Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KAMRIANTI RAMLI, S.Pd., M.Pd

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KAMRIANTI RAMLI, S.Pd., M.Pd"— Transcript presentasi:

1 KAMRIANTI RAMLI, S.Pd., M.Pd 085 255 582 876
MIKROBIOLOGI KAMRIANTI RAMLI, S.Pd., M.Pd

2 Pengertian Mikrobiologi
Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik) Bio (hidup) dan logos (ilmu) Mikrobiologi merupakan bidang ilmu yang yang mengkaji tentang mikrobia seperti virus, archaea, bakteri, fungi, algae, dan protozoa

3 ? Antonie van Leeuwenhoek Penemu mikroskop
Penemu mikroskop Pertama melihat fungi, bakteri dan protozoa

4 Peranan Mikrobiologi Lingkungan Penelitian
Bertanggungjawab memelihara kesuburan tanah Membersihkan lingkungan dari senyawa-senyawa toksik Ada yang bertindak sebagai bahan pengontrol biologis melawan penyakit tanaman Penelitian Model organisme untuk penelitian proses biokimia dan genetika

5 Kedokteran Makanan Bioteknologi
Menghasilkan antibiotik dan berbagai obat-obatan Makanan Digunakan dalam pembuatan anggur dan minuman, keju dan roti Bioteknologi Mensintesis berbagai senyawa kimia, misalnya aseton, asam asetat, dan asam-asam organik lainnya

6 Kedudukan Mikrobiologi diantara ilmu-ilmu lainnya
Botani Mikrobiologi Zoologi Bakteriologi Immunologi Mikologi Pikologi Protozologi Virologi

7 Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Kontroversi doktrin Generasi Spontan Aristoteles ( SM) MH hidup berasal dari tanah Samson dan Virgil (40 SM), mendukung teorinya dengan memaparkan temuannya membuat lebah dari madu Timbul doktrin generasi spontan yang menyatakan bahwa ulat merupakan penjelmaan daging Doktrin ini bertahan hingga abad ke 17

8 Reputasi Akhir doktrin Generasi Spontan
Ilmuan yang menyanggah teori Generasi spontan Fransisco Redi ( ) ulat yang ada didaging akibat telur lalat yang hinggap pada daging yang membusuk Lazzarro Spallanzani ( ) mikrobia tumbuh pada bahan makanan bersumber dari udara yang mengandung mikrobia Louis Pasteur ( ) udara terdapat banyak partikel-partikel kecil yang tidak tampak oleh mata telanjang

9 Penemuan Peran Mikrobia sebagai Penyebab Penyakit
Tahun 1813 dibuktikan jamur tertentu dapat menyebabkan penyakit pada gandum Berkeley (1845) penyakit kentang di Irlandia membawa malapetaka 1836, Agustino Bassi de Lodi, jamur mempengaruhi penyakit khusus serangga. Penyakit ulat sutera disebabkan oleh jamur Beauveria bassiana Sconlein memaparkan penyakit kulit manusia akibat infeksi jamur

10 Koch dan Teori Kuman Penyebab Penyakit
Koch menggunakan tikus rumah sebagai bahan penelitian mengenai penyakit antraks

11 Postulat Koch, berbunyi
Organisme penyebab penyakit harus selalu ada pada hewan yang terkena penyakit dan tidak ditemukan pada hewan yang sehat Organisme yang terdapat dalam tubuh hewan tersebut harus dapat ditumbuhkan dalam biakan murni Biakan murni tersebut harus dapat diinokulasikan pada hewan yang sama dan menimbulkan gejala yang sama pula Penyebab penyakit tersebut harus dapat diisolasi kembali dari hewan percobaan dan dapat ditumbuhkan kembali di laboratorium, dan menunjukkan organisme yang sama dengan yang diperoleh sebelumnya

12 Postulat Rivers > Virus
1. Agen virus harus ditemukan dalam cairan tubuh inang yang sakit atau di dalam sel memperlihatkan lesi spesifik 2. Agen virus yang diperoleh dari inang terinfeksi harus menimbulkan penyakit spesifik pada hewan maupun tumbuhan atau menunjukkan bukti infeksi melalui pembentukan antibodi terhadap virus tersebut. 3. Virus yang diisolasi dari hewan percobaan harus dapat ditularkan ke hewan peka lainnya dan menimbulkan gejala penyakit yang sama

13 MORFOLOGI DAN ANATOMI PROKARIOTIK
Pertemuan Kedua MORFOLOGI DAN ANATOMI PROKARIOTIK

14

15 Struktur Sel Prokariotik:Bakteri
fili sitoplasma flagella ribosom Dinding sel mesosom

16 Ukuran Sel Prokariotik
Secara umum berkisar dari 0,1 – 20 µm Paling kecil adalah Paramecium sp berkisar 200 nm Paling besar adalah Epulopiscium fishelsoni ukurannya 1 juta kali dari bakteri pada umummya. Cat: 1 µm = 1/1000 atau 0,001 mm atau 1/ atau 0,0001 cm

17 Bentuk Sel Prokariotik
Ferdinand Cohn membagi bakteri berdasarkan ciri morfologinya, yaitu: coccus, berbentuk bundar atau bulat Basil, berbentuk batang atau silinder Spiral, berbentuk batang bengkok atau melingkar Filamen, berbentuk benang atau filamen

18 Susunan Kelompok Sel Bakteri
Monococcus, coccus sendiri-sendiri Diplococcus atau Diplococci, pembelahan bakteri yang tetap bertautan dan berpasang-pasangan Tetracoccus, membagi diri dalam dua arah yang membentuk sudut siku-siku dan tiap kelompok tersusun atas 4 sel

19 Sarcina, membagi diri ke arah 3 bidang, dengan sudut siku-siku satu sama lain, yaitu tiap-tiap kelompok bakteri tersusun sebagai kubus Streptococcus, coccus yang berantai, yaitu pembelahan sel terjadi konstan paralel sehingga membentuk rantai

20 Filamentus, kelompok bakteri yang membentuk hifa palsu, mis golongan Actinomycetes
Bacillus, Streptobacillus, Spirillum yaitu pembelahan melintang terhadap axis longitudinal selnya, lalu terbentuk sel anakan

21 Struktur Sel Bakteri Struktur tidak tetap
komponen yang dimiliki oleh beberapa sel bakteri tetapi tidak semua sel mis: dinding sel, flagel, fili, kapsul, lapisan lendir, vakuola gas, spora Struktur tetap komponen yang dimiliki oleh semua sel bakteri mis: membran sitoplasma, komponen genetik, ribosom

22 Dinding Sel Fungsinya memberi bentuk, memberi kekuatan sel, memelihara tekanan osmosis cairan intraseluler, komunikasi antar sel, pembelahan dan pertumbuhan sel Memiliki peptidoglikan yaitu homopolimer dengan komposisi dan struktur khusus yang disintesis oleh sel prokariotik

23

24 Perbedaan antara Dinding Sel Bakteri Gram negatif dan Gram positif
Komponen Dinding sel gram + Dinding sel gram - Peptidoglikan Berlapis tebal Berlapis tipis Tetrapeptida peptidoglikan Kaya akan lisisn Semua mengandung meso-asam diaminopimelat Ikatan silang peptidoglikan Umumnya melalui pentapeptida Ikatan langsung Asam teikoat Ada Tidak ada Asam teikuronik Tidak Ada Lipoprotein LPS Membran luar Ruang periplasmik

25 Mekanisme Pengecatan Gram
Mula-mula sel diwarnai dengan suatu zat warna basa yaitu kristal violet Dicuci dengan air mengalir Diberi iodium (lugol) sehingga terbentuk suatu kompleks kristal violet iodin dalam sel (warna sel semakin kuat) Lalu diberi alkohol aseton, untuk zat warna yang tidak kuat akan terlepas (gram -) sehingga transparan, gram + akan berwarna biru Lalu diberi warna safranin, akan diserap oleh gram – sehingga berwarna merah, gram + berwarna biru kristal violet

26

27 PERTEMUAN KETIGA

28 Membran Sitoplasma Tebal kira-kira 7,5 nm (0,0075 µm)
Terdiri dari fosfolipid (20-30%) dan protein (50-70%) Fungsi permebialitas dan respirasi

29 Flagella Ukuran 20 nm Terdiri atas filamen, pencantel, dan badan dasar
Berputar dengan kecepatan 3000 putaran permenit Fungsi : menjauh dari oksigen, menuju kearah cahaya, magnet, dan kemotaksis Flagella

30 Flagella dibedakan berdasar kedudukannya
Monotrik, satu flagel melekat diujung sel Lopotrik, lebih dari dua flagel melekat diujung sel Amphitrik, satu flagel melekat dikedua ujung sel Kopotrik, banyak flagel melekat dikedua ujung sel Peritrik, banyak flagel menyebar pada permukaan sel Atrik , tidak mempunyai flagel

31 Fili dan Fimbria Organel tambahan bagi bakteri garam –
Fili adalah benang-benang pendek lurus dan kecil Fimbria adalah rambut Fungsi fili untuk pemindahan materi genetik, pelekatan inang (kawin), hanya jantan punya fili Fimbria berfungsi mencegah ditelan oleh fagositosis

32 Glikokaliks Mengelilingi dinding sel bakteri Terdiri atas Kapsul
Lapisan slime Lapisan S

33 Kapsul Permukaan dinding sel ditutupi oleh suatu lapisan Fungsinya:
Membantu mencegah kekeringan sel Bertindak sebagai penghalang ion-ion logam toksik masuk ke dalam sel Mencegah infeksi oleh bakteriofage Membantu perlekatan Membantu sel terhadap pagositosis

34 Lapisan Slime Tidak berikatan kuat dengan dinding sel
Fungsinya melindungi sel terhadap kekeringan dan kehilangan nutrien

35 Lapisan S/protein kristallin
Ditemukan pada beberapa jenis gram – dan + Fungsi belum diketahui

36 Bentuk Sel Dorman Bakteri
Spora Spora dibentuk di dalam sel (endospora) dengan dinding yang tebal dan tahan pemanasan, mis: Clostridium dan Bacillus Systa dinding tebal, tidak tahan pemanasan, mis: Azotobacter vinelandii

37 Arhaea Membrannya mengandung protein tinggi dan lipida yang beragam
Tidak mengandung peptidoglikan, hanya pseudopeptidoglikan Contoh: Sulfolobus sp, hidup diatas 90°C

38 PERTEMUAN KEEMPAT

39 MORFOLOGI DAN ANATOMI MIKROBIA EUKARIOTIK FUNGI KAPANG KHAMIR ALGA PROTOZOA

40 FUNGI Ciri-ciri fungi Mempunyai inti sel Membentuk spora
Tidak berklorofil Heterospora Saprofit Berkembang biak secara sexual (plasmogami,karyogami) dan aseksual (pembelahan sel, pertunasan, fragmentasi)

41 Struktur Tubuh Fungi

42 Reproduksi secara seksual
Plasmogami merupakan mekanisme peleburan antara dua protoplas yang kemudian diikuti dengan peleburan intinya Karyogami terjadi jika dua inti kompatibel bersama-sama melakukan fusi inti

43 Tipe Utama Fungi berdasar kebutuhan karbon dan energi
Saprofitik menggunakan nutrien dan sisa-sisa tumbuhan/hewan mati Parasitisme memanfaatkan jaringan hidup tanaman/hewan sehingga dapat menganggu inang Simbiosis Hidup pada jaringan hidup dan memberi keuntungan pada inang

44 Klasifikasi dan sifat utama beberapa fungi
Kelompok Nama Umum Tipe Hifa Genus Tipe spora seksual Ascomycetes Fungi kantung Septa Neurospora, Saccharomyces, Morcella Askospora basidiomycetes Jamur Amanita, agaricus Basidiospor Zygomycetes Jamur roti Senositik Mucor, Rhizopus Zygospor Oomycetes Jamur air Allomyces Oospor Deuteromycetes Fungi imperfekti septa Penicillium, Aspergillus, Candida Tidak diketahui

45 Senositik Septa

46

47 KELAS ASCOMYCOTA Ciri-Ciri
Ada yang berjamur bersel satu, Saccharomyces sp ada yang bersel banyak dengan hifa bersekat dan berinti banyak, Penicillium sp Bersel banyak banyak membentuk tubuh buah, Xylaria sp dan Nectria sp Reproduksi aseksual membentuk spora, tunas Reproduksi seksual dengan membentuk askokarp

48

49 KELAS BASIDIOMYCOTA Tumbuh di musim penghujan
Umumnya tumbuh di batang pohon lapuk/lembap Mempunyai tubuh buah Reproduksi seksual secara basidiospora

50 Contoh Zygomycetes

51 KELAS ZYGOMYCOTA/PHYCOMYCOTA
Hifa tidak bersekat (senositik) Hidup saprofit, parasit Reproduksi aseksual membentuk sporangium Contoh: Rhizopus oryzae (jamur tempe)

52 KELAS OOMYCOTA Hifa tak bersekat
Reproduksi aseksual : pembentukan zoospora Reproduksi seksual : peleburan sel telur haploid dan inti sperma haploid Contoh : Phytophthora nicotinae

53 KELAS DEUTEROMYCOTA Hifa bersekat Beberapa membentuk tubuh buah
Ada yang hidup parasit Reproduksi aseksual dengan konidiospora, blastospora, artospora Reproduksi seksual belum diketahui Contoh : Epidermophyton floocosum (kurap)

54 Tugas Carilah peranan fungi baik yang merugikan maupun menguntungkan, sertai contoh spesiesnya.

55

56 Ciri-ciri Khamir Lebar 1-5 µm dan panjangnya 5-30 µm atau lebih
Bentuk uniseluler, bulat, oval, silinder, ogival, segitiga melengkung, berbentuk botol, lemon/apikulat, pseudomiselium, dsb Tidak punya flagella Koloni halus tampak berkilauan Tidak dapat melakukan fotosintesis Dinding sel kaku

57 Bentuk-bentuk sel Khamir
BULAT OVAL SILINDER OGINAL BOTOL TRIANGULAR PSEUDOMISELIUM APIKULAT

58 Reproduksi Khamir: Pertunasan
Suatu saluran terbentuk dari vakuola didekat nukleus menuju dinding sel, dinding sel mengalami penipisan, sehingga protoplasma akan tersembul keluar lalu membesar dan diisi dengan komponen-komponen nukleus dan sitoplasma dari induknya melalui saluran yang terbentuk. Tunas tumbuh dan membentuk dinding sel baru

59

60

61 Tugas Carilah manfaat dari Khamir

62 Kapang Kapang merupakan fungi multiseluler yang mempunyai filamen dan pertumbuhannya pada substrat mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas

63 REPRODUKSI KAPANG Askospora Basidiospora zygospora Spora kapang
Spora seksual Spora aseksual Konidiospora Sporangiospora Oidium/arthrospora Klamidiospora blastospora Askospora Basidiospora zygospora

64 Konidiospora yaitu spora yang dibentuk diujung
Sporangiospora terbentuk di dalam kantung spora Oidium terjadi karena segmentasi pada ujung-ujung hifa Klamidiospora terbentuk pada sel-sel vegetatif Blastospora terbentuk dari tunas pada miselium yang kemudian tumbuh menjadi spora

65 Macam-Macam Spora Aseksual

66 Macam-Macam Spora Seksual

67 Askospora yaitu spora yang dibentuk diaskus
Basidiospora yaitu spora yang dibentuk dalam basidium Zygospora terbentuk apabila ujung-ujung dua hifa yang seksual

68 ALGA Ciri-ciri Alga Mengandung klorofil
Ada yang berukuran mikro dan makroskopik Bersifat uniseluler, koloni Bersifat motil (dpt bergerak)/non motil Seksual (konjugasi gamet sel) aseksual (pembelahan biner)

69 Jenis-Jenis Alga Chlorophyceae/alga hijau
uniseluler motil hingga lembaran, filamen, senositik. Reproduksi seksual konjugasi Contoh: Clamydomonas Chrysophyta/alga coklat keemasan umumnya berflagella, ada yang amuboid, uniseluler, koloni, filamen, reproduksi seksual isogami contoh: Navicula

70 Dinoflagellata uniseluler, reproduksi aseksual dengan pembelahan sel secara memanjang Contoh: Noctiluca miliaris Euglenophyta uniseluler, hidup heterotrof dan autotrof, ukuran panjang sel 10 µm – 500 µm Contoh: Euglena sp

71 Protozoa Ciri-ciri Tidak punya dinding sel Membran plasma dua lapis
Punya dua atau lebih inti

72 4 filum Protozoa Mastigophora (flagellata)
memiliki flagellata secara umum Contoh : Euglena viridis Sarcodina (membentuk pseudopodia) tidak memiliki sifat tetap, berkembang biak dengan pembelahan biner Contoh : Entamoeba hystolica

73 Ciliata bentuknya bulat, terompet, dan ginjal berkembangbiak aseksual dengan pembelahan melintang, seksual dengan konjugasi Contoh: Paramecium caudatum Sporozoa bersifat parasit obligat, tidak punya alat gerak Contoh : Plasmodium vivax


Download ppt "KAMRIANTI RAMLI, S.Pd., M.Pd"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google