Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Keamanan Jaringan Menggunakan Firewall dan IDS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Keamanan Jaringan Menggunakan Firewall dan IDS"— Transcript presentasi:

1 Keamanan Jaringan Menggunakan Firewall dan IDS
Disusun oleh : Singgih Arif Widodo Alimuddin Yasin Khurotul Aeni

2 Definisi Firewall Menurut Roji (2010) Firewall merupakan suatu cara atau mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN)

3 Definisi Firewall Firewall atau tembok-api juga adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Umumnya, sebuah tembok-api diterapkan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya. Tembok-api umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar ataupun pencuri data lainnya, Disamping itu Firewall merupakan suatu cara/sistem/mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware , software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya.

4 PENGGUNAAN FIREWALL Firewall secara umum di peruntukkan untuk melayani : 1. mesin/komputer Setiap individu yang terhubung langsung ke jaringan luar atau internet dan menginginkan semua yang terdapat pada komputernya terlindungi. 2. Jaringan Jaringan komputer yang terdiri lebih dari satu buah komputer dan berbagai jenis topologi jaringan yang digunakan, baik yang di miliki oleh perusahaan, organisasi dsb.

5 Mengidentifikasi kebutuhan pembangunan firewall :
Kebutuhan secara menyeluruh diidentifikasi. Untuk membangun sebuah jaringan yang memiliki pengamanan firewall, maka dibutuhkan hardware yang digunakan sebagai server. Selain hardware, sistem operasi harus di-instalasi agar jaringan dapat berfungsi dengan baik, seperti : Windows Server 2000, Windows Server 2003, Linux, Fedora, Mandriva, Debian, Ubuntu, FreeBSD dan Sun Solaris. Selanjutnya pada server tersebut diinstalasi Paket program Firewall, seperti :WinGate, Microsoft ISA, Firestarter dan Shorewall.

6 Mengidentifikasi kebutuhan pembangunan firewall :
Highlevel risk assesment dilakukan. Pengujian terhadap keamanan jaringan juga harus memenuhi berbagai macam kriteria, termasuk sampai ke dalam high level risk atau tingkat ancaman paling tinggi. Sebuah firewall yang baik seharusnya dapat menahan serangan sampai tingkat yang paling tinggi, walaupun peran seorang administrator jaringan dan system administrator diperlukan untuk memantau kinerja dan kinerja sistem jaringan termasuk kinerja server yang dimiliki. Perangkat keras yang diperlukan ditentukan. Sebuah server adalah komputer yang memiliki kapasitas lebih besar dari workstation. Dari segi memory, hal ini untuk mendukung multiple task yang aktif pada saat yang bersamaan. Harddisk yang lebih besar juga dibutuhkan untuk menyimpan data. Server juga harus memiliki extra expansion slots pada system board nya untuk memasang beberapa device seperti printer dan beberapa NIC.

7 Jenis Firewall Personal Firewall: Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki Network Firewall: Network Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan.

8 Fungsi Firewall Mengatur dan mengontrol lalu lintas
Melakukan autentikasi terhadap akses Melindungi sumber daya dalam jaringan privat Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator

9 Koneksi dan Keadaan Koneksi
Firewall dapat memantau informasi keadaan koneksi untuk menentukan apakah ia hendak mengizinkan lalu lintas jaringan. Umumnya hal ini dilakukan dengan memelihara sebuah tabel keadaan koneksi (dalam istilah firewall: state table) yang memantau keadaan semua komunikasi yang melewati firewall Stateful Packet Inspection merupakan proses inspeksi paket yang tidak dilakukan dengan menggunakan struktur paket dan data yang terkandung dalam paket, tapi juga pada keadaan apa host-host yang saling berkomunikasi tersebut berada.

10 Melakukan autentikasi terhadap akses
firewall dilengkapi dengan fungsi autentikasi dengan menggunakan beberapa mekanisme autentikasi, sebagai berikut: Firewall dapat meminta input dari pengguna mengenai nama pengguna (user name) serta kata kunci (password). Metode kedua adalah dengan menggunakan sertifikat digital dan kunci publik Metode selanjutnya adalah dengan menggunakan Pre-Shared Key (PSK) atau kunci yang telah diberitahu kepada pengguna

11 Melindungi sumber daya dalam jaringan Privat
Salah satu tugas firewall adalah melindungi sumber daya dari ancaman yang mungkin datang. Proteksi ini dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa peraturan pengaturan akses (access control), penggunaan SPI, application proxy, atau kombinasi dari semuanya untuk mencegah host yang dilindungi dapat diakses oleh host-host yang mencurigakan atau dari lalu lintas jaringan yang mencurigakan.

12 Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator
Mencatat apa-apa saja yang terjadi di firewall amatlah penting, sehingga bisa membantu kita untuk memperkirakan kemungkinan penjebolan keamanan atau memberikan umpan balik yang berguna tentang kinerja firewall.

13 Cara Kerja Firewall Menutup traffic yang datang (incoming network traffic) berdasarkan sumber atau tujuan dari traffic tersebut : memblok incoming network traffic yang tidak diinginkan adalah fitur yang paling umum yang disediakan oleh firewall. Menutup traffic yang keluar (outgoing network traffic) berdasarkan sumber atau tujuan dari traffic tersebut : Firewall juga bisa menyaring traffic yang yang berasal dari jaringan internal ke Internet, misalnya ketika kita ingin mencegah user dari mengakses situs-situs porno. Menutup traffic berdasarkan kontennya: Firewall yang lebih canggih dapat memonitor traffic dari konten-kontent yang tidak di inginkan, misalnya firewall yang didalamnya terintegrasi antivirus ia dapat mencegah file yang terinveksi oleh virus masuk ke komputer atau jaringan komputer internal yang kita miliki. Melaporkan traffic di jaringan dan kegiatan firewall : Ketika memonitor traffic jaringan dari dan ke Internet, yang juga penting adalah mengetahui apa yang dikerjakan oleh firewall, siapa yang mencoba membobol jaringan internal dan siapa yang mencoba mengakses informasi yang tidak layak dari Internet.

14 Konfigurasi Firewall Screened Host FIrewall system (single-homed bastion) Screened Host Firewall system (Dual-homed bastion) Screened subnet firewall Bastion Host adalah sistem/bagian yang dianggap tempat terkuat dalam sistem keamanan jaringan oleh administrator.atau dapat di sebuta bagian terdepan yang dianggap paling kuat dalam menahan serangan, sehingga menjadi bagian terpenting dalam pengamanan jaringan, biasanya merupakan komponen firewall atau bagian terluar sistem publik. Umumnya Bastion host akan menggunakan Sistem operasi yang dapat menangani semua kebutuhan (misal , Unix, linux, NT). * Bastion Host adalah sistem/bagian yang dianggap tempat terkuat dalam sistem keamanan jaringan oleh administrator.atau dapat di sebuta bagian terdepan yang dianggap paling kuat dalam menahan serangan, sehingga menjadi bagian terpenting dalam pengamanan jaringan, biasanya merupakan komponen firewall atau bagian terluar sistem publik. Umumnya Bastion host akan menggunakan Sistem operasi yang dapat menangani semua kebutuhan (misal , Unix, linux, NT).

15 single-homed bastion Pada konfigurasi ini, fungsi firewall akan dilakukan oleh packet filtering router dan bastion host. Router ini dikonfigurasikan sedemikian sehingga untuk semua arus data dari Internet, hanya paket IP yang menuju bastion host yang di ijinkan. Sedangkan untuk arus data (traffic) dari jaringan internal, hanya paket IP dari bastion host yang di ijinkan untuk keluar.

16 Dual-homed bastion Pada konfigurasi ini, secara fisik akan terdapat patahan/celah dalam jaringan. Kelebihannya adalah dengan adanya dua jalur yang meisahkan secara fisik maka akan lebih meningkatkan keamanan dibanding konfigurasi pertama,adapun untuk server-server yang memerlukan direct akses (akses langsung) maka dapat di letakkan ditempat/segmenrt yang langsung berhubungan dengan internet. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan 2 buah NIC ( network interface Card) pada bastion Host

17 Screened subnet firewall
Ini merupakan konfigurasi yang paling tinggi tingkat keamanannya. kenapa? karena pada konfigurasi ini di gunakan 2 buah packet filtering router, 1 diantara internet dan bastion host, sedangkan 1 lagi diantara bastian host dan jaringan local konfigurasi ini membentuk subnet yang terisolasi.

18 Langkah – langkah membangun Firewall
Mengidenftifikasi bentuk jaringan yang dimiliki Menentukan Policy atau kebijakan Menyiapkan Software atau Hardware yang akan digunakan Melakukan test konfigurasi

19 Mengidenftifikasi bentuk jaringan yang dimiliki
Mengetahui bentuk jaringan yang dimiliki khususnya toplogi yang di gunakan serta protocol jaringan, akan memudahkan dalam mendesain sebuah firewall Menentukan Policy atau kebijakan Menentukan apa saja yang perlu di layani Menentukan individu atau kelompok-kelompok yang akan dikenakan policy atau kebijakan tersebut Menentukan layanan-layanan yang di butuhkan oleh tiap tiap individu atau kelompok yang menggunakan jaringan Berdasarkan setiap layanan yang di gunakan oleh individu atau kelompok tersebut akan ditentukan bagaimana konfigurasi terbaik yang akan membuatnya semakin aman Menerapkankan semua policy atau kebijakan tersebut

20 Menyiapkan Software / Hardware yang akan digunakan
Baik itu operating system yang mendukung atau software-software khusus pendukung firewall seperti ipchains, atau iptables pada linux, dsb. Serta konfigurasi hardware yang akan mendukung firewall tersebut. Melakukan test konfigurasi Pengujian terhadap firewall yang telah selesai di bangun haruslah dilakukan, terutama untuk mengetahui hasil yang akan kita dapatkan, caranya dapat menggunakan tool tool yang biasa dilakukan untuk mengaudit seperti nmap.

21 Definisi IDS IDS (Intrution Detection System) adalah sebuah sistem yang melakukan pengawasan terhadap traffic jaringan dan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang mencurigakan didalam sebuah sistem jaringan. Jika ditemukan kegiatankegiatan yang mencurigakanberhubungan dengan traffic jaringan maka IDS akan memberikan peringatan kepada sistem atau administrator jaringan. Dalam banyak kasus IDS juga merespon terhadap traffic yang tidak normal/ anomali melalui aksi pemblokiran seorang user atau alamat IP (Internet Protocol) sumber dari usaha pengaksesan jaringan.

22 Definisi IDS IDS sendiri muncul dengan beberapa jenis dan pendekatan yang berbeda yang intinya berfungsi untuk mendeteksi traffic yang mencurigakan didalam sebuah jaringan. Beberapa jenis IDS adalah : yang berbasis jaringan (NIDS) dan berbasis host (HIDS). Ada IDS yang bekerja dengan cara mendeteksi berdasarkan pada pencarian ciri-ciri khusus dari percobaan yang sering dilakukan. Cara ini hampir sama dengan cara kerja perangkat lunak antivirus dalam mendeteksi dan melindungi sistem terhadap ancaman. Kemudian ada juga IDS yang bekerja dengan cara mendeteksi berdasarkan pada pembandingan pola traffic normal yang ada dan kemudian mencari ketidaknormalan traffic yang ada. Ada IDS yang fungsinya hanya sebagai pengawas dan pemberi peringatan ketika terjadi serangan dan ada juga IDS yang bekerja tidak hanya sebagai pengawas dan pemberi peringatan melainkan juga dapat melakukan sebuah kegiatan yang merespon adanya percobaan serangan terhadap sistem jaringan dan komputer.

23 Jenis-jenis IDS NIDS (Network Intrusion Detection System)
IDS jenis ini ditempatkan disebuah tempat/ titik yang strategis atau sebuah titik didalam sebuah jaringan untuk melakukan pengawasan terhadap traffic yang menuju dan berasal dari semua alat-alat (devices) dalam jaringan. Idealnya semua traffic yang berasal dari luar dan dalam jaringan di lakukan di scan, namun cara ini dapat menyebabkan bottleneck yang mengganggu kecepatan akses di seluruh jaringan. HIDS (Host Intrution Detection System) IDS jenis ini berjalan pada host yang berdiri sendiri atau perlengkapan dalam sebuah jaringan. Sebuah HIDS melakukan pengawasan terhadap paket-paket yang berasal dari dalam maupun dari luar hanya pada satu alat saja dan kemudian memberi peringatan kepada user atau administrator sistem jaringan akan adanya kegiatankegiatan yang mencurigakan yang terdeteksi oleh HIDS.

24 Jenis-jenis IDS Signature Based
IDS yang berbasis pada signature akan melakukan pengawasan terhadap paketpaket dalam jaringan dan melakukan pembandingan terhadap paket-paket tersebut dengan basis data signature yang dimiliki oleh sistem IDS ini atau atribut yang dimiliki oleh percobaan serangan yang pernah diketahui. Cara ini hampir sama dengan cara kerja aplikasi antivirus dalam melakukan deteksi terhadap malware. Intinya adalah akan terjadi keterlambatan antara terdeteksinya sebuah serangan di internet dengan signature yang digunakan untuk melakukan deteksi yang di implementasikan didalam basis data IDS yang digunakan. Jadi bisa saja basis data signature yang digunakan dalam sistem IDS ini tidak mampu mendeteksi adanya sebuah percobaan serangan terhadap jaringan karena informasi jenis serangan ini tidak terdapat dalam basis dat signature sistem IDS ini. Selama waktu keterlambatan tersebut sistem IDS tidak dapat mendeteksi adanya jenis serangan baru.

25 Jenis-jenis IDS Anomaly Based
IDS jenis ini akan mengawasi traffic dalam jaringan dan melakukan perbandingan traffic yang terjadi dengan rata-rata traffic yang ada (stabil). Sistem akan melakukan identifikasi apa yang dimaksud dengan jaringan “normal” dalam jaringan tersebut, berapa banyak bandwidth yang biasanya digunakan di jaringan tersebut, protolkol apa yang digunakan, port-port dan alat-alat apa saja yang biasanya saling berhubungan satu sama lain didalam jaringan tersebut, dan memberi peringatan kepada administrator ketika dideteksi ada yang tidak normal, atau secara signifikan berbeda dari kebiasaan yang ada.

26 Jenis-jenis IDS Passive IDS
IDS jenis ini hanya berfungsi sebagai pendeteksi dan pemberi peringatan. Ketika traffic yang mencurigakan atau membahayakan terdeteksi oleh IDS maka IDS akan membangkitkan sistem pemberi peringatan yang dimiliki dan dikirimkan ke administrator atau user dan selanjutnya terserah kepada administrator apa tindakan yang akan dilakukan terhadap hasil laporan IDS. Reactive IDS IDS jenis ini tidak hanya melakukan deteksi terhadap traffic yang mencurigakan dan membahayakan kemudian memberi peringatan kepada administrator tetapi juga mengambil tindakan pro aktif untuk merespon terhadap serangan yang ada. Biasanya dengan melakukan pemblokiran terhadap traffic jaringan selanjutnya dari alamat IP sumber atau user jika alamat IP sumber atau user tersebut mencoba untuk melakukan serangan lagi terhadap sistem jaringan di waktu selanjutnya

27 Implementasi IDS di dunia nyata/ real world
Salah satu contoh penerapan IDS di dunia nyata adalah dengan menerapkan sistem IDS yang bersifat open source dan gratis. Contohnya SNORT. Aplikasi Snort tersedia dalam beberapa macam platform dan sistem operasi termasuk Linux dan Window$. Snort memiliki banyak pemakai di jaringan karena selain gratis, Snort juga dilengkapi dengan support system di internet sehingga dapat dilakukan updating signature terhadap Snort yang ada sehingga dapat melakukan deteksi terhadap jenis serangan terbaru di internet. IDS tidak dapat bekerja sendiri jika digunakan untuk mengamankan sebuah jaringan. IDS harus digunakan bersama-sama dengan firewall. Ada garis batas yang tegas antara firewall dan IDS. Juga ada teknologi yang disebut dengan IPS (Intrusion Prevention System). IPS pada dasarnya adalah sebuah firewall yang dikombinasikan dengan level jaringan dan level aplikasi dengan sebuah reactive IDS untuk melindungi jaringan secara pro aktif.

28 Implementasi IDS di dunia nyata/ real world
Pada dasarnya, firewall adalah titik pertama dalam garis pertahanan sebuah sistem jaringan komputer. Seharusnya firewall diatur agar melakukan penolakan (DENY) terhadap semua traffic yang masuk kedalam sistem dan kemudian membuka lubanglubang yang perlu saja. Jadi tidak semua lubang dibuka ketika sistem melakukan hubungan ke jaringan luar. Idealnya firewall diatur dengan konfigurasi seperti diatas. Beberapa port yang harus dibuka untuk melakukan hubungan keluar adalah port 80 untuk mengakses internet atau port 21 untuk FTP file server. Tiap-tiap port ini mungkin penting untuk tetap dibuka tetapi lubang-lubang ini juga merupakan potensi kelemahan atas terjadinya serangan yang akan masuk kedalam jaringan. Firewall tidak dapat melakukan pemblokiran terhadap jenis serangan ini karena administrator sistem telah melakukan konfigurasi terhadap firewall untuk membuka kedua port tersebut. Untuk tetap dapat memantau traffic yang terjadi di kedua port yang terbuka tersebut dibutuhkan sebuah sistem yang dapat melakukan deteksi terhadap traffic yang membahayakan dan berpotensi menjadi sebuah serangan..

29 Implementasi IDS di dunia nyata/ real world
Disinilah fungsi IDS dibutuhkan. Dapat saja digunakan/ di implementasikan sebuah NIDS melalui seluruh jaringan atau sebuah HIDS pada alat-alat tertentu yang dirasa berpotensi terhadap serangan. IDS akan me-monitor traffic yang masuk dan keluar jaringan dan mengidentifikasi trafic yang mencurigakan dan membahayakan yang mungkin saja dapat melewati firewall atau dapat saja berasal dari dalam jaringan. Jadi IDS tidak hanya mendeteksi serangan dari luar tetapi juga potensi serangan dari dalam jaringan sendiri

30 KESIMPULAN Dengan adanya firewall dalam suatu sistem jaringan komputer diharapkan dapat melindungi informasi-informasi penting dan dapat memanajemen lalu lintas pengaksesan dari dalam maupun dari luar sistem. Guna meningkatkan kinerja seluruh bagian – bagian terkait mencapai kemaksimalan suatu koneksi atau jariangan dari dalam maupun luar yang memberi efek menguntungkan bagi si pengguna ( user ). Sebagai salah satu sistem pengamanan jaringan dan komputer, IDS hanya cocok digunakan sebagai salah satu sistem pengamanan dan tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya sistem tunggal untuk mengamankan jaringan. Karena karakteristik IDS yang hanya berfungsi sebagai pendeteksi dan pemberi peringatan terhadap gangguan yang datang dari luar dan dalam sistem jairngan itu sendiri. Sehingga IDS harus dikombinasikan dengan beberapa metode pengamanan lain untuk melengkapi kekurangankekurangan yang dimiliki oleh IDS. Misalnya dengan menggunakan Firewall sebagai tambahan.Banyak aplikasi IDS yang ada saat ini, namun yang paling banyak digunakan adalah aplikasi SNORT. Karena selain free Snort juga mendukung Semua platform Dan berbagai macam sistem operasi. Selain itu Snort juga berbasis open source.

31 Daftar Pustaka Roji, Mukhamad Fatkhur. "SISTEM KEAMANAN INTERNET DENGAN MENGGUNAKAN IPTABLES SEBAGAI FIREWALL." DINAMIKA DOTCOM 1.1 (2010). Sweetania, Dhian. "UJI COBA TEKNOLOGI SECURITY FIREWALL PADA SYSTEM NETWORKING DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT FOREFRONT THREAT MANAGEMENT GATEWAY." UG Journal 6.2 (2013). Laksono, Adhi, Agung Budi Prasetijo, and Adian Fatchur Rochim. Desain dan Implementasi Firewall dengan Layer 7 Filter Pada Jaringan Teknik Elektro. Diss. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Undip, 2011. Mulyana, Eueung, and Onno W. Purbo. "Firewall: Sekuriti Internet." Computer Network Research Group, ITB, Bandung (2000). Wiratama, Ariefati. "Penerapan stateful firewall pada arsitektur dual-homed host studi kasus: PT PLN (Persero) APL Mampang." (2010). (From Tony Bradley, CISSP, MCSE2k, MCSA, A+)

32 Terimakasih


Download ppt "Keamanan Jaringan Menggunakan Firewall dan IDS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google