Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
SEMIKONDUKTOR
2
PENDAHULUAN Bahan semikonduktor ( setengah penghantar ) adalah bahan selain penghantar dan penyekat yang pada temperatur mutlak yaitu pada 0 K. Dalam keadaan murninya mempunyai sifat sebagai penyekat ; sedangkan pada temperatur kamar ( 27 ˚ C ) dapat berubah sifatnya menjadi bahan penghantar. Bahan yang dapat berubah sifat kelistrikannya apabila temperatunya berubah-ubah.
3
Tabel periodik semikonduktor
4
Struktur atom semikonduktor
5
Jenis – jenis semikonduktor
Berdasarkan tingkat kemurnian ; Intrinsik : semikonduktor murni yang tidak diberi doping Ekstrensik : semikonduktor murni yang diberi doping
6
Semikonduktor Intrinsik
Semikonduktor yang belum mengalami penyisipan oleh atom akseptor atau atom donor Pada suhu tinggi elektron valensi dapat berpindah menju pita konduksi, dengan menciptakan hole pada pita valensi Pengahantar listrik pada semikonduktor adalah elektron dan hole
7
Semikonduktor Intrinsik
8
Semikonduktor ekstrinsik
Tipe N Pengotoran oleh atom pentavalent yaitu, bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Contoh ; P , As Atom pengotor disebut atom donor Pembawa muatan disebut elektron
9
Semikonduktor eksterinsik
10
Semikonduktor eksterensik
Tipe P Pengotoran oleh atom trivalent yaitu, bahan kristal dengan inti atom memiliki 3 elektron valensi. Contoh ; B, Ga Atom pengotornya disebut atom akseptor Pembawa muatan disebut hole
11
Semikonduktor eksterensik
12
Semikonduktor eksterensik
PN JUNCTION Jika semikonductor disambungkan, maka elektron akan berdifusi menuju daerah tipe-p, dan sebaliknya hole akan berdifuso menuju daerah tipe-n, sehingga terbentuk daerah persambungan. Pada daerah persambungan ini terbebas dari muatan mayoritas, tetapi terjadi dipole muatan sehingga timbul medan listrik dan terjadi potensial halang.
13
Semikonduktor eksterensik
14
Semikonduktor eksterensik
Tidak semua atom dapat digunakan sebagai atom akseptor atau atom donor, ada beberapa persyaratan : Ukuran atom yang hampir sama dengan atom murni Memiliki jumlah elektron valensi berbeda satu dengan atom murni
15
Sifat Bahan Semikonduktor
16
Komponen menggunakan semikonduktor
Dioda Transistor Sel Surya
17
Sel Surya Polycrystal
18
Sel Surya Monocrystal
19
Aplikasi Detektor Kualitas Daging
Pada umumnya daging diawetkan dengan cara dibekukan. Sebenarnya ada suhu optimum yang dibutuhkan agar daging bisa bertahan lama. Sensor dari semikonduktor mendeteksi gas ethil-asetat yang muncul ketika daging mulai membusuk.
20
Detektor Kualitas Daging
Sensor dibuat dari bahan semikonduktor padatan SnO2-La2O3 dengan metoda lapisan tebal pada substrat alumina. Gas Ethil Asetat akan bereaksi dengan La203 yang membentuk lapisan deplesi
21
Aplikasi IC Merupakan aplikasi yang paling banyak dalam pemanfaatan semikonduktor. Dalam sebuah IC terdapat beberapa jenis semikonduktor baik berupa transistor maupun dioda.
22
Daftar Pustaka Albert Paul Malvino, Prinsip – Prinsip Elektronika, Jakarta. Penerbit Salemba Teknika
23
FIELD EFFECT TRANSISTOR
Disadur dari : Ir.Bambang Sutopo,M.Phil, Jurusan Teknik Elektro, FT-UGM
24
DRIVER RELAY (diskusi tugas lalu)
DIODA freewheel VCC IB-JENUH = arus basis yang membuat transistor dalam kondisi jenuh. RB Relay membutuhkan arus sekitar 50 sampai 100 mili Amper
25
TRANSISTOR SBG BUFER OP-AMP
Input 1 relay + R Input 2 _ R harus bisa membatasi arus agar arus yang dikeluarkan op-amp tak terlalu besar. R harus masih dapat membuat transistor jenuh.
26
Pilihan R tergantung kemampuan IC mengeluarkan arus (source) atau dimasuki arus (sink)
relay 100mA R relay 200mA relay
27
Eka Ardi Daerah Tak stabil
28
Eka Ardi BC107
30
IB 1 2 VCE 3
31
LM 339/239 VCC Rpull-up Beban OPEN COLLECTOR
32
12V AND 1K + _ + _
33
12V 4,7K 1K + 8,2K _ Lampu Vin 12V + 4,7K _ 1K
35
IC 555
36
LM 741
37
LM 358
38
TOTEM POLE OUTPUT LM 358
39
SOURCE CURRENT
40
SINK CURRENT
41
LM 124/234/324
42
IC 555
43
PROYEK KITA relay R DIODA FOTO KOMPARATOR SCHMITT
44
Field Effect Transistor - FET
Mengapa kita masih perlu transistor jenis lain? BJT mempunyai sedikit masalah. BJT selalu memerlukan arus basis IB, walaupun arus ini kecil, tetapi tidak bisa diabaikan, terutama sekali saat BJT digunakan sebagai saklar, pasti dibutuhkan arus yang cukup besar untk membuat transistor jenuh.
45
Field Effect Transistor - FET
Apakah ada jenis transistor lain yang bisa digerakkan dengan tegangan tanpa membutuhkan arus ? Jawabannya ada di FET. Dengan perantaraan FET, kita dapat menghubungkan peralatan komputer atau transduser yang tidak bisa menghasilkan arus, dengan alat yang lebih besar. FET bisa digunakan sbg bufer, sehingga tidak membutuhkan arus dari komputer/trasduser. Teknologi modern pembuatan IC, ternyata dimensi transistor FET bisa dibuat sangat kecil, sehingga pembuatan IC saat ini berdasarkan transistor FET ini.
46
FET vs BJT BJT FET Base (B) Gate (G) Collector (C) Drain(D)
Emitter (E) Base current Collector current Collector-Emitter Voltage FET Gate (G) Drain(D) Source(S) Gate Voltage Drain current Drain-source voltage
47
Jenis-jenis FET JFET (Junction FET) MOSFET (Metal Oxide Silikon FET)
PMOS ( MOS saluran P) NMOS (MOS saluran N) Masih banyak lagi
48
FET VDS VGS ID IS FET Parameter FET : ID, VGS, VDS. Dasar pemikiran FET: Ada arus ID = IS yang mengalir melalui saluran, yang besarnya saluran dikendalikan oleh tegangan VGS. Karena arus lewat saluran (yang berupa hambatan) maka ada tegangan VDS.
49
Junction FETs
50
JFET saluran N
51
Daerah deplesi membesar dengan bertambahnya tegangan balik
53
Saluran N
57
Arus Drain current vs tegangan drain-ke-source
(tegangan gate-source = 0)
58
n-Channel FET for vGS = 0.
59
Typical drain characteristics of an n-channel JFET.
60
If vDG exceeds the breakdown voltage VB,
drain current increases rapidly.
62
KURVA KARAKTERISTIK Junction FET
Hubungan VGS dan ID k : konstanta VP : tegangan pinch-off atau threshold. Arus dibatasi hanya saat tegangan VGS = 0
63
Junction FET – Sumber Arus
RS VDD RLoad Kurva tak dipengaruhi tegangan VDS. Arus hanya dipengaruhi VGS bukan VDS. RS membuat VGS selalu negatip. Misalnya RS = 4K, VGS = -4 V. Arus di Rload = 1 mA.
64
KURVA VDS-ID Junction FET
Ada dua daerah operasi : saturation linear. Linear Saturation Linear Saturation
65
JFET - variable resistor
VDS, DRAIN-SOURCE VOLTAGE, (Volts) VGS RG VDD RD For low values of VDS the slopes, change from a resistance (~5v/2.7mA~1.9k) to a resistance (5v/10mA~0.5k). A resistance is controlled by an input voltage. This makes it possible to have an element in a circuit that can be electronically adjusted.
66
JFET - variable resistor (2)
VGS RG VDD RD Now lets analyze the circuit. In the linear region we had a relationship between ID and VDS. To find the effective resistance this is the voltage across the channel divided by the current through the channel. If it wasn’t for the last term, we would have a value of 1/RDS that was proportional to VGS, the control voltage and didn’t depend on VDS (remember VT is a constant of the FET, the pinch off voltage). This is like a resistor, and it forms a VOLTAGE DIVIDER with RD.
67
n-Channel depletion MOSFET.
68
showing channel length L and channel width W.
n-Channel enhancement MOSFET showing channel length L and channel width W.
69
showing channel length L and channel width W.
n-Channel depletion MOSFET showing channel length L and channel width W.
70
enhancement-mode n-channel MOSFET
71
vGS < Vto pn junction antara drain dan body reverse biased iD=0.
72
Terbentuk saluran N vGS < Vto pn junction antara drain dan body reverse biased iD=0.
73
For vGS < Vto the pn junction between drain and body
is reverse biased and iD=0.
74
vGS >Vto terbentuk saluran n. vGS bertambah saluran membesar.
vDS kecil ,I D sebanding dengan vDS. resistor tergantung nilai vGS.
75
Laju pertambahan iD : melambat Saat vDS> vGS -Vto, iD tetap
vDS bertambah, saluran mengecil di drain dan Laju pertambahan iD : melambat Saat vDS> vGS -Vto, iD tetap
76
Threshold Voltage Vto (VP)
77
Kurva karakteristik transistor NMOS
78
Drain characteristics
79
Rangkaian penguat sederhana menggunakan NMOS .
80
Drain characteristics and load line
81
vDS versus time.
83
Graphical solution
85
The more nearly horizontal bias line results in less change in the Q-point.
86
Sinyal campuran
87
Rangkaian Ekivalen FET
88
Rangkaian ekivalen FET ( iD terpengaruh vDS)
89
Penentuan gm dan rd
90
Common-source amplifier.
91
Rangkaian Ekivalen Common-Source amplifier.
92
Common-source amplifier dengan nilai R
93
vo(t) dan vin(t) versus time
94
Gain magnitude versus frequency
95
Source follower.
96
Rangkaian Ekivalen Source Follower.
97
Common-gate amplifier.
98
n-Channel depletion MOSFET.
99
Drain current versus vGS in the saturation region
for n-channel devices.
100
p-Channel FET circuit symbols. Sama = n-channel devices,
kecuali arah panah
101
MOSFET-switch VDD RLOAD IRF510 RG
Power MOSFET dapat dialiri arus besar sampai 75 A, dan daya 150 W. Saat ON punya hambatan sekitar 10 Ohm. Contoh : IRF510 Mempunyai arus maksimum 5,6 A dab hambatan saat ON 0,4 Ohm. VGS
102
MOSFET-switch (2) Kurva ID vs. VGS. Ideal saklar: saat OFF Arus =0.
Note the log scale! Kurva ID vs. VGS. Ideal saklar: saat OFF Arus =0. Dari kuva terlihat : Tegangan VGS < 3 volt, ID = 0 > 5 V arus besar. ON OFF
103
PMOS P-MOS It is made in n-type silicon. gate source drain
In this device the gate controls hole flow from source to drain. It is made in n-type silicon. |VGS |>|Vt | source drain n-type Si p gate What if we apply a big negative voltage on the gate? If |VGS |>|Vt | (both negative) then we induce a + charge on the surface (holes)
104
NMOS and PMOS Compared NMOS “Body” – p-type Source – n-type
Drain – n-type VGS – positive VT – positive VDS – positive ID – positive (into drain) PMOS “Body” – n-type Source – p-type Drain – p-type VGS – negative VT – negative VDS – negative ID – negative (into drain) G G S D S D ID ID n p n p n B B ID 4 3 2 1 VDS VGS=3V 1 mA VGS=0 (for IDS = 1mA) 4 3 2 1 VDS VGS= 3V 1 mA VGS=0 ID (for IDS = -1mA)
105
CIRCUIT SYMBOLS G S D PMOS circuit symbol G S D NMOS circuit symbol A small circle is drawn at the gate to remind us that the polarities are reversed for PMOS.
106
PMOS Transistor Switch Model
Operation compared to NMOS: It is complementary. G S D VDD Switch OPEN VDD G S D V=0 Switch CLOSED S D G VG =0 Switch is closed: Drain (D) is connected to Source (S) when VG =0 VG = VDD Switch is open : Drain (D) is disconnected from Source (S) when VG = VDD For PMOS for the normal circuit connection is to connect S to VDD (The function of the device is a “pull up”)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.