Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Interpretasi Hitung Darah Lengkap

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Interpretasi Hitung Darah Lengkap"— Transcript presentasi:

1 Interpretasi Hitung Darah Lengkap
Problem Oriented Approach Iwan Willyanto InI Veterinary Service, Surabaya Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

2 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
Hitung Darah Lengkap (Complete Blood Count) Bersama dengan urinalisis dan uji kimiawi darah, Hitung Darah Lengkap (HDL) merupakan komponen dari evaluasi laboratorium klinis Ketiganya harus dievaluasi secara bersamaan untuk menentukan jenis dan lokasi proses penyakit Memberikan gambaran umum tentang status kesehatan pasien pada suatu waktu tertentu InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

3 Hitung Darah Lengkap (Complete Blood Count)
Meliputi pemeriksaan leukosit, eritrosit dan trombosit Kuantitatif (jumlah) dan Kualitatif (morfologi) Harus dilakukan pada setiap pasien yang: Sedang sakit Gejala klinisnya meragukan Akan menjalani anestesi Ingin diperiksa profil kesehatannya Harus diperiksa ulang karena sebelumnya telah didiagnosa mengalami kelainan leukosit, eritrosit atau trombosit Menjalani pengobatan kemoterapi InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

4 Hitung Darah Lengkap (Complete Blood Count)
Interpretasi Secara sistematis Leukosit  eritrosit dan kadar protein darah  trombosit Dengan pertanyaan yang terstruktur untuk masing-masing komponen sel darah InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

5 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
Pemeriksaan Leukosit InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

6 White Blood Cells – The defence troops
First line of defence Phagocytosis Antibodies Cell destruction Toxic proteins Parasites Allergic reactions Interplay Phagocytosis Allergic reactions Histamin, heparin

7 Normal granulopoiesis in canine bone marrow
The majority of cells are developing granulocytes. Segmented neutrophils and bands predominate with fewer numbers of metamyelocytes, myelocytes, progranulocytes (60x).

8 Leukosit dan Trombosit Kucing Leukosit dan Trombosit Anjing
Thrombocyte Thrombocyte Leukosit dan Trombosit Kucing Leukosit dan Trombosit Anjing

9 NEUTROFIL NORMAL (A&C) DAN TOKSIK (B&D)

10 KONSEP DASAR EVALUASI LEUKOSIT
NILAI RELATIF vs ABSOLUT Setiap jenis sel leukosit harus dievaluasi berdasarkan Nilai Relatif (%) dan Absolutnya Nilai absolut = % x Jumlah Total Leukosit Netrofil 70%  Normal; tetapi jika Total Leukosit =  Nilai absolutnya = 70% x =  TINGGI Nilai Absolut lebih konsisten dari pada Nilai Relatif, kecuali untuk efek Kortikostroid JALUR DAN DEPO LEUKOSIT Leukogram hanya menggambarkan bagian leukosit yang bersirkulasi dalam darah Neutrofil hanya beredar sekitar 10 jam dalam sirkulasi darah  berada di jaringan tubuh InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

11 KONSEP DASAR EVALUASI LEUKOSIT
Pemeriksaan leukosit Kuantitatif (jumlah total sel leukosit / total white cell counts dan differential cell count) Kualitatif (morfologi hapusan darah) Interpretasi yang benar diperoleh dari evaluasi secara sistematik atas kedua data tersebut Semua komponen leukosit (netrofil dan prekursornya, eosinofil, basofil, monosit dan limfosit) harus dihitung Agar efektif, interpretasi sebaiknya dipandu dengan menggunakan serangkaian pertanyaan yang terstruktur InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

12 Harga Normal Sel Leukosit Anjing dan Kucing
Satuan Anjing Kucing Leukosit (WBC) jumlah/µl (mm3) 8.000 – Eosinofil % Jumlah/µl (mm3) 2 – 10 (120 – 750) 2 – 12 (110 – 750) Basofil 0 – 1 (0 – 170) (0 –190) Neutrofil (Segmen) 60 – 70 ( – ) 35 – 75 (1.925 – ) Neutrofil (Band) 0 – 4 (0 – 680) 0 – 3 (0 – 585) Limfosit 12 – 30 (720 – 5.100) 20 – 55 ( ) Monosit 3 – 10 (180 – 1.350) 1 – 4 (55 – 780)

13 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
Key Questions Apakah ada bukti terjadinya keradangan? Apakah ada bukti terjadinya stres? Apakah ada bukti terjadinya nekrosis jaringan? Apakah ada bukti terjadinya hipersensitifitas sistemik? Jika ada keradangan, apakah reaksinya akut, kronik atau fatal? Apakah ada bukti terjadinya toksemia sistemik? InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

14 Apakah ada bukti terjadinya keradangan?
Jumlah total leukosit Keseimbangan antara produksinya di sumsum tulang dan penggunaannya di jaringan Radang  rendah, normal atau tinggi Radang Eosinofilia Monositosis Neutrofil Left Shift Netrofilia > /µl InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

15 Apakah ada bukti terjadinya stres?
>>Glukokortikoid Perubahan jumlah sel lekosit darah Stres Limfopenia ( /µl) ± Neutrofilia Ringan ± Monositosis Ringan InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

16 Apakah ada bukti terjadinya nekrosis jaringan?
Monositosis dapat terjadi pada: Radang akut Radang kronis Nekrosis Fagositosis Nekrosis Monositosis Makrofag (Monosit dewasa) yang sedang memfagosit Histoplasma sp.

17 Apakah ada bukti terjadinya hipersensitifitas sistemik?
Penyebabnya: Penyakit parasiter yang disertai dengan sirkulasi sistemik, misalnya heartworms, flea bite dermatitis Bronkitis alergi pada anjing  infiltrasi eosinofil ke paru-paru Feline asthma Mastositosis sistemik Disseminated eosinophilic granuloma pada kucing Parasit yang hanya terdapat di saluran usus (misalnya, Cacing cambuk) tidak menimbulkan eosinofilia !!! Hipersensitifitas sistemik Eosinofilia Persisten Basofilia Persisten

18 Jika radang, apakah keradangannya bersifat akut, kronik atau fatal?
Pada umumnya gambaran leukogram tidak dapat diklasifikasikan lebih lanjut Pada kasus tertentu, differential cell count menunjukkan ciri khas reaksi keradangan akut, kronis atau fatal Pola keradangan yang khas ini mencerminkan dinamika pergerakan sel leukosit atau keseimbangan antara produksi sel leukosit di sumsum tulang dan penggunaannya di jaringan tubuh Perubahan ini dikendalikan oleh chemotactic factors dan cytokines InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

19 Regenerative Left Shift
Radang Akut Netrofilia Cadangan di sumsum tulang banyak ↑ ↑↑Netrofil dari sumsum tulang  darah  jaringan tubuh Left shift Cadangan netrofil di sumsum tulang berkurang Sel muda  sirkulasi darah Limfopenia Radang akut  stres  limfopenia Monositosis Fagositosis ↑ Nekrosis Radang Akut Netrofilia Regenerative Left Shift Limfopenia Monositosis

20 Radang Kronik Lesi supuratif fokal yang hebat
Leukositosis Hebat Netrofilia Hebat & Left Shift Toxic Neutrofil Monositosis Lesi supuratif fokal yang hebat Anemia dan hiperglobulinemia

21 Leukosit Normal/Agak ↑
Radang Kronik Radang Kronik Leukosit Normal/Agak ↑ Netrofil Agak ↑ No Left Shift Limfosit Normal Monositosis Jumlah netrofil normal / sedikit meningkat Produksi di sumsum tulang  kebutuhannya di jaringan tubuh Produksi netrofil oleh sumsum tulang ↑ sebagai reaksi terhadap meningkatnya kebutuhan jaringan tubuh Tidak ada left shift Bukti produksi netrofil di sumsum tulang mampu mencukupi kebutuhannya di jaringan tubuh Jumlah limfosit normal Jumlah leukosit ↓ akibat pengaruh stres  jumlah leukosit ↑ akibat stimulasi antigen Monositosis Kebutuhan fagositosis Nekrosis jaringan tubuh

22 Radang Fatal Netrofil ↓
Left Shift Limfoprnia Monositosis Netrofil ↓ Sumsum tulang tidak mampu memenuhi kebutuhan jaringan tubuh Left shift Cadangan netrofil di sumsum tulang terkuras Limfopenia Ada stres Monositosis Nekrosis jaringan tubuh Kebutuhan fagositosis

23 Apakah ada bukti terjadinya toksemia sistemik?
Toxic neutrophil pada hapusan darah  toksemia sistemik Paling sering dijumpai pada Infeksi bakteria Nekrosis jaringan yang luas Toxic neutrophil InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

24 General Patterns of Leukocyte Responses
WBC Seg Band Lymph Mono Eos Acute Inflammation or no change Variable Chronic Inflammation Overwhelming Inflammation Excitement Leukocytosis ↑ in dogs; ↑ or no change in cats No change in dogs; ↑ in cats Stress Leukogram

25 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
Ringkasan Parameter pemeriksaan leukosit dalam pemeriksaan darah lengkap adalah jumlah sel leukosit (white blood cell count) and differential cell count dari hasil pemeriksaan hapusan darah Walaupun differential cell count selalu dievaluasi berdasarkan prosentase, interpretasinya harus selalu dikembalikan ke jumlah absolutnya Pada umumnya pemeriksaan data leukosit digunakan untuk menentukan apakah proses penyakitnya berupa radang atau bukan radang Selain itu, dapat juga digunakan untuk menentukan adanya stres, nekrosis jaringan tubuh, hipersensitifitas sistemik, dan toksemia sistemik InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

26 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
CONTOH KASUS PENYAKIT Leukogram InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

27 Kasus Interpretasi Data Leukogram
Anamnesa: Seekor anjing ras campuran yang berumur 9 tahun dibawa ke klinik dengan gejala depresi dan discharge dari vulva Satuan Hasil Laboratorium Harga Normal (Anjing) WBC Jumlah/µl (mm3) 30.000 8.000 – Eosinofil % 1 (300) 2 – 10 (120 – 750) Neutrofil (Segmen) 25 (7.500) 60 – 70 ( – ) Neutrofil (Band) 55 (16.500) 0 – 4 (0 – 680) Limfosit 4 (1.200) 12 – 30 (720 – 5.100) Monosit 10 (3.000) 3 – 10 (180 – 1.350)

28 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
EVALUASI: LEUKOSIT (WBC)  ; EOSINO ; LIMFO   NEUTRO SEGMEN ; NEUTRO BAND    MONO   INTERPRETASI: Gambaran darah leukosit “left shift” akibat radang  sumsum tulang tidak mampu memenuhi kebutuhan neutrofil secara cepat  Neutro Band   . Monosit  Fagosit  Respon terhadap radang. Limfopenia  stres PROGNOSA  DUBIEUS InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

29 Kasus Interpretasi Data Leukogram
Anamnesa: Anjing yang sama dengan kasus sebelumnya, 5 hari pasca operasi Satuan Hasil Laboratorium Harga Normal (Anjing) WBC Jumlah/µl (mm3) 37.000 8.000 – Eosinofil % 1 (370) 2 – 10 (120 – 750) Neutrofil (Segmen) 70 (25.900) 60 – 70 ( – ) Neutrofil (Band) 15 (5.500) 0 – 4 (0 – 680) Limfosit 10 (1.850) 12 – 30 (720 – 5.100)

30 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
EVALUASI: LEUKOSIT (WBC)  LEBIH TINGGI EOSINO TETAP RENDAH % LIMFO  , TETAPI JUMLAH ABSOLUT  SEDIKIT NEUTRO SEGMEN   ; NEUTRO BAND  INTERPRETASI: Walaupun Leukosit    sebagian besar akibat Neutro Segmen    dan Neutro Band   Regeneratif Left Shift Walau uterus sudah diangkat, Sumsum tulang masih tetap meningkatkan produksi  Leukositosis selama beberapa hari PROGNOSA  BAGUS InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

31 Kasus Interpretasi Data Leukogram
Anamnesa: Seekor kucing lokal yang berumur 3 tahun yang menderita batuk kronis dan sudah diobati dengan kloramfenikol selama 6 minggu Satuan Hasil Laboratorium Harga Normal (Kucing) WBC Jumlah/µl (mm3) 2.000 Eosinofil % 3 (60) 2 – 12 (110 – 750) Leukosit (Segmen) 10 (200) 35 – 75 (1.925 – ) Limfosit 86 (1.720) 20 – 55 ( ) Monosit 1 (20) 1 – 4 (55 – 780)

32 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
EVALUASI: LEUKOSIT (WBC)   LIMFO, EOSINO dan MONO  DALAM BATAS NORMAL, TETAPI SANGAT RENDAH INTERPRETASI: Terjadi penurunan produksi sel granulosit akibat penekanan produksi Sumsum tulang oleh KLORAMFENIKOL Kloramfenikol dapat menyebabkan Leukopenia pada kucing Jumlah Leukosit akan kembali normal jika pemberian obat dihentikan PROGNOSA: BAGUS InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

33 Kasus Interpretasi Data Leukogram
Anamnesa: Seekor Anjing Gembala Jerman jantan berumur 3 tahun dengan gangguan respirasi kronik selama 3-5 bulan. Anjing tersebut kurus, frekuensi respirasinya meningkat dan dispneu. Suhu tubuh: 40.1oC Satuan Hasil Laboratorium Harga Normal (Anjing) WBC Jumlah/µl (mm3) 98.000 8.000 – Eosinofil % 54.000 2 – 10 (120 – 750) Leukosit (Segmen) 35.352 60 – 70 ( – ) Leukosit (Band) 3.928 0 – 4 (0 – 680) Limfosit 4.910 12 – 30 (720 – 5.100) PCV 17 37,0 – 55,0 Protein plasma g/dl 5,3 6,0 – 7,8

34 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
EVALUASI: LEUKOSIT (WBC)   ; EOSINO    ; LIMFO  NORMAL; NEUTRO SEGMEN  ; NEUTRO BAND  PCV   ANEMIA PROTEIN PLASMA   HIPOPROTEINEMIA INTERPRETASI: Keradangan pada paru-paru kronis yang mungkin disebabkan oleh parasit  Terbukti dengan adanya anemia dan hipoproteinemia PROGNOSA: JELEK InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

35 Pemeriksaan Eritrosit
InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

36 Data Eritrosit Kuantitatif
Interpretasi Hitung Darah Lengkap Data Eritrosit Kuantitatif Jumlah sel eritrosit Kadar hemoglobin Hematokrit Indeks eritrosit MCV MCH Total Protein InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

37 Data Eritrosit Kualititatif
Interpretasi Hitung Darah Lengkap Data Eritrosit Kualititatif Gambaran morfologi sel eritrosit yang diperoleh dari hasil pemeriksaan hapusan darah InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

38 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
PCV atau Hematokrit Representasi dari besarnya komponen eritrosit, dinyatakan dalam % (vol/vol) Cara tercepat dan paling akurat untuk mengukur komponen eritosit dalam darah Ditentukan dengan Mengukur tingginya kolom eritrosit pada tabung hematokrit (lihat gambar) atau Mengalikan jumlah Eritrosit dengan MCV, yang keduanya diukur langsung oleh mesin penghitung sel otomatis InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

39 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
Kadar Hemoglobin Hemoglobin adalah molekul tetramer yang mengandung 2 rantai alfa dan 2 rantai beta Dinyatakan dalam satuan gram per desiliter (g/dl) darah Darah normal mengandung 33% hemoglobin  konsentrasi Hb dalam seluruh darah = 33% ( MCHC = 33%) Cara lama Dengan cara cyanmethemoglobin yang dibaca dengan spektrofotometer Cara baru, ditentukan dengan Mengukur langsung kadar hemoglobin dalam sel eritrosit Hasilnya ditampakkan dalam bentuk histogram (lihat gambar) InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

40 Penghitungan Indeks Eritrosit dengan Impedance Counter
Sampel darah diencerkan, lalu penghitungan sel dilakukan pada waktu sel melewati lubang kecil di alat ini Setiap sel menyebabkan perubahan resistensi listrik pada waktu melewati lubang tersebut. Pulsanya dideteksi dan diperbesar oleh alat ini. Alat dapat diatur sehingga trombosit tidak terhitung, tetapi leukosit tetap terhitung sebagai eritrosit. Hanya karena jumlahnya kecil (ribuan) maka tidak berpengaruh pada jumlah total eritrosit InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

41 Mean Cell Volume (MCV) Adalah volume rata-rata dari sel eritrosit dalam darah Cara lama, ditentukan dengan rumus: MCV = (PCV : Eri) x 10 Cara baru, dihitung langsung secara otomatis dan hasilnya ditampilkan dg histogram dan gambar plot Tanda ►= Normal Tanda → = Agglutinasi (makrositik normokromik) atau Polikromasia (makrositik hipokromik) mcv

42 Mean Cell Hemoglobin Concentration
(MCHC) Dinyatakan dalam g/dl Cara lama, ditentukan dengan rumus: MCHC = (Hb : PCV) x 100 Cara baru, dihitung langsung secara otomatis dan hasilnya ditampilkan dg histogram (Impedance Counter) dan gambar plot (Flow Cytometry Counter)

43 Harga Normal Sel Eritrosit Anjing dan Kucing
Satuan Anjing Kucing PCV % 37,0 – 55,0 29,2 – 51,7 Eritrosit 106/mm3 (106/µl) 5,0 – 8,1 5, ,89 Hemoglobin g/dl 12,0 – 18,0 9,0 – 16,7 Retikulosit Jumlah/µl 0,0 – 1,0 (<80.000) 0,0 – 1,0 (<60.000) MCV fl 60,0 – 77,0 41,0 – 56,2 MCH pg 20,0 – 25,0 13,0 – 18,0 MCHC (g/dl) 32,0 – 36,0 29,5 – 34,8 Protein plasma 6,0 – 7,8 6,2 – 8,0

44 Interpretasi Hitung Darah Lengkap
Key Questions Apakah massa eritosit meningkat (polycythemia), menurun (anemia) atau normal? Apabila menurun, apakah anemianya bersifat regeneratif atau non-regeneratif? Apabila regeneratif, apakah akibat perdarahan atau hemolisis? Apabila non-regeneratif, apakah mekanismenya dapat ditentukan tanpa pemeriksaan sumsum tulang? Apabila massa eritrosit meningkat (polycythemia), apakah relatif atau absolut? Jika polycythemia absolut, apakah primer atau sekunder? InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

45 Interpretasi Hitung Darah Lengkap
Apakah massa eritosit meningkat (polycithemia), menurun (anemia) atau normal? Evaluasi indikator massa sel eritrosit (hematokrit, kadar Hb, jumlah sel eritrosit) Interpretasinya harus dilakukan secara bersamaan Hasil ketiganya harus sesuai Hasil yang sangat berbeda menandakan adanya kesalahan di laboratorium InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

46 Interpretasi Hitung Darah Lengkap
Apabila menurun (anemia), apakah anemianya bersifat regeneratif atau non-regeneratif? Lihat Gambar InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

47 Interpretasi Hitung Darah Lengkap
Apabila menurun (anemia), apakah anemianya bersifat regeneratif atau non-regeneratif? Regeneratif Anemia Polikromasia Reticulocyte counts Regenerasi: Jumlah absolut sel retikulosit >80.000/µl (anjing) dan >60.000/µl (kucing) Polikromasia Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

48 INDEKS RETIKULOSIT TERKOREKSI
HANYA RETIKULOSIT AGREGAT YANG DIHITUNG JUMLAH RETIKULOSIT DINYATAKAN DALAM: PROSENTASE DARI SELURUH SEL DARAH MERAH JUMLAH ABSOLUT: % RETIKULOSIT X JUMLAH SEL DARAH MERAH INDIKASI REGENERATIF: ANJING > //µl & KUCING > 60.00/µL INDEKS RETIKULOSIT TERKOREKSI RESPON ANJING KUCING NORMAL (%) ≤ 1 ≤0,4 RINGAN (%) 1-4 0,5-2 HEBAT (%) 5-20 3-4 PCV normal Anjing adalah 45% & Kucing 35%. Indeks Retikulosit Terkoreksi = (Nilai PCV sebenarnya / Nilai PCV normal) x jumlah retikulosit (%)

49 Apabila regeneratif, apakah akibat perdarahan atau hemolisis?
Interpretasi Hitung Darah Lengkap Apabila regeneratif, apakah akibat perdarahan atau hemolisis? Ditentukan dengan anamnesa tentang riwayat penyakit, gejala klinis dan pemeriksaan fisik Sebagian besar perdarahan dapat ditemukan dengan cara ini Hemoglobinemia atau hemoglobinuria menandakan hemolisis Apabila diduga ada hemolisis, periksa morfologi sel eritrosit terhadap tanda khas kelainan hemolitik, antara lain: Spherocytes, Heinz bodies, Schistocytes, Agen penyebabnya (Haemobartonella, Babesia), Ghost cells dan Eccentrocytes InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

50 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
Schistocytosis Heinz Bodies Spherocyte InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

51 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
Leptocytosis (Target Cells) Acanthocytosis Hypochromasia InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

52 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

53 Interpretasi Hitung Darah Lengkap
Apabila non-regeneratif, apakah mekanismenya dapat ditentukan tanpa pemeriksaan sumsum tulang? (1) Anemia akibat keradangan  paling sering dijumpai pada anjing dan kucing Diagnosanya dengan pemeriksaan hapusan darah: Normocytic normochromic anemia derajat ringan - sedang Leukogram yang menunjukkan proses keradangan Defisiensi zat besi khas yaitu microcytic hypochromic non-regenerative anemia Megaloblastic anemia (nuclear maturation defect anemia)  giant cell (macrocytes) dan megaloblast terlihat di hapusan darah pemeriksaan sumsum tulang. InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

54 Interpretasi Hitung Darah Lengkap
Apabila non-regeneratif, apakah mekanismenya dapat ditentukan tanpa pemeriksaan sumsum tulang? (2) Myelofibrosis pada sumsum tulang dapat menyebabkan anemia non-regeneratif dengan tanda khas: Poikilocytosis dengan dacryocytes dan ovalocytes Leukopenia Respon trombosit yang bervariasi  konfirmasi histopatologi Anemia non-regeneratif dengan jumlah besar eritrosit berinti dalam hapusan darah (>10/100 Lekosit), tanpa polychromasia (respon eritrosit berinti yang aneh)  Kerusakan stroma sumsum tulang Penyebabnya biasanya adalah keracunan Pb pada anjing dan infeksi FeLV pada kucing Anemia non-regeneratif lainnya tidak memiliki tanda khas dan memerlukan pemeriksaan sumsum tulang InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

55 PENYEBAB ANEMIA REGENERATIF NON-REGENERATIF Hemoragi (Perdarahan)
Operasi Trauma Gastrointestinal Ulserasi Parasit Kelainan pembekuan darah Kelainan sistem perkemihan Hemolisis (Lisis darah) Gangguan osmotik Membran sel darah Malamute – stomatosit Basenji – defisiensi piruvatkinase Kausa imunologis/infeksius Zat kimia/toksin Bawang putih, aseaminofen, fenol, Methylene blue, anestesi topikal, nitrat Penurunan erithropoietin Gangguan fungsi endokrin Hipotiroidisme Hipoadrenokortisisme Penyakit Kronis Keradangan Tumor Kerusakan sel-sel sumsum tulang Zat kimia (Obat-obatan sitotoksik,Toksin jamur) Penyebab fisik (Radiasi) Immune-mediated cytotoxicity Aplasia eritrosit murni Penyakit-penyakit myeloftistik Leukemia limfositik, granulosistik, plasmasistik Gangguan fungsi inti sel Obat-obatan sulfonamida Terapi methotrexate Defisiensi asam folat Defisiensi vit. B12 Kelainan pendewasaan erithroid Erithroleukemia Infeksi Virus Feline Leukemia Gangguan sintesa heme Keracunan timbal Kloramfenikol Defisiensi zat besi mikrositik

56 PENYEBAB ANEMIA NON-REGENERATIF BERDASARKAN UKURAN SEL ERITROSIT
MCV < 60 MCV 60 – 77 MCV > 77 Defisiensi zat besi Kekurangan dalam pakan Perdarahan kronis Gastrointestinal Reproduksi Perkemihan Sekuestrasi zat besi di paru- paru Hemolysis intravaskuler kronis Malabsorbsi gastrointestinal Kelaparan Kehilangan protein tubuh Penurunan kadar hormon Hipotitoidisme Hipoadrenokortisisme Gangguan ginjal kronis Intoksikasi sumsum tulang Kloramfenikol Keracunan timbal Kemoterapi tumor Estrogen Keradangan kronis Penyakit infeksius kronis Infeksi virus FelineLeukemia Penyakit Myeloproliferatif Erlichiosis kronis Aplasia Eritrosit murni Defisiensi asam folat Sulfonamida Methotrexate Defisiensi vit. B12

57 Interpretasi Hitung Darah Lengkap
Apabila massa eritrosit meningkat (polycythemia), apakah relatif atau absolut? Pada umumnya polycythemia bersifat relatif Hal ini terjadi akibat dari dehidrasi yang ditandai dengan: Peningkatan massa eritrosit Peningkatan protein total Adanya indikator kimiawi yang menunjukkan bukti dehidrasi dari pemeriksaan serum darah Diagnosa polycythemia absolut baru dapat ditentukan apabila semua kemungkinan adanya polycytemia relatif telah disingkirkan InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

58 Jika polycythemia absolut, apakah primer atau sekunder?
Interpretasi Hitung Darah Lengkap Jika polycythemia absolut, apakah primer atau sekunder? Polycythemia sekunder biasanya terjadi akibat dari penyakit-penyakit berikut: Penyakit cardiovasculer Penyakit pulmoner Penyakit renal Tumor renal (primer atau metastatik) Cushing’s disease Jika tidak ada penyakit -2 tersebut di atas  Polycythemia primer (Polycythemia vera ) akibat kelainan myeloproliferatif Polycythemia vera ditandai oleh: Oksigenasi jaringan yang normal (kadar gas dalam arteri yang normal) Kadar erythropoetin yang normal InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

59 Pemeriksaan Trombosit

60 Interpretasi Hitung Darah Lengkap
Data Trombosit Disebut juga Platelet Data kuantitatif trombosit adalah jumlah trombosit Data kualitatif trombosit adalah gambaran morfologi sel trombosit yang diperoleh dari hasil pemeriksaan hapusan darah InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

61 Trombosit Cara lama  dihitung secara manual dengan hemositometer (gambar atas) Cara baru  dihitung secara otomatis dengan menggunakan Impedance counter atau Flow cytometry counter Metode Flow cytometry counter  hasilnya dalam bentuk cytogram. Pada gambar tengah trombosit berada di area 1 Adanya gumpalan trombosit (gambar bawah) dapat dideteksi dengan cara ini, tetapi eritrosit yang berukuran sangat kecil tetap terhitung sebagai trombosit

62 Variasi bentuk trombosit
InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

63 Trombositopenia Semu akibat Trombosit yang Menggumpal
Trombosit dan gumpalan fibrin Trombosit yang menggumpal InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

64 Harga Normal Sel Trombosit Anjing dan Kucing
Satuan Anjing Kucing Trombosit (Manual) Jumlah/µl (mm3) 200 – 500 300 – 700 Trombosit (Otomatis) 170 – 600

65 Interpretasi Hitung Darah Lengkap
Key Questions Apabila terjadi peningkatan jumlah sel trombosit (trombositosis), apakah bersifat reaktif atau primer? Apabila terjadi penurunan jumlah sel trombosit (trombositopenia), apakah mekanismenya dapat ditentukan? Apabila jumah sel trombosit normal tetapi terjadi perdarahan, apakah hal tersebut akibat disfungsi sel trombosit (trombositopati)? Apakah morfologi sel trombosit abnormal? InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

66 Interpretasi Hitung Darah Lengkap
Apabila terjadi peningkatan jumlah sel trombosit (trombositosis), apakah bersifat reaktif atau primer? Trombositosis reaktif terjadi sebagai akibat sekunder dari: Splenectomy Excitement Latihan Fraktur Kadar glukokortikoid yang tinggi dalam darah Setelah perdarahan (>24 jam) Myeolfibrosis Iron deficiency anemia Trombositosis primer terjadi akibat trombosit leukemia atau kelainan myeloproliferatif lainnya InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

67 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
Hypochromasia, ovalocytes, and thrombocytosis; dog with chronic blood loss anemia InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

68 Interpretasi Hitung Darah Lengkap
Apabila terjadi penurunan jumlah sel trombosit (trombositopenia), apakah mekanismenya dapat ditentukan? Trombositopenia konsumtif Akibat dari keradangan, DIC dan penyakit infeksi (Erlichiosis dan tickborn disease lain) Gejalanya Inflamatory leukogram Trombositopenia ringan-sedang (>50.000) Schistosit (pada anjing) Jumlah sel prekursor sumsum tulang normal Trombositopenia sekuestrasi Akibat hepatosplenomegali InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

69 Interpretasi Hitung Darah Lengkap
Apabila terjadi penurunan jumlah sel trombosit (trombositopenia), apakah mekanismenya dapat ditentukan? Trombositopenia proliferatif Berkaitan dengan penurunan jumlah sel prekursor sumsum tulang Trombositopenia dektruktif Akibat immune-mediated disease Terjadi sendirian atau bersamaan dengan immune-mediated hemolytic disease Gejalanya Trombositopenia hebat (<50.000) Jumlah sel prekursor dalam sumsum tulang normal InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

70 Interpretasi Hitung Darah Lengkap
Apabila jumah sel trombosit normal tetapi terjadi perdarahan, apakah hal tersebut akibat disfungsi sel trombosit (trombositopati)? Mula-mula singkirkan semua kemungkinan akibat perdarahan: Trauma Kelainan koagulasi darah Periksa apakah APPT (activated partial throboplasitin time) dan PT (prothrombine time) normal DIC Periksa apakah fibrinogen dan fibrin product normal Lakukan uji BMBT (buccal mucossal bleeding time) Jika lambat, maka penyebabnya adalah trombositopati InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

71 Apakah morfologi sel trombosit abnormal?
Interpretasi Hitung Darah Lengkap Apakah morfologi sel trombosit abnormal? Adanya sel trombosit ukuran kecil (micropletelet) dalam jumlah besar  immune-mediated Thrombocytopenia Platelet anisositosis dengan sel trombosit ukuran besar (macroplatelet) dalam jumlah besar  Trombositopenia responsif dan anemia regenatif Granulasi berkurang  gangguan pembentukan  periksa sumsum tulang Granulasi berlebihan  inclusion bodies parasit darah misalnya Ehrlichia platys InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge Iwan Willyanto, InI Veterinary Service, Surabaya

72 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
Contoh Kasus Penyakit Eritrogram InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

73 Kasus Interpretasi Data Eritrogram
Anamnesa: Seekor anjing poodle yang berumur 8 tahun dengan gejala depresi, anoreksia, poliuria dan polidipsia Satuan Hasil Laboratorium Harga Normal (anjing) PCV % 25 37,0 – 55,0 Eritrosit 106/µl 3,5 5,0 – 8,1 Hemoglobin g/dl 8,0 12,0 – 18,0 Retikulosit (jumlah/µl) 63.000 0,0 – 1,0 (<80.000) MCV fl 72 60,0 – 77,0 MCHC 32 32,0 – 36,0 Protein plasma 6,0 – 7,8

74 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
EVALUASI: PCV = 25%  < 37%  ANEMIA JUMLAH RETIKULOSIT ABSOLUT = /µl = 0.79% Indeks Retikulosit Terkoreksi = 25/45 x 0,79% = 0,43%  RESPON RINGAN  NON REGENRATIF ERITROSIT  DAN Hb  MCV  NORMAL (NORMOSITIK); MCHC  NORMAL PROTEIN PLASMA NORMAL INTERPRETASI: ANEMIA NON-REGENERATIF TINDAKAN LANJUT: PERIKSA INDEKS ERITROSIT UNTUK MENENTUKAN TINDAKAN SELANJUTNYA  HORMONAL, LEUKEMIA ?  PEMERIKSAAN SUMSUM TULANG? InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

75 Kasus Interpretasi Data Eritrogram
Anamnesa: Seekor kucing yang berumur 8 tahun yang sudah mendapat vaksinasI lengkap, menderita dermatofitosis pada kulitnya dan sudah diobati dengan griseofulvin Satuan Hasil Laboratorium Harga Normal (kucing) PCV % 25 29,2 – 51,7 Eritrosit 106/µl 3,5 5, ,89 Hemoglobin g/dl 8,0 9,0 – 16,7 Retikulosit (jumlah/µl) 63.000 0,0 – 1,0 (<60.000) MCV fl 72 41,0 – 56,2 MCHC 32 29,5 – 34,8 Protein plasma 6,2 – 8,0

76 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
EVALUASI: PCV = 25%  < 27%  ANEMIA RINGAN ERITROSITt  dan Hb  RETIKULOSIT = = 1,8% Indeks Retikulosit Terkoreksi = 25/35 x 1,8% = 1,28%  RESPON SEDANG  MUNGKIN ANEMIA REGENERATIF PROTEIN PLASMA = NORMAL TINGGI INTERPRETASI: MUNGKIN ANEMIA REGENERATIF TINDAKAN LANJUT: PASTIKAN SUDAH VAKSIN LENGKAP DAN APA VAKSINNYA BILA UJI FeLV NEGATIF PERIKSA SUMSUM TULANG PASTIKAN APAKAH AKIBAT OBAT-2-AN (GRISEOFULVIN?) InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

77 Kasus Interpretasi Data Eritrogram
Anamnesa: Seekor anak anjing shihtzu yang berumur 8 bulan yang selaput mukosanya terlihat pucat Satuan Hasil Laboratorium Harga Normal (anjing) PCV % 26 37,0 – 55,0 Eritrosit 106/µl 6,0 5,0 – 8,1 Hemoglobin g/dl 7,3 12,0 – 18,0 Retikulosit Ret Indeks (%) (jumlah/µl) Ret Indeks = 1,5 0,0 – 1,0 (<80.000) MCV fl 43 60,0 – 77,0 MCHC 28 32,0 – 36,0 Protein plasma 2,8 6,0 – 7,8

78 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
EVALUASI: PCV = 26%  < 37%  ANEMIA Eritrosit  NORMAL dan Hb  Indeks Retikulosit Terkoreksi = 1,5% RESPON SEDANG  MUNGKIN REGENERATIF Protein Plasma = 2,8    SANGAT RENDAH INTERPRETASI: ANEMIA HEMORAGIK TINDAKAN LANJUT: PERIKSA PERDARAHAN DI DALAM DAN DI LUAR TUBUH InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

79 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
RINGKASAN Sampel darah harus diambil secara benar Segera diperiksakan untuk mencegah terjadinya kerusakan sel akibat dari pengambilan, penyimpanan dan pengiriman dan artefak akibat antikoagulan Informasi yang diperoleh dari evaluasi gambaran darah lengkap dapat dipakai sebagai petunjuk untuk diagnosa, terapi dan prognosa, karena jumlah dan karakter dari sel-sel darah merefleksikan kondisi kesehatan hewan Jangan hanya mengandalkan hasil evaluasi gambaran darah lengkap Perhatikan juga gejala klinis dan hasil uji lainnya InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

80 Contoh Kasus Penyakit Kompleks
InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

81 Case: Feline 10 Month Old Female Siamese
History Straining in an attempt to deliver kittens Physical Examination T =104.9ºF Depressed Dehydrated Serohemorrhagic vaginal discharge Radiographs reveal macerated fetuses in genital tract InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge

82 Case: Feline 10 Month Old Female Siamese
Laboratory Data Patient Reference Range Day 1 Day 2 Day 5 PCV % 46 38 29 (30 - 40) TPP g/dl 7.0 4.6 4.5 (6.0 - 7.5) Platelets ADQ WBC/ul 9,500 9,100 48,400 (5,500 - 19,500) Neutrophils 2,755 3,003 45,980 (2,500 - 12,500) Band cells 5,415 4,914 1,452 (0 - 300) Metarubricytes 95 273 - Lymphocytes 665 637 484 (1,500 - 7,000) Monocytes 570 (0 - 850) Eosinophils (0 - 750) Toxic neutrophils 3+

83 Case: Feline 10 Month Old Female Siamese
Day 1 Leukogram Severe degenerative left shift, lymphopenia, and toxic neutrophils (Figure 1, Figure 2, and Figure 3) Overwhelming or peracute inflammation of a well-vascularized tissue or body cavity The severity of the left shift (bands exceed mature neutrophils with a normal WBC count) indicates a poor prognosis Acute peritonitis or metritis is a likely cause Erythrogram Polycythemia is due to dehydration Normal TPP in light of severe dehydration indicates hypoproteinemia Hypoproteinemia is due to protein leakage associated with acute inflammation Abdominocentesis reveals a neutrophilic exudate with rod-shaped bacteria (Figure 4) 1 2 3 4

84 INTERPRETATION Day 2 Cat was given IV fluids and antibiotics prior to exploratory laparotomy Rehydration PCV is reduced to normal Hypoproteinemia is evident Leukocyte values are similar to day 1 Acute overwhelming inflammation and sepsis Severe lymphopenia on day 1 and 2  stress response Exploratory surgery Acute metritis with a uterine perforation resulting in acute diffuse peritonitis Ovariohystorectomy and abdominal lavage were done

85 INTERPRETATION Day 5 CBC is 2 days postoperative
Marked neutrophilic leukocytosis with left shift and severe lymphopenia Leukocyte response from day 2 to day 4 Caused by the abrupt removal of the site of inflammation Rebound neutrophilia Continued production and release of neutrophils from a stimulated bone marrow Hypoproteinemia persists and will recover gradually during the next 2 weeks PCV ↓ Blood loss at surgery Severe inflammation Outcome: Uneventful recovery

86 InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge
Thank you InI Veterinary Service Caring with Heart and Knowledge


Download ppt "Interpretasi Hitung Darah Lengkap"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google