Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIwan Hartanto Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
P GERAKAN SIAGA GADA ROGRAM PRIORITAS DINAS KESEHATAN KAB, CILACAP
Dr. Marwoto, M.Si. Kepala Dinkes Cilacap Penerimaan Dokter Internship 2015, Dinkes Cilacap,
2
SISTIMATIKA PENYAJIAN
PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI DAN STATUS DERAJAT KESEHATAN. KONSEP DASAR PROGRAM PRIORITAS “GERAKAN SIAGA GADA” IMPLEMENTASI PROGRAM PRIORITAS “GERAKAN SIAGA GADA” PEMANTAUAN DAN EVALUASI. P E N U T U P
3
Menjadi Kabupaten Cilacap Yang Sejahtera Secara Mandiri
Latar Belakang Visi Kab. Cilacap Menjadi Kabupaten Cilacap Yang Sejahtera Secara Mandiri “Gerakan Bangga Mbangun Desa” “4 pilar : Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi dan Lingkungan Sosbud. CAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN 2014 PILAR KESEHATAN BANGGA MBANGUN DESA CAPAIAN STANDAR DERAJAT KESEHATAN 2014 Dibawah Target : Cakupan K4. Cakupan Neonatal Komplksi - MP ASI 06 – 24 bln. - Desa Siaga Dibawah Target : Cakupan AKI, DBD, HIV/ AIDs, Gizi Buruk dan ASI Eklusif EVALUASI PROGRAM KESEHATAN 2014 DIPERLUKAN PROGRAM PRIORITAS BERORIENTASI PD MASYARAKAT Kurangnya Dukungan Masyarakat (Pihak swasta, Ormas, Toma, Toga Belum adanya Aktor Publik yg peduli thd derjat kesehatan GERAKAN SIAGA GADA
4
Tujuan Umum Tujuan Khusus
Melaksanakan Program Prioritas “GERAKAN SIAGA GADA” Di Wilayah Kabupaten Cilacap. Melaksanakan gerakan siaga terhadap Gizi buruk dalam rangka menurunkan status gizi buruk masyarakat Kabupaten Cilacap. Melaksanakan gerakan siaga terhadap Angka Kematian Ibu (AKI) dalam rangka mempercepat penurunan jumlah kematian ibu melahirkan di kabupaten Cilacap. Tujuan Khusus Melaksanakan gerakan siaga terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam rangka menurunkan angka kesakitan DBD di Kabupaten Cilacap. Melaksanakan gerakan siaga terhadap AIDs dalam rangka meningkatkan penemuan kasus HIV/AIDs di Kabupaten Cilacap.
5
RUANG LINGKUP PROGRAM PRIORITAS GSG.
Intervensi terhadap semua penderita gizi buruk dalam gerakan Siaga terhadap Gizi Buruk. Pemantauan secara ketat terhadap setiap ibu hamil dalam gerakan siaga terhadap AKI. Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN ) secara rutin dan berkesinambungan berbasis masyarakat dalam gerakan siaga terhadap DBD. Peningkatan penemuan kasus HIV / AIDS dalam gerakan siaga terhadap AIDs.
6
Kerangka Pikir Konsep Dasar GSG
TARGET INDIKATOR TERCAPAI SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN) Kepmenkes : 72/MENKES/SK/III/2012 PENCAPAIAN TARGET DIBAWAH INDIKATOR (SPM, Derajat Kesh, MDGs) Masalah Kesehatan : Gizi Buruk, AKI, DBD dan AIDs IMPLEMENTASI PILAR KESEHATAN GERAKAN MASYARAKAT SEMANGAT : Masyarakat SEhat Pengobatan Gratis (Jamkesmas/BPJS, Jamkesda dan Bebas Pasung) Masyarakat MAndiri Mampu menolong sendiri msl kesehatan (Dana Sehat,Dasolin, Ambulance Desa) Masyarakat NGATi-ati : berperilaku waspada dan lebih mengedepankan upaya pencegahan : PHBS & Desa Siaga. PROGRAM “BANGGA MBANGUN DESA” Perbup No.76/2011 : 4 Pilar Pilar Pendidikan. Pilar Kesehatan. Pilar Perekonomian. Pilar Lingkungan Sosbud. PROGRAM KESEHATAN Target SPM. Target Derajat Kesh Target MDgs/SDGs 2016 SISTEM KESEHATAN DAERAH Arah dan Policy Pembangunan kesehatan Kab. Cilacap, Renstra Dinkes Kab Cilacap Sumber Daya Kesehatan (Tenaga , Sarana prasara dan Pembiayaan). Masyarakat Cilacap hidup dengan derajat kesehatan masyarakat yang optimal TARGET TERPENUHI Tidak ditemukan masalah kesehatan PROGRAM PRIORITAS “GERAKAN SIAGA GADA” Gizi buruk, Aki, DBD, Aids
7
PENGERTIAN PROGRAM PRIORITAS GERAKAN SIAGA GADA (GSG)
Kebijakan terhadap program yang lebih dikedepankan/diutamakan dalam rangka akselerasi (percepatan) pencapaian cakupatan derajat/status kesehatan masyarakat GERAKAN Bentuk aktivitas pemerintah bersama masyarakat yang secara sadar untuk melakukan kegiatan yang berorientasi pada peningkatan status derajat kesehatan masyarakat. SIAGA
8
PENGERTIAN PROGRAM PRIORITAS GERAKAN SIAGA GADA (GSG)
Secara harfiah mempunyai arti senjata atau alat perang berupa “PUSAKA” yang mempunyai kekuatan luar biasa untuk melindungi diri dan orang lain (masyarakat) dari segala ancaman, gangguan dan petaka Bermakna akronim Gizi buruk, Angka kematian ibu (AKI), Demam berdarah dengue (DBD) dan AIDs . indikator dalam cakupan derajat kesehatan masyarakat yang dalam lima tahun terakhir belum mencapai target/cakupanya sehingga perlu menjadi program Prioritas dan perlu mendapatkan perhatian dan kepedulian semua pihak. PROGRAM PRIORITAS GERAKAN SIAGA GADA Kebijakan terhadap program yang lebih dikedepankan dalam bentuk aktivitas pemerintah bersama masyarakat secara sadar untuk selalu waspada dan secara aktif melakukan upaya menanggulangi permasalahan “Gizi buruk, AKI, DBD dan AIDs secara sinergis dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
9
ROADMAP GERAKAN SIAGA GADA
Tahap Pedekatan 1.Urusan Wajib Pemda 2. Dukungan Policy Desa 3. Integrasi Program Pembdy Masy Tahap Persiapan: 1.Pelatiham fasilitator Kab/Kec 2. Pelatihan Petugas Kesh. 3. Mapping FKD, MGSG dan Ormas 2. Sinkronisasi Data FKD, MGSG dan Ormas 3. Pembekalan materi Motivator Tahap Pelaksanaan GSG: 1. Intervensi thd kasus Gizi buruk 2. Pemantauan scr Ketat thd Bumil. 3. PSN src Rtin dan kesinambungan. 4. Peningkatan penemuan kasus Aids. . Tahap Monitoring: Kunjungan lapangan pelaksanaan GSG: - Masyarakat - Pemerintah - Fasilitator - Independent Tahap Evaluasi: evaluasi Rakor berkala GSG pd setiap tingkatan GOALs Dilaksanakannya Program Orioritas Gerakan Siaga gada Di Kab. Cilacap.
10
TATA KELOLA PROGRAM PRIORITAS GERAKAN SIAGA GADA
Puskesmas POKJA Kabupaten Dinkes Kabupaten Pemerintah Kabupaten LSM/ Dunia Usaha Fasilitator Forum Kesh Kecamatan Forum Kesh Desa/Kelurahan Pemerintah Desa/Kelurahan LSM/Dunia Usaha Kader Gizi Buruk Kader AKI Kader DBD Motivator/Kader GSG Pemerintah Kecamatan Kader AIDs Penderita Gibur Bumil Resti Remaja 12 – 24 Thn Dasa Wisma Kabupaten Kecamatan Desa/Kel
11
PENYELENGGARAAN TK. KABUPATEN
Menyusun kebijakan2 koordinatif dan pembinaan dlm bentuk penetapan peraturan atau keputusan tentang GSG Membentuk forum Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Gerakan Siaga Gada di tingkat Kabupaten. Menyelenggarakan pertemuan orientasi GSG bagi aparatur Kecamatan, Desa/Kelurahan, Motivator/Kader dan lembaga kemasyarakatan serta pihak-pihak lain. Mengalokasikan bantuan pembiayaan dari APBD Kabupaten dan sumber daya lain untuk Implementasi GSG. Menyelenggarakan pertemuan berkala Pokjanal Gerakan Siaga Gada di tingkat Kabupaten (minimal 2 kali setahun) untuk pemantauan perkembangan Gerakan Siaga Gada. Melakukan pembinaan Gerakan Siaga Gada terintegrasi secara berjenjang.
12
Penyelenggaraan Tk Kecamatan.
Melakukan pertemuan koordinasi dan mengintegrasikan pelaksanaan kegiatan Gerakan Siaga Gada dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat terkait lainnya. Mengkoordinasikan penerapan kebijakan/peraturan perundang-undangan berkaitan dengan pelaksanaan Gerakan Siaga Gada. Membentuk Forum Kesehatan Kecamatan (FKK) dengan melibatkan perwakilan masyarakat desa/kelurahan dan sektor terkait Menyelenggarakan pertemuan berkala FKK di tingkat kecamatan (minimal 2 kali setahun) untuk pemantauan perkembangan pelaksanaan Gerakan Siaga Gada. Adanya pembinaan pelaksanaan Gerakan Siaga Gada terintegrasi secara berjenjang. Terselenggaranya Sistem Informasi Gerakan Siaga Gada yang terintegrasi dalam profil Desa dan Kelurahan lingkup kecamatan.
13
PENYELENGGARAAN TK DESA/KELURAHAN
Membentuk dan atau revitalisasi Forum Kesehatan Desa/Kelurahan (FKD). Membentuk motivator/kader Gerakan Siaga Gada sampai pada tingkatan Rukun Tetangga (RT) atau dasa wisma. Mengalokasikan APBDes dan atau dana gotong royong/swadaya masyarakat untuk pelaksanaan Gerakan Siaga Gada. Adanya peran serta aktif masyarakat dan dukungan organisasi kemasyarakatan dalam pelaksanaan Gerakan Siaga Gada. Menyusun kebijakan/peraturan di desa/kelurahan yang melandasi dan mengatur tentang pelaksanaan Gerakan Siaga Gada. Menyusun kesepakatan bersama dalam menentukan/melakukan intervensi dan menjadi tanggung jawab bersama secara sinergisitas/keterpaduan pada pertemuan FKD
14
POKJA PROGRAM PRIORITAS GERAKAN SIAGA GADA
Sekretaris program Pokja Dinkes Pembina Sekretaris Daerah Pengarah Kepala Dinas Kesehatan Pokja Kecamatan Pokja Puskesmas Tim Teknis Siaga AKI Tim Teknis Siaga DBD Tim Teknis Siaga Gizi Buruk Pokja Ormas Tim Teknis Siaga AIDs Pokja Desa/Kelurahan Pengelola Program
15
IMPLEMENTASI GERAKAN SIAGA GARA
IMPLEMENTASI GSG BERORIENTASI PD: Pemberdayaaan Masyarakat melalui Pemantapan Forum Kesehatan Desa/Kelurahan (FKD) : Adanya Dukungan Masyarakat Adanya Dukungan Kebijakan thd GSG pada setiap tingkatan. Adanya integrasi kegiatan GSG kedalam RKP (Rencana Kerja Pembgunan Desa/Kel. 2. Intervensi Kegiatan melalui pendekatan siklus pemecahan masalah, secara skematis: 2. IDENTIFIKASI MASLAH KESEHATAN 5. PELAKSANAAN KEGIATAN 3. MUSYAWARAH DESA/ KELURAHAN 4. PERENCANAAN PARTISIPATIF 6. PEMBINAAN KELESTARIAN 1. PENILAIAN KONDISI DESA/KEL FASILITATOR /MGSG/KADER KESEHATAN
16
Survailan Kasus Gizi Buruk utk menemuan Kasus Bibur.
SIAGA GIZI BURUK Intervensi terhadap semua penderita gizi buruk dalam gerakan Siaga terhadap Gizi Buruk Pelatihan Motivator ASI dan terbentuknya KP ASI (kelompok peminat ASI). Survailan Kasus Gizi Buruk utk menemuan Kasus Bibur. Kader laporan penemuan kasus Gizi buruk ke FKD dan Puskesmas dalam waktu 24 Jam. Pelacakan melalui Kunjungan rumah keluarga kasus. Menentukan tindakan kasus berdasarkan kondisi/diagnosis perawatan dirumah atau dirujuk secara berjenjang. Melakukan intervensi tindak lanjut melalui pemberian PMT pemulihan dan Suplemen Gizi. Kasus didampingi oleh motivator/kader dan petugas Puskesmas. Laporan perkembangan kasus gizi buruk sebelum dan setelah intervensi.
17
Penjaringan Ibu Hamil trimester I Sedini mungkin.
SIAGA AKI Pemantauan secara ketat terhadap setiap ibu hamil dalam gerakan siaga terhadap AKI Penjaringan Ibu Hamil trimester I Sedini mungkin. Pelayanan ANC K1 Berkualitas Bumil resti sedini mungkin. Pemetaan Bumil resti dan motivator Sinergisitas terdekat dg domisili . Pemberian simbol(Bendera) bumil resti dan utk pendampingan. Pembekalan motivator P4K. Pelayanan Persalinan dan nifas Berkualitas. Kontrasepsi Pasca Salin.
18
SIAGA DBD Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN ) secara rutin dan berkesinambungan berbasis masyarakat dalam gerakan siaga thp DBD Pelatihan Kader Jumantik per Desa/kelurahan. Sosialisasi PSN oleh Kader thd Anggota Dasa Wisma. Pelaksanaan PSN oleh Masyarakat berbasis Dasa Wisma secara rutin seminggu sekali. Pengisian formulir pemantauan jentik oleh keluarga pada setiap rumah. Monitoring dan Supervisi oleh Kader terkait formulir isian PSN. Laporan hasil pemantauan scr berkala (1 bulan) oleh kader scr berjenjang dari kades/lurah sampai bupati.
19
Pembentukan warga peduli AIDs.
SIAGA AIDs Peningkatan penemuan kasus HIV / AIDS dalam gerakan siaga terhadap AIDs. AIDs Pembentukan warga peduli AIDs. Sosialisasi Program Penanggulanagn HIV/AIDs pada masyarakat. Kampanye ABAT (Aku Bangga Aku Tahu) HIV/AIDs pada remaja baik luar maupun dilingkungan sekolah. Penemuan OLDHA melalui LKB (Layanan Komprehensif Berkesinambungan) di Puskesmas IMS, TB, Bumil dan Capeng. Pemeriksaan HIV buruh pabrik , TKBM (tenaga Kerja Bongkar Muat kapal) dan calon tenaga kerja serta warga binaan kemasyarakatan. Pengobatan dan pendampingan ODHA.
20
PEMANTAUAN DAN EVALUASI GERAKAN SIAGA GADA
Partisipatif oleh Masyarakat pd setiap tahapan Perc, Pelaks Program GSG Pemerintah verifikasi laporan kegiatan dan keuangan Fasilitator Supervisi :masalah2 atau hambatan2 yang dihadapi untuk dicarikan jalan mengatasinya Independen oleh para pihak melaporkan temuan-temuan yang didapat kepada pihak-pihak berwenang. EVALUASI Bulanan Kader/MGSG Tri Bulanan FKD Semesteran POKJA
21
Indikator Keberhasilan
SIAGA GADA Menurunnya kasus Gizi Buruk melalui Intervensi terhadap semua penderita gizi buruk. Menurunnya AKI melalui Pemantauan secara ketat terhadap setiap ibu hamil.. Menurunnya Kasus DBD melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN ) secara rutin dan berkesinambungan berbasis masyarakat. Meningkatnya jumlah penemuan kasus HIV/AIDS
22
Indikator Keberhasilan
TINGKAT KEC/DESA Terkoordinasi pelaksanaan pengebangan GSG dg keg Pemberdayaan masyarakat lainnya Terkoordinasinya penerapan kebijakan/peraturan perudang-undangan berkaitan dengan pengembangan GSG Terbentuknya Dan dimantapkannya Forum Kesh Desa/Kel Siaga tk Desa dan Kec. Adanya Sistem Informasi GSG yang terintegrasi dalam profil Desa/ Kel lingkup kec. Terselenggaranya pertemuan berkala Pokja GSG di Tk kec. (minimal 2 kali setahun). Adanya pembinaan Gerakan Siaga Gada terintegrasi secara berjenjang.
23
Mohon Dukungannya & Terima Kasih
24
Capaian SPM Dinas Kesehatan Kab. Cilacap Jenis YanKesDas & sub keg
s/d Bulan September 2015 Jenis YanKesDas & sub keg Indikator Capaian/Profil Target Nasional 2014 2015 % Tahun Pelayanan Kesehatan Dasar 1 Cakup Kunjungan Ibu Hamil K4. 92.75 85.91 95 2 Cakupan Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani. 86.29 89.38 80 3 Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. 99.74 91.29 90 4 Cakupan pelayanan Ibu Nifas 95.94 87.65 5 Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani 62.39 67.66 2010 6 Cakupan kunjungan bayi. 93.96 95.63 7 Cakupan DesKelurahan Universal Child Immunization (UCI). 98.59 100.00 100 8 Cakupan pelayanan anak balita. 81.63 84.75 9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin. 72.57 73.34 10 Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatanat 11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 98.18 98.96 12 Cakupan peserta KB Aktif 74.15 74.00 70 13 Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per penduduk < 15 tahun 97.58 b. Penemuan Penderita Pneumonia Balita 6.32 4.79 c. Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 75.05 78.67 d. Penderita DBD yang Ditangani e. Penemuan Penderita Diare 1.12 3.51 14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 32.65 24.71 YanKes Rujukan 15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin. 16 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota. Penyelidikan 17 Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam Promosi 18 Cakupan Desa Siaga Aktif
25
PERMASALAHAN Cakup Kunjungan Ibu Hamil K4 (92,75%) msh dibawah (95%)
1. MASIH ADANYA INDIKATOR UPAYA KESEHATAN BELUM MENCAPAI TARGET SPM. Cakup Kunjungan Ibu Hamil K4 (92,75%) msh dibawah (95%) Cak. Komplikasi Neonatal masih rendah (62,4%) dari target (75%). Cak. Ds/Kel UCI masih kurang (98,29%) dari target (100%). Cak. pemberian MP ASI pada anak usia 6-24 bulan Gakin baru mencapai 72,57% dari target (100%). 4. Cak. Ibu menyusui ASI Eksklusif baru mencapai 66,67% dari terget (80%. 5. Cak Rumah Tangga PHBS baru mencapai 70,38% dari terget (72%).
26
MASIH ADANYA INDIKATOR DERAJAT KESEHATAN BELUM MENCAPAI TARGET.
NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN 1 Angka Kematian Ibu (per kelahiran hidup) 26 ks 36 ks 2 Kesakitan DBD (IR per penduduk) <20 39 3 Kematian DBD < 1% 4 Penemuan HIV/AIDs baru 100 59 5 Cak. Ds/Kel UCI 98,29
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.