiah), yaitu Artikel ilmiah adalah cerminan dari suatu komunitas wacana keilmuan. Oleh karena itu, penulis artikel ilmiah dituntut mampu memahami bahwa terdapat struktur aktivitas ilmiah, yang ditopang oleh elemen substantif (isi) dan elemen prosedural (metode), karena pada dasarnya aktivitas ilmiah berkelindan dengan proses (penelitian), prosedur (metode), dan produk (pengetahuan ilmiah); Artikel ilmiah adalah jenis karya tulis akademik yang ditujukan untuk publikasi. Oleh karena itu (a) gaya penulisan artikel ilmiah diupayakan jangan membuat kening pembacanya berkerut-kerut (gaya penulisan ilmiah populer?); (b) sebagai jenis karya tulis, penulisan kalimat dan kata-kata dalam artikel ilmiah mesti tunduk pada aturan/pedoman baku tata tulis dan ejaan bahasa Indonesia, dan (c) penulis artikel ilmiah wajib tunduk pada pedoman selingkung jurnal yang kita tuju.
6
Terkait dengan Struktur Aktivitas Ilmiah, Tata Permainan Bahasa Artikel Ilmiah Memiliki Karakter sbb.: Artikel ilmiah adalah bentuk lain dari karya tulis akademik demi tujuan publikasi. Oleh karena itu, gaya penulisan artikel ilmiah, yang dikatakan jangan sampai membuat kening pembacanya berkerut (gaya penulisan ilmiah populer?), dapat dipertalikan dengan masalah SESAT PIKIR (keliru nalar si penulisnya dalam berbahasa tulis); Ditulis melalui struktur umumnya (dengan memperhatikan tata permainan bahasanya), mulai dari judul, pendahuluan, analisis, hasil pembahasan, hingga simpulan.
7
JENIS-JENIS SESAT PIKIR (Wahyu Wibowo, Konsep Tindak Tutur Komunikasi, 2015)
Sebagai suatu tata permainan bahasa, apalagi untuk dipublikasikan, artikel ilmiah mesti dihindarkan dari SESAT PIKIR. Dari perspektif logika, sesat pikir (yang paling umum) berupa: Sesat informasi, karena si penulis membangun ungkapan bahasanya melalui persepsi dan ilusinya sendiri. Contoh: “pendidikan moral sangatlah penting dalam membentuk karakter seseotang” (pertanyaan kritis: apakah makna “sangatlah penting”?): Sesat diksi, karena si penulis keliru dalam memilih kata (diksi). Contoh (iklan hamburger menu baru dari sebuah restoran cepat saji): “Jangan tunda yang istimewa” (pertanyaan kritis: apakah “yang istimewa” bermakna “khas”, “khusus”, “lain daripada yang lain”, atau luar biasa”?); Sesat argumentasi, karena si penulis menghindari pokok masalah. Contoh: “Program Kartu Indonesia Sehat sebenarnya tidak perlu dijalankan, karena rata-rata masyarakat kita masih percaya pada pengobatan alternatif”.
8
JENIS-JENIS SESAT PIKIR (Lanjutan) (Wahyu Wibowo, Konsep Tindak Tutur Komunikasi, 2015)
Sesat argumentasi (lanjutan), karena si penulis mengemukakan alasan yang tidak berkaitan dengan pokok masalahnya. Contoh: “Kepemimpinan rektor kita yang baru harus diragukan , karena selain masih menjadi fungsionaris partai, ia juga memiliki tiga mobil mewah, dua apartemen, dan sebuah salon kecantikan”: Sesat argumentasi (lanjutan), karena si penulis memberikan alasan yang tidak didasarkan pada pendapat pakarnya. Contoh: “Bahasa Indonesia adalah bahasa yang masih berkembang. Oleh karena itu, menurut Vicky Prasetiyo, janganlah pernah mencela bahasa Indonesia yang digunakannya, karena yang penting orang mengerti maksudnya”; Sesat argumentasi (lanjutan) karena si penulis memberikan alasan melalui pandangan yang apriori. Contoh: “Melihat mimik wajahnya yang dingin seperti itu, pastilah Bu Dhaniek orang yang kejam dan tidak mau mengerti perasaan orang lain”. ( Sesat ambiguitas, karena si penulis memberikan informasi yang membingungkan. Contoh: “Istri pak Lurah yang muda” (siapakah yang muda?); Sesat psikologis, karena si penulis membuat simpulan yang serampangan, dalam rangka memancing emosi pembaca. Contoh: “Pemerintah kita telah gagal total.”.
11
MENGAPA SESAT PIKIR MESTI DIHINDARI?
Dalam dunia ilmiah, diyakini terdapat TIGA WILAYAH KEHIDUPAN: (1) Wilayah Akal Sehat; (2) Wilayah Ilmu-ilmu Alam, dan (3) Wilayah Ilmu-ilmu Sosial/Humaniora; Wilayah (1): kenyataan hidup sehari-hari, spontan, praktis, percaya saja; Wilayah (2): dihasilkan oleh pemikiran ilmiah melalui proses penelitian, abstraksi, wilayah objek-objek alamiah yang tunduk pada hukum mekanis sebab-akibat.
12
...lanjutan (mengapa mesti menghindari sesat pikir?)
Lanjutan Wilayah (2): akibatnya, objek-objek dalam wilayah ini dapat dikuantifikasi dan dimanipulasi sepenuhnya sebagai hal teknis dan instrumental; Wilayah (3): wilayah ilmu-ilmu sosial/humaniora merupakan wilayah yang manusiawi sehingga mesti dihayati. Pasalnya, terdapat banyak sekali bentuk objek simbolis yang dihasilkan lewat bahasa. ITU SEBABNYA, terkait dengan epistemologi, peneliti yang hendak memperoleh pengetahuan tentang KEDUA WILAYAH itu mesti mengambil pendekatan yang berbeda.
13
(mengapa mesti menghindari sesat pikir)...lanjutan
Tanpa mengambil pendekatan yang berbeda, maka ada pemaksaan KEPENTINGAN (ilmuku lebih objektif daripada ilmumu!). Padahal, antara praksis (praktik/perilaku) dan teori saling bertalian. Alhasil, menerapkan pendekatan ilmu-ilmu alam pada ilmu-ilmu sosial/humaniora berarti menerapkan praksis tertentu yang kurang tepat dalam menghadapi masyarakat dan kebudayaan. Itu sebabnya, objektivitas dalam ilmu-ilmu sosial/humaniora identik dengan “menjelaskan”, “membenarkan”, atau “memahami maknanya”.
14
(hindarilah sesat pikir)... lanjutan
Memahami KETIGA WILAYAH KEHIDUPAN tersebut, maka kita akan menjadi penulis artikel ilmiah yang jauh dari SESAT PIKIR, karena kita paham sedang berada/bermain di arena mana (dibaca: piawai dalam “memainkan” tata permainan bahasa). Yang patut digarisbawahi, jangan membuat pembaca kita berkerut-kerut kening ketika membaca artikel ilmiah yang kita tulis.
15
Ayooo, kita tes diri kita sendiri (periksa: ejaan, kalimat, dan sesat pikir yang mungkin ada)
(Contoh awal paragraf pendahuluan artikel ilmiah) Seiring semakin munculnya kebutuhan proses bisnis diorganisasi pemerintah terhadap teknologi, maka pemimpin organisasi pemerintah makin menyadari pentingnya peran teknologi informasi dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja organisasi. Perkembangan teknologi informasi yang makin pesat membuat manusia dan organisasi terus berusaha melakukan berbagai penyesuaian.
16
Ayooo, kita tes...(lanjutan)
Penyesuaian-penyesuaian tersebut menimbulkan perubahan yang begitu cepat sehingga membutuhkan cara yang tepat dalam menghadapinya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan peranan pengetahuan adalah merupakan cara menyikapi perubahan dengan tepat. Oleh karena itu, perolehan dan pemanfaatan pengetahuan perlu dikelola dengan baik dalam konteks peningkatan kinerja organisasi. Manajemen pengetahuan yang di kenal luas dalam dunia bisnis adalah merupakan suatu pengelolaan sumber daya untuk dapat menangkap, menyimpan, menyebarluaskan dan menggunakan pengetahuan yang dimiliki organisasi lebih baik dari waktu kewaktu.
17
Siapakah kekasih sejati penulis?
Ejaan yang Disempurnakan (EYD); Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); Tesaurus Bahasa Indonesia (kamus sinonim); Glosarium Bahasa Indonesia (daftar istilah bidang ilmu beserta penjelasannya).
18
Senarai padanan istilah asing-Indonesia
peat: gambut; pain: nyeri; list: senarai; accelerator control: pengatur pemercepat; body lotion: calir raga; mike: pelantang; acid sulphate soil: tanah sulfat masam; accountant: akuntan; accounting: perakunan; malnutrition: malagizi; imagery: citraan; butting: menyondol; cerotic acid: asam serotat; vegetarian: nabatiwan; scene: adegan; bisque: sup kerang; broiled king prwan: udang gapit; laundry: penatu/dobi; best seller: pelarap/pelaris; national assimilition: pembauran bangsa; cleaning service: layanan pembersihan; hospitality: kesanggrahan; bell captain: pramutama tamu; city check-in: cek-masuk kota; beef fillet: filet sapi; food seasonings: penyedap makanan; baby-sitter: pramusiwi; kick off: tendangan awal; steam engine: mesin kukus; sewage flowrates: debu radioaktif; walkout: mogok tanding; flank: daging lambung; dumpling: pangsit;
19
Lanjutan senarai… welcome drink: minuman aluan; playback: saji balik; VIP: pribadi amat penting; kid’s meal cheese burger: burger keju paket anak-anak; to run in (inrijden): uji jalan mesin; knock out: roboh-kalah; standby: tunggu muat; disinfection: awahama; electric dipole transition: transisi dwikutub elektrik; leasing: sewa guna usaha; photochemical smog: asbut fotokimia; deodorant: pengawabau; women’s style dresses: gaun; broadcast: siaran broadcasting: alur bus bus gate: petugas kabin toll booth: gardu airworthy: laik terbang (layak?) fire engine: mobil pemadam kebakaran finance company: lembaga keuangan; finance manger: manajer keuangan; economy entity: unit usaha kecil; lolos butuh (misbaarheidsverklaring): lepas tugas; site manager: manajer tapak; site plan: rencana tapak; box office: film laris/loket tiket; canon of journalism: kode etik jurnalistik; managing director: direktur eksekutif/direktur pengelola; restatement: saji ulang; apartment: apartemen/flat/rumah pangsa; dubbing: sulih suara (pada film).
20
terima kasih…merdeka! Scripta manent verba volant, yang tertulis abadi yang diucapkan menguap bersama angin… Salam, Wahyu Wibowo lahir di Kampung Kemayoran, Jakarta Pusat, 8 Maret 1957; dosen Filsafat Bahasa dan Filsafat Ilmu Pengetahuan pada Program S-3 Ilmu Politik, Sekolah Pascasarjana, Universitas Nasional, Jakarta; penerima Sertifikat Wartawan Utama (Dewan Pers, 2011); tercatat sebagai Sastrawan Indonesia Angkatan 2000; penulis 29 judul buku tentang kebahasaan, jurnalistik, komunikasi, dan kepenulisan praksis (sejumlah bukunya telah mengalami cetak ulang); doktor filsafat UGM Yogyakarta; anggota “tim sirkus” Dit. Litabmas Ditjen Dikti sejak 2006.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.