Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PANEN DAN PASCAPANEN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PANEN DAN PASCAPANEN."— Transcript presentasi:

1 PANEN DAN PASCAPANEN

2 Budidaya tanaman (bercocok tanam
Diakhiri PANEN awal Pasca Panen Persiapan utk penyimpanan dan pemasaran

3 PANEN Budidaya tanaman (bercocok tanam Komoditas Pertanian
Tataniaga/pemasaran Diakhiri PANEN awal Pasca Panen Persiapan untuk penyimpanan dan pemasaran

4 PANEN Budidaya tanaman (bercocok tanam Komoditas Pertanian
Tataniaga/pemasaran Diakhiri PANEN menentukan tindakan panen dan pasca panen yang bagaimana yang sebaiknya dilakukan. awal Pasca Panen Jalur tataniaga panjang/pendek Persiapan untuk penyimpanan dan pemasaran

5 PANEN adalah mengumpulkan komoditas dari lahan penanaman, pada taraf kematangan yang tepat, dengan kerusakan yang minimal, dilakukan secepat mungkin dan dengan biaya yang “rendah”.

6 Hal utama agar hasil panen baik
Menentukan waktu panen Menentukan kematangan yg tepat dan saat panen yg sesuai

7 Cara visual / penampakan
Cara Fisik Menentukan kematangan yg tepat dan saat panen yg sesuai Cara komputasi Cara kimia

8 Cara visual / penampakan
Melihat warna kulit, bentuk buah, ukuran, perubahan bagian tnman spt : daun mengering, dll Cara visual / penampakan Dengan perabaan : buah lunak, umbi keras. Cara Fisik Menentukan kematangan yg tepat dan saat panen yg sesuai Menghitung umur tanaman sejak tanam atau umur buah dari mulai bunga mekar Cara komputasi menganalisis kandungan zat atau senyawa yang ada dalam komoditas, seperti: kadar gula, kadar tepung, kadar asam, aroma dan lain-lain. Cara kimia

9 Cara visual / penampakan
Cara komputasi Panen  Cabai merah dapat di panen pertama kali pada umur hari setelah tanam untuk dataran rendah dan pada umur 4-5 bulan untuk dataran tinggi, dengan interval panen 3-7 hari.

10 Menentukan waktu panen /kematangan yg tepat
Tergantung juga Tujuan/ jarak pemasaran Buah-buahan : - Pemasaran jarak dekat : dipanen saat sudah matang benar. - Pemasaran jarak jauh atau untuk dapat disimpan lama : jarak dan waktu dipertimbangkan dengan proses kematangan komoditas ybs. Karena : panen terlalu awal, kualitas hasil akan rendah, begitu juga bila panen terlambat, komoditas tidak tahan lama disimpan.

11 Beberapa patokan menentukan waktu panen
Pada tomat : ukuran buah sudah tidak membesar lagi dan perubahan warna mulai terjadi (kuning). Pada cabai : sudah terjadi perubahan warna, untuk mendapatkan warna merah yang baik, panen dilakukan saat warna merahnya lebih dari 50%. Pada kentang : Panen dilakukan bila daun/tanaman telah mengering > 75% kemudian dibiarkan 4 – 7 hari, baru digali. Pada bawang merah : daun sudah mengering > 70%, leher batang lunak dan kulit umbi sudah terbentuk (berwarna merah). Pada jagung pipil : biji keras, kelobot kering atau daun menguning. Pada kedelai dan kacang hijau: polong sudah mengering.

12 Selain menentukan kematangan yang tepat, saat panen kondisi lingkungan yang sesuai perlu diperhatikan Sayuran buah (ex : tomat dan cabai) : panen dilakukan tidak terlalu pagi (kabut telah lewat) dan tidak hujan. Kelembaban yang terbawa pada buah menyebabkan buah mudah terserang penyakit, sehingga mudah busuk. Kentang dan bawang merah : panen dilakukan saat udara cerah, setelah dikeluarkan dari dalam tanah perlu pengeringan / perawatan kulit, dengan dijemur sebentar, agar terbentuk penebalan kulit dan penyembuhan luka. Selain itu, agar tanah yang menempel dikulit kering, mudah terlepas dan umbi menjadi bersih. Pembersihan tanah dari umbi ini tidak boleh dilakukan dengan cara dicuci. Jagung biji kering/ biji-bijian lain : panen dilakukan saat udara cerah, karena setelah panen perlu segera dijemur untuk mengurangi kadar air biji. Pada panen jagung, biji yang tidak segera kering mudah terserang Aflatoxin yang merupakan racun bila digunakan sebagai makanan ternak.

13 Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penanganan panen
Lakukan persiapan panen dengan baik dan hindari kerusakan mekanis. Panen sebaiknya dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat bantu yang sesuai/mekanisasi. Cara panen yang dipilih ditentukan oleh: ketersediaan tenaga kerja, luasan areal pertanaman Memperhatikan bagian tanaman yang dipanen, sedapat mungkin menghindarkan komoditas dari kerusakan fisik (seperti memar, luka, lecet, dll) Tomat dipanen tanpa tangkai untuk menghindari luka yang dapat terjadi karena tangkai buah yang mengering menusuk buah yang ada di atasnya. Cabai dipetik dengan tangkainya, Kentang dipanen umbinya, dilepaskan dari tangkai yang masih menempel. Jagung sayur dipanen berikut klobotnya.

14 Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penanganan panen
4. Gunakan tempat / wadah panen yang sesuai dan bersih, tidak meletakkan hasil panen di atas tanah atau di lantai dan usahakan tidak menumpuk hasil panen terlalu tinggi. 5. Hindari tindakan kasar pada pewadahan dan usahakan tidak terlalu banyak melakukan pemindahan wadah. 6. Sedapat mungkin pada waktu panen pisahkan buah atau umbi yang baik dari buah atau umbi yang luka, memar atau yang kena penyakit atau hama, agar kerusakan tersebut tidak menulari buah atau umbi yang sehat.

15 PASCA PANEN/ PASCA PRODUKSI/ POSTPRODUCTION

16 PASCA PANEN/PASCA PRODUKSI/ POSTPRODUCTION
yaitu berbagai tindakan atau perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan konsumen.

17 Komoditas pertanian, setelah dipanen masih tetap merupakan jaringan hidup.
Jaringan hidup: menjalankan aktifitas fisiologis yaitu transpirasi dan respirasi. Transpirasi: menyebabkan hilangnya air dari komoditas, berpengaruh terhadap kesegaran/kerenyahan komoditas. Respirasi: menyebabkan berkurangnya cadangan makanan (dalam bentuk pati, gula, dll) dalam komoditas, mengurangi rasa dari komoditas (terasa hambar), memacu pembusukkan Transpirasi dan respirasi merupakan penyebab utama kerusakan pada komoditas hortikultura setelah dipanen

18 Pasca panen (postharvest)/ pengolahan primer (primary processing) :
Pengolahan (processing) / secondary processing perlakuan dari mulai panen sampai komoditas dapat dikonsumsi “segar” atau untuk persiapan pengolahan berikutnya. Umumnya perlakuan tersebut tidak mengubah bentuk penampilan, kedalamnya termasuk berbagai aspek dari pemasaran dan distribusi tindakan yang mengubah hasil tanaman ke kondisi atau bentuk lain, tujuannya dapat tahan lebih lama (pengawetan) atau mencegah perubahan yang tidak dikehendaki.

19

20 Pascapanen Sortasi, Pengepakan, Pengangkutan Penyimpanan

21 Sortasi : kegiatan membuang atau memisahkan hasil berdasarkan kualitas dan mengadakan klasifikasinya. Grading = klasifikasi hasil-hasil pertanian ke dalam beberapa golongan mutu yang berbeda-beda, misal : ukuran, rasa, asal daerah dan tingkat kematangan, standarisasi yaitu penentuan mutu barang menurut ukuran atau patokan tertentu) Pengepakan, perhatikan bahan pengepakan, ukuran serta bentuknya, termasuk jarak pemasaran yang akan ditempuh.

22 Pengangkutan lakukan sesuai dengan :
Tujuan pengiriman, Jenis alat angkut yang akan digunakan, Penyusunan : letak dan tinggi susunan, beri antara supaya peredaran udara lancar dan bagian bawah tidak terkena beban terlalu berat agar tidak terjadi kerusakan pada komoditas yang disimpan paling bawah. Penyimpanan , produk pertanian merupakan produk yang Perisable foods sehingga diperlukan ruangan penyimpanan yang perlu diusahakan agar udara segar dapat beredar dan selalu berganti

23 Prosedur penanganan pasca panen berbeda untuk berbagai bidang kajian antara lain:
1. Komoditas perkebunan yang ditanam dalam skala luas : kopi, teh, tembakau dll., sering disebut pengolahan primer, bertujuan menyiapkan hasil tanaman untuk industri pengolahan, perlakuannya berupa : Pelayuan Penjemuran Pengupasan Pencucian dll. 2. Produksi benih : tujuan, mendapatkan benih yang baik, mempertahankan daya kecambah benih dan vigornya sampai waktu penanaman. Teknologi benih meliputi : Pemilihan buah Pengambilan biji Pembersihan Sortasi Pengemasan Penyimpanan, dll.

24 Prosedur penanganan pasca panen berbeda untuk berbagai bidang kajian antara lain:
3. Tanaman pangan yang berupa biji-bijian (cereal/grains), ubi-ubian dan kacangan yang umumnya dapat tahan agak lama disimpan, tujuan mempertahankan komoditas yang telah dipanen dalam kondisi baik serta layak dan tetap enak dikonsumsi. Penanganannya berupa : pemipilan/perontokan, Pengupasan Pembersihan Pengeringan (curing / drying) Pengemasan Penyimpanan Pencegahan serangan hama dan penyakit, dll. 4. hortikultura yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah “rusak” (perishable), tujuan, mempertahankan kesegaran dan mencegah perubahan2 yang tidak dikehendaki selama penyimpanan,seperti pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, buah keriput, polong alot, ubi berwarna hijau (greening), terlalu matang, dll. Perlakuan dapat berupa: pembersihan, pencucian, pengikatan, curing, sortasi, grading, pengemasan, penyimpanan dingin, pelilinan, dll.

25 Keuntungan melakukan penanganan pasca panen yang baik:
Jumlah pangan yang dapat dikonsumsi lebih banyak Lebih murah melakukan penanganan pasca panen (misal dengan penangan yang hati-hati, pengemasan) dibanding peningkatan produksi yang membutuhkan input tambahan (misal pestisida, pupuk, dll). Risiko kegagalan lebih kecil. Input yang diberikan pada peningkatan produksi bila gagal bisa berarti gagal panen. Pada penanganan pasca panen, bila gagal umumnya tidak menambah “kehilangan”. Menghemat energi. Energi yang digunakan untuk memproduksi hasil yang kemudian “hilang” dapat dihemat. Waktu yang diperlukan lebih singkat (pengaruh perlakuan untuk peningkatan produksi baru terlihat 1 – 3 bulan kemudian, yaitu saat panen; pengaruh penanganan pasca panen dapat terlihat 1 – 7 hari setelah perlakuan) Meningkatkan nutrisi


Download ppt "PANEN DAN PASCAPANEN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google