Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidya Widyawati Pranata Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
PENYUSUNAN DOKUMEN PETA TUTUPAN VEGETASI
DAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK KOTA SURAKARTA OLEH: DR. KUSWAJI DWI PRIYONO, M.SI KERJASAMA DENGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURAKARTA DISAMPAIKAN PADA DISKUSI FAKULTAS GEOGRAFI UMS MARET 2016
2
Materi paparan 1. PENDAHULUAN 2. KERANGKA KONSEP
3. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN 4. PROGRESS PRODUK PETA HINGGA SAAT INI
3
1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.2. TUJUAN DAN SASARAN
Foto by : 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.2. TUJUAN DAN SASARAN 1.3. HASIL KELUARAN
4
1.1. LATAR BELAKANG Nilai strategis Ruang Terbuka Hijau terhadap Pengembangan Wilayah Perkotaan Dasar Pengembangan Ruang Terbuka Hijau terhadap Pengembangan Wilayah Perkotaan Yang Berkelanjutan Pemanasan Global (Global Warming) dan Dampaknya terhadap Perubahan Iklim Global (Global Climate Change) Fungsi dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan Ruang Terbuka Hijau dan Peranannya dalam Pengembangan Kota Hijau Maka pengembangan RTH dan tutupan vegetasi sangat penting untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kenyamanan Kota Surakarta. Oleh karena itu diperlukan inventarisasi, penyusunan dokumen peta tutupan vegetasi dan RTH terutama RTH Publik sebagai bahan masukan untuk pengambilan kebijakan dan keputusan bagi para stakeholder terkait.
5
1.2.. TUJUAN DAN SASARAN 1.2.1. TUJUAN
Memperoleh peta Ruang Terbuka Hijau Publik Kota Surakarta guna mendukung pengembangan kawasan Kota Hijau. Memperoleh data base dan sistem informasi yang menunjukkan jumlah, lokasi , luasan dan prosentase perkembangan luasan Ruang Terbuka Hijau Publik Kota Surakarta. Memperoleh informasi yang lebih akurat mengenai perkembangan Tutupan Vegetasi dan Ruang Terbuka Hijau Publik Kota Surakarta pada saat ini. Memperoleh peta, database serta sistem informasi geografi mengenai Tutupan Vegetasi dan Ruang Terbuka Hijau Publik Kota Surakarta. Mendapatkan gambaran dan data informasi (baik berupa Peta maupun Database) mengenai Letak dan Hitungan Luas Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Surakarta secara akurat dan detail. Mendapatkan gambaran dan data informasi (baik berupa Peta maupun Database) mengenai Pemanfaatan Ruang baik Ruang Terbuka Hijau maupun Ruang Terbuka Non Hijau di Kota Surakarta. Mendapatkan gambaran dan informasi (baik berupa Peta maupun Database) mengenai Penggunaan Lahan sesuai dengan jenis klasifikasi Ruang Terbuka Hijau yang digunakan (Permen PU No.5 Tahun 2008).
6
1.2.. TUJUAN DAN SASARAN 1.2.2. SASARAN
Memudahkan Pemerintah Kota Surakarta dan stakeholder terkait dalam mengakses/mendapatkan data dan informasi mengenai tutupan vegetasi dan Ruang Terbuka Hijau Publik Kota Surakarta. Sebagai tahap awal pengambilan arahan kebijakan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kota Surakarta. Sebagai dasar pertimbangan dan masukan bagi para pemegang kebijakan dan keputusan dalam pengembangan Ruang Terbuka Hijau. Memiliki database yang bersifat berkelanjutan (dapat di’update’) disesuaikan dengan perkembangan kondisi RTH di lapangan dengan menggunakan program GIS. Sebagai bagian dari perwujudan pelaksanaan Kota Hijau di Kota Surakarta secara terarah dan berkelanjutan . Sebagai salah satu dasar strategi pengembangan Menuju Ruang Terbuka Hijau Kota 30%.
7
1.3.. HASIL KELUARAN Hasil Keluaran Peta
Peta Dasar, berupa peta Administratif Kota Surakarta Peta RTRW, berupa peta RTRW dengan basis data Bappeda Peta Penggunaan Lahan, berupa peta Penggunaan Lahan Kota Surakarta dengan skala 1 : Peta Pemanfaatan Lahan, berupa peta Pemanfaatan lahan kota Surakarta dengan skala 1 : Peta Tutupan Vegetasi dan Ruang Terbuka Hijau, berdasarkan fungsi, jenis dan luasannya dengan skala 1 : Hasil Keluaran Data Data SHP Ruang Terbuka Hijau Data yang akan terbaca pada program software Geographic Information System (GIS) berupa shapefile. Data Shape ini dapat terus ter’update’ dan dapat disesuaikan dengan perubahan dan perkembangan kondisi di lapangan, Data Atribut Merupakan keterangan dari data shape yang disertai dengan kode baku identitasnya. Hasil Keluaran Laporan Pendahuluan (Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Isu Strategis, Pendekatan, Metodologi, dan Profil Umum Kota Surakarta, Kebijakan Pembangunan terkait RTH ) Profil Tutupan Vegetasi dan RTH di Kota Surakarta (Status RTH dan Pemanfaatan Lahannya; Luas Eksisting Tutupan Vegetasi dan RTH Publik, Perbandingan luas RTH Publik dengan data eksisting,perencanaan dan hasil peta; sebaran RTH; upaya-upaya pengembangan terkait RTH yang sudah dilakukan; distribusi RTH per kecamatan) Tambahan Keluaran Akhir berupa Bagan Rekomendasi Tahap Awal (Kebijakan maupun Strategi terkait pengembangan Ruang Terbuka Hijau)berdasarkan hasil peta
8
2 KERANGKA KONSEP 2.1. DEFINISI OPERASIONAL
2.2.PENDEKATAN PENGEMBANGAN 2.3. ALUR PIKIR 2.4. TEKNIS PEMBUATAN PETA
9
2.1.. DEFINISI OPERASIONAL Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Ruang Terbuka Hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/Prt/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan Ruang Terbuka Hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam JENIS RTH PUBLIK RTH PRIVAT 1 RTH Pekarangan Pekarangan rumah tinggal v Halaman perkantoran, pertokoan dan tempat usaha Taman atap bangunan 2 RTH Taman dan Hutan Kota Taman RT Taman RW Taman Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kota Hutan Kota Sabuk Hijau (green belt) 3 RTH Jalur Hijau Jalan Pulau Jalan dan median jalan Jalur Pejalan kaki Ruang di bawah jalan layang 4 RTH Fungsi Tertentu RTH Sempadan rel kereta api Jalur hijau jaringan listrik tegangan tinggi RTH sempadan sungai RTH sempadan pantai RTH pengaman sumber air baku/mata air Pemakaman .
10
2.2.. PENDEKATAN PENGEMBANGAN Manusia dan Asas Dasar Ilmu Lingkungan. Prinsip Pengembangan Wilayah berbasiskan Green Deen, Green Activities Pattern, Green Building, Green Market, Green Economic dan Green It. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (sustainable develoment goal’s) Perencanaan Tata Ruang Kota Berkelanjutan Ruang Terbuka Hijau dan Pembangunan Berkelanjutan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau dan Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH). Penyusunan Basis Data Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota dengan Sistem Informasi Geografi (geographic information system).
11
KERANGKA ALUR PIKIR 2.3.
12
2.4.. TEKNIS PEMBUATAN PETA TAHAP PERSIAPAN TAHAP PENGUMPULAN DATA
TAHAP PENGOLAHAN DATA KOREKSI GEOMETRIK INTERPRETASI PENGGUNAAN LAHAN INPUTING DATA GRAFIS DAN DATA ATRIBUT TAHAP SURVEI TAHAP REKLASIFIKASI TAHAP PENYELESAIAN Peta Dasar Foto Udara/ Citra Koreksi Geometri Foto Udara/ Citra Terkoreksi Interpretasi Penggunaan Lahan Peta Tentatif Penggunaan Lahan Cek Lapangan Peta Penggunaan Lahan Sistem Klasifikasi PERMEN PU No. 12/PRT/M/2009 (RTNH) dan No. 05/PRT/M/2008 (RTH) Reklasifikasi RTH Peta Ruang Terbuka Hijau (RTH) - Public KOTA SURAKARTA 2015 Input Proses Output Data RTH Public (LH Kota Surakarta)
13
3 PROFIL WILAYAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TERKAIT PENATAAN RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP
14
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
2.3. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KOTA SURAKARTA Sasaran Pokok Pembangunan : “ Terwujudnya Lingkungan Hidup Yang Baik dan Sehat ”, melalui Meningkatnya ruang-ruang publik yang dapat dipergunakan sesuai dengan fungsi atau peruntukannya; Semakin tertatanya infrastruktur kota yang berkarakter Surakarta (city branded); Semakin terkendalinya pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK); Semakin meningkatnya pola pengelolaan dan pelestarian lingkungan serta pola pengendalian terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan; Semakin terciptanya lingkungan hidup yang baik dan sehat; Semakin optimalnya pengembangan sistem informasi dan pendaftaran tanah. Arah Pembangunan Jangka Panjang Tahun : “ Mewujudkan Lingkungan Hidup Yang Baik dan Sehat ”, melalui Peningkatan optimalisasi program-program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), baik secara mandiri maupun dengan mengadakan jalinan kerjasama dengan pihak lain, dst KONDISI : Pengendalian pemanfaatan ruang wilayah berkaitan dengan perbedaan kepentingan, semakin meningkatnya pergeseran pemanfaatan ruang wilayah, terutama RTH yang beralih fungsi untuk kepentingan kegiatan ekonomi. Kondisi ruang terbuka hijau sudah semakin sulit didapatkan seiring dengan perkembangan kota dan berbagai kebutuhan ruang untuk tiap fungsi kegiatan (perdagangan, jasa-jasa, dan industri) TANTANGAN : Sinergitas pengelolaan potensi dan kebutuhan ruang/ lahan. Pemanfaatan versus Pelestarian
15
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
2.3. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SURAKARTA TAHUN Pasal 37 yang menjelaskan hal berikut ini : (1) Penyediaan RTH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2), untuk mencapai luasan minimal 30% (tiga puluh persen) dari luas wilayah kota, dikembangkan RTH privat minimal 10% (sepuluh persen) dan RTH publik sebesar 20% (dua puluh persen) dari luas wilayah kota. (2) Penyediaan RTH privat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi pekarangan rumah, perkantoran, pertokoan dan tempat usaha, kawasan peruntukan industri, fasilitas umum, dengan luasan sekitar 446,32 (empat ratus empat puluh enam koma tiga puluh dua) ha atau sekitar 10,13% (sepuluh koma tiga belas persen) dari luas kota. Pengembangan RTH Privat 10% Jenis Target (luas dan prosentase) Pekarangan Rumah, Perkantoran, Pertokoan Dan Tempat Usaha, Kawasan Peruntukan Industri, Fasilitas Umum 446,32 ha (10,13%) Pengembangan RTH Publik 20% RTH taman kota/alun- alun/monumen 357 ha. RTH taman pemakaman 50 ha RTH penyangga air (resapan air) 11,55 ha RTH jalur jalan kota 214,55 ha RTH sempadan sungai 77,61 ha RTH sempadan rel 73 ha RTH tanah negara 77,23 ha RTH kebun binatang 21,10 ha
16
PROGRESS PEMBUATAN PETA
Foto by : 4 PROGRESS PEMBUATAN PETA
17
KETERANGAN PELAKSANAAN
4.1. TAHAPAN KEGIATAN PEMBUATAN PETA NO TAHAPAN KEGIATAN KETERANGAN PELAKSANAAN 1 Persiapan √ (sudah dilaksanaan ) 2 Pengumpulan Data 3 Pengolahan Data, yang meliputi : Koreksi Geometrik, Cek Lapangan I yaitu Pengambilan titik di lapangan Interpretasi Penggunaan Lahan Input Data Atribut 4 Cek Lapangan II 5 Reklasifikasi 6 Kroscek Peta dengan data BLH dan SKPD Terkait Kegiatan pada saat ini 7 Cek Lapangan III 8 Penyelesaian
18
DIAGRAM ALIR PELAKSANAAN
4.2. DIAGRAM ALIR PELAKSANAAN Peta Dasar Foto Udara/ Citra Koreksi Geometri Foto Udara/ Citra Terkoreksi Interpretasi Penggunaan Lahan Cek Lapangan SUDAH DILAKSANAKAN Sistem Klasifikasi PERMEN PU No. 12/PRT/M/2009 (RTNH) dan No. 05/PRT/M/2008 (RTH) Peta Tentatif Penggunaan Lahan Peta Penggunaan Lahan Reklasifikasi RTH Cek Lapangan Data RTH (BLH & SKPD Terkait Kota Surakarta) Cek Lapangan Input Proses Output KEGIATAN SAAT INI Peta Ruang Terbuka Hijau (RTH) KOTA SURAKARTA 2015
19
JENIS PEMANFAATAN RUANG
PERMEN PU NO. 12/PRT/M/2009 (RTNH) JENIS PEMANFAATAN RUANG PENGGUNAAN LAHAN Ruang Tertutup Bangunan / gedung Ruang Terbuka 2.1. Ruang Terbuka Non Hijau Ruang Terbuka Perkerasan (Lahan Perkerasan) Jalan Parkir Lapangan Olahraga Tempat Bermain Koridor Pembatas Median Ruang Terbuka Biru (Tubuh Air) Danau Saluran Air Sungai Ruang Terbuka Kondisi Tertentu Lainnya Lumpur Gurun Cadas Kapur HASIL TURUNAN YANG DIINTERPRETASI
20
JENIS PEMANFAATAN RUANG
PERMEN PU NO. 05/PRT/M/2008 (RTNH) JENIS PEMANFAATAN RUANG PENGGUNAAN LAHAN 2.2. Ruang Terbuka Hijau (RTH) RTH Pekarangan Taman Pekarangan Taman Atap Bangunan Lahan Tidur Taman Parkir Lapangan Olahraga Kebun RTH Taman dan Hutan Kota Taman RT Taman RW Taman Kelurahan Taman Kota Hutan Kota Sabuk Hijau (Green belt) RTH Jalur Hijau Jalan Pulau Jalan dan Median Jalan Jalur Pejalan Kaki Ruang di Bawah Jalan Layang RTH Fungsi Tertentu Sempadan Rel Kereta Api Jalur Hijau Jaringan Listrik Tegangan Tinggi HASIL TURUNAN YANG DI INTERPRETASI
21
HASIL PEMETAAN
22
HASIL PEMETAAN
23
HASIL PEMETAAN
24
HASIL PEMETAAN
25
HASIL PEMETAAN
26
HASIL PEMETAAN DATA LUASAN PENGGUNAAN LAHAN
27
HASIL PEMETAAN DATA LUASAN PEMANFAATAN LAHAN
28
Analisis awal Dari Peta TENTATIF TUTUPAN VEGETASI DAN RTH saat ini dapat diketahui Luasan Total Kota Surakarta yaitu 4.745,34 Ha Luasan Total RTH Kota Surakarta (publik & privat) yaitu 1.096,48 Ha (23,11%) Luasan Total RTNH Kota Surakarta yaitu ,86 Ha (76,89%) Dari hasil akhir PETA TUTUPAN VEGETASI DAN RTH nantinya akan dapat diketahui Sebaran/lokasi RTH Privat dan Sebaran/lokasi RTH Publik yang ada di Kota Surakarta Dari hasil akhir PETA TUTUPAN VEGETASI DAN RTH nantinya akan dikonfigurasi dengan Peta Tanah dan Peta Kelerengan sehingga dapat diketahui KESESUAIAN LAHAN untuk rekomendasi titik-titik pengembangan RTH Publik yang potensial.
29
Luasan RTH Kota Surakarta =
ANALISIS AWAL (KONDISI EKSISTING DENGAN RTRW KOTA SURAKARTA) Luasan RTH Kota Surakarta = 23,11 % Berdasarkan hasil pemetaan RTH Kota Surakarta, maka kebijakan penyediaan luasan RTH dalam RTRW Kota Surakarta yaitu 30% , masih mengalami kekurangan sebesar 6,89%
30
ASUMSI AWAL (perbandingan data dengan pemetaan)
JENIS PEMANFAATAN LUAS (HA) (sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta ) (sumber : hasil pemetaan sementara) RTH RTH Publik: 882,04 RTH Pekarangan : 176,65 RTH Jalur Hijau Jalan : 1,03 RTH Privat : 446,32 RTH Pekarangan : 912,78 JENIS PENGGUNAAN LUAS (HA) (sumber: Surakarta Dalam Angka, 2014) (sumber : hasil pemetaan sementara ) Lapangan Olahraga 60,05 36,34 Taman Kota 12,08 18,07 Kuburan 68,83 5,68 Sawah 96,96 63,91 ASUMSI AWAL : Berdasarkan hasil pemetaan penyediaan RTH Publik, kurang dari capaian luas wilayah di dalam RTRW Kota Surakarta. Sedangkan untuk RTH privat melebihi capaian di dalam RTRW Kota Surakarta. Berdasarkan beberapa contoh luas penggunaan lahan diatas, hasil capaian luas penggunaan lahan kurang dari luas penggunaan lahan di dalam data Surakarta Dalam Angka, 2014.
31
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.