Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Metode Penelitian Ilmiah
Session 5 Iman Muhammad, S.E., S.Kom, M.M., M.Kes
2
Objective Materi kuliah Hari ini : Buku yang dipergunakan :
SKALA dan PENGUKURAN DATA Buku yang dipergunakan : Iman Muhammad, Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan Menggunakan Metode Penelitian Ilmiah, Penerbit Citapustaka, Bandung Iman Muhammad, Pemanfaatan SPSS dalam Penelitian Sosial dan Kesehatan, Penerbit Citapustaka, Bandung
3
Dalam melakukan suatu penelitian, salah satu komponen yang penting adalah data.
Data yang telah dikumpulkan perlu dikelompokkan terlebih dahulu sebelum dipakai dalam proses analisis.
4
Data bila dilihat dari sudut Metode Penelitian :
Fakta-fakta maupun angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Apabila data diolah sehingga dapat memiliki arti bagi pemakai, maka disebut dengan informasi. Contoh : Data nilai mata kuliah yang diambil seorang mahasiswa pada satu semester. Apabila data ini diolah, maka akan dapat diperoleh informasi mengenai jumlah total SKS, dan Indeks Prestasi Semester yang sudah diambil oleh si mahasiswa selama berkuliah.
5
Salah satu masalah yang muncul pada saat pengukuran :
Pengukuran suatu hal yang mengandung konsep yang abstrak (Kualitatif) dan kompleks. Pengukuran perbedaan antara score uji dengan score sesungguhnya.
6
Pengukuran elemen yang bersifat kongret (Kuantitatif):
Contoh : Berapa rata-rata penjualan suatu produk tertentu di suatu mini market per hari. Secara sederhan bisa diketahui dengan menghitung banyaknya barang yang terjual dalam satu bulan dibagi 30 hari. Atau menggunakan suatu formula tertentu untuk menghitungnya.
7
Bagaimana dengan pengukuran suatu hal yang bersifat abstrak (kualitatif) ?
Contoh : Mengukur kepuasan pasien terhadap pelayanan bidan di suatu rumah sakit. Mengukur kepuasan mahasiswa terhadap metode pengajaran dosen. Hal ini agak sulit karena menyangkut ukuran standar yang bersifat abstrak. Solusinya : menggunakan suatu alat untuk menentukan pengukuran kualitas, yaitu SKALA
8
Data berskala Didalam melakukan penelitian ada dua macam jenis data :
Data yang dapat diukur dengan angka. Data yang tidak dapat diukur dengan angka Data yang tidak dapat diukur dengan angka akan menyulitkan seseorang dalam melakukan analisa untuk mendapatkan hasil yang diakui validitas/kecermatannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, dapat mempergunakan Skala
9
Definisi Skala & Pengukuran
suatu prosedur pemberian angka atau simbol lain kepada sejumlah ciri dari suatu variabel/obyek penelitian agar dapat menyatakan karakteristik angka pada ciri tersebut. Pengukuran / Value/ Kategori : Merupakan pemberian angka-angka terhadap benda atau peristiwa dengan kaidah tertentu. Angka inilah yang akan diinput pada Data SPSS.
10
Menentukan Skala Ukur Pengetahuan Menggunakan Ketentuan Teoritis
Menurut Arikunto (2013); hasil ukur pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu: Baik (76%-100%), Cukup (56%-75%), dan Kurang (<=55%). Contoh: Kuesioner pengetahuan terdiri atas 20 Soal dengan ketentuan Benar nilai 1, dan Salah nilai 0. Maka untuk menentukan Hasil Ukur pengetahuan: Baik bila nilai %, Cukup 56-75%, dan Kurang bila <=55%, maka Hasil Ukur untuk Baik: 76% x 20= 15,2 (digenapkan 15) sampai 20; Cukup: 20 x 56%= 11,2 (digenapkan 11) sampai 14; Kurang: 0-10. Kesimpulan: Skala Ukur Pengetahuan sebagai berikut: Baik (15-20) value: 3 Cukup (11-14) value: 2 Kurang (0-10) value: 1.
11
Penentuan Skala & Value Secara Manual
Rumus: Interval (I) = Range (R) / Kategori (K) Range (R) = skor tertinggi - skor terendah = = 100% Kategori (K) = 3 adalah banyaknya kriteria yang disusun pada kriteria objektif suatu variabel Kategori yaitu: Baik, Cukup dan Kurang Interval (I)= 100/3 = 33.33% (dibulatkan 34) Skala Pengukuran Pengetahuan: Baik = jika skor >= 64% (Value: 3) Cukup=jika skor diantara 36%-64% (Value: 2) Kurang = jika skor < 36% (Value: 1)
12
Jenis Skala Pengukuran
Skala pengukuran terdiri dari empat macam : Skala Nominal Skala Ordinal Skala Interval Skala Rasio
13
Ciri-ciri skala Nominal
Skala yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan kepada suatu kategori tidak menggambarkan kedudukan kategori tersebut terhadap kategori lain tetapi hanya sekedar kode maupun label Pemberian angka pada variabel-variabel penelitian tidak memiliki nilai kuantitatif (hasil ukurnya kualitatif)
14
Contoh Skala Nominal Contoh Jenis Kelamin anda : 1 = Pria 2 = Wanita
Apabila responden pria memilih angka 1, bukan berarti responden wanita yang memilih 2 menjadi lebih tinggi atau lebih bernilai. Skala Nominal hanya sekedar kode. Walaupun angka pada skala nominal tdk memiliki arti kuantitatif, tapi tetap memiliki arti kualitatif; oleh karenanya pemberian angka pada setiap kategori sebaiknya memberi angka tertinggi pada kategori yang lebih tinggi kualitasnya.
15
Contoh Skala Nominal Contoh : Kejadian Diare Status Kawin
Status Pekerjaan Kerja (diberi angka 1) Tidak Kerja (diberi angka 0) Kejadian Diare Diare (diberi angka 0) Tidak Diare (diberi angka 1) Status Kawin Kawin (diberi angka 3) Tidak Kawin (diberi angka 2) Tak kawin kawin (diberi angka 1) Jadi angka di menu tersebut hanya merupakan suatu kode saja. Kategori yang memiliki kualitas lebih baik diberikan angka lebih tinggi.
16
Skala Ordinal Skala ini mengurutkan data dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama. Skala ini memasukkan karakteristik harapan skala nominal yang berkelanjutan dengan angka yang diberikan untuk nilai Skala ini dipergunakan apabila atribut yang diukur menunjukkan beberapa derajat urutan atau peringkat (ranking) yang diakui untuk diukur.
17
Ciri Skala Ordinal Hasil ukur kuantitatif
Jarak interval tiap nilai tidak sama. Bila bobot pada skala ordinal tidak diperhatikan, maka skala tersebut dianggap sebagai skala nominal. Skala ordinal dapat berperan sebagai skala nominal, tetapi tidak sebaliknya. Skala Ordinal PT= 4 SMA = 3 SMP = 2 SD = 1 Skala Nominal PT= 1 SMA = 2 SMP = 3 SD = 4
18
Contoh Skala Ordinal Contoh :
Nilai ujian dari mahasiswa telah diurutkan dari yang paling besar ke yang paling kecil : Ranking Nama Mahasiswa Nilai Ujian Nilai Prestasi 1 Doni 95 A 2 Tony 85 3 Dwiyanti 80 B+ 4 Rudy 70 B 5 Anita 64 C 6 Tukul 59 D
19
Contoh Skala Ordinal Mengubah nilai ujian ke nilai prestasi menggunakan ketentuan : Nilai Angka Nilai Huruf Bobot >=85 A 4 80-84 B+ 3,5 70-79 B 3 65-69 C+ 2,5 60-64 C 2 50-59 D 1 <50 E
20
Skala Interval Skala ini mengurutkan obyek bedasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara satu obyek dengan obyek lainnya adalah sama. Perbedaan antara interval harus sama (konsep equality). Perbedaan diantara pengukuran harus sama. Tidak memiliki nilai 0
21
Contoh Skala Interval Contoh : Pengukuran waktu Ukuran penggaris
Interval waktu berlaku sama untuk semua. Jam 1 ke jam 2 adalah satu jam, begitu juga jam 4 ke jam 5 adalah satu jam. Perbedaan antara jam 1 dan 3, sama dengan jam 5 dan 7. Ukuran penggaris Centimeter ke 1 sampai centimeter ke 4, memiliki ukuran 4 centimeter, sama dengan… Centimeter ke 8 sampai centimeter ke 12, memiliki ukuran 4 centimeter.
22
Selanjutnya akan diberi bobot :
Ranking Nama Mahasiswa Nilai Ujian Nilai Prestasi 1 Doni 95 A 2 Tony 85 3 Dwiyanti 80 B+ 4 Rudy 70 B 5 Anita 64 C 6 Tukul 59 D Coba perhatikan nilai prestasi yang merupakan transferan dari nilai ujian, sesuai ketentuan skala ordinal. Selanjutnya akan diberi bobot : A = 4,B= 3, C = 2, D=1, E = 0
23
Penjelasan Contoh Interval
Interval antara nilai A dan C, sama dengan antara C dan E yaitu : 2 Interval antara A dan B, sama dengan antara D dan E yaitu: 1 Skala interval tidak memiliki nilai NOL. Contoh : Bila A diubah menjadi 0, maka nilai yang lain ikut berubah menjadi : B = -1, C = -2, D = -3, E = -4
24
Skala Rasio Skala ini mencakup ketiga skala sebelumnya ditambah dengan sifat lain, yaitu bahwa ukuran ini mempunyai nilai NOL yang sama dan dapat diperbandingkan. Skala ini menunjukkan angka-angka keadaan fisik terkini (actual) terhadap variabel yang diukur. Merupakan ukuran yang sebenarnya dari suatu data kuantitatif.
25
Makna Nilai 0 Pada Skala Rasio
Adanya angka NOL pada skala Rasio dimaksudkan tidak ada nilai. Dengan adanya angka NOL, maka ukuran rasio dapat dibuat perhitungannya.
26
Contoh : Seorang pemilik suatu perusahaan ingin mengukur asset perusahaannya, maka pemilik perusahaan tersebut akan mengukur melalui jumlah total asset yang dimiliki perusahaannya. Apabila perusahaan tersebut bangkrut, maka asset perusahaan adalah NOL.
27
Contoh : Si Budi memiliki gaji Rp. 200.000,-
Si Wati memiliki gaji Rp ,- Ukuran rasionya adalah : Gaji wati adalah 2,5 kali lipat gaji Budi. Gaji memiliki nilai NOL, bila Budi atau Wati tidak mendapat gaji. Berarti gaji Rp. 0,-
28
Contoh Penerapan Skala & Pengukuran pada Tabel Definisi Operasioanl & Skala Pengukuran
29
Contoh Penerapan di SPSS
30
Skala Rating dan Skala Ranking
Skala dapat diklasifikasikan menjadi: Skala Rating (skala penilaian) Skala kategori yang digunakan bila responden diminta memilih suatu obyek tanpa harus mempertimbangkan obyek lainnya. Skala Ranking Skala perbandingan yang dipergunakan bila responden diminta tanggapan dengan cara membandingkannya dengan obyek lain.
31
Skala Rating Dipergunakan bila diduga sifat-sifat obyek penelitian sama dengan obyek lainnya meski tanpa referensi. Bentuk penilaian : Dalam bentuk “Suka-tidak-suka” Bentuk klasifikasi lainnya yang menggunakan lebih dari satu kategori.
32
Skala rating dikembangkan menjadi dua macam :
Skala Rating Grafis : Dibentuk berdasarkan prinsip grafis. Responden menetapkan tanggapannya dengan suatu tanda (misal; tanda X) pada garis yang telah disediakan. Dimensi grafis ditentukan sesuai ukuran yang ditentukan. Posisi tanda pada garis, mencerminkan opini atau tanggapan dari responden.
33
Contoh : Apakah anda setuju dengan peraturan pemerintah tentang Undang Undang Hak Cipta? (Berilah tanda silang pada garis berikut sesuai dengan posisi yang anda inginkan) Setuju tidak Setuju X
34
Apakah anda setuju dengan peraturan pemerintah tentang Undang Undang Hak Cipta? (Berilah tanda silang pada kotak berikut sesuai dengan pendapat yang anda inginkan) Setuju Agak Pikir Kurang Tidak Setuju Pikir Setuju Setuju
35
Skala ranking (Peringkat)
Munculnya skala peeringkat karena suatu obyek perlu dievaluasi kedudukannya dibandingkan obyek lain. Subyek dibandingkan secara langsung dengan dua atau lebih obyek, dan responden dipersilahkan memilih. Contoh : Responden dapat memilih merk processor komputer apa yang paling di minati. Hasil pilihan responden, 70% memilih processor Pentium, 30% memilih processor AMD
36
Skala peringkat (Ranking) mengenal dua metode :
Metode komparasi berpasangan : Untuk mengukur perilaku dengan memilih satu diantara dua obyek. Menggunakan formula : n(n-1) N = 2 N = jumlah Judgment n = jumlah stimuli atau obyek yang harus ditetapkan
37
Metode Urutan Peringkat
Menggunakan urutan peringkat sebagai dasar penyusunan instrumen berskala. Responden diminta untuk menentukan urutan peringkat dari beberapa alternatif yang ditawarkan. Contoh : Urutkan jenis buku dari yang paling anda sukai sampai yang paling tidak disukai. (Novel, Pelajaran, Kamus, Komik, Cerpen)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.