Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Stress Dalam Pekerjaan
2
Definisi Stress Kerja Cooper Morgan & King (1986) (1984)
Suatu keadaan yang bersifat internal, yang bisa disebabkan oleh tuntutan fisik, atau lingkungan, dan situasi sosial yang berpotensi merusak dan tidak terkontrol. Tanggapan atau proses internal atau eksternal yang mencapai tingkat ketegangan fisik dan psikologis sampai pada batas atau melebihi batas kemampuan pegawai.
3
Definisi Stress Kerja Luthan (1985) Behr dan Newman (1995)
Respon adaptif terhadap situasi eksternal yang muncul dalam bentuk deviasi fisik, psikologis dan perilaku pada anggota organisasi atau para pekerja. Suatu kondisi yang timbul dari interaksi antara organisma dan pekerjaannya yang menyebabkan terjadi perubahan organisme yang menimbulkan penyimpangan fungsi-fungsi normal organisma tersebut.
4
Ivaancevich & Matteson
Definisi Stress Kerja Ivaancevich & Matteson (1985) Respon adaptif yang dipengaruhi oleh karakteristik individu dan proses psikologis sebagai konsekuensi dari perilaku atau kejadian-kejadian yang menimbulkan tuntutan khusus secara fisiologis dan psikologis terhadap individu.
5
Definisi Stress Kerja Stress Kerja
Kondisi ketegangan fisik dan psikis yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seorang karyawan.
6
Lanjutan Stress sering digambarkan sebagai perasaan khawatir yang berlebihan, tegang dan khawatir. Stress juga dapat membantu memotivasi kita untuk menyelesaikan tugas atau melakukan tugas dengan baik. Tetapi stress juga dapat menjadi berbahaya, jika kita menjadi over-stressed dan bisa mengganggu kemampuan kita untuk dapat melanjutkan kehidupan normal kita.
7
Stres kerja dapat timbul jika tuntutan pekerjaan tidak seimbang dengan kemampuan untuk memenuhi tuntutannya tsb sehingga menimbulkan stres kerja dengan berbagai taraf a.l : Taraf sedang. Stres berperan sebagai motivator yang memberikan dampak yang positif pada tingkah lakutermasuk tingkah laku kerja Taraf tinggi. Terjadi berulang-ulang dan berlangsung lama sehingga individu merasakan ancaman, mengalami gangguan fisik, psikis dan perilaku kerja. Kondisi-kondisi yang cenderung menyebabkan stress disebut stressor.
8
stress kerja tidak dapat dihindari, namun stress kerja dapat dikurangi dan dikelola.
Stress kerja apabila dikelola dengan baik dapat menjadi pendorong dan meningkatkan intensitas kerja, sedangkan apabila tidak dikelola dengan baik stress kerja akan menimbulkan permasalahan yang berdampak negatif bagi individu dan perusahaan.
9
Jenis-Jenis Stres Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu: Eustress, yaitu akibat positif yang ditimbulkan oleh stress yang berupa timbulnya rasa gembira, perasaan bangga, menerima sebagai tantangan, merasa cakap dan mampu, meningkatnya motivasi untuk berprestasi, semangat kerja tinggi, produktivitas tinggi, timbul harapan untuk dapat memenuhi tuntutan pekerjaan, serta meningkatnya kreativitas dalam situasi kompetitif. Distress, yaitu akibat negatif yang merugikan dari stress, misalnya perasaan bosan, frustasi, kecewa, kelelahan fisik, gangguan tidur, mudah marah, sering melakukan kesalahan dalam pekerjaan, timbul sikap keragu-raguan, menurunnya motivasi, meningkatnya absensi (ketidakhadiran), serta timbulnya sikap apatis (acuh tak acuh).
10
Gejala Stress Gejala stres meliputi 3 aspek, yaitu : Physiological, Psychological dan Behavior (Robbins, 2003). Physiological memiliki indikator yaitu: terdapat perubahan pada metabolisme tubuh, meningkatnya kecepatan detak jantung dan napas, meningkatnya tekanan darah, timbulnya sakit kepala dan menyebabkan serangan jantung. Psychological memiliki indikator yaitu: terdapat ketidakpuasan hubungan kerja, tegang, gelisah, cemas, mudah marah, kebosanan dan sering menunda pekerjaan. Behavior memiliki indikator yaitu: terdapat perubahan pada produktivitas, ketidakhadiran dalam jadwal kerja, perubahan pada selera makan, meningkatnya konsumsi rokok dan alkohol, berbicara dengan intonasi cepat, mudah gelisah dan susah tidur.
11
SUMBER STRES (STRESSOR)
Dunnete (1983) membagi sumber stres kerja ada 6 : 1. Tugas : Tugas-tugas yang sulit, membingungkan dan jumlahnya banyak. 2. Peran : Konflik peran, peran yang membingungkan, peran yang terlalu banyak. 3. Kondisi Perilaku : Keresahan dan kerumunan.
12
SUMBER STRES (STRESSOR)
4. Lingkungan fisik : Suhu yang dingin/panas dan bising. Lingkungan sosial Hubungan interpersonal, ketidaksepakatan, terganggunya privacy, dan adanya isolasi. 6. Sistem dalam individu : Pencemas dan cara individu mempersepsi sesuatu.
13
Ivancevich and Matterson membagi sumber stres dalam lingkungan kerja sbb :
Stres yang bersumber dari lingkungan fisik (physical environment stressor). Sumber stres ini mengacu pada kondisi fisik dalam lingkungan di mana pekerja harus beradaptasi untuk memelihara keseimbangan dirinya. Contoh: kondisi penerangan di tempat kerja,tingkat kebisingan,keluasan wilayah kerja. Stres yang bersumber dari tingkatan individu (individual level stressor). Sumber stres adalah yang berkaitan dengan peran yang dimainkan dan tugas-tugas yang harus diselesaikan sehubungan dengan posisi seseorang di lingkungan kerjanya.
14
Termasuk dalam sumber stres ini adalah :
Konflik peran (role conflict). Tekanan peran adalah kombinasi dari harapan dan tututan yang diberikan pada para pegawai atau anggota lain dalam organisasi yang menimbulkan tekanan. Konflik peran dapat bersifat objektif, jika seseorang menghadapi dua atau lebih tuntutan yang bertentangan. Disebut subjektif, jika seseorang menghadapi ketidaksesuaian antara keinginan pribadi dengan tujuan serta nilai dirinya dengan tututan perannya
15
Peran yang rancu/tidak jelas (role ambiguity)
Peran yang rancu/tidak jelas (role ambiguity). Hal initerjadi pada saat individu mengalami ketidakpastian mengenai tindakan apa untuk diambil dalam rangka memenuhi suatu pekerjaan. Beban kerja yang berlebihan (work overload). Beban kerja dapat bersifat kuantitatif jika seseorang menghayati terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,atau karena keterbatasan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. Disebut kualitatif jika seseorang menghayati kurangnya kemampuan dirinya untuk menyelesaikan pekerjaannya atau pekerjaan yang ia hadapi menuntut keahlian melebihi kemampuannya. Tanda-tanda beban berlebih: mudah tersinggung, kelelahan fisik dan mental.
16
Tanggung jawab terhadap orang lain (responsibility for people)
Tanggung jawab terhadap orang lain (responsibility for people). Tanggung jawab di sini dapat meliputi tanggung jawab terhadap orang lain/hal-hal lain. Tanggung jawab terhadap orang lain lebih potensial sebagai sumber stres. Kesempatan untuk mengembangkan karier (career development). Sumber stres disini adalah aspek-aspek sebagai hasil dari interaksi antara individu dengan lingkungan organisasi yang mempengaruhi persepsi seseorang terhadap kualitas dari pengembangan kariernya. Contoh: kehilangan akan rasa aman, promosi yang tidak sesuai, terbatasnya peluang karier.
17
3. Stres yang bersumber dari kelompok dan organisasi.
Stres yang bersumber dari kelompok, artinya bersumber dari hasil interaksi individu-individu dalam suatu kelompok yang disebabkan perbedaan-perbedaan di antara mereka,baik perbedaan sosial maupun psikologis. Sumber dari kelompok a.l: Hilangnya kekompakan kelompok (lack of cohesiveness) Tidak adanya dukungan yang memadai (group support) Konflik intra dan inter kelompok. Artinya ada tindakan-tindakan yang bertentangan antara dua orang atau lebih. Konflik yang timbul dalam hal ini dapat dibagi menjadi:
18
Intragroup conflict, jika terdapat ketidak sesuaian antara anggota kelompok tentang bagaimana pemecahan suatu masalah. Konflik ini disebabkan oleh adanya persepsi,pengalaman, nilai atau sumber informasi yang berbeda di antara mereka. Intergroup conflict, terjadi karena kurang adanya koordinasi yang baik dinatara beberapa kelompok, padahal kelompok-kelompok tsb di dalam melaksanakantugasnya bergantung dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya.
19
Stres yang bersumber dari organisasi
Stres disini timbul dari keinginan-keinginan organisasi atau lembaga sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi atau lembaga tsb. Macam-macam stress a.l: Iklim organisasi Struktur Organisasi Teritorial Organisasi Teknologi Pengaruh Pimpinan
20
Penyebab Stress Kerja Lingkungan Fisik: penerangan, suara, suhu, polusi udara, sampah, ruangan dan lay out. Penyebab Individual: beban pekerjaan terlalu berat, tanggung-jawab yang terlalu besar, konflik peranan, tidak ada kemajuan karir, dll. Penyebab Kelompok: hubungan yang kurang baik dengan teman, bawahan, dan atasan. Penyebab Keorganisasian: struktur organisasi dan kebijakan tidak jelas.
21
Stresor Eksternal organisasi Stresor internal organisasi
PENYEBAB STRES Stresor Eksternal organisasi Stresor internal organisasi Stresor kelompok Stresor individual Stres Kerja
22
STRESOR EKSTERNAL ORGANISASI
Stresor di luar organisasi berhubungan dengan efek dan perasaan negatif pada pekerjaan mencakup: Perubahan sosial /teknologi mempunyai efek yang besar pada gaya hidup yang terbawa pada pekerjaan Keluarga, seperti; hubungan yang buruk, sakitnya anggota keluarga, pertengkaran, krisis keluarga Pindah tempat (relokasi) sekeluarga karena promosi Perubahan hidup , seperti menjadi lebih tua, kehilangan pasangankarena kematian atau perceraian. Variabel sosiologis spt; ras, jenis kelamin, kelas sosial
23
STRESOR INTERNAL ORGANISASI
Stresor organisasi yang potensial mencakup: Kebijakan dan Strategi Organisasi Contoh; penyusutan karyawan, rotasi shift kerja, aturan birokrasi, teknologi canggih Struktur dan Desain Organisasi Contoh: sentralisasi dan formalisasi, konflik lini-staf, ambiguitas peran, tidak ada kesempatan maju Proses Organisasi Contoh: pengawasan yang ketat, komunikasi satu arah, sedikit umpan balik , kurangnya partisipasi Kondisi Kerja Contoh: area kerja bising, panas, dingin, bau , tidak aman, tidak sehat, penerangan kurang
24
STRESOR KELOMPOK Stresor kelompok dikategorikan menjadi;
Kurangnya kohesivitas / kebersamaan kelompok Kurangnya dukungan sosial Jika dukungan sosial kurang pada individu, maka situasi ini akan membuat stres.
25
STRESOR INDIVIDU Pada level individu, dimensi situasi dan disposisi individu dapat mempengaruhi stres Ciri kepribadian Persepsi kontrol personal, seperti perasaan orang mengenai kemampuan mengontrol situasi Ketidakberdayaan yang dipelajari, orang yang menyerah pada situasi walaupun sebenarnya ia dapat melawannya, Daya tahan psikologis, daya tahan terhadap provokasi, tekanan.
26
Dampak Stress Kerja Cox ((dalam Gibson, 1996), membagi empat jenis konsekuensi yang dapat ditimbulkan stress, yaitu: Pengaruh Psikologis kegelisahan, agresi, kelesuan, kebosanan, depresi, kelelahan, kekecewaan, kehilangan kesabaran, harga diri yang rendah. Pengaruh Perilaku penyalahgunaan obat-obatan, menurunnya semangat untuk berolahraga yang berakibat timbulnya beberapa penyakit. Pada saat stress juga terjadi peningkatan intensitas kecelakaan baik di rumah, tempat kerja atau jalan.
27
Dampak Stress Kerja Pengaruh Kognitif ketidakmampuan mengambil keputusan, kurangnya konsentrasi, dan peka terhadap ancaman. Pengaruh Fisiologis menyebabkan gangguan pada kesehatan fisik yang berupa penyakit yang sudah diderita sebelumnya, atau memicu timbulnya penyakit tertentu.
28
Strategi Menghadapi Stress Kerja
Stress dalam pekerjaan dapat dicegah timbulnya dan dihadapi tanpa memperoleh dampaknya yang negatif “Manajemen Stress”. Manajemen stress mengacu pada tindakan dan inisiatif yang mengurangi stress dengan membantu individu memahami respon stress, mengenali stress, dan menggunakan suatu teknik yang berupaya untuk meminimalkan dampak negatif dari pengalaman yang menimbulkan stress. Manajemen stress bertujuan untuk mencegah berkembangnya stress jangka pendek menjadi stress jangka panjang atau stress yang kronis.
29
Strategi Manajemen Strees Kerja
Teknik Relaksasi Memilih posisi yang nyaman Pejamkan mata Mengendurkan otot Sadar akan pernapasan perut Mempertahankan suatu sikap pasif selama beberapa detik Lakukan terus sampai jangka waktu tertentu.
30
Strategi Organisasi Dalam Memanajemeni Stress Kerja
Lima strategi yang bisa dilakukan organisasi untuk membantu karyawan menangani stres di tempat kerja adalah: Menghilangkan stressor atau pemicu stres; Menjauhkan karyawan dari stressor; Mengubah persepsi karyawan terhadap stressor, Mengendalikan konsekuensi dari stres; Menyediakan dukungan sosial bagi karyawan yang menghadapi stres.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.