Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHartono Widjaja Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
PERATURAN PRESIDEN Tentang RTR Pulau
Sulawesi (88/2011) dan Kalimantan (3/2012)
2
15 Lampiran (Peta dan Matriks)
Nikel nasional: Produksi Barang Tambang Mineral, Minyak bumi laporan tahunan produksi minyak bumi Perpres 88 Tahun 2011 Perpres 3 Tahun 2012 10 Bab 144 Pasal 15 Lampiran (Peta dan Matriks)
3
1 2 3 DAFTAR ISI PENDAHULUAN RTR PULAU SULAWESI RTR PULAU KALIMANTAN
Kedudukan Perpres RTR Pulau/Kepulauan Pendahuluan Pokok-pokok muatan RTR Pulau/Kepulauan 1 RTR PULAU SULAWESI Tujuan Penataan Ruang untuk Pengembangan Pulau Sulawesi Peta Pola Ruang dan Struktur Ruang Pulau Sulawesi Arahan Pemanfaatan Ruang: Indikasi Program Utama 2 RTR PULAU KALIMANTAN Tujuan Penataan Ruang untuk Pengembangan Pulau Kalimantan Peta Pola Ruang dan Struktur Ruang Pulau Kalimantan Arahan Pemanfaatan Ruang: Indikasi Program Utama 3
4
RTR PULAU/KEPULAUAN AMANAT UU PENATAAN RUANG RTR PULAU adalah Rencana Rinci (UUPR Pasal 14 ayat 3) yang disusun sebagai penjabaran dan perangkat operasional (UUPR Pasal 14 ayat 4) RTRWN (yaitu: Sistem Nasional) untuk mewujudkan Struktur Ruang dan Pola Ruang Wilayah Nasional. Sistem Nasional dalam RTR Pulau meliputi: Sistem perkotaan nasional Sistem transportasi nasional Sistem infrastruktur wilayah lainnya (Energi, Telekomunikasi, Sumber daya Air) Kawasan Lindung Nasional Kawasan Budidaya bernilai strategis nasional (Kawasan Andalan) Sebagai Penjabaran RTRWN, RTR Pulau menjabarkan struktur dan pola ruang nasional (sistem nasional) ke dalam perspektif ruang pulau (tujuan nasional pembangunan wilayah Pulau berdasarkan isu/tantangan strategik) Sebagai Perangkat Operasional, RTR Pulau merupakan acuan pelaksanaan RTRWN di tingkat Pulau/Kepulauan oleh K/L sektoral.
5
RTR PULAU/KEPULAUAN POKOK-POKOK MUATAN PERPRES RTR PULAU/KEPULAUAN
TUJUAN PENATAAN RUANG PULAU KEBIJAKAN, & STRATEGI PENATAAN RUANG RENCANA STRUKTUR & POLA RUANG PULAU STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN (SOP) STRUKTUR RUANG Sistem Perkotaan Nas Sistem Jar Transportasi Nas Sistem Jar Energi, Telekom, SDA Fungsional Kaw Perkotaan Fungsional Jar. Jalan Nas Fungsional Jar ASDP Fungsional Pelabuhan Fungsional Bandar Udara Fungsional Jar. Energi Fungsional Jar Telekomunikasi Fungsional Wilayah Sungai Fungsional Kaw Lindung Nas. Fungsional Kaw Andalan I N D V U POLA RUANG Kaw Lindung Nas Kaw Budidaya Nas ARAHAN PEMANFAATAN RUANG: Indikasi Program Utama 5 tahunan, Instansi Pelaksana, Sumber Pembiaya an ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG KOORDINASI DAN PENGAWASAN PERAN MASYARAKAT
6
RTR PULAU/KEPULAUAN BAB I : Ketentuan Umum
Outline BAB I : Ketentuan Umum BAB II : Tujuan, Kebijakan, Dan Strategi BAB III : Rencana Struktur Ruang Dan Pola Ruang BAB IV : Strategi Operasionalisasi Perwujudan BAB V : Arahan Pemanfaatan Ruang BAB VI : Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang BAB VII : Koordinasi Dan Pengawasan BAB VIII: Peran Masyarakat BAB IX : Ketentuan Peralihan BAB X : Ketentuan Penutup LAMPIRAN I-II: Peta Struktur Ruang & Peta Pola Ruang LAMPIRAN III-XIV : Strategi Operasionalisasi Perwujudan LAMPIRAN XV : Indikasi Program Utama Jangka Menengah Lima Tahunan
7
RTR PULAU SULAWESI Pusat pengembangan ekonomi kelautan
TUJUAN PENATAAN RUANG UTK PENGEMBANGAN WILAYAH PULAU SULAWESI 1 Pusat pengembangan ekonomi kelautan 2 Lumbung pangan padi dan jagung nasional 3 Pusat pengembangan perkebunan kakao berbasis bisnis 4 Pusat pengembangan pertambangan mineral, aspal, panas bumi, serta migas 5 Pusat Pengembangan pariwisata bahari, ekowisata, serta MICE Beranda depan dan pintu gerbang NKRI menuju Negara Filipina dan Malaysia 6 Nikel nasional: Produksi Barang Tambang Mineral, Minyak bumi laporan tahunan produksi minyak bumi 7 Keterpaduan sistem jaringan transportasi antarmoda (laut, darat, dan udara) Kawasan perkotaan yang berbasis mitigasi dan adaptasi bencana 8 Kelestarian kawasan berfungsi lindung yang bervegetasi hutan tetap paling sedikit 40% dari luas pulau sulawesi 9
8
SULAWESI SEBAGAI PUSAT PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN
1 RTR PULAU SULAWESI PUSAT PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN Kawasan minapolitan di Kawasan Andalan Laut Tomini dsk, Bunaken dsk, Batutoli dsk, Teluk Tolo-Kep. Banggai dsk, Teluk Bone dsk, Selat Makassar, Kapoposang dsk, Singkarang-Takabonerate dsk, Asera Lasolo, Kapontori-Lasalimu dsk, serta Tiworo dsk. Pusat industri pengolahan hasil perikanan orientasi ekspor di PKN Kawasan Perkotaan Manado-Bitung, dan PKN Kawasan Perkotaan Mamminasata). Pusat industri pengolahan hasil perikanan di PKN Kendari, PKW Tilamuta, PKW Pangkajene, PKW Jeneponto, PKW Watampone, PKW Barru, PKW Bulukumba, PKW Toli-toli dan PKW Raha. Outlet ekspor: Pelabuhan Bitung dan Pelabuhan Makassar.
9
RTR PULAU SULAWESI 2 SULAWESI SEBAGAI LUMBUNG PANGAN NASIONAL
LUMBUNG PADI DAN JAGUNG NASIONAL Pengembangan Sentra Produksi Padi: di Kawasan Andalan (KA) Dumoga-Kotamobagu dsk, KA Palu dsk, KA Mamuju, KA Mamminasata dsk., KA Bulukumba-Watampone, KA Palopo dsk, KA Parepare dsk., KA Toli-toli, KA Asesolo/Kendari, KA Mowedang/Kolaka. Pengembangan Sentra Produksi Jagung di KA Manado-Bitung, KA Marisa, KA Gorontalo, KA Kolonedale dsk., KA Mamminasata dsk., KA Kapolimu-Patikala Muna-Buton, dan KA Bulukumba-Watampone Mendorong Pusat Pengembangan Ekonomi Pertanian Pangan Padi dan Jagung: Pusat industri pengolahan jagung yang berorientasi ekspor di PKN Gorontalo Pusat industri pengolahan jagung di PKW Isimu, PKW Kuandang, PKW Tilamuta, dan PKW Jeneponto Pusat penelitian dan pengembangan pertanian tanaman pangan padi di PKW Parepare dan PKW Kotamobagu
10
SULAWESI SEBAGAI PUSAT PERKEBUNAN KAKAO BERBASIS BISNIS
3 RTR PULAU SULAWESI PUSAT PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KAKAO BERBASIS BISNIS Pengembangan Sentra perkebunan kakao di KA Toli-toli, KA Palu dsk., KA Poso dsk, KA Kolonedale dsk., KA Mamuju dsk., KA Palopo dsk, KA Asesolo/Kendari, dan KA Mowedang/Kolaka. Mendorong Pusat Pengembangan ekonomi perkebunan kakao: pusat pengembangan industri pengolahan kakao yang berorientasi ekspor di PKW Mamuju. Pusat industri pengolahan hasil perkebunan kakao di PKN Palu, PKW Pasangkayu, PKW Bol, PKW Poso, PKW Kolonedale, PKW Palopo, PKW Majene, dan PKW Unaaha.
11
SULAWESI SEBAGAI PUSAT PERTAMBANGAN MINERAL, ASPAL, PANAS BUMI, SERTA MINYAK DAN GAS BUMI
4 RTR PULAU SULAWESI PUSAT PENGEMBANGAN MINERAL,ASPAL,PANAS BUMI & MIGAS Pengembangan sentra pertambangan: Sentra pertambangan aspal di Pulau Buton Sentra pertambangan nikel di KA Kolonedale dsk., KA Palopo dsk., KA Asesolo/Kendari, dan KA Mowedang/Kolaka. Sentra pertambangan migas di Kawasan Teluk Bone, Buton, Banggai, Selat Makassar, Majene, Mamuju, Polewali, Mandar, Donggala, Poso, Wajo, Mamuju Utara, Bone Utara, Enrekang, dan Sengkang. Mendorong Pusat Ekonomi Pertambangan: Pusat industri pengolahan aspal di PKW Bau-bau Pusat industri pengolahan hasil tambang nikel di PKN Kendari, PKW Lasolo, dan PKW Kolaka Pusat industri pengolahan hasil minyak dan gas bumi di PKN Kawasan Perkotaan Mamminasata, PKW Luwuk, dan PKW Mamuju
12
SULAWESI SEBAGAI PUSAT PARIWISATA CAGAR BUDAYA, BAHARI, EKOWISATA, SERTA MICE
5 RTR PULAU SULAWESI PUSAT PENGEMBANGAN WISATA BAHARI,EKOWISATA DAN MICE Pengembangan Kaw Destinasi Pariwisata: Pariwisata bahari di KAL Kep. Togean-Teluk Tomini dsk., KAL Bunaken dsk., KAL Kapoposang dsk., KAL Takabonerate dsk., dan KAL Wakatobi dsk. Pariwisata cagar budaya di Kaw Bau-bau dsk. (Keraton Buton), Kaw Tana Toraja, Kaw Mamasa dsk., Kaw Bulukumba dsk (Suku Kajang), Kaw Makassar dsk (kars Maros-Pangkep), dan Kaw Manado dsk. (Pinabetengan/Bukit Kasih Minahasa). Mendorong Pusat Ekonomi Pariwisata: Pusat pariwisata bahari di PKN Kawasan Perkotaan Manado Bitung, PKN Gorontalo, PKN Palu, PKN Kawasan Perkotaan Mamminasata, dan PKN Kendari. Pusat pariwisata cagar budaya di PKN Kaw Perkotaan Mamminasata, PKW Mamuju, PKW Tondani, PKW Bulukumba, dan PKW Bau-bau. Pengembangan outlet pariwisata bahari dan pariwisata cagar budaya di Bandar Udara Sam Ratulangi, Djalaludin, Mutiara, Tempa Padang, Hassanuddin, dan Wolter Mongosidi
13
RTR PULAU SULAWESI BERANDA DEPAN DAN PINTU GERBANG NKRI KE MALAYSIA/ FILIPINA 6 Pengembangan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Perbatasan Negara di Talaud dan Melonguane 14 pulau kecil terluar sbg titik dasar garis pangkal negara: 1. Pulau Lingian 6. Pulau Makalehi 11. Pulau Miangas 2. Pulau Salando 7. Pulau Kawalusu 12. Pulau Marampit 3. Pulau Dolangan 8. Pulau Kawio 13. Pulau Intata 4. Pulau Bangkit 9. Pulau Marore 14. Pulau Kakarutan 5. Pulau Manterawu 10. P. Batubawaikang 11 12 10 13 9 14 8 7 6 5 3 4 1 2
14
RTR PULAU SULAWESI KETERPADUAN JARINGAN TRANSPORTASI ANTARMODA 7
KETERPADUAN SISTEM TRANSPORTASI ANTARMODA
15
KAWASAN PERKOTAAN NASIONAL YANG BERBASIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA
8 RTR PULAU SULAWESI KAW PERKOTAAN BERBASIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA
16
KELESTARIAN KAWASAN BERFUNGSI LINDUNG YANG BERVEGETASI HUTAN TETAP PALING SEDIKIT 40% DARI LUAS PULAU SULAWESI 9 RTR PULAU SULAWESI KELESTARIAN KAW BERFUNGSI LINDUNG >= 40% LUAS PULAU
17
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG
Struktur Ruang Pulau Sulawesi adalah susunan pusat-pusat permukiman (PKN, PKW, PKSN) yang diikat oleh sistem infrastruktur (sistem jaringan transportasi nasional, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air) secara hirarkis
18
PETA RENCANA POLA RUANG
Pola ruang Pulau Sulawesi adalah distribusi peruntukan ruang di Pulau Sulawesi berupa fungsi lindung dan fungsi budidaya bagi pengembangan ekonomi kelautan, pertanian, dan pertambangan berbasis potensi lestari
19
INDIKASI PROGRAM UTAMA STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN
MEWUJUDKAN SULAWESI SBG PUSAT PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN NO INDIKASI PROGRAM UTAMA LOKASI STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN SUMBER PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN I II III IV 1. Revitalisasi dan Percepatan Pengembangan Kota-kota Pusat Pertumbuhan Nasional 1.1. Pengembangan/Peningkatan Fungsi. PKN Gorontalo Mengembangkan PKN Gorontalo sebagai pusat industri pengolahan hasil perikanan yang didukung oleh pengelolaan limbah industri terpadu Mengembangkan.. APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah Kemen PU,Kemendagri,KKP, Kementan, Kemenperin, Kemenbudpar,Kemenhub Kemenkominfo, Kemendag, Kemenhut, Pemda, dan Swasta 1.2. Pengembangan/Peningkatan Fungsi.. PKN Kawasan Perkotaan Manado-Bitung Mengembangkan PKN Kawasan Perkotaan Manado-Bitung sebagai pusat industri pengolahan hasil perikanan dan hasil perkebunan yang didukung oleh pengelolaan limbah industri terpadu Mengembangkan... 1.3. Revitalisasi Kota-kota yang Telah Berfungsi PKN Kawasan Perkotaan Makassar-Sungguminasa-Takalar-Maros (Mamminasata) Mengembangkan PKN Kawasan Perkotaan Mamminasata sebagai pusat industri pengolahan hasil perikanan dan hasil perkebunan yang didukung oleh pengelolaan limbah industri terpadu
20
INDIKASI PROGRAM UTAMA STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN
MEWUJUDKAN SULAWESI SBG PUSAT PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN NO INDIKASI PROGRAM UTAMA LOKASI STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN SUMBER PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN I II III IV 2. Kawasan Budi Daya yang Memiliki Nilai Strategis Nasional 2.1 Pengembangan Kawasan Andalan untuk Sektor Unggulan Perikanan 1. Kawasan Andalan Manado dan Sekitarnya, Kawasan Andalan Dumoga-Kotamobagu dan Sekitarnya (Bolaang Mongondow), Kawasan Andalan Marisa, Kawasan Andalan Laut Tomini dan Sekitarnya, Kawasan Andalan Palu dan Sekitarnya, Kawasan Andalan Palopo dan Sekitarnya, Kawasan Andalan Bulukumba-Watampone, dan Kawasan Andalan Asesolo/Kendari Mengembangkan Kawasan Andalan … untuk kegiatan perikanan budi daya dan tangkap, yang didukung industri pengolahan, permukiman, dan jaringan prasarana dan sarana penunjang untuk berorientasi ekspor dan/atau antarpulau/antar provinsi APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah Kemen KP, Kemen PU, Kemenhub, Pemda, dan Swasta
21
INDIKASI PROGRAM UTAMA STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN
MEWUJUDKAN SULAWESI SBG PUSAT PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN NO INDIKASI PROGRAM UTAMA LOKASI STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN SUMBER PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN I II III IV 3. Pengembangan Jaringan Infrastruktur Transportasi 3.1. Jaringan Jalan Bebas Hambatan 3.1.1 Pengembangan Jaringan Jalan Bebas Hambatan Jaringan Jalan Bebas Hambatan Antarkota meliputi Manado-Bitung, Manado-Tomohon, meningkatkan fungsi pelayanan jaringan jalan bebas hambatan Manado-Tomohon untuk melayani PKN Kawasan Perkotaan Manado-Bitung dan PKW Tomohon, serta mendukung pengembangan Kawasan Andalan Manado dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan, pariwisata, dan industri, Kawasan Andalan… APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah Kemen PU, Pemda, dan Swasta 3.2. Jaringan Jalur Kereta Api 3.2.1 Pengembangan jalur Kereta Api Antarkota Jaringan Jalur Kereta Api Lintas Barat Pulau Sulawesi Bagian Utara mengembangkan jaringan jalur kereta api antarkota untuk mendukung pengembangan Kawasan Andalan Manado dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan, pariwisata, dan industri, Kawasan Andalan… APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah Kemen PU, Kemenhub, Pemda, dan Swasta
22
INDIKASI PROGRAM UTAMA STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN
MEWUJUDKAN SULAWESI SBG PUSAT PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN NO INDIKASI PROGRAM UTAMA LOKASI STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN SUMBER PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN I II III IV 3.3 Lintas Penyeberangan 3.3.1 Pemantapan dan Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan 1. Pelabuhan Bitung sebagai bagian dari jaringan lintas penyeberangan sabuk utara mengembangkan fasilitas pokok dan fasilitas pendukung di Pelabuhan Penyeberangan Kolaka-Bau-bau-Kendari-Luwuk-Gorontalo-Bitung/Manado-Siau-Tahuna-Melonguane APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah Kemen PU, Kemenhub, Pemda, dan Swasta 3.4 Pelabuhan 3.4.1 Pengembangan Pelabuhan Internasional (Utama) Pelabuhan Bitung mengembangkan Pelabuhan Bitung untuk meningkatkan pengembangan Kawasan Andalan Manado dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan, pariwisata, dan industri, Kawasan Andalan Dumoga-Kotamobagu dan Sekitarnya (Bolaang Mongondow)… APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah Kemen PU, Kemenhub, Pemda, dan Swasta
23
INDIKASI PROGRAM UTAMA STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN
MEWUJUDKAN SULAWESI SBG PUSAT PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN NO INDIKASI PROGRAM UTAMA LOKASI STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN SUMBER PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN I II III IV 3.5 Bandar Udara Pengumpul dengan Skala Pelayanan Primer 3.5.1. Pemantapan Bandar Udara Pengumpul dengan Skala Pelayanan Primer Bandar Udara Sam Ratulangi mewujudkan fungsi pelayanan mendukung Kawasan Andalan Manado-Bitung dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan, pariwisata dan industri, Kawasan Andalan… APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah Kemen PU, Kemenhub, Pemda, dan Swasta 4 Jaringan Transmisi Tenaga Listrik 4.1. Rehabilitasi Jaringan Transmisi Tenaga Listrik Jaringan Transmisi Sulawesi bagian Utara rehabilitasi jaringan Transmisi Tenaga Listrik Isimu-Kotamobagu-Lolak-Piogar-Tomohon-Bitung-Manado untuk mendukung pengembanganKawasan Andalan Manado dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan laut, pariwisata, industri, dan pertambangan, Kawasan Andalan Gorontalo… APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah Kemen ESDM, Pemda, dan PLN
24
INDIKASI PROGRAM UTAMA STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN
MEWUJUDKAN SULAWESI SBG PUSAT PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN NO INDIKASI PROGRAM UTAMA LOKASI STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN SUMBER PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN I II III IV 5 . Sistem Jaringan Telekomunikasi Nasional 5.1 Pengembangan Jaringan Terestrial Jaringan Pelayanan Pusat Pertumbuhan Di Pantai Barat Sulawesi mengembangkan dan memantapkan jaringan telekomunikasi terestrial yang melayani Kawasan Andalan Manado dan Sekitarnya, Kawasan Andalan Dumoga-Kotamobagu dan Sekitarnya (Bolaang Mongondow), Kawasan Andalan Gorontalo, serta Kawasan Andalan Marisa APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah Kemenkominfo, Pemda, dan PT. Telkom 6. Konservasi SDA, Pendayagunaan SDA, dan Pengendalian Daya Rusak Air 6.1. Pengelolaan WS Strategis Nasional WS Tondano-Likupang mengembangkan prasarana sumber daya air sebagai pemasok air baku di PKN Kawasan Perkotaan Manado-Bitung, PKW Tomohon, dan PKW Tondano sertaKawasan Andalan Dumoga-Kotamobagu, dan Kawasan Andalan Manado dan Sekitarnya APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah Kemen PU, Kementan, Pemda, dan Swasta
25
RTR PULAU KALIMANTAN TUJUAN PENATAAN RUANG UTK PENGEMBANGAN WILAYAH PULAU KALIMANTAN Paru-paru Dunia dengan kelestarian kawasan konservasi keanekaragaman hayati dan kawasan berfungsi lindung bervegetasi hutan tropis basah paling sedikit 45% luas Pulau Kalimantan kemandirian energi dan lumbung energi nasional untuk ketenagalistrikan Pusat pengembangan pertambangan mineral, batubara, serta minyak dan gas bumi pusat pengembangan perkebunan kelapa sawit, karet, dan hasil hutan secara berkelanjutan Beranda depan dan pintu gerbang NKRI dengan Negara Malaysia Pusat pengembangan kawasan perkotaan berbasis air Pengembangan kawasan ekowisata hutan tropis basah dan budaya Kalimantan Keterpaduan Sistem Jaringan transportasi antarmoda yang dapat meningkatkan keterkaitan antarwilayah dan membuka keterisolasian wilayah Swasembada dan lumbung pangan nasional
26
RTR PULAU KALIMANTAN PARU-PARU DUNIA DENGAN KELESTARIAN KAWASAN KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN KAWASAN HUTAN TROPIS BASAH >= 45% LUAS KALIMANTAN 1 Mempertahankan minimal 45% luas hutan dengan tegakan yang berfungsi sebagai paru-paru dunia dan konservasi keanekaragaman hayati pada kawasan hutan lindung, kawasan konservasi , dan kawasan hutan produksi
27
RTR PULAU KALIMANTAN KEMANDIRIAN DAN LUMBUNG ENERGI NASIONAL UNTUK KETENAGALISTRIKAN 2 Pembangkit Listrik Jaringan Transmisi Listrik interkoneksi Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi MiGAS Kaw Andalan (KA) Penghasil Batubara, Migas di: KA Tanjung Redeb dsk, KA Sangkulirang-Sangata-Muara Wahau (Sasamawa) dsk, KA Tarakan-Tanjung Palas-Nunukan-Pulau Bunyu-Malinau (Tatapanbuma) dsk, KA Bontang-Samarinda-Tenggarong-Balikpapan-Penajam dan Sekitarnya (Bonsamtebajam) dsk, KA Muarateweh dsk, KA Laut Kuala Pembuang dsk, KA Laut Pulau Laut, KA Laut Bontang – Tarakan dan Sekitarnya Mengembangkan energi baru dan terbarukan, serta interkoneksi transmisi tenaga listrik untuk melayani Pulau Kalimantan dan mendukung sistem penyediaan tenaga listrik nasional
28
RTR PULAU KALIMANTAN 3 PUSAT PERTAMBANGAN MINERAL, BATUBARA, DAN MIGAS
Kawasan Andalan Penghasil Batubara, Minyak dan Gas Bumi KA Tanjung Redeb dsk, KA Sangkulirang-Sangata-Muara Wahau (Sasamawa) dsk, KA Tarakan-Tanjung Palas-Nunukan -Pulau Bunyu-Malinau (Tatapanbuma) dsk, KA Bontang -Samarinda-Tenggarong-Balikpapan-Penajam (Bonsamtebajam) dsk, KA Muarateweh dsk, KA Laut Kuala Pembuang dsk, KA Laut Pulau Laut, KA Laut Bontang – Tarakan dsk Pusat Pengelolaan Hasil Pertambangan: PKN Samarinda-Tenggarong-Balikpapan-Bontang, PKN Tarakan, PKW Sanggau, PKW Buntok, PKW Muara Teweh, PKW Martapura, PKW Tanjung Redeb, PKW Tanjung Selor, PKW Sangata Outlet (pelabuhan)
29
RTR PULAU KALIMANTAN PUSAT PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT, KARET, DAN HASIL HUTAN SECARA BERKELANJUTAN 4 Kawasan Andalan dengan Sektor Unggulan Perkebunan di: KA Singkawang dsk, KA Ketapang dsk, KA Kapuas Hulu dsk, KA Sanggau dsk, KA Sampit-Pangkalan Bun dsk, KA Buntok dsk, KA Muarateweh dsk, KA Kuala Kapuas dsk, KA Kandangan dsk, KA Banjarmasin dsk, KA Sangkulirang-Sangata-Muara Wahau (Sasamawa) dsk, KA Bontang-Samarinda-Tenggarong-Balikpapan-Penajam (Bonsamtebajam) dsk, KA Batulicin dsk, KA Tarakan-Tanjung Palas-Nunukan-Pulau Bunyu-Malinau (Tatapanbuma) dsk. Pusat Pengembangan Perkebunan PKN Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin-Banjarbaru, Samarinda-Tenggarong-Balikpapan-Bontang, dan PKW Mempawah, Singkawang, Sambas, Ketapang, Putussibau, Sanggau, Sintang, Kuala Kapuas, Pangkalan Bun, Buntok, Muarateweh, Sampit, Amuntai, Martapura, Kotabaru, Marabahan, Tanah Grogot, Sendawar, Sangata, Nunukan, sertaPKSN Simanggaris,Long Midang,Long Pahangai. Outlet (pelabuhan) Sentra perkebunan kelapa sawit, karet dan hasil hutan pada KA dan sektor unggulan perkebunan, kaw perkotaan pusat industri pengolahan dan jasa hasil perkebunan dan hasil hutan
30
RTR PULAU KALIMANTAN BERANDA DEPAN DAN PINTU GERBANG NKRI DENGAN NEGARA MALAYSIA 5 Tanlumbis Nunukan Tarakan Nangabadau Sambas Entikong Putussibau Samarinda Pontianak PKN PKSN : Paloh-Aruk, Jagoibabang, Jasa, Nangabadau, Long Pahangai, Long Nawang, Long Midang, Simanggaris PKSN sebagai pintu utama: Entikong dan Nunukan Kluster pengembangan PKW
31
RTR PULAU KALIMANTAN PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN BERBASIS AIR 6 Pengembangan Waterfront City pada kota-kota yang berada di tepi tubuh air (sungai besar atau laut) : PKN Banjarmasin-Banjarbaru, PKN Palangkaraya, PKN Pontianak, PKN Samarinda – Tenggarong – Balikpapan – Bontang, PKN Tarakan, PKW Sampit, PKW Pangkalan Bun, PKW Singkawang, PKW Mempawah, PKW Sanggau, PKW Sintang, PKW Putussibau, PKW Ketapang, PKW Kuala Kapuas, PKW Buntok, PKW Muarateweh, PKW Martapura, PKW Marabahan, PKW Sangata, PKW Nunukan, PKW Tanjung Selor, PKW Tanjung Redeb, dan PKW Tanah Grogot Nunukan Tarakan Tanjung Selor Tanjung Redeb Singkawang Putussibau Mempawah Sanggau Sintang Sangata Pontianak S. Kapuas S. Mahakam Muara Teweh Balikpapan Buntok Palangkaraya Ketapang S. Kahayan Tanah Grogot S. Sampit S. Barito-Kapuas Kuala Kapuas Pangkalan Bun Sampit Banjarmasin Mengembangkan kawasan perkotaan sebagai kota tepi air (waterfront city) yang didukung dengan prasarana dan sarana perkotaan berbas mitigasi bencana banjir
32
RTR PULAU KALIMANTAN PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA HUTAN TROPIS BASAH DAN BUDAYA 7 Kawasan Andalan dengan Sektor Unggulan Pariwisata Kawasan Periwisata Unggulan (Daya Tarik Wisata Unggulan) di Pulau Kalimantan: Taman Nasional Kayan Mentarang Kepulauan Derawan-Sangalaki Long Bagun-Melak dskt Kota Bangun-Tanjung Isuy dskt Sangkulirang Taman Nasional Kutai Loksado Taman Nasional Sebangau Taman Nasional Tanjung Putting Taman Nasional Danau Sentarum Taman Nasional Betung Kerihun Sambas dan sekitarnya Bandara Juwata Bandara Supadio Bandara Cilik Riwut Bandara Sepinggan PKN sebagai pusat pengembangan pariwisata dan gerbang utama wisatawan Keterkaitan antar kawasan pariwisata dan pusat pertumbuhan Bandara Syamsuddin Noor Pintu utama wisatawan Kaw ekowisata berbasis ekosistem kehidupan orang utan,bekantan,meranti, anggrek,serta satwa dan tumbuhan endemik
33
RTR PULAU KALIMANTAN KETERPADUAN SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI ANTARMODA UNTUK KETERKAITAN ANTAREILAYAH DAN MEMBUKA ISOLASI WILAYAH 8 Integrasi antara jaringan jalan (Lintas Selatan, Lintas Tengah, Lintas Utara, Jalan Pengumpan) dengan jaringan transportasi sungai Peningkatan keterkaitan transportasi antarmoda antara jaringan jalan dan transportasi sungai dengan jaringan kereta api, pelabuhan dan bandar udara PKN/PKW Jaringan transportasi darat, laut dan udara yang terpadu dan efisien menghubungkan kaw produksi komoditas unggulan menuju bandar udara atau pelabuhan dengan kaw perkotaan sbg pusat industri dan jasa, serta membuka isolasi wilayah
34
RTR PULAU KALIMANTAN 9 SWASEMBADA DAN LUMBUNG PANGAN NASIONAL
Kawasan Pertanian Pangan KA dengan Sektor Unggulan Pertanian di : KA Pontianak dsk, KA Ketapang dsk, KA Singkawang dsk, KA Kapuas Hulu dsk, KA Sanggau dsk, KA Sampit-Pangkalan Bun dsk, KA Buntok dsk, KA Muarateweh dsk, KA Kuala Kapuas dsk, KA Kandangan dsk, KA Banjarmasin Raya dsk, dan KA Batulicin dsk. Pontianak Samarinda Bendungan/Waduk Palangkaraya PKN Banjarmasin Melestarikan dan mengembangkan kawasan peruntukan pertanian sawah beririgasi, rawa pasang surut, dan sawah non irigasi yang didukung jaringan prasarana sumber daya air, serta mengembangkan sentra pertanian tanaman pangan dan sentra perikanan yang didukung dgn industri pengolahan
35
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG PULAU KALIMANTAN
Struktur ruang Pulau Kalimantan adalah susunan pusat-pusat perkotaan yang diikat oleh sistem infrastruktur (sistem jaringan transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air) secara hierarkis
36
PETA RENCANA POLA RUANG PULAU KALIMANTAN
Pola ruang Pulau Kalimantan adalah distribusi peruntukan ruang di Pulau Kalimantan berupa fungsi lindung dan fungsi budidaya bagi pengembangan ekonomi kehutanan, perkebunan, pertanian, dan pertambangan berbasis pengelolaan lestari dengan memperhatikan keanekaragaman hayati
37
INDIKASI PROGRAM UTAMA STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN
PULAU KALIMANTAN SBG KEMANDIRIAN DAN LUMBUNG ENERGI NASIONAL UNTUK KETENAGALISTRIKAN NO INDIKASI PROGRAM UTAMA LOKASI STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN SUMBER PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN I II III IV 1. Revitalisasi dan Percepatan Pengembangan Kota-kota Pusat Pertumbuhan Energi Nasional 1.1 Pengembangan/peningkatan fungsi PKN Kawasan Perkotaan Balikpapan-Tenggarong-Samarinda-Bontang - Mengembangkan dan meningkatkan fungsi PKN Kawasan Perkotaan Balikpapan-Tenggarong-Samarinda-Bontang sbg pusat industri pengolahan hasil pertambangan mineral, batubara, serta minyak dan gas bumi yg didukung oleh pengolahan limbah industri terpadu APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah Kemen PU, Kemendagri, Kemenparenkraf, Kemenkes, Kemenkeu, Kemenkumham, Kemen KP, Kementan, Kemenhut, Kemenperin, Kemendag, Kemen ESDM, Kemenhub, Kemenkominfo, BPN, Pemda, dan/atau Swasta 2. Perwujudan kawasan andalan dengan sektor unggulan pertambangan 5.1 2.1 Pengembangan kawasan untuk kegiatan sektor unggulan pertambangan … Kawasan Andalan Bontang-Samarinda-Tenggarong-Balikpapan-Penajam dan Sekitarnya mengembangkan kawasan untuk kegiatan sektor unggulan pertambangan, termasuk kegiatan industri pengolahan pertambangan, lokasi pembuangan tailing dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, permukiman, serta jaringan prasarana dan sarana merehabilitasi kawasan peruntukan pertambangan APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah Kemen PU, Kemendagri, Kemenparenkraf, Kemenkes, Kemenkeu, Kemenkumham, Kemen KP, Kementan, Kemenhut, Kemenperin, Kemendag, Kemen ESDM, Kemenhub, Kemenkominfo, BPN, Pemda, dan/atau Swasta
38
INDIKASI PROGRAM UTAMA STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN
PULAU KALIMANTAN SBG KEMANDIRIAN DAN LUMBUNG ENERGI NASIONAL UNTUK KETENAGALISTRIKAN NO INDIKASI PROGRAM UTAMA LOKASI STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN SUMBER PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN I II III IV 3. Perwujudan Sistem Jaringan Energi Nasional 3.1 Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi Minyak dan Gas Bumi Nasional 3.1.1. Pengembangan jaringan pipa transmisi dan distribusi minyak dan gas bumi (integrasi fasilitas produksi, industri pengolahan penyimpanan, akses ke kawasan perkotaan) jaringan transmisi minyak dan gas bumi Tanjung Santan-Kutai Kartanegara-Bontang, Kutai Timur-Penajam Paser Utara-Paser-Kotabaru-Tanah Bumbu-Tanah Laut,- … mengembangkan jaringan pipa transmisi minyak dan gas bumi Tanjung Santan-Kutai Kartanegara-Bontang, jaringan distribusi Samarinda, dan jaringan distribusi Balikpapan untuk melayani PKN Kawasan Perkotaan Balikpapan-Tenggarong-Samarinda-Bontang APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah Kemen ESDM, Kemen PU, Pemda, dan/atau Swasta 3.2. Pembangkit Tenaga Listrik 3.2.1. Pengembangan pembangkit listrik berbasis energi baru PLTGB Sangata, PLTGB Tanjung Redeb, PLTGB Tanjung Selor, dan PLTGB Malinau PLTMG Bontang - mengembangkan PLTGB Sangata, PLTGB Tanjung Redeb, PLTGB Tanjung Selor, dan PLTGB Malinau - mengembangkan PLTMG Bontang Kemen ESDM, Pemda, dan/atau Swasta
39
INDIKASI PROGRAM UTAMA STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN
PULAU KALIMANTAN SBG KEMANDIRIAN DAN LUMBUNG ENERGI NASIONAL UNTUK KETENAGALISTRIKAN NO INDIKASI PROGRAM UTAMA LOKASI STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN SUMBER PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN I II III IV 3.3 Jaringan Transmisi Tenaga Listrik 3.3.1. Rehabilitasi Jaringan Transmisi Pantai Timur Kalimantan 1. Jaringan Transmisi Tenaga Listrik Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Tanjung Selor-Tanjung Redeb-Sangata-Bontang-Tenggarong merehabilitasi jaringan transmisi tenaga listrik Tanjung Selor-Tanjung Redeb-Sangata-Bontang-Tenggarong untuk melayani PKW Tanjung Selor, PKW Tanjung Redeb, dan PKW Sangata APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah Kemen ESDM, Pemda, dan/atau Swasta 3.3.2. Pengembangan interkoneksi jaringan transmisi tenaga listrik 1. Interkoneksi Jaringan Transmisi Tenaga Listrik Pulau Kalimantan dan Jaringan Transmisi Tenaga Listrik Pulau Sulawesi mengembangkan interkoneksi jaringan transmisi tenaga listrik antara Pulau Kalimantan dan jaringan transmisi tenaga listrik Pulau Sulawesi untuk mendukung sistem penyediaan tenaga listrik nasional
40
INDIKASI PROGRAM UTAMA STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN
PULAU KALIMANTAN SBG KEMANDIRIAN DAN LUMBUNG ENERGI NASIONAL UNTUK KETENAGALISTRIKAN NO INDIKASI PROGRAM UTAMA LOKASI STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN SUMBER PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN I II III IV 4. Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi 4.1. Transportasi Sungai 4.1.1 Pengembangan jaringan transportasi sungai …Sungai Barito, Sungai Mahakam, Sungai Nagara, Sungai Mentaya, Sungai Lamandau, Sungai Kelay, Sungai Sembakung, … mengembangkan jaringan transportasi Sungai Mahakam untuk melayani pengangkutan batubara, hasil hutan, dan komoditas unggulan lainnya APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah Kemenhub, Pemda, dan/atau Swasta 4.2 Jaringan Jalan Arteri Primer 4.2.1 Pemantapan jaringan jalan arteri primer 2. Jaringan Jalan Lintas Selatan Pulau Kalimantan yang menghubungkan Kuaro-Kademan-Penajam-Balikpapan-Loa Janan-Samarinda memantapkan jaringan jalan yang menghubungkan PKN Kawasan Perkotaan Balikpapan-Tenggarong-Samarinda-Bontang dengan Bandar Udara Sepinggan, Bandar Udara Samarinda Baru, Pelabuhan Balikpapan, dan Pelabuhan Samarinda, untuk mendukung pemasaran dan distribusi produk unggulan APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah Kemen PU, Pemda, dan/atau Swasta
41
INDIKASI PROGRAM UTAMA STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN
PULAU KALIMANTAN SBG KEMANDIRIAN DAN LUMBUNG ENERGI NASIONAL UNTUK KETENAGALISTRIKAN NO INDIKASI PROGRAM UTAMA LOKASI STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN SUMBER PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN I II III IV 4.4 Jalur Kereta Api Antarkota 4.4.1 Pengembangan Jaringan Jalur Kereta Api Lintas Selatan Pulau Kalimantan Bagian Timur 3. Jaringan jalur kereta api yang menghubungkan Balikpapan-Tanah Grogot-Tanjung-Ampah mengembangkan jaringan jalur kereta api untuk melayani Kawasan Andalan Bonsamtebajam dan Sekitarnya APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah Kemenhub, Pemda, dan/atau Swasta
42
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.