Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

AUTHENTIC ASSESSMENT (pada Pembelajaran SCL)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "AUTHENTIC ASSESSMENT (pada Pembelajaran SCL)"— Transcript presentasi:

1 AUTHENTIC ASSESSMENT (pada Pembelajaran SCL)
Disampaikan pada “Kegiatan workshop Penerapan Model Pembelajaran SCL” di LP 3 Universitas Jember Rabu – Kamis, Januari 2017 Oleh: Prof. Dr. Indrawati, M. Pd. Staf Pengajar P-Fisika PMIPA FKIP Univ. Jember

2 TUJUAN PELATIHAN PESERTA MEMILIKI KESAMAAN PERSEPSI TENTANG PENTINGNYA AA DALAM PEMBELAJARAN SCL PESERTA MEMILIKI KEMAMPUAN MENERAPKAN AA DALAM PEMBELAJARAN SCL

3 REKONSTRUKSI MATA KULIAH
SISTEM PEMBELAJARAN (1) PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN Proses pembelajaran REKONSTRUKSI MATA KULIAH KURIKULUM bahan ajar Dosen mahasiswa sarana & media GBPP SAP HASIL BELAJAR EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN copyright dit.akademik.ditjen.dikti

4 Garis Besar Rencana Pembljrn Pengem bangan Pembela jaran
SISTEM PEMBELAJARAN (2) PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN (PLAN) (DO) (ACT) Proses & hasil pembelajaran KURIKULUM Dosen Sumber belajar Garis Besar Rencana Pembljrn Pengem bangan Pembela jaran Mahasiswa EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN (CHECK) copyright dit.akademik.ditjen.dikti

5 ? ? PENILAIAN BELAJAR BAGAIMANA CARA PENILAIANNYA :
PENILAIAN KEMAMPUAN KOGNITIF Ujian tulis ? ? PENILAIAN KEMAMPUAN PSIKOMOTOR PENILAIAN KEMAMPUAN AFEKTIF ?

6 PERSOALAN PENILAIAN BELAJAR
Pemberian angka pada hasil belajar mahasiswa apakah termasuk penilaian? Jenis kemampuan apa yang kita nilai dari mahasiswa? Apakah teknik penilaian yang kita jalankan sudah tepat sesuai kemampuan mahasiswa secara nyata dan benar? Bagaimana cara penilaian: paper/karangan, syair, matematika, maket, patung, ujian tulis/uraian , apakah sama caranya? Apakah tes dan ujian tulis merupakan satu satunya cara yang tepat untuk melihat kemampuan/kompetensi mahasiswa ?

7 PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
Sistem penilaian dalam K-DIKTI menggunakan standar penilaian pembelajaran yang dalam Permenristek-dikti Nomor 44 Tahun 2015 pasal 19 ayat 1 diartikan sebagai kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup: Prinsip penilaian; Teknik dan instrumen penilaian; Mekanisme dan prosedur penilaian; Pelaksanaan penilaian; Pelaporan penilaian; dan Kelulusan mahasiswa

8 PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
Edukatif, Otentik, Objektif, Akuntabel, dan Transparan yang dilakukan secara terintegrasi.

9 PRINSIP Sumber : Permenristek-dikti Nomor 44 Tahun 2015 Edukatif
Memotivasi untuk: Memperbaiki rencana dan cara belajarnya; Meraih capaian pembelajarnya; Otentik Berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan; Hasil belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa; Objektif Penilaian yang standarnya disepakati antara osen dan mahasiswa; Bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai; Akuntabel Penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa. Transparan Penilaian yang prosedural; Hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan;

10 Pengertian SCL Student Centered Learning (SCL) merupakan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa atau mahasiswa. SCL merupakan pendekatan yang mengajak peserta didik menjadi pelaku aktif dalam kegiatan belajar.

11 CONE OF LEARNING (Edgar Dale)
Verbal reciving Visual reciving Partici- pating Doing MODEL PEMBELAJARAN PASSIVE ACTIVE 10% Reading 20% Hearing words 30% Looking at picture Watching video Watching a demonstration Seeing it done on location Giving a talk Doing a Dramatic Presentation Simullating the Real Experience 50% Looking at an exhibition 70% Participating in a discussion 90% Doing the Real Thing TINGKAT MEMORISASI TINGKAT KETERLIBATAN

12 PROSES PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN SCL
Dilakukan selama proses dengan melihat perkembangan hasil di beberapa tahapan pembelajaran. Dalam proses penilaian ini menjadi sangat penting artinya yaitu dengan memeriksa, mengkaji, memberi arahan dan masukan kepada peserta didik, dan menggunakan suatu instrumen penilaian sebagai tolok ukur ketercapaian kemampuan

13 Proses Asesmen seperti apa yg tepat utk pembelajaran SCL ? ? ?
Proses asesmen yang diusulkan dan dianggap tepat dalam metode pembelajaran SCL adalah model asesmen yang disebut: Asesmen Kinerja (Authentic Assessment atau Performance Assessment), Yaitu: asesmen yang terdiri atas tiga aktvitas dasar yaitu: dosen memberi tugas , peserta didik menunjukkan kinerjanya, dinilai berdasarkan indikator tertentu dengan instrumen yang disebut Rubrik. Atau, ada: Tugas, hasil tugas (kinerja), nilai tugas

14 Apakah Assesmen dan Evaluasi sama?????
Asesmen: Proses pengumpulan informasi tentang peserta didik, berkenaan dengan apa yg mereka ketahui & apa yg dapat mereka lakukan (Hart, 1994). Evaluasi: Proses penafsiran (interpretasi) serta pembuatan keputusan berkenaan dengan informasi asesmen (Hart, 1994).

15 AUTHENTIC ASSESSMENT? Authentic Assessment/Performance Asssessment didefinisikan sebagai: “Penilaian terhadap proses perolehan, penerapan pengetahuan dan ketrampilan, melalui proses pembelajaran yang menunjukkan kemampuan peserta didik dalam proses maupun produk”

16 Gambar: Diagram asesmen kinerja

17 Perbandingan Asesmen: Tradisional-Otentik
Asesmen Otentik Periode waktu khusus Mengukur kecakapan tkt. rendah Menerapkan drill & latihan Memiliki perspektif sempit Mengungkap fakta Menggunakan standar klpk. Bertumpu pada ingatan Hanya satu solusi yg benar Mengungkap kecakapan Mengajar untuk ujian Waktu ditentukan dosen & PD Mengukur kecakapan tkt. tinggi Menerapkan strategi kritis-inovatif Memiliki perspektif menyeluruh Mengungkap konsep & proses Menggunakan standar individu Bertumpu pada internalisasi Solusi yang benar banyak Mengungkap kompetensi Mengajar demi kebutuhan.

18 Penilaian tradisional
Penilaian autentik Penilaian tradisional komprehensif

19 PERBEDAAN TES PENGUKURAN PENILAIAN Pasien tes jantung
MENCARI INFORMASI KEMAMPUAN PEMBERIAN ANGKA FORMULA TERTENTU (NOMINAL/ SKALA) PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN NILAI ATAU KUALITAS SESUATU Pasien tes jantung tekanan darah 100 – 190 gawat, masuk ICCU copyright dit.akademik.ditjen.dikti

20 copyright dit.akademik.ditjen.dikti
INTERAKSI ANTAR RANAH KOMPETENSI Afektif Kognitif Psikomotor copyright dit.akademik.ditjen.dikti

21 copyright dit.akademik.ditjen.dikti
TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH KOGNITIF BLOOM EVALUASI Mengkritik Menilai Menafsirkan SINTESIS Merangkai Merancang Mengatur ANALISIS Memilah Membedakan Membagi PENERAPAN Menghitung Membuktikan Melengkapi PEMAHAMAN Menerangkan Menjelaskan Merangkum PENGETAHUAN Mengingat Menghafal Menyebut copyright dit.akademik.ditjen.dikti

22 copyright dit.akademik.ditjen.dikti
RANAH KOGNITIF BLOOM (Revisi oleh ANDERSON dkk, 2001) CREATE EVALUATE ANALYZE APPLY UNDERSTAND REMEMBER copyright dit.akademik.ditjen.dikti

23 TINGKATAN KEMAMPUAN Ranah Psikomotor (HARROW)
NATURALIZATION Spontan dan otomatis ARTICULATION Akurat dan cepat PRECISION Lancar dan tepat MANIPULATION Tanpa contoh Visual dapat meniru IMITATION Meniru dengan contoh copyright dit.akademik.ditjen.dikti

24 copyright dit.akademik.ditjen.dikti
TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH AFEKTIF ( sikap dan nilai ) (KRATHWOHL) CHARACTERIZATION Menjadikan pola hidup ORGANIZATION Mengatur diri VALUING menghargai RESPONDING menanggapi RECEIVING menerima copyright dit.akademik.ditjen.dikti

25 MASUK RANAH/ DOMAIN YANG MANA ????
BAGAIMANA DENGAN KEMAMPUAN BERIKUT : MENGGAMBAR (Picasso) MENYAYI (Mariah Carrey) BERMAIN BOLA (Ronaldo) BERMAIN FILM (Christien Hakim) MENCIPTA LAGU (Titiek Puspa) PIDATO (Soekarno) MENGAJAR (dosen) MANAJEMEN (Manajer) MERANCANG (Arsitektur) MASUK RANAH/ DOMAIN YANG MANA ???? copyright dit.akademik.ditjen.dikti

26 (yang lazim ) KULIAH MAHASISWA HASIL BELAJAR BELAJAR TES / UJIAN LULUS
alternatif I PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR (yang lazim ) KULIAH PENILAIAN MAHASISWA BELAJAR LULUS TES / UJIAN HASIL BELAJAR TIDAKLULUS copyright dit.akademik.ditjen.dikti

27 ? MAHASISWA BELAJAR Alternatif 2 KULIAH DAN TUTORIAL KOMPETEN TUGAS
PRESENTASI SEMINAR MEMBUAT MODEL

28 PERFORMANCE ASSESSMENT ( ASESMEN KINERJA )
KINERJA MAHASISWA TUGAS ( TASK ) KRITERIA PENILAIAN ( RUBRIC )

29 TUJUAN ASESMEN Sebagai umpan balik peserta didik dalam meningkatkan usaha belajarnya Sebagai umpan balik bagi dosen akan perkuliahan yang dilakukannya Untuk menjamin akuntabilitas proses pembelajaran Untuk memotivasi peserta didik Untuk mendiagnosis kekuatan dan kekurangan siswa

30 PENDEKATAN PENILAIAN Berdasar nilai kelompok
PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP) Berdasar nilai kelompok Berdasarkan kriteria yang terukur / terskala

31 RUBRIK? Rubrik merupakan panduan asesmen yang menggambarkan kriteria yang digunakan dosen dalam menilai dan memberi tingkatan ketercapaian hasil belajar/kerja mahasiswa. Rubrik memuat daftar karakteristik unjuk kerja yang diharapkan terwujud/tertampilkan dalam proses dan hasil kerja mahasiswa, dan dijadikan panduan untuk mengevaluasi masing-masing karakteristik tersebut.

32 Manfaat pemakaian rubrik dalam proses penilaian
Rubrik dapat menjelaskan deskripsi tugas Rubrik memberikan informasi bobot penilaian Dalam proses belajar, mahasiswa memperoleh umpan balik yang cepat dan akurat Penilaian lebih objektif dan konsisten karena indikator kinerja diketahui secara terbuka oleh peserta didik dan dosen sejak awal.

33 3 Macam Rubrik Rubrik deskriptif; Rubrik holistik; dan Rubrik skala persepsi.

34 Rubrik Deskriptif Rubrik Deskriptif memuat 4 komponen
Deskripsi tugas: menjelaskan tugas atau objek yang akan dinilai atau dievaluasi. Skala nilai: menyatakan tingkat capaian peserta didik dalam mengerjakan tugas untuk dimensi tertentu. 3. Dimensi: dimensi menyatakan aspek-aspek yang dinilai dari pelaksanaan tugas yang diberikan. 4. Tolok ukur: deskripsi yang menjelaskan bagaimana karakteristik dari hasil kerja mahasiswa.Digunakan untuk standar yang menentukan pencapaian skala penilaian, misalnya nilai sangat memuaskan, memuaskan, atau cukup.

35 Rubrik Deskriptif RD: memberikan deskripsi karakteristik atau tolok ukur penilaian pada setiap skala nilai yang diberikan. Dimensi Skala 1 Skala 2 Skala 3 Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 3

36 Rubrik Holistik Rubrik holistik hanya memiliki satu skala nilai, yaitu skala tertinggi. Isi dari deskripsi dimensinya adalah kriteria dari suatu kinerja untuk skala tertinggi. Apabila peserta didik tidak memenuhi kriteria tersebut, penilai memberi komentar berupa alasan mengapa tugas mahasiswa tidak mendapatkan nilai maksimal.

37 Holistic Or Analytic—Which To Use?
3. Excellent Researcher included sources no apparent historical inaccuracies can easily tell which sources information was drawn from all relevant information is included 2. Good Researcher included 5-9 sources few historical inaccuracies can tell with difficulty where information came from bibliography contains most relevant information 1. Poor Researcher included 1-4 sources lots of historical inaccuracies cannot tell from which source information came bibliography contains very little information

38 Dimensi Kriteria Komentar Nilai Dimensi 1 Harapan Dimensi 1 Dimensi 2 Harapan Dimensi 2 Dimensi 3 Harapan Dimensi 3 Dimensi 4 Harapan Dimensi 4 Dimensi 5 Harapan Dimensi 5 Kelemahan rubrik holistik adalah dosen masih harus menuliskan komentar atas capaian mahasiswa pada setiap dimensi bila mahasiswa tidak mencapai kriteria maksimum. Dengan tidak adanya panduan terperinci, maka kemungkinan akan terjadi ketidakkonsistenan dalam pemberian komentar atau umpan balik kepada mahasiswa. Pada rubrik holistik dosen perlu menuliskan komentar yang sama pada tugas mahasiswa yang menunjukkan karakteristik yang sama, sehingga akan memerlukan lebih banyak waktu. Meskipun perlu diakui bahwa menyusun rubrik holistik lebih sederhana daripada rubrik deskriptif, namun waktu diperlukan dalam melakukan penilaian mungkin sekali lebih lama.

39 Cara membuat Rubrik Mencari berbagai model rubrik 2. Menetapkan Dimensi 3. Menentukan Skala 4. Membuat Tolak Ukur pada Rubrik Deskriptif

40 Menentukan berbagai model rubrik
Berbagai model rubrik dapat diperoleh dengan melakukan pencarian di website, karena banyak institusi pendidikan dan staf pengajar yang menaruh rubrik mereka di sana. Berbagai model rubrik yang ada dapat dipelajari dengan membandingkan sebuah rubrik dengan rubrik lainnya sehingga menginspirasi ide-ide contoh dimensi dan tolok ukur yang selanjutnya diadaptasi sesuai dengan tujuan pembelajaran. jika menggunakan atau mengadaptasi rubrik dosen lain, jangan lupa untuk meminta ijin kepada penulis aslinya) !!!!!!!!!

41 Menetapkan Dimensi Menentukan dimensi dan elemen-elemen di dalamnya menjadi deskripsi dimensi. Membuat daftar yang berisi harapan-harapan dosen dari tugas yang akan dikerjakan oleh mahasiswa; Menyusun daftar yang telah dibuat mulai dari harapan yang paling diinginkan; Meringkas daftar harapan, jika daftar harapan masih panjang. Daftar dapat disederhanakan dengan cara menghilangkan elemen yang kurang penting atau menggabungkan elemen yang memiliki kesamaan, Mengelompokkan elemen tersebut berdasarkan hubungan yang satu dengan yang lainnya. Jadi, setiap kelompok berisi elemen- elemen yang saling berhubungan; Memberi nama masing-masing kelompok dengan nama yang menggambarkan elemen-elemen di dalamnya; Nama-nama yang diberikan pada langkah di atas disebut dengan dimensi untuk skala tertinggi.

42 Menentukan Skala Tingkat pencapaian hasil kerja mahasiswa untuk setiap dimensi ditunjukkan dengan skala penilaian. Jumlah skala yang dianjurkan sesuai dengan tingkatan penilaian yang ada di program studi masing-masing, misalnya penilaian sampai skala 5, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang. Semakin banyak skala yang dipergunakan semakin tidak mudah membedakan tolak ukur setiap dimensi, sehingga dapat menimbulkan subjektif. Tingkatan skala yang digunakan harus jelas dan relevan untuk dosen dan mahasiswa.

43 Membuat Tolak Ukur pada Rubrik Deskriptif
Tahapan pembuatan tolok ukur dimensi: Tolok ukur dimensi untuk skala tertinggi sudah dibuat sebelumnya, yaitu daftar-daftar yang telah dibuat saat pada proses pembuatan dimensi, dan daftar tersebut berupa harapan-harapan dosen pada tugas mahasiswa; Membuat tolak dimensi untuk skala terendah, yang pembuatannya mudah karena merupakan kebalikan tolak ukur dimensi untuk skala tertinggi; Membuat deskripsi dimensi untuk skala pertengahan.

44 Performance criteria (demensi)
Unsatisfactory 1 Developing 2 Satisfactory 3 Excamplary 4 score Does not collect any information that relates to the topic Collect very little information some relates to the topic Collect some basic information most relates to the topic Collect a great deal of information all the relates to the topic (1) Produces research information Does not perform any duties of assigned team role Perform very little duties Performs nearly all duties Performs all duties of assigned team role (2) Fullfill Team Role’s Duties Always relies on others to do the work Rarely does the assigned work often needs reminding Ussually does the assigned work rarelly needs reminding Allways does the assigned work without having to be reminded (3) Share in work of team Is always talking- never allows anyone else to speak Usually doing most of the talking rarely allows others to speak Listen, but sometimes talks too much Listen and speaks a fair amount (4) Listen to Other Teamates

45 Analytic rubrics articulates levels of performance for each criterion so the teacher can assess student performance on each criterion (Research Rubric) Criteria 1 2 3 Number of Sources 1-4 5-9 10-12 Historical Accuracy Lots of historical inaccuracies Few inaccuracies No apparent inaccuracies Organization Can not tell from which source information Can tell with difficulty where information came from Can easily tell which sources info was drawn from Bibliography Bibliography contains very little information. Bibliography contains most relevant information All relevant information included Malden Public Schools 2010

46 Holistic Rubric assigns a level of performance by assessing performance across multiple criteria as a whole (Research Rubric) 3 - Excellent Researcher included sources no apparent historical inaccuracies can easily tell which sources information was drawn from all relevant information is included 2 - Good Researcher included 5-9 sources few historical inaccuracies can tell with difficulty where information came from bibliography contains most relevant information 1 - Poor Researcher included 1-4 sources lots of historical inaccuracies cannot tell from which source information came bibliography contains very little information Malden Public Schools 2010

47 Teknik-teknik AA Penilaian kinerja Penilaian Proyek
Penilaian Portofolio Penilaian Tertulis

48 1. Penilaian Kinerja: AA sebisa mungkin melibatkan partisipasi PD, khususnya dalam proses dan menentukan aspek-aspek yang akan dinilai. Dosen/Guru dapat melakukannya dengan meminta PD menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, dos/guru dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja PD baik dalam bentuk laporan naratif maupun laporan kelas.

49 Beberapa cara untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja:
Daftar cek (checklist), Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records), Skala penilaian (rating scale), dan Memori atau ingatan (memory approach) Penilaian-diri (self assessment)

50 Daftar cek (checklist)
Daftar cek digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau sub-indikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan.

51 Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records).
Catatan anekdot digunakan dengan cara dos/guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing PD selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, dos/guru dapat menentukan seberapa baik PD memenuhi standar yang ditetapkan.

52 Skala penilaian (rating scale).
Skala penilaian digunakan dengan menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 5 = baik sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = kurang sekali.

53 Memori atau ingatan (memory approach)
Memori atau ingatan digunakan oleh dos/guru dengan cara mengamati PD ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat catatan. Dos/guru menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah PD sudah berhasil atau belum. Cara seperti ini tetap ada manfaatnya, namun tidak dianjurkan.

54 Penilaian-diri (self assessment)
Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian dg cara PD diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status,  proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam matakuliah/mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.

55 Cara Menentukan teknik AA
1. Penilaian Sikap Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal. 2. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. 3. Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan melalui penilaian kinerja, penilaian proses, dan penilaian portofolio.

56 2. Penilaian Proyek (Project assessment)
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian thdp tugas yg harus diselesaikan oleh PD menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh PD, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain. Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, PD memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari dos/guru: Keterampilan PD dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik. Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.

57 3. Portofolio Sekumpulan hasil kerja peserta didik yang menunjukkan peningkatan atau pencapaian peserta didik (Stiggin :1994) Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja yang sengaja dibuat dan mencerminkan runtutan upaya peserta didik. Sekumpulan upaya, kemajuan atau prestasi peserta didik yang terencana (memiliki tujuan) pada bidang tertentu (Rustaman, N :2003)

58 Aspek-aspek yang harus diperhatikan
Portofolio Aspek-aspek yang harus diperhatikan usaha yang sengaja dilakukan, terencana dan memiliki tujuan dokumen (produk) sebagai bukti tingkat perkembangan kemampuan menilai diri/refleksi dilakukan pada rentang waktu tertentu

59 4. Tes Tertulis Tes tertulis dapat berbentuk:
Tes uraian: terbatas atau bebas Pilihan ganda (Pilgan, BS, Menjodohkan, dll.)

60 Tugas kelompok (@ 4 orang)
Buatlah AA dengan teknik (tugas, portofolio, proyek, atau yang lain) sesuai dg: rumusan CP, KAD, dan tujuan salah satu matakuliah yang anda ampu.

61 copyright dit.akademik.ditjen.dikti
TERIMA KASIH copyright dit.akademik.ditjen.dikti

62 LAMPIRAN

63 Authentic Assessment Tools

64 Appropriate tool selection and use is a function of the knowledge and skill of the “tool user.”
The toolbox is full of tools; but we must first think carefully about the various contexts and purposes for which they are used.

65

66

67

68

69


Download ppt "AUTHENTIC ASSESSMENT (pada Pembelajaran SCL)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google