Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidyawati Yulia Setiawan Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
PENGENALAN MANAJEMEN PENGETAHUAN
BAB 1 PENGENALAN MANAJEMEN PENGETAHUAN
2
Perlunya Manajemen Pengetahuan
• Mengapa banyak perusahaan tidak mampu bertahan? Apa yang menyebabkan sebuah perusahaan lebih bersaing dibandingkan dengan perusahaan lainnya?
3
Perlunya Manajemen Pengetahuan
Berdasarkan penelitian, karena perusahaan tersebut mampu menunjukkan kapasitas beradaptasi yang lebih cepat terhadap perubahan kondisi tuntutan lingkungannya, terus menerus melakukan inovasi dan mengambil keputusan yang tepat untuk menggerakkan perusahaannya ke arah tujuan yang diinginkan. Dengan efektif mampu menyerap dan menggunakan sumber daya pengetahuan yang dimiliki oleh para anggotanya, memberi ruang kondusif bagi setiap individu, tim, antartim dan bahkan antar perusahaan untuk melakukan pengakuisisian, penciptaan, pentransferan dan penggunaan kembali pengetahuan untuk diaktualkan dalam bentuk produk atau jasa yang inovatif.
4
Motivasi Manajemen Pengetahuan
• Pergeseran paradigma tentang sumber daya apa yang memiliki potensi menggerakkan perusahaan agar lebih cerdas dan inovatif. TANGIBLE ASSET INTANGIBLE ASSET Sumber daya finansial, bangunan, tanah, teknologi, posisi pasar dll. Aset pengetahuan Brown dan Duguid (2002) : Sebenarnya esensi perusahaan adalah organisasi pengetahuan.
5
Motivasi Manajemen Pengetahuan
Rasio penggunaan antara aset tak berwujud/pengetahuan (intangible assets) dengan modal yang berwujud/fisik (tangible assets) : Tahun Rasio 1929 30 : 70 1978 20 : 80 1988 45 : 55 1990 63 : 37 1998 70 : 30
6
Pengertian Manajemen Pengetahuan
Manajemen pengetahuan pada awalnya didefinisikan sebagai proses mengaplikasikan pendekatan sistematis untuk penangkapan, struktur, manajemen dan penyebaran pengetahuan dalam organisasi agar bekerja lebih cepat, menggunakan kembali best practices dan mengurangi mahalnya pengerjaan kembali dari proyek ke proyek. (Nonaka and Takeuchi, 1995; Pasternack and Viscio, 1998; Pfeiffer and Sutton, 1999; Ruggles and Holtshouse, 1999). Manajemen pengetahuan adalah koordinasi yang dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap orang-orang dalam organisasi, teknologi, proses dan struktur organisasi agar menambah value melalui penggunaan kembali dan inovasi. Koordinasi ini tercapai melalui penciptaan, membagi dan menerapkan pengetahuan serta melalui perolehan pelajaran berharga dan best practices yang akan menjadi corporate memory untuk memelihara pembelajaran organisasi secara berkelanjutan. (Sumber : Kimiz Dalkir 2005)
7
Pengertian Manajemen Pengetahuan Lainnya
• Knowledge Transfer International (KTI) mendefinisikan manajemen pengetahuan sebagai suatu strategi yang mengubah aset intelektual organisasi, baik informasi yang sudah terekam maupun bakat dari pada anggotanya ke dalam produktivitas yang lebih tinggi, nilai-nilai baru dan peningkatan daya saing. The American Productivity and Quality Centre mendefinisikan manajemen pengetahuan sebagai strategi dan proses pengindentifikasian, menangkap dan mengungkit pengetahuan untuk meningkatkan daya saing.
8
Pengertian Manajemen Pengetahuan Lainnya
(Sumber Berecca-Fernandez et. al. 2004) : Manajemen pengetahuan secara sederhana didefinisikan sebagai melakukan apa yang diperlukan untuk memperoleh sebagian besar sumber daya pengetahuan. Manajemen pengetahuan didefinisikan sebagai proses-proses yang diperluka untuk membangun, menangkap, mengkodifikasi dan mentransfer pengetahuan dalam organisasi untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Individu adalah sumber daya penting dalam pengetahuan organisasi.
9
Multidisiplin Manajemen Pengetahuan
10
Multidisiplin Manajemen Pengetahuan
Teori bisnis dan ekonomi → menciptakan strategi, menentukan prioritas, mengevaluasi kemajuannya. Ilmu-ilmu kognisi → bagaimana cara terbaik untuk mendukung mentalitas para pekerja berpengalaman dalam menyusun pekerjaannya. Ilmu-ilmu “library” → melayani setiap orang akan berbagai hal yang berhubungan dengan pengetahuan. Ergonomic → menciptakan secara efektif dan dapat diterima di dalam lingkungan kerja. Ilmu-ilmu informasi → membangun dukungan infrastruktur dan kapabilitas yang terkait dengan pengetahuan khusus. Rekayasa pengetahuan → mendapatkan dan menyusun pengetahuan. Intelligent artificial (AI) → membantu turinitas dan kerja intensif dengan alasan dan fungsi pada tingkatan tertinggi. Ilmu-ilmu manajemen → memaksimalkan pelaksanaan dan pengintegrasian upaya-upaya manajemen pengetahuan dan upaya-upaya perusahaan lainnya. Ilmu-ilmu sosial → menyediakan motivasi yang berhubungan dengan manajemen pengetahuan, pemrosesan dan lingkungan budaya.
11
Peranan Manajemen Pengetahuan
Basis untuk melahirkan inovasi, meningkatkan responsivitas terhadap kebutuhan pelanggan dan stakeholders, meningkatkan produktivitas dan kompetensi karyawan yang telah diberi tanggung jawab.
12
Tujuan Manajemen Pengetahuan
Mengembangkan dan mempertahankan dinamika dan daya saing perusahaan yang bertumpu kepada sumber daya pengetahuan (knowledge assets).
13
Pengetahuan Pengetahuan bersifat lebih subjektif dan biasanya berdasarkan nilai-nilai individu, persepsi dan pengalaman. Sebagai Contoh : Data: Konten secara langsung diamatai dan diverifikasi; suatu fakta. Contoh : listings of the times and locations of all movies being shown today— I download the listings. Information: Isi mewakili data yang dianalisis. Content that represents analyzed data—for example, “I can’t leave before 5 so I will go to the 7:00 P.M. show at the cinema near my office.” Knowledge: At that time of day, it will be impossible to find parking. I remember the last time I took the car I was so frustrated and stressed because I thought I would miss the opening credits. I’ll therefore take the commuter train. But first I’ll check with Al. I usually love all the movies he hates so I want to make sure it’s worth seeing!
14
Pengetahuan Pengetahuan Ide-ide, pemikiran dan keyakinan +Tujuan
Informasi Fakta-fakta dimaknai dari data +Memaknai Data Simbol-simbol dan fakta-fakta (Sumber : Davidson & Voss, 2002)
15
Perbandingan Pengetahuan Tacit dan Eksplisit
16
Perspektif Organisasi dalam Manajemen Pengetahuan
Menurut Wiig (1993) manajemen pengetahuan dapat dilihat dari tiga perspektif yaitu : Business Perspective—berfokus kepada mengapa, dimana dan untuk apa perusahaan harus berinvestasi atau memanfaatkan pengetahuan. Management Perspective—berfokus kepada penentuan, pengorganisasian, pengarahan, memfasilitasi dan memonitor pengetahuan-terkait dengan praktik dan aktivitas yang dipelrukan untuk mencapai startegi dan tujuan bisnis yang diinginkan. 3. Hands-on Perspective—berfokus kepada penerapan keahlian untuk menyalurkan explicit knowledge-terkait dengan pekerjaan dan tugas-tugas.
17
Manfaat Manajemen Pengetahuan
Bagi Individu, manajemen pengetahuan : -membantu orang melakukan pekerjaannya dan menghemat waktu dengan membuat keputusan dengan lebih tepat dan penyelesaian masalah. -Membantu For the individual, KM: -Helps people do their jobs and save time through better decision making and problem solving. -Builds a sense of community bonds within the organization. -Helps people to keep up to date. -Provides challenges and opportunities to contribute. For the community of practice, KM: -Develops professional skills. -Promotes peer-to-peer mentoring. -Facilitates more effective networking and collaboration. -Develops a professional code of ethics that members can follow. -Develops a common language. For the organization, KM: -Helps drive strategy. -Solves problems quickly. -Diffuses best practices. -Improves knowledge embedded in products and services. -Cross-fertilizes ideas and increases opportunities for innovation. -Enables organizations to stay ahead of the competition better. -Builds organizational memory.
18
Kesimpulan -KM is not necessarily “completely new” but has been practiced in a wide variety of settings for some time now—albeit under different monikers. -Knowledge is more complex than data or information; it is subjective, often based on experience, and highly contextual. - There is no generally accepted definition of KM, but most practitioners and professionals concur that KM treats both tacit and explicit knowledge with the objective of adding value to the organization. -Each organization should define KM in terms of its own business objectives; concept analysis is one way of accomplishing this. -KM is all about applying knowledge in new, previously unencumbered or novel situations. -KM has its roots in a variety of different disciplines. -The KM generations to date have focused first on containers, next on communities, and finally on the content itself.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.