Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

dr.Supriyatiningsih, M.Kes., SpOG 2. Tatak Ujiyati

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "dr.Supriyatiningsih, M.Kes., SpOG 2. Tatak Ujiyati"— Transcript presentasi:

1 dr.Supriyatiningsih, M.Kes., SpOG 2. Tatak Ujiyati
JKN UNTUK KESEHATAN IBU DAN ANAK DI KALANGAN KELOMPOK MISKIN Analisis Kesehatan Ibu dan Anak Berdasarkan Hasil Survei GKIA Survey di Jakarta dr.Supriyatiningsih, M.Kes., SpOG 2. Tatak Ujiyati

2 Latar Belakang JKN adalah program jaminan kesehatan yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Ia merupakan program ambisius dengan cita-cita untuk menjangkau semua warga negara pada tahun Setelah 2 tahun berjalan semenjak pertama kali diluncurkan pada awal tahun 2014, saat ini pesertanya sudah mencapai juta peserta atau 57 persen dari total warga negara (257.5 juta). Peta jalan menuju Jaminan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage) mensyaratkan agar seluruh jaminan kesehatan yang dikelola pemerintah dan jaminan kesehatan komersial diintegrasikan dalam JKN. Sebelum JKN lahir, program Jampersal sebetulnya telah dilaksanakan untuk memberikan jaminan kesehatan kepada ibu hamil sampai melahirkan. Dengan diuncurkannya JKN maka program Jampersal dihapus pada Januari 2015. JKN juga mencakup kesehatan ibu dan anak. Cakupannya sebetulnya lebih luas karena Jampersal hanya mencakup jaminan untuk ibu hamil sementara JKN mencakup juga kesehatan reproduksi. JKN juga menyediakan benefit yang lebih besar daripada Jampersal, misalnya untuk ANC (Rp 10,000 : Rp 50,000), kelahiran (Rp 350,000 : Rp 600,000).

3 Latar Belakang JKN menerapkan prinsip subsidi silang yaitu yang sehat membantu yang sakit Pemerintah memberikan subsidi kepada warga miskin untuk mendapatkan JKN yaitu dlam bentuk PBI. Saat ini penerima PBI mencakup 71 percen dari seluruh anggota JKN. Dalam kerangka mencapai prinsip layanan kesehatan semesta (UHC) maka layanan JKN dapat dilihat dari 3 dimensi kesemestaan yaitu: lingkup kepesertaan, lingkup layananan, dan lingkup pembiayaan. Dari lingkup kepesertaan, beberapa kasus menunjukkan masih banyak masyarakat miskin yang belum terjangkau dan tidak mendapatkan subsidi Oleh karena itu survei ini ingin melihat cakupan kepesertaan JKN dan ingin mengetahui pendapat masyarakat miskin tentang JKS, khususnya berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.

4 TUJUAN Melakukan assessment terhadap cakupan JKN di kelompok masyarakat miskin dan masyarakat yang ditinggalkan, khususnya berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak;

5 Metodologi Populasi dari survei ini adalah ibu hamil dan ibu yang memiliki anak balita. Unit analisa dari suvei ini adalah “keluarga”. Sampel ditarik dari populasi rumah tangga yang memiliki ibu hamil atau ibu yang memiliki anak balita. Sampel: 813 dengan Margin of Error +/- 3% Kategori Sampel: Keluarga Hampir Miskin; Keluarga Miskin; Keluarga Tunawisma Metode pengambilan data: Quota Sampling – Peneliti menetapkan quota untuk setiap kategori responden. Metode acak sederhana dilakukan dari Kodya sampai dengan level Desa. Dari desa peneliti menghubungi kader posyandu untuk menemukan ibu yang sedang hamil atau memiliki anak balita Responden tunawisma dilakukan dengan metode purposive menurut wilayah yang disurvey Survey dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 20 Maret – 10 April 2016

6 Gambaran Responden Muda (<30) Setengah baya (30-40) Tua (> 40)
Umur 41% 40.8% 18.2% <SD SMP SMA > Pendidikan 43.9% 22.3% 33.7% < Rp 800 Rp – Rp 2 jt Rp 2 jt > Pendapatan 22.5% 47.1% 30.4%

7 Gambaran Responden

8 KERANGKA PENELITIAN

9 TEMUAN

10 Saat ini 168 Juta penduduk Indonesia terdaftar sebagai peserta JKN (65% dari total penduduk). Hal ini juga tercermin dalam survei dimana 61% dari responden merupakan peserta JKN. Dengan situasi ini pemerintah Indonesia masih memerlukan waktu untuk mewujudkan layanan kesehatan universal. N = 815

11 Tahun 2016 ini pemerintah telah menambah subsidi JKN kepada 6 juta penerima yang membuat total penerima PBI menjadi 92,4 juta orang. Secara total pemerintah memberikan subsidi kepada lebih dari 55% peserta JKN. Dalam survei kami untuk kalangan miskin dan sangat miskin, telihat bahwa penerima subsidi angkanya lebih besar yaitu 68% dari seluruh responden. N = 488

12 Hasil Survey GKIA menemukan bahwa kelompok masyarakat marjinal --- seperti mereka yang bekerja sebagai kuli cuci, serabutan, PRT, pemulung, pengamen dan pengemis sebagian besar tidak memiliki JKN Keharusan memiliki KTP, KK dan alamat lengkap menjadi kendala bagi mereka untuk mendaftarkan diri pada program JKN atau mendapatkan bantuan PBI N: Buruh 10; IRT 626; jualan 61; karyawan 36; kuli cuci/ serabutan 45; pemulung/pengamen/pengemis 25

13 Mereka yang tidak memiliki JKN mayoritas berpendidikan SD atau tidak bersekolah

14 Mayoritas dari responden yang tidak memiliki JKN berpendapatan kurang dari Rp 2 juta

15 Mereka yang tidak memiliki JKN bekerja sebagai IRT, menganggur, buruh, pedagang kecil, bekerja serabutan dan PRT

16 Mereka yang bekerja serabutan, pemulung dan pengemis sebagian besar tidak memiliki JKN

17 Fakta Kematian Ibu dan Bayi
Indonesia telah meraih kemajuan signifikan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Kematian balita telah menurun dua per tiga yaitu pada 85 per 1,000 kelahiran hidup pada tahun 1990 menjadi 27 pada Kematian ibu juga telah menurun dari 359 setiap 100,000 kelahiran hidup pada tahun 2013 (SDKI 2013) menjadi 190 pada 2015 (inter agencies data). Angka kematian balita lebih tinggi pada kelompok ekonomi yang lebih miskin dibandingkan dengan kelompok ekonomi yang lebih baik (70 : 23 per 1,000 kelahiran hidup). Masyarakat dengan tingkat ekonomi paling rendah juga terbukti memiliki perkembangan yang paling lambat dalam pengurangan angka kematian balita.

18 JKN untuk Semua Ibu Hamil, Sebuah Rekomendasi
Jumlah ibu hamil kira-kira adalah 5 juta setiap tahunnya (Profil Kesehatan Indonesia 2012: 5,199,684) Jampersal dihapuskan pada tahun 2015 dengan diberlakukannya JKN Dengan asumsi bahwa 65% penduduk telah menjadi peserta JKN maka hanya sekitar 1,820,000 ibu hamil yang belum tercakup oleh JKN. Mengingat alokasi 6,000 tambahan subsidi yang digulirkan oleh pemerintah kepada peserta JKN pada tahun 2016 ini Ada baiknya sebagian dari alokasi 6,000 tambahan subsidi tersebut dipakai sebagai alokasi JKN untuk semua ibu hamil dan bayinya

19 Terima kasih


Download ppt "dr.Supriyatiningsih, M.Kes., SpOG 2. Tatak Ujiyati"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google