Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYandi Kusumo Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNS PENYUSUNAN SEDERHANA PEMETAAN
Disampaikan pada Acara : PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNS PENYUSUNAN SEDERHANA PEMETAAN , 11 DESEMBER 2015
2
PENGERTIAN UMUM PETA
3
PENGERTIAN UMUM Fungsi Pembuatan Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan datar, dan diperkecil dengan skala tertentu dan juga dilengkapi simbol sebagai penjelas. Fungsi Pembuatan Peta a. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif ( letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain ) di permukaan bumi b. Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya bentuk benua dan gunung) sehingga dimensi terlihat dari peta. c. Menyajikan data tentang potensi suatu daeah. d. Memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi.
4
TAHAPAN PENYUSUNAN PETA
TAHAP PENGUMPULAN DATA Data-data geografis yang digunakan sebagai sumber dari pembuatan peta ada dua macam yaitu sumber primer dan sumber sekunder. a.Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh dengan cara observasi secara langsung di lapangan dengan cara pengukuran, pengamatan, pembuatan sketsa, dan wawancara terhadap penduduk setempat. b.Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara observasi secara tidak langsung, artinya data diperoleh dari foto, peta, dan dokumentasi yang sudah ada pada suatu instansi terkait. Misalnya data sekunder dari dokumentasi milik Direktorat Topografi (Dittop) TNI-AD, Pusat Survei Pemetaan (Pussurta), Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pertanahan Negara (BPN), Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Dinas Pertanian, Dinas Pertambangan, dan lembaga-lembaga lain atau lembaga pemerintah setempat DATA PRIMER DATA SKUNDER TAHAP PEMETAAAN/PENYAJIAN DATA 2. Tahap Pemetaan atau Penyajian Data Data yang telah terkumpul dapat dianalisis dengan komputer dan hasilnya disimpan, selanjutnya hasil analisis data tersebut dicocokkan kembali dengan keadaan di lapangan. Pada tahap ini dilakukan pemasukan atau input data yang telah diperoleh dari lapangan, sehingga dapat diinformasikan kepada pembaca peta dalam bentuk grafis Penyajian Kembali dalam Bentuk Grafis/ PETA
5
TAHAP PENGUMPULAN DATA
6
TAHAP PENGUMPULAN DATA
Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara observasi secara tidak langsung, artinya data diperoleh dari foto, peta, dan dokumentasi yang sudah ada pada suatu instansi terkait GAMBAR CITRA GOOGLE EARTH GAMBAR AUTOCAD
7
METODA PENGGALIAN DATA
Untuk menggali data khususnya di tingkat masyarakat, akan menggunakan 3 metode kajian yaitu: FGD : Digunakan pada saat penggalian data awal di tingkat desa/kelurahan yang melibatkan unsur masyarakat di desa/kelurahan tersebut. FGD lebih detil juga akan dilakukan di tingkat basis (komunitas terkecil) untuk menggali data utama. Wawancara : Digabungkan dengan teknik FGD, dimana prosesnya dilakukan dengan wawancara khususnya kepada warga dan informan kunci yang berada di tingkat basis (komunitas terkecil) Transek: Akan dilakukan terutama untuk verifikasi dan klarifikasi data hasil FGD tingkat basis, terutama secara visual maupun verbal kepada masyarakat langsung atau lokasi sasaran. Lokasi : Lokasi sasaran untuk pelaksanaan pendataan
8
TAHAP PENGUMPULAN DATA PRIMER
PERMUKIMAN KUMUH FAKTOR PENYEBAB Kelayakan & ketersediaan lahan FISIK ALAMI Daya dukung lahan Akses & ketersediaan prasarana FISIK BINAAN Struktur & tata letak Kemampuan ekonomi individu SOSIAL EKONOMI Potensi ekonomi lingkungan Pola perilaku SOSIAL BUDAYA Pola bermukim Ketidakjelasan status tanah EKSTERNAL Ketidaktahuan aturan bangunan & lingkungan Marginalisasi proses pembangunan 8
9
KOMPONEN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN KUMUH
Capacity Building Pembinaan Pengelolaan Sarana Pelatihan Pemetaan Swadaya Pembangunan Sosial Pendidikan Kesehatan Pembangunan Ekonomi Pembangunan Fisik-Lingkungan Pelatihan Kewirausahaan Pinjaman Modal Usaha Rusunawa Air dan Sanitasi Sertifikasi Lahan
10
DATA FISIK dan NON FISIK YANG DIGALI
Data fisik yang terkait dengan 7 indikator kumuh yaitu: Kondisi bangunan hunian: Keteraturan Bangunan Kepadatan Bangunan Kondisi Fisik Bangunan Jalan Lingkungan Drainase Lingkungan Pembuangan air Limbah Penyediaan Air Bersih & Air Minum Pengelolaan Persampahan Pengamanan Bahaya Kebakaran Data non fisik yang terkait dengan infrastruktur permukiman, antara lain: Legalitas pendirian bangunan Kepadatan penduduk Mata pencarian penduduk Penggunaan Daya Listrik Fasilitas Pelayanan Kesehatan Fasilitas Pelayanan Pendidikan
11
FGD TINGKAT KECAMATAN & TINGKAT KELURAHAN
Pada tingkat kecamatan, penggalian kawasan kumuh terkait dengan interkoneksi permasalahan di tingkat kelurahan dalam satu kecamatan Penggalian Masalah kekumuhan bersama Sesuai indikator Kumuh: Kelompok 1 (Rumah tangga) Air Minum, Kondisi dan keteraturan bangunan, dan Sanitasi Kelompok 2 (Lingkungan): Kepadatan bangunan, jalan, drainase, Sampah dan Kebakaran Pemetaan awal masalah kumuh
12
TAHAP PEMETAAN DAN PENYAJIAN DATA
13
CONTOH DAFTAR INDIKASI KEGIATAN PENANGANAN KUMUH
14
TAHAP PENYAJIAN DALAM BENTUK GRAFIS
15
CONTOH PETA PERMASALAHAN & RENCANA KEGIATAN
16
CONTOH PETA PERMASALAHAN & RENCANA KEGIATAN
17
CONTOH PETA PERMASALAHAN & RENCANA KEGIATAN
18
CONTOH PETA PERMASALAHAN & RENCANA KEGIATAN
19
CONTOH PROFIL KAWASAN KUMUH KELURAHAN
20
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANYA
CONTACT PERSON : 1. NOVIANTO HARSOYO, ST NOMOR HP : BAGUS ARDIAN NOMOR HP : ALAMAT KANTOR : Jl. KEPATIHAN WETAN NO. 7 JEBRES, SURAKARTA
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.