Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRidwan Darmadi Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
ETIKA PROFESI PENDIDIK ANAK USIA DINI
Oleh: Ramdhan Witarsa, M.Pd. Disampaikan pada Kegiatan Matrikulasi PGPAUD STKIP Siliwangi Bandung, 30 Agustus 2015
2
KUALIFIKASI PROFESI PROFESI (S1/S2/S3/Spesialis)
SEMI PROFESI (Diploma) TERAMPIL (SMA ) TIDAK TERAMPIL
3
PROFESI DEFINISI DI ATAS MELIPUTI ASPEK
BIDANG USAHA MANUSIA BERDASARKAN PENGETAHUAN, DIMANA KEAHLIAN DAN PENGALAMAN PELAKUNYA DIPERLUKAN OLEH MASYARAKAT DEFINISI DI ATAS MELIPUTI ASPEK ILMU PENGETAHUAN TERTENTU APLIKASI KEMAMPUAN/KECAKAPAN BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN UMUM
4
SIAPA GURU ? (Ps 1 (1) UUGD 2005) GURU ADALAH PENDIDIK PROFESIONAL DENGAN TUGAS UTAMA: MENDIDIK, MENGAJAR, MEMBIMBING, MENGARAHKAN, MELATIH, MENILAI, DAN MENGEVALUASI PESERTA DIDIK
5
(Permendiknas No. 58 Tahun 2009)
Pendidik AUD: profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pengasuhan, dan perlindungan anak didik.
6
8 KARAKTERISTIK PROFESI, YAITU: KODE ETIK
PENGETAHUAN YANG TERORGANISIR KEAHLIAN DAN KOMPETENSI YANG BERSIFAT KHUSUS TINGKAT PENDIDIKAN MINIMAL YANG DIPERSYARATKAN SERTIFIKAT KEAHLIAN PROSES TERTENTU SEBELUM MEMANGKU PROFESI UNTUK BISA MEMANGKU TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB KESEMPATAN UNTUK PENYEBARLUASAN DAN PERTUKARAN IDE DI ANTARA ANGGOTA PROFESI ADANYA TINDAKAN DISIPLIN DAN BATASAN TERTENTU JIKA TERJADI MALPRAKTEK OLEH ANGGOTA PROFESI
7
Mengapa harus Profesional???
Subyek pendidikan adalah manusia yang mempunyai kemauan, pengetahuan yg dapat dikembangkan, sementara pendidikan dilandasi nilai-nilai kemanusiaan Pendidikan dilakukan secara intens, sadar, dan bertujuan, maka pendidikan menjadi normatif yang diikat oleh norma dan nilai yang baik secara universal/nas./lokal, yang menjadi acuan pada proses pendidikan Teori-teori pendidikan merupakan kerangka hipotesis dalam menjawab permasalahan pendidik. Inti pendidikan pada proesnya, yaitu situasi dialog antara peserta didik dgn guru, yang memungkinkan peserta didik tumbuh kearah yang dikehendaki.
8
PENDIDIK PROFESSIONAL?
Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil pembelajaran; Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan; Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan Memelihara dan menumpuk persatuan dan kesatuan bangsa.
9
GURU PROFESIONAL & KOMPETENSI KUALIFIKASI KOMPETENSI:
HARUS MEMILIKI: KOMPETENSI KUALIFIKASI & KOMPETENSI: PEDAGOGIK KEPRIBADIAN SOSIAL PROFESIONAL KUALIFIKASI AKADEMIK: BERPENDIDIKAN S1 atau D4 L.B. PENDD. TINGGI DI BID.PAUD BERSERTIFIKASI PENDIDIKAN PROFESI GURU PAUD SEHAT JASMANI DAN ROHANI MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN
10
KOMPETENSI PEDAGOGIK:
KEMAMPUAN SESEORANG DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK YANG MELIPUTI PEMAHAMAN THDP PESETA DIDIK, PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI HASIL BELAJAR, PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGAKTUALISASIKAN BERBAGAI POTENSI YANG DIMILIKINYA
11
KOMPETENSI PEDAGOGIK:
Memahami karakteristik, kebutuhan, dan perkembangan anak didik Menguasai dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini Menguasai prinsip dan pendekatan bermain sambil belajar Menguasai dasar-dasar bimbingan
12
KOMPETENSI KEPRIBADIAN:
KEMAMPUAN KEPRIBADIAN YANG MANTAP, STABIL, DEWASA, ARIF DAN BERWIBAWA, MENJADI TAULADAN BAGI PESERTA DIDIK DAN BERAKHLAK MULIA
13
KOMPETENSI KEPRIBADIAN:
Memiliki kepekaan terhadap pikiran dan perasaan anak Menghargai perbedaan, keunikan individu, cepat tanggap menghadapi kesulitan anak Memiliki rasa peduli, empati, dan responsif serta mampu memberi dorongan kepada anak Memiliki rasa kasih sayang, kesabaran, kehangatan, keluwesan, kejujuran, penuh perhatian, dan bersikap obyektif
14
KOMPETENSI PROFESIONAL :
KEMAMPUAN DALAM PENGUASAAN MATERI SECARA LUAS DAN MENDALAM YANG MEMUNGKINKANNYA MEMBIMBING PESETA DIDIK, MEMENUHI STANDAR KOMPETENSI YANG DITETAPKAN
15
KOMPETENSI PROFESIONAL:
Menguasai menu pembelajaran yg berorientasi perkembangan (fisik, sosial, emosional, kognitif, bahasa dan seni) Menguasai pengembangan program yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak Menguasai berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak Menguasai pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar Menguasai pengelolaan pembelajaran yang bervariasi, menyenangkan, dan menantang yang berorientasi pada perkembangan anak Menguasai penilaian yang sesuai dengan karakteristik perkembangan anak
16
KOMPETENSI SOSIAL: KEMAMPUAN SESEORANG SEBAGAI BAGIAN DARI MASYARAKAT UNTUK BERKOMUNIKASI DAN BERGAUL SECARA EFEKTIF DENGAN PESERTA DIDIK, SESAMA PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN, ORANG TUA PESERTA DIDIK DAN MASYARAKAT SEKITAR
17
KOMPETENSI SOSIAL: Memahami anak dalam konteks keluarga sosial, budaya, dan masyarakat Menguasai komunikasi dengan anak Mampu bekerja sama dengan orang tua anak, pihak pemerintah dan masyarakat untuk kepentingan pendidikan anak
18
PERAN PENDIDIK DALAM PEMBELAJARAN
Pendidik harus memberikan kemudahan untuk belajar agar dapat meningkatkan potensi peserta didik secara optimal dengan menempatkan dirinya sebagai: Orang tua yang penuh kasih Teman Fasilitator, yang setiap saat memberikan kemudahan Memberikan sumbangan pemikiran Memupuk rasa percaya diri dan berani bertanggungjawab Membiasakan untuk saling berhubungan Mengembangkan proses sosialisasi Mengembangkan kreativitas Menjadi pembimbing ketika diperlukan
19
Peran guru: Sebagai pendidik: harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggungjawab (memahami nilai, norma moral, dan sosial), wibawa (memiliki kelebihan dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral sosial, dan intelektual), mandiri (mampu mengambil keputusan sendiri) Sebagai pengajar (memberikan kemudahan belajar: membuat ilustrasi, mendefinisikan, menganalisa, mensintesa, bertanya, merespon, mendengarkan, menciptakan kepercayaan, memberikan pandangan yang bervariasi, menyesuaikan metode, menjadikan pembelajran lebih bermakna) Sebagai pembimbing: merencanakan tujuan, melibatkan peserta didik dalam pembelajaran, memaknai pembelajaran, dan penilaian) Sebagai Pelatih (dalam pembentukan kompetensi dasar, guru harus lebih banyak tahu)
20
Peran Guru 5. Sebagai penasehat, harus mengerti kesehatan mental dan psikilogi 6. Sebagai pembaharu (inovator): menterjemahkan pengalaman dan kebijakan kepada peserta didik 7. Sebagai model dan teladan (sikap, bicara, dan gaya bicara, kebiasaan bekerja, perilaku neurotis yakni pertahanan untuk melindungi diri, penerapan nilai, kesehatan, dan gaya hidup 8. Sebagai peneliti 9. Sebagai pendorong kreativitas 10. Sebagai kulminator (akhir sebuah pembelajaran), mengakhiri dalam proses pembelajaran, kapan mengakhiri, kapan ulangan/ penilaian
21
Peran Guru dalam Administrasi Sekolah
Adm. Kurikulum Pengembangan Kurikulum Pelaksanaan Kurikulum Adm. Kesiswaan Adm. Sarana/prasarana Adm. Personal Adm. Keuangan Sekolah Adm. Hubungan Sekolah dengan masyarakat Adm. Layanan khusus
22
Perilaku, Etika Profesi meliputi:
Pertanggungjawaban (akuntability) Pengabdian (dedication) Kesetiaan (loyalitas) Kepekaan (sensitivity) Persamaan (equality) Kepantasan (equity)
23
Fungsi Kode Etik adalah pedoman tingkah laku dan landasan moral dalam menjalankan profesinya.
Kode Etik Guru Indonesia: Guru berbakti menjunjung peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional Guru berusaha memperoleh informasi tentang pesesta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan penyuluhan Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya pembelajaran Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaaan ,dan kesetiakawanan sosial
24
(lanjutan.....) 6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya. 7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial 8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai suatu perjuangan dan pengabdian 9. Guru melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan
25
Kesalahan yang sering dilakukan guru
Mengambil jalan pintas pembelajaran Menunggu peserta didik berperilaku negatif Menggunakan destruktif disiplin Mengabaikan perbedaan peserta didik Merasa paling pandai Tidak adil Memaksa hak peserta didik
26
Perilaku guru yang kurang mendidik:
Memarahi siswa ketika siswa tidak bisa menjawab Menggunakan waktu tidak tepat Cara mengajar monoton Diskriminatif Memberikan penghargaan yang berlebihan Terlalu permisif dengan siswa
27
ISUE PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
ADALAH SUATU KEBERHASILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR YANG MENYENANGKAN DAN MEMBERIKAN KEPUASAN/KENIKMATAN: sesuai standar, sesuai penggunaan pasar/pelanggan, sesuai perkembangan kebutuhan, dan sesuai lingkungan global) ISUE PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN LULUSAN BERMUTU SEBAGAI TUNTUTAN PERUBAHAN YANG CEPAT DAYA SAING LULUSAN
28
UNSUR-UNSUR & SIFAT-SIFAT POKOK MUTU (JASA) KEPERCAYAAN (RELIABILITY)
KETERJAMINAN (ASSURANCE) PENAMPILAN (TANGIBILITY) PERHATIAN (EMPHATY) KETANGGAPAN (RESPONSIBILITY)
29
KEBUTUHAN/HARAPAN PELANGGAN
PROGRAM PENINGKATAN MUTU berorientasi KEBUTUHAN/HARAPAN PELANGGAN maka LAYANAN PENDIDIKAN YG BERMUTU, PERHATIKAN: KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASING-MASING PELANGGAN KEPUASAN DAN KEBANGGAAN DARI PELANGGAN TERHADAP PRODUK KITA PENERIMA MANFAAT LAYANAN PENDIDIKAN HARUS MENJADI ACUAN BAGI PROGRAM PENINGKATAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN
30
TUGAS GURU LAMA BARU MENGAJAR DAN MENYODORI SISWA DENGAN MUATAN INFORMASI PENGETAHUAN GURU DIPANDANG PALING MENGETAHUI DAN SATU2NYA SUMBER INFORMASI DERASNYA INFORMASI TIDAK MUNGKIN GURU BERSIKAP PALING TAHU GURU MENGAJAR BAGAIMANA SISWA BELAJAR BERUSAHA MENDAPATKAN INFORMASI DARI BERBAGAI SUMBER U/. MEMFASILITASI KEBUTUHAN SISWA
31
Simpulan Kemerosotan mutu pendidikan bukan diakibatkan oleh kurikulum semata tetapi oleh kurangnya kemampuan profesionalisme guru dan keengganan belajar siswa. Profesionalisme menekankan kepada penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya. Profesionalisme bukan sekadar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi juga harus dibarengi oleh sikap, pengembangan profesionalisme, bukan hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan.
32
Penutup Peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan guru merupakan keharusan Perlu komitmen dan dukungan semua pihak Organisasi guru dan organisasi sejenis harus di depan dalam mencari terobosan peningkatan kesejahteraan dan profesionalisme guru Guru jangan selalu menggantungkan pada pemerintah
33
KATA – KATA BIJAK DALAM MENDIDIK ANAK
Jika anak dibesarkan dengan kritikan, ia akan belajar untuk mengutuk. Jika anak dibesarkan dengan celaan, dia akan belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan ejekan, dia akan belajar menjadi pemalu. Jika anak dibesarkan dengan kekerasan, dia akan belajar melawan. Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia akan belajar merasa bersalah. Jika anak dibesarkan dengan pujian, dia akan belajar menghargai. Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia akan belajar bersabar. Jika anak dibesarkan dengan dorongan, dia akan belajar percaya diri. Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, dia akan belajar mempercayai. Jika anak dibesarkan dengan dukungan, dia akan belajar menyenangi diri sendiri. Jika anak dibesarkan dengan kejujuran, ia akan belajar tentang keadilan. Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, dia akan belajar menemukan cinta dalam hidupnya.
34
Charles Handy (1997): “Kita akan membuat kesalahan bila kita beranggapan bahwa masa depan adalah kelanjutan masa lalu… sebab masa depan itu akan sangat berbeda dengan masa lalu. Kita harus meninggalkan cara lama agar kita sukses menghadapi masa depan. Peter Senge (1997): “Kita harus berhenti membayangkan apa yang akan dilakukan di masa depan dengan melihat apa yang membuat kita sukses dimasa lalu.
35
Michael Hammer (1997): “Kalau kita merasa diri kita hebat, kita akan binasa. Sukses di masa lalu tidak menjamin sukses di masa depan. Formula sukses di masa lalu akan jadi penyebab kegagalan di masa akan datang.
36
Control Your Destiny or Someone Else Will
(Tentukanlah nasib anda kalau tidak orang lain yang akan menentukan nasib anda) (Jack Welch, CEO General Electric) Tuhan tidak merubah nasib suatu kaum (bangsa) kecuali dia sendiri yang merubahnya (Al Qur’an)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.