Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
METODE HARGA POKOK PROSES ( I )
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN JURNAL KELOMPOK : 1 Ahmad Shaleh : Wiwit Bagus Mahardika : Syamsudin :
2
HARGA POKOK PROSES Harga pokok proses merupakan sistem pengumpulan biaya produksi menurut departemen atau pusat biaya selama satu periode. Pusat biaya adalah bagian dalam organisasi yang harus mempertanggungjawabkan semua biaya yang terjadi dibagiannya.
3
Manfaat perhitungan harga pokok proses
Menentukan harga jual Memantau realitas biaya produksi Menghitung L/R Bruto periode tertentu Menentukan Harga Pokok Persediaan Barang Jadi & Harga Pokok Persediaan Barang Dalam Proses yang disajikan di neraca
4
Dalam Laporan Harga Pokok Produksi disajikan 3 jenis informasi :
Data Produksi Biaya Dibebankan Perhitungan Harga Pokok Harga pokok per unit dihitung dengan rumus berikut : Jumlah biaya Harga Pokok per unit = Unit setara Unit setara (UPE) adalah jumlah produksi dimana produk dalam pengolahan dinyatakan dalam ukuran selesai. Rumus : Unit Setara = Produk Selesai + (PDP Akhir x%Tingkat Penyelesaian
5
Penggolongan Proses Produksi :
Pengolahan Produk hanya melalui satu tahapan pengolahan (1 departemen) Pengolahan produk melalui beberapa tahapan pengolahan (2 atau lebih departemen)
6
1. Pengolahan Produk Melalui Satu Departemen Produksi
Contoh : PT. Shaleh mengolah produk melalui satu tahap produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses. Biaya produksi sbb: BB : Rp ,- BTK : Rp ,- BOP : Rp
7
Data Produksi : Produk masuk dlm proses : unit Produk dlm proses akhir : unit Dengan tingkat penyelesaian : BB 100 % dan BK 80 % Membuat laporan harga pokok produksi Membuat jurnal yg diperlukan
8
PT. SHALEH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
Data Produksi : Produk masuk proses : unit Produk selesai : unit PDP Akhir (BB 100%, BK 80 %) : unit + : unit Biaya dibebanan : Elemen biaya Jumlah biaya Unit setara ( UPE ) HP / Unit BBB Rp (2.500 X 100%) = Rp Rp 2 BTK Rp (2.500 X 80 %) = Rp BOP Rp (2.500 X 80%) = Rp Rp 1+ Rp Rp 5
9
Perhitungan Harga Pokok
Harga pokok produk selesai unit x Rp 5 Rp Harga pokok PDP Akhir : BBB : x % x Rp 2 = Rp 5.000 BTK : x % x Rp 2 = Rp 4.000 BOP : x % x Rp 1 = Rp Rp Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp
10
Jurnal yg diperlukan 1. Mencatat pemakaian bahan BDP-BB Rp Persed Bahan Rp Mencatat BTK BDP- BTK Rp Gaji & Upah Rp Mencatat terjadinya BOP BOP Rp Berbagai rekening Rp
11
4. Mencatat pemindahan Produk jadi yang ditranser ke gundang
Persediaan barang jadi Rp BDP-BB RP BDP-BTK Rp BDP-BOP Rp *Cara perhitungan jurnal no 4 : Produk selesai X HP/UPE unit X 2 = 5. Mencatat produk dalam proses akhir bulan Persediaan BDP Rp BDP-BB Rp 5000 BDP-BTK Rp 4000 BDP-BOP Rp 2000
12
2. Pengolahan Produk Melalui Beberapa Departemen Produksi
Contoh : PT. Shaleh adalah perusahaan garmen yang menghasilkan pakaian. Dan pakaian tersebut diolah melalui dua departemen produksi yaitu departemen pemotongan dan departemen penyelesaian.
13
Data Produksi Dept. pemotongan Dept. penyelesaian Produk masuk proses 2.500 unit Produk selesai yang di transfer ke dept. penyelesaian 2.400 unit produk selesai yang di transfer ke gudang 2.350 unit Produk dalam proses akhir BB 100 % dan BK 80 % 100 unit BK 90 % 50 unit Biaya Produksi Dept. pemotongan Dept. Penyelesaian BBB Rp - BTK Rp Rp BOP Rp Rp Jumlah biaya Rp Rp
14
PT. SHALEH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN PEMOTONGAN
Data Produksi : Produk masuk proses : unit Produk selesai : unit PDP Akhir (BB 100%, BK 80 %) : 100 unit + : unit Biaya dibebanan : Elemen biaya Jumlah biaya Unit Setara (UPE) HP/Unit BB Rp ( 100 X 100 % ) = Rp 2.500 Rp BTK Rp ( 100 X 80 % ) = Rp 2.480 Rp 6.000 BOP Rp Rp Jumlah Rp Rp
15
Perhitungan harga pokok :
Harga pokok produk selsesai yang ditransfer ke Dept. Penyelesaian : 2.400 unit X Rp = Rp Harga pokok PDP akhir : BBB : X % X Rp = Rp BTK : X 80 % X Rp = Rp BPO : 100 X 80 % X Rp = Rp Rp Jumlah harga pokok yang di perhitungkan Rp
16
PT. SHALEH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN PENYELESAIAN Data Produksi : Produk yang diterima dari Dept. Pemotongan unit Produk selesai yang ditransfer ke gudang unit PDP Akhir (BK 90 %) 50 unit unit Biaya Dibebankan : Elemen biaya Jumlah biaya Unit Setara (UPE) HP/Unit HP dari dept. P’tongan Rp 2.400 Rp Biaya ditambahkan : BTK Rp (50 X 90 %) = 2.395 Rp 4.000 BOP Rp Rp Rp Rp
17
Perhitungan Harga Pokok
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Gudang : 2.350 unit x Rp Rp Harga pokok PDP Akhir : HP dari Dept P’tongan : x 100% x Rp = Rp BTK : x 90 % x Rp = Rp BOP : x 90 % x Rp = Rp Rp Jumlah harga pokok yg diperhitungkan Rp Jurnal yang diperlukan : 1. Mencatat pemakaian bahan oleh dept. I BDP-BB dept I Rp Persediaan bahan Rp 2. Mencatat timbulnya gaji dan upah : Gaji dan upah Rp Hutang gaji dan upah Rp 3. Distribusi gaji & upah ke dept I : BDP-BTK dept I Rp Gaji & Upah Rp 4. Pencatatan timbulnya BOP : BOP Rp Rekening-rekening di kredit Rp
18
5. Pendistribusian BOP ke dept. I BDP-BOP dept I Rp 24.800.000
BOP Rp 6. Jurnal untuk mencatat transfer produk dari dept I ke dept. II BDP-HP dari dept I – dept II Rp BDP-BB dept I Rp BDP-BTK dept I Rp BDP-BOP dept I Rp *Cara menghitung jurnal no 6 Produk selesai dept. pemotongan unit X HP/UPE Rp = Rp 7. Pencatatan persediaan BDP akhir periode di Departemen I Pers. BDP dept I Rp BDP-BB dept I Rp BDP-BTK dept I Rp BDP-BOP dept I Rp 8. Pencatatan timbulnya gaji dan upah Gaji dan upah Rp Hutang gaji dan upah Rp 9. Mencatat distribusi gaji dan upah dept. II BDP-BTK dept II RP Gaji dan upah Rp
19
10. Mencatat timbulnya BOP BOP Rp 11. 975
10. Mencatat timbulnya BOP BOP Rp Rekening-rekening kredit Rp Mencatat pembebanan BOP di dept. II BDP-BOP dept. II Rp Mencatat persediaan produk jadi Pers. Produk jadi Rp BDP-HP I dept. II Rp BDP-BTK dept. II Rp BDP-BOP dept. II Rp Mencatat persediaan BDP akhir periode, dept II Persed BDP dept. II Rp BDP-HP I dept. II Rp BDP-BTK dept. II Rp BDP-BOP dept. II Rp
20
- PENAMBAHAN BAHAN DIDEPARTEMEN LANJUTAN - PENAMBAHAN BAHAN DI AWAL DAN DIAKHIR PROSES - PRODUK HILANG DALAM PROSES PRODUKSI - PRODUK HILANG AWAL PROSES - PRODUK HILANG AKHIR PROSES
21
1. Penambahan bahan didepartemen lanjutan
Tambahan /pemakaian bahan didepartemen lanjutan akan berakibat 2 kemungkinan : a. Tidak menambah unit yang dihasilkan, artinya adalah penambahan bahan disini adalah sebagai pelengkap atau asessoris, jadi tidak akan mempengaruhi (menambah) jumlah unit produk yang dihasilkan b. Unit yang dihasilkan bertambah, pemakaian bahan didepartemen lanjutan berakibat unit produk yang dihasilkan jumlahnya bertambah lebih banyak dibandingkan dengan unit yang ditransfer dari departemen awal.
22
Contoh : Berikut ini adalah data produksi dan data biaya yang terjadi selama bulan Januari 2015 untuk PT. Shaleh Data Produksi Dept. I Dept. II Produk masuk proses unit Produk selesai yang di transfer ke dept. penyelesaian unit Unit tambahan bahan karena penambahan bahan unit produk selesai yang di transfer ke gudang unit Produk dalam proses akhir BB 100 % dan BK 20 % BK 70 % unit
23
Biaya Produksi Jumlah Dept. I Dept. II BBB Rp Rp Rp BTK Rp Rp Rp BOP Rp Rp Rp
24
PT. SHALEH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN I BULAN JANUARI 2015
DAFTAR KUANTITAS FISIK : Unit masuk proses unit Produk jadi ditransfer ke dept II unit PDP akhir ( BB 100%, BK 20% ) unit unit PEMBEBANAN BIAYA : Biaya Jumlah Unit Produk ( UPE ) HP/UPE BB Rp x 100 %= Rp 3 BTK Rp x 20 %= Rp 2 BOP Rp Rp 1+ Rp Rp 6
25
Harga pokok produksi Produk ditransfer ke dept II :
unit X Rp 6 Rp Persediaan PDP akhir BB unit X Rp 3 X 100% = Rp BTK unit X Rp 2 X 20 % = Rp BOP unit X Rp 1 X 20 % = Rp Rp Rp
26
PT. SHALEH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN II BULAN JANUARI 2015
DAFTAR KUANTITAS FISIK : Unit masuk proses unit Unit tambahan karena ada penambahan bahan unit unit Barang jadi ditransfer kegudang unit BDP akhir (BB 100%, BK 70 %) unit + PEMBEBANAN BIAYA : Unsur Biaya Jumlah Unit Produk(UPE) HP/Unit HP dari dept I Rp ( X 100%)= Rp 4,80 BB Rp Rp 1,20 BTK Rp ( X 70%)= Rp 1,00 BOP Rp Rp 0,50 Rp Rp 7,50
27
HARGA POKOK PRODUKSI : Hp produk jadi, yang ditransfer kegudang : 315
HARGA POKOK PRODUKSI : Hp produk jadi, yang ditransfer kegudang : unit X Rp 7,50 Rp Persediaan PDP akhir : Hp dari dept I : X Rp 4,80 X 100% = Rp BB : X Rp 1,20 X 100% = Rp BTK : X Rp 1,00 X 70% = Rp BOP : X Rp 0,50 X 70% = Rp Harga pokok porud dalam proses akhir Rp Jumlah harga pokok produk jadi dan PDP Rp
28
2. PENAMBAHAN BAHAN DI AWAL DAN DI AKHIR PROSES
Contoh : PT. Shaleh memproduksi minyak pengharum ruangan. Produk diproses didua departemen yaitu departemen awal dan departemen lanjutan. Setiap 1 liter produk yang ditransfer dari dept awal ditambahkan 2 liter bahan A (bahan A ditambah pada awal proses) dan kemuadian pada akhir proses ditambah 0,5 liter bahan B (bahan B ditambahkan pada tahap proses mencapai 95%). Pada awal bulan Mei 2015 produk yang ditransfer dari dept awal sebanyak sebanyak 25 liter dengan harga pokok perliter Rp 170. Harga perliter bahan yang ditambahkan adalah : Bahan Rp Bahan Rp 700 B +0,5 ltr A +2 ltr Dept awal Dept lanjutan Proses Produksi
29
Pada akhir bulan Mei 2015 terdapat 1/5 bahan dari departemen awal yang masuk proses masih belum selesai ( baru menyerap 50% BK ). Selama bulan Mei BTK yang terjadi sebesar Rp dan BOP sebesar Rp a. Berapa liter bahan A dan bahan B ditambahkan untuk proses produk??? b. Bagaimana laporan harga pokok produksinya???
30
Penyelesaian : a. Bahan yang dimasukan dalam proses produksi : Bahan A = 2 liter X HP dari dept I = 2 liter X 25 liter = 50 liter Bahan B = (25 liter – 1/5 (25 liter) ) X 0,5 liter = ( 25 liter – 5 liter ) X 0,5 liter = 10 liter Jadi Bahan A yang dimasukan dalam proses produksi didepartemen lanjutan sebanyak 50 liter, sedangkan Bahan B sebanyak 10 liter. Perhitungan UPE : Unsur Biaya Produk Jadi + PDP akhir X % = UPE HP dari dept I 70 liter + 15 X 100% = 85 Bahan A 70 liter + 15 X 100% = 85 Bahan B 70 liter + 15 X 0% = 70 BK 70 liter + 15 X 50% = 77,5
31
b. Laporan harga pokok produksi : PT
b. Laporan harga pokok produksi : PT. Shaleh Laporan Harga Pokok Produksi Departemen II Daftar fisik : Unit masuk proses dari dept I 25 liter Penambahan unit 60 liter+ 85 liter Unit selesai 70 liter Unit dalam proses 15 liter + 85 liter Pembebanan biaya : Unsur Biaya Jumlah UPE HP/UPE Hp dari dept I Rp 70 liter + ( 15 X 100% ) = Rp 85 Rp Bahan A Rp Rp Bahan B Rp 70 liter + ( 15 X 0% ) = Rp 70 Rp BTK Rp 70 liter + ( 15 X 50% ) = Rp 77,5 BOP Rp Rp
32
Produk jadi 70 liter X Rp 1.350 Rp 94.500
HPP Produk jadi 70 liter X Rp Rp BDP 15 liter Hp dari dept I : 15 liter X Rp X 100% = Rp Bahan A : 15 liter X Rp X 100% = Rp Bahan B : 15 liter X Rp X 0% = Rp BTK : 15 liter X Rp X 50% = Rp BOP : 15 liter X Rp X 50% = Rp Rp Rp
33
PRODUK HILANG DALAM PROSES PRODUKSI
1. PRODUK HILANG AWAL PROSES 2. PRODUK HILANG AKHIR PROSES Dalam pelaksanaan proses produksi , sering terjadi unit hasil produksi (baik yang sudah jadi maupun yang masih dalam proses) jumlahnya tudak sama dengan unit masuk proses. Hal tersebut karena adanya produk hilang dalam proses produksi. Produk hilang dalam proses produksi dapat bersifat normal dan abnormal. Produk hilang karena sifat proses produksi misalnya menguap, merupakan hilang normal. Sedangkan produk hilang karena kelalaian/kecelakaan merupakan hilang abnormal.
34
PRODUK HILANG AWAL PROSES
Produk hilang awal proses, dianggap belum belum menyerap biaya produksi karena produk tersebut hilang sebelum diproses. Oleh karena itu unit produk yang hilang, tidak ikut diperhitungkan dalam perhitungan unit produk ekuivalensi. Contoh: PT. shaleh memproduksi cat tembok yang diproses di dua departemen . Produk yang telah selesai di ddepartemen I langsung ditransfer ke departemen II untuk diproses lebih lanjut. Berikut ini data yang berkaitan dengan produksi bulan Maret 2015 Departemen I Departemen II Unit masuk proses 750 kg Unit ditransfer ke dept II 500 kg BJ ditransfer ke gudang 350 kg PDP akhir bulan BB 100%, BK 40% 100 kg BB 100%, BK 50% 50 kg Produk hilang 150 kg
35
Data produksi : Departemen I Departemen II BB Rp 45.000 BTK Rp 37.260
BOP Rp Rp Jumlah Rp Rp
36
PT. SHALEH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN I
Daftar kuantitas fisik : Unit masuk proses 750 kg Produk selesai ditransfer ke dept II 500 kg PDP akhir ( BB 100%, BK 40% ) 100 kg Produk hilang awal proses 150 kg 750 kg Biaya dibebankan di dept I : Elemen Biaya Jumlah Biaya UPE HP/UPE BB Rp 500 + (100 X 100%) = 600 Rp 75 BTK Rp 500 + (100 X 40%) = 540 Rp 69 BOP Rp Rp 138 Jumlah biaya Rp Rp 282
37
Harga pokok produksi : HP produk selesai ditransfer ke dept II 500 kg X Rp 282 Rp HP PDP akhir : BB : 100 X Rp 75 X 100% = Rp BTK : 100 X Rp 69 X 40% = Rp BOP : 100 X Rp 138 X 40% = Rp Harga pokok porud dalam proses akhir Rp Jumlah harga pokok produk jadi dan PDP Rp
38
PT. SHALEH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN II
Daftar kuantitas fisik : Unit masuk proses 500 kg Produk selesai ditransfer ke dept II 350 kg PDP akhir ( BB 100%, BK 50% ) 50 kg Produk hilang awal proses 100 kg 500 kg PEMBEBANAN BIAYA Elemen Biaya Jumlah Biaya UPE HP/UPE HP dari dept I Rp 350 + (50 X 100%) = 400 Rp ,50 BTK Rp 350 + (50 X 50%) = 375 Rp ,00 BOP Rp Rp ,00 Jumlah biaya Rp Rp ,50
39
Harga pokok produksi : HP produk selesai ditransfer ke gudang 350 kg X Rp 5.577,50 Rp Persediaan PDP akhir : HP dari dept I : 50 X Rp 352,5 X 100% = Rp BTK : 50 X Rp 2.375,0 X 50% = Rp BOP : 50 X Rp 2.850,0 X 50% = Rp Harga pokok porud dalam proses akhir Rp Jumlah harga pokok produk jadi dan PDP Rp
40
PRODUK HILANG AKHIR PROSES
Karena produk hilang diakhir proses, dianggap sudah menikmati proses produksi, maka produk yang hilang dianggap sudah menyerap biaya. Karena produk hilang sifatnya normal , maka biaya yang melekat pada produk yang hilang tersebut dipergunakan untuk menyesuaikan Harga Pokok Produk jadi. Penyesuaian tersebut dilakukan dengan menambahkan Harga Pokok Produk yang hilang ke Harga Pokok Produk Jadi
41
PT. SHALEH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN I
Daftar kuantitas fisik : Unit masuk proses 750 kg Produk selesai ditransfer ke dept II 500 kg PDP akhir ( BB 100%, BK 40% ) 100 kg Produk hilang akhir proses 150 kg 750 kg Biaya dibebankan di dept I : Elemen Biaya Jumlah Biaya UPE HP/UPE BB Rp 500 + (100 X 100%) = 750 Rp 60,00 BTK Rp 500 + (100 X 40%) = 690 Rp 54,00 BOP Rp Rp 108,00 Jumlah biaya Rp Rp 222,00
42
HP produk selesai ditransfer ke dept II 500 kg X Rp 222 = Rp 111.000
Harga pokok produksi : HP produk selesai ditransfer ke dept II 500 kg X Rp = Rp Penyesuaian 150 kg X Rp = Rp Setelah disesuaikan 500 Rp 288,6 = Rp *Rp : 500 kg = Rp 288,6 Persediaan PDP akhir : BB : 100 X Rp 60 X 100% = Rp 6.000 BTK : 100 X Rp 54 X 40% = Rp 2.160 BOP : 100 X Rp 108 X 40% = Rp Harga pokok porud dalam proses akhir Rp Jumlah harga pokok produk jadi dan PDP Rp
43
PT. SHALEH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN II
Daftar kuantitas fisik : Unit masuk proses 500 kg Produk selesai ditransfer ke dept II 350 kg PDP akhir ( BB 100%, BK 50% ) 50 kg Produk hilang akhir proses 100 kg 500 kg PEMBEBANAN BIAYA Elemen Biaya Jumlah Biaya UPE HP/UPE HP dari dept I Rp 350 + (50 X 100%)+100 = 500 Rp ,60 BTK Rp 350 + (50 X 50%)+100 = 475 Rp ,00 BOP Rp Rp ,00 Jumlah biaya Rp Rp ,60
44
HP produk selesai ditransfer ke gudang
Harga pokok produksi : HP produk selesai ditransfer ke gudang HP Produk Jadi 350 kg X Rp ,6 = Rp HP Produk Hilang 100 kg X Rp ,6 = Rp HP Produk Jadi 350 Rp 5674,628 = Rp *Rp 1.986,120 : 350 kg = Rp 5674,628 Harga pokok PDP akhir bulan: HP dari dept I : 50 X Rp 288,6 X 100% = Rp BTK : 50 X Rp X 50% = Rp BOP : 50 X Rp X 50% = Rp Harga pokok porud dalam proses akhir Rp Jumlah harga pokok produk jadi dan PDP Rp
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.