Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHerman Gunawan Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Arief S \ Modul 10 hal 1 POTONGAN (IRISAN) 1. Potongan Tidak jarang ditemui benda-benda dengan rongga-rongga didalamnya. Untuk menggambarkan bagian-bagian ini dipergunakan garis gores, yang menyatakan garis-garis tersembunyi. Jika hal ini dilaksanakan secara taat asas, maka akan dihasilkan sebuah gambar yang rumit sekali, dan susah dimengerti. Bayangkan saja jika sebuah lemari roda gigi harus digambar secara lengkap! Untuk mendapatkan gambaran dari bagian-bagian yang tersembunyi ini, bagian yang menutupi dibuang. Gambar demikian disebut gambar potongan, atau disingkat saja dengan potongan. Gambar pada Gb.8.1.(a) memperlihatkan sebuah benda dengan bagian yang tidak kelihatan. Bagian ini dapat dinyatakan dengan garis gores. Jika benda ini dipotong, maka bentuk dalamnya akan lebih jelas lagi. Gb.8.1.(b) memperlihatkan cara memotongnya, dan Gb.8.1.(c) sisa bagian benda setelah bagian yang menutupi disingkirkan. Gambar sisa ini diproyeksikan ke bidang potong, dan hasilnya disebut potongan Gb.8.1.(d). Gambarnya diselesaikan dengan garis tebal. Dalam hal-hal tertentu bagian-bagian yang terletak di belakang potongan ini, tidak perlu digambar. Hanya jika bagian ini diperlukan, maka bagian di belakang potongan ini digambar dengan garis gores. Gambar Penjelasan mengenai potongan (Ada di fotocopy Slide) 2. Penyajian Potongan Pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar, dan potongannya disebut potongan utama. Jika perlu, maka bidang potong dapat dibuat di luar sumbu dasar. Dalam hal ini bidang potongnya harus diberi tanda, dan arah penglihatannya dinyatakan dengan anak panah, seperti yang diperlihatkan oleh Gb. 8.2. Peraturan-peraturan umum yang berlaku untuk gambar-gambar proyeksi, berlaku juga untuk gambar potongan.
2
.8.3.5 Potongan yang diputar di tempat atau dipindahkan
Arief S \ Modul 10 hal 3 Potongan oleh lebih dari satu bidang Kadang-kadang diperlukan gambaran dari bagian kecil saja dari benda,yang tersembunyi,misalnya pada Gb.8.9(a).Gambar-gambar Gb.8.9(b) dan (c) memperlihatkan gambar yang dipotong setempat dan potongan penuh.Potongan setempat juga dilakukan pada bagian-bagian yang tidak boleh dipotong(Gb.8.9 (d)).lihat bab 8.5. Gb. 8.9 (a).potongan setempat Gb.8.9 (c). potongan penuh Gb.8.9(b). potongan setempat Gb.8.9(d).potongan setempat Potongan yang diputar di tempat atau dipindahkan Bagian-bagian benda tertentu seperti misalnya ruji-ruji roda ,tuas,peleg,rusuk penguat,kait dsb.penampangnya dapat digambarkan setempat(Gb.8.10).Atau setelah potongannya diputar kemudian dipindahkan ke tempat lain (Gb.8.11).Ada perbedaan sedikit antara kedua gambar tersebut,yaitu yang pertama diogambar dengan garis tipis,sedangkan yang kedua dengan garis tebal biasa. 8.3.6 Susunan potongan-potongan berurutan Potongan-potongan berurutan dapat disusun seperti pada Gb.8.12 atau Gb.8.13.Hal ini diperlukan untuk memberi ukuran atau alasa lain.Potongan –potongan pada Gb.8.12 semuanya terletak pada sumbu utama,dan pada Gb.8.13 masing –masing terletak dibawah garis potongnya. Gb Potongan di putar di tempat Gb.8.12 Potongan berurutan Gb.8.14 Potongan benda tipis Gb.8.11 potongan diputar dan dipindahkan Gb.8.13 potongan berurutan Gb.8.15 potongan benda tipis dengan ruang kosong diantaranya Gb.8.16 Potongan benda tipis di gambar dengan garis tebal Penampang-penampang Tipis Penampang-penampang tipis, seperti misalnya benda-benda yang terbuat dari plat,baja profil,dsb.atau paking dapat digambar dengan garis tebal,atau seluruhnya dihitamkan(Gb.8.140).Jika bagian-bagian demikian terletak berdampingan ,bagian yang berbatasan dibiarkan putih(Gb.8.15 dan 16) 8 .5 Bagian benda atau benda yang tidak boleh dipotong Bagian-bagian benda seperti rusuk penguat tidak boleh dipotong dalam arah memanjang.Gb.8.17 memperlihatkan sebuah benda yang dipotong ,tetapi terdapat beberapa bagian benda ,yaitu sirip,dan beberapa benda lain ,yaitu antara lain.poros ,pasak,baut dsb..yang tidak dipotong. Gb.8.17 Bagian-bagian yang tak dapat diperlihatkan oleh potongan. 8. 6 Arsir
3
Arief S \ Modul 10 hal 5 1. Pemakaian gambaran bahasa isyarat, hal ini cukup mudah untuk dipelajari dan dapat dilaksanakan dengan cepat, tetapi interpretasinya terbatas pada mereka yang mengerti bahasa khusus dimana bahasa itu disajikan. 2. Gambaran tampang jamak, hal ini dimana-mana dapat dimengerti oleh mereka yang telah terlatih untuk memakainya. Tetapi tampang yang diberikan itu akan terbukti hampir tak berarti bagi banyak orang yang tidak memperoleh latihan yang diperlukan. 3. Pelukisan, hal inilah yang dapat dimengerti dan dipakai oleh semua orang. Seorang ahli perancang atau seorang ahli teknologi mesin harus mampu untuk melaksanakan pembuatan sketsa tangan pelukisan atau sketsa untuk memberikan gambaran yang baik dan mudah dimengerti; sebab sketsa tangan ini merupakan cara pengungkapan paling penting yang tersedia baginya untuk digunakan. Seperti halnya dengan saran lain untuk memindahkan gagasan, apabila sendiri saja yang diandalkan, biasanya sarana itu ternyata tidak mencukupi. Tetapi bila digunakan dalam kombinasi dengan bahasa tulisan atau bahasa lisan serta dengan gambaran grafik yang berhubungan, semuanya itu dapat dimengerti secara lengkap dan sepenuhnya. Setiap metoda pengungkapan untuk melengkapi pengungkapan lainnya guna memindahkan gagasan yang diharapkan, mudah diperoleh. Perancang hendaknya mampu berbicara dalam bahasanya sendiri dan mungkin dalam satu bahasa asing dengan lancar ; juga harus memiliki kemampuan menulis untuk mengemukakan gagasannya dengan jelas dan dengan cermat . Oleh sebab itu metoda grafik haruslah dikuasai oleh seorang perancang, guna untuk menggambarkan bentuk lewat penggunaan tampang jamak, dan akhirnya perancang juga hendaknya pandai untuk membuat sketsa pelukisan dengan gambaran yang baik dan mudah dimengerti untuk menjelaskan dan memastikan pemindahan gagasannya secara lengkap kepada pihak lain. Ahli perancang adalah seorang yang kreatif yang hidup dalam dunia dimana ciptaannya harus terdapat dalam ruang. Dia harus melukiskan kondisi ruang, jarak ruang dan gerakan dalam ruang. Disamping itu harus mampu untuk menahan dan untuk mengubah bayangan gagasannya, yang pada awalnya hanya ada dalam fikirannya. Sewaktu gagasannya terbentuk, perancang tersebut biasanya membuat sketsa untuk mengatur ide dan gagasannya dengan cepat dan untuk mempermudah menjelaskan dan melukiskan masalah yang ada dan yang timbul. Gambaran yang pertama dapat disketsa dalam bentuk pelukisan, sebagaimana gagasan itu dibayangkannya. Penggunaan sketsa oleh ahli perancang yang merupakan pelukisan dan ortografik berlangsung secara terus menerus selama tahap rancangan pendahuluan dan perkembangan serta rinciannya. Hal ini terjadi karena perancang itu diharapkan sebagai seorang perencana dan sebagai seorang yang memberi petunjuk. Selama seluruh tahap dalam perkembangan hasil karya perancang harus
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.