Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Desiminasi Value Kemenkeu

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Desiminasi Value Kemenkeu"— Transcript presentasi:

1 Desiminasi Value Kemenkeu
Cascading ValueBagian Umum Itjen 2011 Oleh : Kepala Bagian Umum Itjen (12 Agustus 2011)

2 Apa itu Value / Nilai2 Organisasi ?
Values are those things that really matter to each of us ... the ideas and beliefs we hold as special. Caring for others, for example, is a value; so is the freedom to express our opinions. Values  sesuatu yang sangat penting bagi kita. Suatu gagasan dan keyakinan yang harus dipegang yang bisa memberikan kebebasan untuk menyatakan pendapat / keberadaan kita.

3 Apa itu Value / Nilai2 Organisasi ?
Roh / jatidiri atau bisa dikatakan sebagai sebuah “Way of Life” suatu organisasi. Nilai-nilai yang diperoleh dari culture dari organisasi tersebut, yang bertujuan untuk menggerakan seluruh pihak yang terlibat, mulai dari pemimpin sampai bawahan yang paling rendah sekalipun untuk mencapai kinerja bersama.

4 Visi, Misi dan Value ? Visi, Misi dan Nilai-nilai (values) organisasi adalah jiwa organisasi yang menjadi alasan keberadaan organisasi dan menentukan keberlangsungan hidup dan perjalanan organisasi selanjutnya. Salah satu fungsi Pemimpin adalah memimpin dengan mengembangkan visi dan nilai-nilai (value) yang tepat bagi tim nya. Dalam kepemimpinan yang tepat maka visi bisa menjadi sumber enerji bagi organisasi dan pendorong munculnya komitmen karyawan pada organisasi. Melalui visi  Arah dasar tujuan organisasi ditetapkan dan menjadi arah setiap pegawai yang terlibat untuk mencapai hal tersebut. Misi  lebih menjelaskan arti keberadaan kita, khususnya dalam melaksanakan pencapaian visi tersebut. Value  Bisa dikatakan sebagai “Roh pengikat”. Menjadi sumber energi bagi organisasi serta mengikat komitment pegawai yang terlibat.

5 Allignment Visi dan value
Kinerja organisasi akan lebih optimal bila terjadi alignment antara visi dan value organisasi dengan visi dan value Pemimpin serta tim yang dipimpinnya. Karenanya pengembangan visi dan value, serta proses alignment visi dan values adalah sebuah hal yang strategis di dalam organisasi. Bila terjadi gap dalam hal tersebut maka akan menyulitkan terjadinya sinergi yang dibutuhkan untuk tercapainya target-target organisasi.

6 Pertanyaan yang muncul ?
Peran Leader dalam pengembangan visi dan values Memahami visi dan value organisasi Bagaimana melakukan Cascading visi dalam Organisasi Bagaimana mengenal potensi leader dalam mengembangkan visi. Memahami Proses transformasi menjadi vision based leader Membantu tim melakukan alignment visi dan value nya dengan visi dan value organisasi Proses alignment visi dan value organisasi, pemimpin dan tim. Pertanyaan-pertanyaan di atas, nanti akan diskusikan bersama, khususnya dalam kerangka cascading visi, misi dan value Bagian Umum Itjen.

7 Latar Belakang Value Kemenkeu
Hari Kamis / 28 Juli 2011  seluruh pejabat Eselon I, dan beberapa eselon II + Menteri dan Wakil Menteri  berkumpul dan merumuskan value Kemenkeu. (76 orang pejabat) Rapat pembahasan mulai dari jam pagi sampai dengan jam pagi hari berikutnya. Hari Jum’at/ 30 Juli 2011, seluruh pejabat eselon I dan II dan sebagian III, bersama Menteri dan Wamenkeu  mengikuti Launching Value Kemenkeu ini di Gd Danapala, dalam acara gala dinner bersama Menteri. (275 orang pejabat)

8 Suasana yang terjadi ? Launching Values langsung oleh Menteri Keuangan. Beliau betul-betul menekankan pentingnya value itu bagi pencapaian visi Kemenkeu. Beliau menggambarkan, bagaimana kita bisa menjadi institusi yang terbaik di kawasan saja, kalau value masing2 eselon I berbeda ? Melalui value ini tidak lagi muncul silo2, unit2 yang terpisah, tetapi seluruh unit di kemenkeu harus sinergi.

9 Suasana yang terjadi ? Menteri Keuangan menekankan betul value beliau selaku Leader dan value Kemenkeu, yang sama dan harus dipahami oleh seluruh pegawai kemenkeu, sama mulai dari Menteri sampai pegawai terbawah. Beliau titip, agar pencanangan value ini, kemudian dilanjutkan kepada seluruh pegawai melalui peran cascading, mulai dari eselon I, II, II dan IV, dst.

10 Lima Value Kemenkeu INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN (Taspro – Sinpena)

11 NILAI-NILAI KEMENTERIAN KEUANGAN
MAKNA INTEGRITAS (INTEGRITY) Berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar serta memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral. PROFESIONALISME (PROFESSIONALISM) Bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab dan komitmen yang tinggi. SINERGI (SYNERGY) Membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan, untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas. PELAYANAN (SERVICE) Memberikan layanan yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan yang dilakukan dengan sepenuh hati, transparan, cepat, akurat dan aman. KESEMPURNAAN (EXCELLENCE) Senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang untuk menjadi dan memberikan yang terbaik.

12 10 PERILAKU UTAMA KEMENTERIAN KEUANGAN
(1) Bersikap jujur, tulus dan dapat dipercaya (2 )Menjaga martabat dan tidak melakukan hal-hal tercela (3) Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas. (4) Bekerja dengan hati (5) Memiliki sangka baik, saling percaya dan menghormati (6) Menemukan dan melaksanakan solusi terbaik (7) Melayani dengan berorientasi pada kepuasan pemangku kepentingan (8) Bersikap proaktif dan cepat tanggap (9) Melakukan perbaikan terus menerus (10) Mengembangkan inovasi dan kreativitas

13 Implementasi Bagian Umum
INTEGRITAS : Bersikap jujur, tulus dan dapat dipercaya Menjaga martabat dan tidak melakukan hal-hal tercela Implementasi : Jujur : Tidak ada kepalsuan. Apa adanya, tidak ada yang ditutup- tutupi, tidak ada kepentingan pribadi, taat pada aturan. Tulus : Muncul dari hati, tidak ada kepura-puraan. Dapat dipercaya : Prinsip pendelegasian wewenang mulai dari Kabag – Kasubbag sampai ke pelaksana adalah berdasar pada prinsip2 TRUST. Agar tidak ada yang mencederai prinsip2 ini. Implementasi dari pendelegasian wewenang ini adalah : Akuntabilitas Laporan setiap jenjang, harus di dasarkan pada ketentuan, dan wewenang yang diperoleh.

14 Implementasi Bagian Umum
Menjaga martabat dan tidak melakukan hal- hal tercela : Implementasi : Menjadi pribadi yang bertanggungjawab sesuai kode etik. (Kewajiban dan larangan dalam PP No 53 tahun 2010). Tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat memberikan image yang tidak baik bagi organisasi. Saling menghormati sesama pegawai dengan santun.

15 Implementasi Bagian Umum
PROFESIONALISME Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas Bekerja dengan hati Implementasi: (Keahlihan dan pengetahuan) Setiap warga Bagian Umum harus mempunyai salah satu keahlian yang dibutuhkan sesuai karakteristik Bagian Umum. Kalau perlu ditunjang dengan pengetahuan dan pendidikan yang sesuai. Keahlihan bisa bersifat hard skill atau soft skill. Dan yang lebih penting selalu dimotivasi untuk selalu ditingkatkan. Profesionalisme juga diartikan, seluruh proses pekerjaan didokumentasikan dengan baik dan benar.

16 Implementasi Bagian Umum
Bekerja dengan hati Implementasi : Artinya selama melaksanakan pekerjaan harus penuh dengan senyum, muncul keikhlasan dalam menyelesaikan tugas. Yang muncul adalah tugas harus selesai dengan baik, sesuai prosedur, dan berguna untuk organisasi. Selalu berorientasi pada hasil yang maksimum bukan biasa-biasa saja.

17 Implementasi Bagian Umum
SINERGI : Memiliki sangka baik, saling percaya dan menghormati Menemukan dan melaksanakan solusi terbaik Implementasi persangkaan yg baik : Value ini hampir sama dengan sub pilar ke 8 SPIP dari Control Environment : Membina hub yang baik antar instansi. Tidak boleh ada yang mempunyai perasaan, bahwa ada unit yang eksclusive, menjadi Bagian yang paling segalanya. Harus ditumbuhkan suasana kerjasama yang baik antar unit / instansi baik internal atau eksternal.

18 Implementasi Bagian Umum
Menemukan dan melaksanakan solusi yang terbaik Implementasi : Tidak cepat menyerah atas masalah-masalah yang timbul dan membutuhkan pemecahan masalah. Bekerjasama dan bersinergi baik dengan rekan kerja atau lain unit untuk menemukan solusi bersama Menumbuhkan sikap kehati-hatian, kedewasaan dalam setiap pemecahan masalah.

19 Implementasi Bagian Umum
Pelayanan : Melayani dengan berorientasi pada kepuasan pemangku kepentingan Bersikap proaktif dan cepat tanggap Implementasi Bagian Umum : (Melayani  orientasi kepuasan pemangku) Tahu betul siapa pengangku kepentingan BU, dan mengetahui dgn pasti kebutuhannya. Jiwa pelayanan adalah spirit Pelayanan Prima, y.i. memberikan rasa puas dan menumbuhkan kepercayaan terhadap pemangku kepentingan sehingga merasa dirinya dipentingkan atau diperhatikan dengan baik dan benar. Pelayanan prima harus ditunjang oleh kualitas sumber daya manusia yang handal, mempunyai visi yang jauh ke depan dan dapat mengembangkan strategi dan kiat pelayanan prima yang mempunyai keunggulan.

20 Implementasi Bagian Umum
Bersikap Pro aktif dan cepat tanggap. Tidak menunda-nunda, kreatif. Seorang BU adalah bergerak, pro aktif mendatangi ke Ir / Bagian untuk mengetahui kebutuhan mereka, dan menjawab dg pelayanan. Tidak cukup hanya duduk di belakang meja. Harus mengetahui kebutuhan dari stakeholder. Segera memecahkan masalah atas kebutuhan pimpinan. (stakeholder focus and services). Selalu koordinasi dengan pimpinan.

21 Implementasi Bagian Umum
Kesempurnaan : Melakukan perbaikan terus menerus Mengembangkan inovasi dan kreativitas Implementasi Bagian Umum : (Melakukan perbaikan terus menerus) Memahami inti permasalahan, menggunakan berbagai sumber / alternatif dalam pemecahan masalah. Selalu mencari cara-cara untuk memperbaiki proses dan meningkatkan kualitas kerjanya. Mencari peluang untuk perbaikan proses kerja, metode dan sistem secara umum. Melibatkan diri dalam program pengembangan prosedur baru sesuai kebutuhan.

22 Cont’d Mengubah proses dan metode kerja ke arah yang lebih baik.
Menerapkan cara-cara ( pendekatan / metode / solusi ) baru dalam melaksanakan pekerjaan untuk menghadapi situasi atau masalah yang lebih kompleks. Melakukan upaya untuk memperbaiki kondisi / proses kerja. Mengkombinasikan dan menerapkan pendekatan-pendekatan standar dengan cara baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan / situasi. Mendorong orang lain untuk menerapkan disiplin dalam mencapai peningkatan yang berkelanjutan. Membantu orang lain agar selalu menetapkan target perbaikan kondisi dan proses kerja yang dilakukannya. Membimbing timnya untuk dapat menemukan alternatif-alternatif solusi dan menentukan target perbaikan kondisi dan proses kerja yang dilakukan Memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas, efisiensi dan efektivitas secara keseluruhan dari pekerjaannya sendiri, dan pekerjaan kelompok atau departemennya. Mempelopori dan mendorong pengembangan pemikiran inovatif di seluruh organisasi. Mendorong budaya yang berorientasi pada perbaikan terus menerus untuk seluruh organisasi.

23 Implementasi Bagian Umum
Mengembangkan innovasi dan kreativitas Menterjemahkan informasi, instruksi, atau arahan tugas ke dalam gagasan yang dapat mendukung pencapaian hasil. Berpikir dengan cara-cara yang inovatif dan kreatif. Mempertanyakan bagaimana hal-hal dikerjakan di masa lalu dan mengidentifikasi cara-cara baru untuk menangani persoalan. Mengembangkan gagasan / karya yang sudah ada ke dalam bentuk gagasan / karya yang baru yang lebih memaksimalkan pencapaian hasil. Memandang masalah-masalah taktis atau inisiatif dari perspektif yang luas dan menekankan solusi yang mendukung tujuan organisasi Menciptakan dan mengimplementasikan gagasan baru atau karya kreatif yang menghasilkan peningkatan kinerja organisasi. Mengelola implementasi gagasan baru secara berkesinambungan Melakukan terobosan sehingga menghasilkan kinerja organisasi yang unggul.

24 TERIMA KASIH


Download ppt "Desiminasi Value Kemenkeu"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google