Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

APRESIASI DAN PENGAJARAN FIKSI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "APRESIASI DAN PENGAJARAN FIKSI"— Transcript presentasi:

1 APRESIASI DAN PENGAJARAN FIKSI
Rusmi Siagian Septian Aji Setia Permana

2 Hakikat apresiasi Kata apresiasi berasal dari bahasa latin apreciatio yang berarti menghargai, mengindahkan Apresiasi Sastra adalah suatu kegiatan mengakrabi karya sastra untuk mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan penikmatan terhadap karya itu hingga diperoleh kekayaan wawasan dan pengetahuan, kepekaan pikiran, dan rasa terhadap berbagai segi kehidupan. Dari kegiatan tersebut akhirnya pula timbul kecintaan dan penghargaan terhadap citra sastra. Demikian pula dengan apresiasi karya prosa – fiksi.

3 Tujuan dari apresiasi pengajaran prosa fiksi adalah untuk menumbuhkan pemahaman, penghayatan, dan penikmatan terhadap  cipta sastra guna memperluas wawasan kehidupan, mempertajam kepekaan perasaan, kepekaan dan kesadarean sosial serta religi, disamping itu juga memperhalus budi pekerti dan memperkaya pengetahuan dan keterampilan berbahasa.

4 Hakikat Fiksi Istilah fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran sejarah tetapi suatu yang benar ada dan terjadi di dunia nyata sehingga kebenarannya pun dapat dibuktikan dengan data empiris. Yang membedakan karya fiksi dengan karya nonfiksi yaitu tokoh, peristiwa dan tempat yang disebut dalam karya fiksi bersifat imajinatif sedangkan pada karya nonfiksi bersifat faktual ( Abrams, 1981 : 61 ).

5 Fiksi nonfiksi menurut Abrams dibedakan kedalam tiga jenis fiksi
1. fiksi historis (historical fiction) 2. fiksi biografis (biographical fiction) 3. fiksi sains (science fiction)

6 Fiksi menurut Altenbernd dan Lewis (1966:14) dapat diartikan sebagai prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasi hubungan–hubungan antar manusia. Dalam kajian sastra alur cerita (plot), karakter, seting, perspektif naratif, dan gaya bahasa tidak hanya menghiasi cerita-cerita pada karya sastra seperti novel , prosa, dapat juga ditemui pada cerita pendek pada genre- genre tertentu yang bersifat fiksi yang menjadi acuan untuk melahirkan karya- karya sastra.

7 Elemen paling penting dari sebuah karya sastra berbentuk fiksi yakni :
Plot What happens? Characters Who acts? Narrative perspective Who sees what? Setting Where and when do the events take place?

8 Plot Menurut Klarer “Plot is the logical interaction of the various thematic elements of a text which lead to a change of the original situation as presented at the outset of the narrative.”

9 Karakter karakter memiliki macam-macam konflik yang dapat membuat cerita tersebut semakin menarik. Konflik adalah perasaan ataupun masalah yang timbul akibat dari ketidakpuasan hasrat yang ingin dicapai dimana konflik tersebut erat kaitannya dengan ide, kepercayaan, kebiasaan, peraturan, kebutuhan, nilai dan lain-lain.

10 Klerer juga menjelaskan jenis-jenis karakter
. “A typified character in literature is dominated by one specific trait and is referred to as a flat character. The term round character usually denotes a persona with more complex and differentiated features. Typified characters often represent the general traits of a group of persons or abstract ideas. Medieval allegorical depictions of characterspreferred typification in order to personify vices, virtues, or philosophical and religious positions.”

11 Sudut Pandang Sudut pandang atau Point of view dalam sebuah karya prosa, adalah cara bagaimana seorang pengarang menceritakan keberadaan tokoh dalam sebuah peristiwa. Sudut pandang terbagi menjadi; orang I, orang III,  atau campuran (orang I dan orang III).

12 Latar Dalam pengertian seting atau latar cerita oleh Klerer,
“ Setting is another aspect traditionally included in analyses of prose fiction, and it is relevant to discussions of other genres, too. The term ‘g’ “setting” denotes the location, historical period, and social surroundings in which the action of a text develops.”

13 Bentuk-bentuk pengajaran apresiasi prosa fiksi
Mengapresiasi prosa fiksi dapat dilakukan dengan berbagai cara  antara lain: Menyimak pembacaan cerpen atau menonton dramatisasi novel baik secara langsung maupun lewat media elektronik 2)    Mendengarkan dongeng secara langsung maupun dari rekaman. 3)    Membaca cerpen, novel, cerita rakyat secara langsung dari teksnya.

14 Pembacaan Cerpen Pembacaan cerpen adalah suatu kegiatan membacakan cerpen kepada audiens. Pembacaan itu dilakukan tiada lain adalah untuk mengkomunikasikan isi karya-karya tersebut kepada audiens agar audiens dapat menyimak, mengerti, memahami, dan menikmati karya tersebut.

15 Menulis Cerpen Pengapresiasian terhadap sebuah cerpen akan lebih tajam dan terhayati apabila siswa memiliki pengalaman menulis jenis karya itu. Dengan menulis cerpen tersebut, siswa bisa merasakan bagaimana mudah-sulitnya mengolah unsur-unsur pembangun cerpen, dari mulai tokoh, latar, alur, bahasa, dan lain sebagainya. Dengan pengalaman ini, siswa akan bisa lebih tajam dalam menilai kemampuan teknis pengarang dalam mengolah unsur-unsur cerpen.

16 Langkah-Langkap Apresiasi Prosa Fiksi
1.)  Membaca karya prosa fiksi hingga pembaca dapat merasakan keterlibatan jiwa dengan apa yang disampaikan dan diceritakan pengarang. 2.)  Menilai dan melihat hubungan antara gagasan dan pengalaman yang ingin disampaikan pengarang dengan kemampuan teknis pengarang tersebut mengolah unsur-unsur prosa seperti tokoh, alur, latar, penceritaan , tema, amanat, dan lainnya. 3.)  Menemukan relevansi karya sastra dengan kehidupan, baik kehidupan pribadi maupun kehidupan pada umumnya.

17 Untuk mempermudah memahami aplikasi pengajaran prosa fiksi, dapat diperhatikan contoh-contoh penerapan dalam pengajaran apresiasi prosa fiksi sebagai berikut: a.    Melalui pembacaan cerpen 1.    Tahap pelacakan pendahuluan dan penentuan sikap praktis. Pada tahap ini guru memilih dan menentukan bahan (cerpen) yang akan disajikan. 2.    Tahap introduksi. Pada tahap ini guru memberikan apersepsi dan pengantar tentang pembelajaran yang akan dilakukan. Kemudian guru membagikan teks cerpen kepada siswa.

18 .    Tahap penyajian. Hal- hal yang dapat dilakukan antara lain:
Ø  Guru mengjak siswa membaca cerpen dalam hati Ø  Guru menanyakan siswa kesulitan siswa dalam memahami cerpen tersebut. Ø  Guru mengajak siswa melakukan kegiatan pembacaan cerpen yang dilakukan dengan memperhatikan teknik pengekspresian pembacaan cerpen. 4.    Tahap diskusi. Guru berdiskusi dengan siswa tentang isi cerpen mengacu pada langkah-langkah apresiasi. 5.    Tahap pengukuhan. Guru menugaskan siswa untuk menuliskan empati mereka terhadap tokoh atau peristiwa dalam cerpen tersebut.

19 SIMPULAN Fiksi menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesama, interaksinya dengan diri sendiri serta interaksinya dengan Tuhan. Tidak benar jika fiksi dianggap sebagai hasil kerja lamunan belaka, sebab fiksi merupakan karya imajinatif yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreatifitas sebagai karya seni. Dengan tujuan memberikan hiburan kepada pembaca disamping adanya tujuan estetik Pengajaran sastra dapat dibuat menarik (dan seharusnya menarik) asal ada kepedulian terutama dari pihak guru. Guru yang peduli akan mengubah wajah pengajaran sastra menjadi mata pelajaran idola, bukan sebagai mata pelajaran yang membosankan. Kuncinya adalah inovasi yang merupakan implementasi penemuan dan kreativitas. Cerita Pendek (Cerpen), novel, dan roman termasuk jenis karya sastra prosa fiksi. Perbedaaan ketiganya di samping panjang pendek dengan ukuran jumlah kata yang digunakan juga bisa dilihat dari tema, plot, dan lamanya penceritaan. 


Download ppt "APRESIASI DAN PENGAJARAN FIKSI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google