Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DRAMATURGI Isi surakarta.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DRAMATURGI Isi surakarta."— Transcript presentasi:

1 DRAMATURGI Isi surakarta

2 dramaturgic, – al: relating to dramaturgy esp. to the
dramaturge: a person skilled in the writing or revision of plays; also a functionary of certain European theatres who is resp. esp. for selecting and arranging the repertoire and often cooperates with and advises the producer in the course of rehearsal. dramaturgic, – al: relating to dramaturgy esp. to the technical aspects of play construction. dramaturgy: Gk.dramatourgia, dramatic composition, action of the play. See G. E. Lessing’sHamburgische Dramaturgie. 1. The art or technique of writing drama. 2. The technical devices that are used in writing drama and that tend to distinguish it from other literary forms. Dramaturgy-A Revolution in Theatre, Mary Luckhurst, University of York

3 A dramaturg is a person with a knowledge of the history,
theory, and practice of theatre, who helps a director, designer, playwright, or actor realise their intentions in a production. The dramaturg – sometimes called a literary manager, is an in-house artistic consultant cognisant of an institution’s mission, a playwright’s passion, or a director’s vision, and who helps bring them all to life in a theatrically compelling manner. This goal can be accomplished in myriad ways and the dramaturg’s roˆle often shifts according to context and is always fluid. As there is no one way to create theatre, there is no single model of the dramaturg. Dramaturgy-A Revolution in Theatre, Mary Luckhurst, University of York

4 DRAMATURGI ajaran tentang masalah hukum, dan konvensi/persetujuan drama keahlian dan teknik penyusunan karya dramatik sebuah teori yang mempelajari seluk beluk cerita atau naskah skenario, yang di dalamnya terdapat studi struktur dramatik, plot, tema, penokohan dan setting peristiwa.

5 DRAMATURGI Fokus pendekatan dramaturgis adalah bukan APA yang orang lakukan, bukan apa yang ingin mereka lakukan, atau MENGAPA mereka melakukan, melainkan BAGAIMANA mereka melakukannya. Dramaturgi menekankan DIMENSI EKSPRESIF/IMPRESIF AKTIVITAS MANUSIA, yakni bahwa makna kegiatan manusia terdapat dalam cara mereka mengekspresikan diri dalam interaksi dengan orang lain yang juga ekspresif. Oleh karena perilaku manusia bersifat ekspresif inilah maka PERILAKU MANUSIA BERSIFAT DRAMATIK.

6 DRAMATURGI ESENSI Duality and Conflict
Identifying A Character’s Conflict ESENSI Representation Temperament Affects Vision Character-Driven and Plot-Driven

7 DRAMATURGI Tema Plot / Alur Struktur Dramatik UNSUR DRAMATURGI
Karakter Setting Warna Bahasa Genre

8 RANC. CERITA Tema harapan kenyataan masalah pendapat pesan

9 Plot / Alur rangkaian peristiwa yang satu sama lain dihubungkan dengan hukum sebab-akibat. Plot disusun oleh pengarang (penulis) dengan tujuan untuk MENGUNGKAPKAN PIKIRANNYA secara khas. Pengungkapan lewat jalinan plot yang baik akan menciptakan ruh yg mampu MENGGERAKKAN ALUR CERITA drama itu sendiri. anatomi : gimmic flashback fore-shadowing suspense surprise dramatic-irony gestus

10 Jenis Plot linier Linier-circular Episodic Concentric
Single linier Linier-circular Multi Episodic Concentric 1 alur cerita & 1 konflik yg bergerak dari awal sd akhir Mengalir secara garis lurus dr awal sd akhir Mengalir secara garis lurus dr awal sd akhir sehingga kembali lg ke awal Plot yg berdiri secara bagian per bagian secara mandiri, dimana setiap eps memiliki alur cerita sendiri. Setiap eps tidak ada hubungan kausalitas dalam rangkaian cerita, tema, tokoh sama tapi beda cerita dan tema. Terdiri dari beberapa plot yg berdiri sendiri, dimana pada akhir cerita semua tokoh akan terlibat dalam cerita yg terpisah tadi dan akhirnya menyatu. 1 alur cerita utama dg beberapa sub plot yg saling bersambungan

11 Struktur Dramatik Suatu kesatuan peristiwa yg terdiri dari bagian-bagian yg memuat unsur-unsur plot. Rangkaian ini berstruktur dan saling memelihara kesinambungan cerita dari awal sampai akhir. Filsuf Aristoteles mengajarrkan triloginya tentang kesatuan dalam drama : Kesatuan waktu Kesatuan tempat Kesatuan kejadian Ketiganya adalah syarat mutlak dalam pembuatan skenario atau naskah film. FUNGSI : sebagai perangkat untuk lebih dapat mengungkapkan buah pikiran pengarang dan melibatkan pikiran serta perasaan penonton ke dalam ceritanya.

12 Teori Dramatik Bertolt Brecht
N S I O BABAK I BABAK II BABAK III Climax Inciting action Crisis Resolution Complication Exposition Conclusion TIME (WAKTU)

13 Teori Dramatik Bertolt Brecht
7 tahapan Exposition Inciting-action Complication Crisis Climax Resolution Conclusion Bag. Awal atau pembukaan dari sebuah cerita yg memberikan penjelasan & keterangan mengenai tokoh-tokoh cerita, masalah2 yg sdg dihadapi, tempat dan waktu ketika cerita ini berlangsung. Sebuah peristiwa atau tindakan yg dilakukan seorang tokoh yg membangun penanjakan aksi menuju konflik. Penggawatan yg merupakan kelanjutan dan peningkatan dr eksposisi dan inciting action. Pd bagian ini seorang tokoh cerita mulai mengambil prakarsa untuk mencapai tujuan ttt. Peta konflik antar tokoh mulai terlihat. Berkembangnya suatu tindakan menuju klimaks. Artinya benih2 kegentingan konflik antar tokoh mengemuka menjelang klimaks. Tahapan peristiwa dramatik yg telah dibangun oleh konflikasi. Tahapan ini melibatkan pihak2 yg berlawanan utk saling berhadapan dlm situasi puncak pertentangan. Bagian dari struktur dramatik yg mempertemukan masalah2 yg diusung oleh para tokoh dg tujuan utk mendapat solusi atau pemecahan. Tahapan akhir dr jalinan struktur dramatik, dimana nasib para tokoh mendapat kepastian. Bisa berupa pesan moral dari peristiwa2 yg terjadi.

14 Karakter seseorang yang mengambil bagian dan mengalami peristiwa-peristiwa, baik itu sebagian maupun secara keseluruhan cerita sebagaimana digambarkan oleh plot. SIFAT & KEDUDUKAN TOKOH CERITA Tokoh Penting (Mayor) Tokoh Pembantu (Minor) Memiliki watak masing2 yg digambarkan scr seksama oleh penulis/pengarang, atas dasar kemungkinan yg dimiliki oleh manusia spt pada umumnya. Kekhususan watak para tokoh ini merangsang tumbuhnya motivasi yg mendorong terjadinya peristiwa. Para tokoh ini menjelma menjadi penggerak cerita yg menyebabkan terciptanya tensi/tangga dramatik dlm setiap tahapan peristiwa.

15 Karakter PERAN TOKOH Protagonis Antagonis Deutragonis Foil Raisoneur Tritagonis Utility Tokoh utama yg menggerakkan plot dr awal smp akhir dan memiliki itikad namun dihalangi oleh tokoh lain. Tokoh yg menentang keinginan dr tokoh protagonis Tokoh lain yg berada di pihak protagonis Tokoh lain yg berada di pihak antagonis Tokoh yg dijadikan oleh pengarang sebagai perwakilan dari pikiran pengarang secara langsung. Tokoh yg dipercaya oleh tokoh protagonis dan antagonis Tokoh pembantu atau sebagai tokoh pelengkap untuk mendukung rangkaian cerita dan kesinambungan dramatik

16 Setting menawarkan ikatan tempat dan waktu sebagai latar belakang suatu peristiwa dramatik. memetakan hal-hal esensial yang menjadi ciri (identifying mark) dan identitas utama suatu wilayah (feature) tertentu.

17 Warna Bagi seorang aktor adalah media untuk mengasah intuisi seninya agar tetap dalam selera estetis saat menganalisa naskah sebuah film dan memainkan salah satu tokohnya. Teori Warna Fisik Psikis

18

19 Bahasa Media penyampai untuk menggerakkan plot (alur cerita) dan mencerminkan para tokoh bersama motivasinya. Menjelaskan setting (latar belakang) dan suasana cerita beserta waktu, tempat, zaman dan keadaan dimana cerita itu terjadi. Film-film industri yg komersial menggunakan bahasa sehari-hari yg tidak formal. Bahasa jenis ini mencerminkan situasi sosial budaya masyarakat setempat yg aktual, namun tetap memiliki gaya, kekhasan logat (accent), kata2 tanpa “tedeng aling-aling”

20 Genre Genre berarti gaya atau aliran sastra (Kamus Besar Kesusastraan)
“By genre, we mean the type of drama being presented, these types being differentiated primarly by the response they elicit in the people watching” (The Architecture of Drama)

21 DRAMA Dimensi SASTRA DIMENSI Dimensi PEMANGGUNGAN

22 DRAMA Teks Drama UNSUR Pementasan Penonton

23 DRAMA dran (Yunani) PERBUATAN/ TINDAKAN berbuat, berlaku, beraksi,
bertindak dsb. PERBUATAN/ TINDAKAN

24 DRAMA KUALITAS KOMUNIKASI, SITUASI,ACTION
Segala apa yang terlintas dalam pentas yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting), dan ketegangan pada pendengar/penonton. HIDUP YANG DILUKISKAN DENGAN GERAK (LIFE PRESENTED ACTION) KESENIAN MELUKISKAN SIFAT DAN SIKAP MANUSIA DENGAN GERAK cerita KONFLIK MANUSIA dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pd pentas dengan menggunakan percakapan dan action dihadapan penonton.

25 DRAMA ... are stories performed through action rather than explained through narration. David L.- The Architecture of Drama

26 DRAMA Pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh)  yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Manajemen Media Penyiaran

27 Kehendak Manusia dengan ACTION
Hukum Drama Kehendak Manusia dengan ACTION DRAMA KONFLIK dari sifat manusia Protagonis vs Antagonis

28 Sandiwara Televisi/ Teleplay
setting indoor/ studio ( 1980an Si Unyil, Ria Jenaka, Sesami Street ) ( 1990an Ludruk “Depot Jamu Kirun”, Cosby show ) ( 2000an Kethoprak humor, Extravaganza, Ngelenong yuk, Friends ) DRAMA TELEVISI Drama Seri Televisi setting kombinasi indoor& outdoor ( Rumah masa depan, Keluarga cemara, Kiamat sudah dekat ) ( Beverly Hills 90210, Baywatch, The Xfiles )

29 ELEMENT PENDUKUNG DRAMA TELEVISI FORMULA ( 4M )
Produser Sutradara Penulis Naskah Penata Artistis Inisiator suatu produksi & Penanggungjawab Departemen Produksi Realisator & Penanggungjawab Departemen Kreatif. Pusat kreatifitas & Koordinator dari seluruh proses produksi. Penyedia Materi Produksi Drama Penanggungjawab atas materi artistik (setting, property, wardrobe, make-up)

30 Penata Fotografi Penata Suara Editor/ Swicherman Pemain
Penanggungjawab materi kreatif & teknis untuk visualisasi Penanggungjawab materi kreatif & teknis untuk perekaman suara (direct sound, ilustration, soundtrack, etc) Pelaksana proses pasca produksi/ switching Pemeran tokoh sesuai karakter dalam naskah

31 Perbedaan Seni Acting Teater Televisi dan Film
Pembeda Teater Televisi Film Penyajian Langsung menyesuaikan bentuk stage/ panggung Melalui media video Aspek ratio 3 : 4 Melalui media film Aspek ratio 9 : 16 Frame Full stage Padat Close up shot Luas Full shot Bahan baku Tidak dapat retake (1 x pertunjukan) Latihan panjang Bisa retake Materi produksi lebih murah dari seluloid Kejar tayang Materi produksi mahal berupa seluloid Rehearsal Durasi 1 x pertunjukan selesai Lepas / berseri 24’, 48’, 96’ Pendek = ± 60’ Panjang = ± 180’ Slot Iklan Tidak ada iklan Pembangunan realitas cerita Ada iklan Pembangunan teaser dan tag Isolated Media

32 Fungsi Acting/ Actor Memvisualkan karakter (sosiologis & psikologis)
Membangun suasana, ruang,dan waktu Sarana penyampai pesan

33 Hakikat SENI PERAN adalah MEYAKINKAN
Jika berhasil meyakinkan penonton bahwa apa yang tengah dilakukan aktor benar, itu sudah cukup Seni Peran => Seni berganti peran

34 HAL YANG HARUS DILAKUKAN AKTOR
Melakukan pengamatan, membaca, bertanya dan berimajinasi adalah cara memerankan sebuah peran AKTOR ADALAH SEORANG PENELITI Ia harus melakukan pengamatan dan penelitian sebagai aspek yang ada di lingkungan sekitarnya

35 SENI ACTING Olah RASA Olah RAGA Olah Vokal

36 Olah RASA Rasa/ Emosi Imajinasi Tafsir Ekspresi Pengamatan
Kepekaan terhadap segala jenis rasa (sedih, sakit, bahagia, dll) Membangun ruang yg non realis menjadi realis Aktor mampu menafsirkan karakter tokoh secara keseluruhan Melahirkan sebuah penafsiran acting melalui mimik wajah. Membutuhkan riset terhadap sebuah karakter

37 Gesture Movement Business Olah TUBUH RAGA
Ciri tubuh mengungkapkan kondisi psikologis Pergerakan keluar masuk dan selama berada di setting Kesibukan khas satu karakter

38 Olah VOKAL Intonasi Irama Tempo Diksi

39 AKTOR dan LINGKUNGANNYA
Aktor harus mengenal lingkungan secara menyeluruh. Lingkungan; ruang bermain (lokasi shooting, panggung) Ruang : tidak hanya lingkungan dimana ia hidup tetapi juga materi dimana dia akan mencipta

40 BEKERJASAMA Orang lain adalah bagian terpenting dari lingkungan kita.
Karakter-karakter bisa muncul dengan baik ketika kehadiran sebuah karakter didukung oleh karakter lainnya

41 KEBERSAMAAN Sebuah produksi teater/televisi/film adalah kerja ensemble (kerja kolektif) Ensemble, satu grup dari individu-individu yang memiliki kebersamaan. identitas individu ditingkatkan kepribadiannya karena anggota lain dan karena keanggotaanya di grup tsbt

42 PENATAAN ARTISTIK MEMBANGUN REALITAS CERITA (Diskripsi ruang, waktu, karakter dan nilai artistik)
Korektif, Karakter & Fantasi Penanda & Media Promosi Set, dress & hand Lokasi yg ingin ditampilkan Setting Property Make Up Costume TATA ARTISTIK

43 Pertimbangan Penataan Artistik
Imajinatif & Inspiratif sesuai Naskah Efektif & Efisien Sesuai kebutuhan Desain Memperhatikan ruang gerak Komposisi Warna Suasana & Teknis

44 PENATAAN SUARA PITCH (tinggi rendahnya suara)
LOUDNESS (kuat lemahnya suara) TIMBRE (warna suara)

45 UNSUR SUARA SPEECH Dialog Monolog Direct Address Narasi Voice Over
Internal Monolog EFEK SUARA MUSIK

46 FUNGSI SUARA Sebagai REALITAS Penguat gambar yang tidak efektif Pengganti gambar yang tidak efesien Pembentuk Ruang Pembentuk Waktu Pembentuk Suasana & Dramatik

47 DIMENSI SUARA RITME Aspek ini mengikuti apa yang digambarkan editing dalam penggunaan suara secara ritmis, misalnya cutting pada saat dialog cenderung dibuat saat sebuah dialog berhenti  FIDELITY Dipahami sebagai kemurnian atau ketepatan suara. Contoh ketepatan, pada film Star Wars, senjata laser itu sebenarnya tidak bersuara namun Ben Burt sebagai penata suaranya membuat suara dengan cara memukul dengan palu besi sebuah kawat baja yang direntangkan kuat

48 Diegetic Sound ( Internal ) Yaitu suara yang berasal dari ruang cerita
WAKTU Dalam dimensi waktu yang ditampilkan kita dapat menyelaraskan secara tepat gambar dan suara dalam film kita. Synchronous Sound VS Unsychronous Sound  RUANG Diegetic Sound ( Internal ) Yaitu suara yang berasal dari ruang cerita Non-Diegetic Sound ( Eksternal ) Yaitu suara yang tidak berasal dari ruang cerita

49 MENGOLAH SUARA Seleksi suara yang betul-betul akan kita gunakan Memisahkan (alteration) agar dapat memperjelas posisi suara tersebut sesuai dengan kebutuhannya Pencampuran / mixing (combination) dengan cara mengatur loudness-nya terlebih dahulu kemudian baru melihat pitch dan timbre-nya

50 PENYUTRADARAAN Penafsiran karakter Casting & Reading
Directing  Gesture, Movement, Business Pengolahan tempo  Ketepatan durasi Kesepakatan instruksi


Download ppt "DRAMATURGI Isi surakarta."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google