Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAdi Johan Telah diubah "7 tahun yang lalu
2
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS 9TH ED. GEORGE H BODNAR WILLIAM S HOPWOOD SISTEM AKUNTANSI MULYADI
3
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI I SISTEM INFORMASI AKUNTANSI II
BODNAR : BAB 1, 2, 4, 5. MULYADI : BAB 1, 2. UJIAN TENGAH SEMESTER BODNAR : BAB 7, 8, 9. MULYADI : BAB (7, 8, 13), (9,10,11,14),(12,15,16) UJIAN AKHIR SEMESTER
4
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: SUATU TINJAUAN
Tujuan Pembelajaran: 1. Memahami konsep yang terkait dengan siklus transaksi dan struktur pengendalian internal 2. Menjelaskan struktur organisasi departemen sistem informasi dalam organisasi 3. Mendiskusikan aplikasi teknologi informasi dalam suatu organisasi 4. Menjelaskan karakteristik pengembangan sistem informasi
5
Tujuan Pembelajaran: Memahami konsep yang terkait dengan siklus transaksi dan struktur pengendalian internal Akuntansi sebagi suatu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan, memproses, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu entitas ke berbagai kelompok orang. Informasi merupakan suatu data yang diorganisasi yang dapat mendukung ketepatan pengambilan keputusan. Sistem merupakan sekumpulan sumber daya yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan. Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Sistem informasi akuntansi melakukan pengubahan tersebut dengan sistem manual atau dengan komputerisasi.
6
INFORMASI DAN KEPUTUSAN
Suatu organsasi merupakan sekumpulan unit pengambil keputusan untuk mengejar suatu tujuan. Sebagai suatu sistem, setiap organisasi menerima input dan mengubahnya menjadi output dalam bentuk produk dan jasa. Pengguna informasi akuntansi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu: eksternal dan internal. Pengguna eksternal mencakup pemegang saham, investor, kreditor, agen pemerintah, konsumen, vendor, pesaing, serikat keja, dan masyarakat luas. Pengguna eksternal menerima dan memanfaatkan berbagai output dari sistem informasi akuntansi. Pengguna internal terdiri dari para manajer. Kebutuhan para manajer tergantung pada level mereka di dalam organisasi atau pada fungsi tertentu yang mereka jalankan.
7
SISTEM INFORMASI Sistem Informasi:
Istilah sistem informasi menyiratkan penggunaan teknologi komputer dalam suatu organisasi untuk menyediakan informasi bagi pengguna. Sistem informasi berbasis komputer merupakan suatu rangkaian perngkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang berguna. Sistem Informasi: Sistem Pengolahan Data Elektronik (EDP) Sistem Pemrosesan Data (DP) Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Sistem pakar (ES) Sistem Informasi Eksekutif (EIS) Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
8
PROSES BISNIS Proses bisnis adalah serangkaian tugas yang saling berhubungan yang melibatkan data, unit organisasi, dan urutan waktu yang logis. Proses bisnis selalu dipicu oleh kejadian ekonomi. Semua proses bisnis memiliki titik awal dan titik akhir yang jelas, misalnya proses pengelolaan order konsumen dipicu oleh penerimaan order pembelian dari konsumen. Kebanyakan organisasi mengalami kejadian ekonomi dan aktivitas yang serupa, maka dapat didefinisikan sembilan kelompok proses bisnis dasar, yaitu:
9
3. Operasi (mesin, perakitan, pengepakan, dan lain-lain)
1. Logistik penjualan inbound (persediaan, pengendalian, retur ke pemasok) 2. Logistik penjualan outbound (pemrosesan order penjualan, pengiriman pesanan, pengumpulan piutang) 3. Operasi (mesin, perakitan, pengepakan, dan lain-lain) 4. Pemasaran (periklanan, promosi, penawaran, dll.) 5. Jasa (instalasi, reparasi, layanan purna jual, dll.) 6. Prokuremen (pembelian, pemesanan, evaluasi penawaran dari pemasok, dll.) 7. Pengembangan teknologi (sumber daya dan pengembangan) 8. Organisasi dan manajemen sumber daya manusia (rekrutmen, pelatihan, dll.) 9. Infrastruktur perusahaan (akuntansi, perencanaan dan pengendalian bisnis,pengelolaan modal, dll.)
10
SIKLUS PEMROSESAN TRANSAKSI
Siklus transaksi secara tradisional mengelompokkan aktivitas suatu bisnis ke dalam empat siklus aktivitas bisnis, yaitu: Siklus Pendapatan. Kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan pengumpulan kas yang terkait dengan distribusi tersebut. 2. Siklus Pengeluaran. Kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari entitas lain serta pelunasan kewajiban terkait dengan perolehan barang dan jasa tersebut. 3. Siklus produksi. Kejadian yang terkait dengan transformasi sumber daya menjadi barang dan jasa. 4. Siklus keuangan. Kejadian yang terkait dengan akuisisidan pengelolaan dana, termasuk kas. Selain keempat siklus di atas, terdapat siklus kelima, yaitu siklus pelaporan keuangan. Siklus ini bukan siklus operasi. Siklus ini mendapatkan data akuntansi dan data operasi dari siklus-siklus yang lain serta memproses data tersebut sehingga laporan keuangan dapat disajikan.
11
PROSES PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian internal (Internal control) merupakan suatu proses yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang rasional atas tercapainya tujuan: Keandalan (reliabilitas) pelaporan keuangan Efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan Kesesuaian organisasi dengan aturan serta regulasi yang ada
12
ELEMEN PROSES PENGENDALIAN INTERNAL
Proses pengendalian internal organisasi terdiri dari lima elemen: 1. Lingkungan Pengendalian (control environment) 2. Pengukuran risiko (risk assessment) 3. Aktivitas Pengendalian (control activities) 4. Informasi dan Komunikasi (information and communication) 5. Pemantauan (monitoring)
13
PROSES PENGENDALIAN INTERNAL
Konsep struktur pengendalian internal didasarkan pada dua ide, yaitu: merupakan tanggungjawab manajemen dan tingkat keyakinan yang realistis atau rasional. Pengendalian internal melibatkan penetapan tanggung jawab dalam organisasi. Setiap orang harus bertanggungjawab untuk setiap tugas atau pekerjaan tertentu. Ada dua alasan yang mendasari hal tersebut, yaitu: 1. Tanggung jawab harus diberikan secara jelas, sehingga memudahkan identifikasi bidang yang bermasalah 2. Sekali karyawan memahami cakupan tanggungjawab mereka, mereka akan cenderung bekerja lebih keras untuk menjalankan tanggungjawab yang telah dipercayakan kepada mereka. Pengendalian internal juga menuntut adanya pencatatan yang memadai dalam upaya menjaga kekayaan perusahaan dan menganalisis pelaksanaan tanggung jawab.
14
Pemisahan Fungsi-Fungsi akuntansi
Pemisahan tugas penting untuk memastikan bahwa tidak ada individu atau departemen yang mengelola catatan akuntansi terkait dengan operasi aktivitas mereka. Pelanggaran yang lumrah terjadi adalah pendelegasian tanggung jawan akuntansi dan keuangan ke satu individu atau departemen. Satu pendekatan yang lumrah adalah mendelegasikan fungsi akuntansi ke controller dan fungsi keuangan ke tangan bendahara.
15
Posisi staf yang bertanggung jawab kepada controller :
fungsi anggaran, berwenang menyusun anggaran operasi, anggaran pengeluaran dana, serta prediksi dan analisis yang terkait yang digunakan oleh manajemen untuk menyusun perencanaan dan menjalankan pengendalian operasi organisasi Fungsi perencanaan pajak bertanggung jawab untuk mengurus administrasi pelaporan pajak dan analisis transaksi yang memiliki konsekuensi pajak yang signifikan bagi organisasi. Manajer akuntansi mengawasi fungsi operasi departemen akuntansi secara rutin, seperti: posting pada buku besar dan penyajian laporan keuangan. Bendaharawan bertanggung jawab untuk masalah keuangan bisnis. dan juga bertanggung jawab terhadap keamanan aktiva-aktiva likuid seperti kas, piutang dagang, dan investasi.
16
Fungsi Audit Internal Karena penting dan kompleknya pengendalian internal yang memadai dalam organisasi yang besar telah menyebabkan terjadinya evolusi audit internal sebagai alat pengendalian internal yang ada dalam organisasi. Audit internal bertugas memonitor dan mengevaluasi kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur organisasi. Audit internal merupakan aktivitas penilaian yang independen dalam sebuah organisasi. Level organisasi dari fungsi audit internal harus cukup tinggi untuk memungkinkan fungsi tersebut bertindak independen. Apapun status organisasinya, fungsi audit internal harus terpisah dari fungsi akuntansi dan juga tidak boleh memiliki tanggung jawab dan wewenang atas aktivitas operasi perusahaan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.