Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Pertemuan 3
2
HUBUNGAN ANTARA AKUNTANSI DAN AUDITING
Akuntansi Auditing
3
MANFAAT EKONOMI SUATU AUDIT
Akses ke pasar modal Biaya Modal yang Rendah Penangguhan infesiensi dan kecurangan Peningkatan pengendalian operasional
4
Keterbatasan Audit Laporan Keuangan
Biaya yang memadai Jumlah waktu yang memadai Prinsip akuntansi alternatif Estimasi Akuntansi
5
Hubungan Auditor Independen
Manajemen kaitannya dgn perolehan bukti audit Dewan direksi dan komite audit Penghubung auditor dan manajemen Auditor Internal Pelengkap pekerjaan Auditor Independen Pemegang Saham Pengguna laporan keuangan
6
Hubungan Standar dan Prosedur Auditing
Prosedur auditing adalah metode dan tindakan yang dilakukan oleh auditor selama pelaksanaan audit. Misal menghitung kas kecil, mengamati pelaksanaan penghitungan persediaan, menginspeksi keabsahan dokumen kepemilikan
7
Laporan Standar Judul Alamat yang dituju Paragrap Pengantar
Paragrap Luas Lingkup Paragrap Opini Tandatangan Auditor Tanggal (pekerjaab lapangan terakhir)
8
Penyimpangan dari Laporan Standar
Laporan standar dgn bahasa penjelasan Opini wajar dengan pengecualian Opini tidak wajar Menolak memberikan opini
9
TANGGUNG JAWAB AUDITOR
Pengguna laporan keuangan yang diaudit mengharapkan auditor untuk : Melaksanakan audit dengan kompetensi teknis, integritas, independensi, dan objektivitas. Mencari dan mendeteksi salah saji yang material, baik yang disengaja maupun yang tidak. Mencegah penerbitan laporan keuangan yang menyesatkan.
10
Deteksi kecurangan Kecurangan pelaporan keuangan (fraudulent financial reporting) terdiri dari tindakan-tindakan seperti: Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang menjadi sumber penyusunan laporan keuangan. Representasi yang salah atau penghapusan yang disengaja atas peristiwa-peristiwa, transaksi-transaksi, atau informasi signifikan lainnya yang ada dalam laporan keuangan. Salah penerapan yang disengaja atas prinsip-prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.
11
Penyalahgunaan aset (misappropriation of assets) meliputi penggelapan atau pencurian aset entitas di mana penggelapan tersebut dapat menyebabkan laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penyalahgunaan aset dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: Menggelapkan penerimaan Mencuri aset Menyebabkan entitas membayar barang dan jasa yang tidak diterima
12
Tanggung jawab untuk mendeteksi kecurangan
Auditor bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan temuan kecurangan kepada manajemen dan mungkin juga kepada pihak lainnya. Tanggung jawab kunci auditor dalam mengkomunikasikan temuan kecurangan adalah sebagai berikut: Apabila auditor menentukan bahwa terdapat bukti adanya kecurangan (meskipun kecil), maka hal itu harus menjadi perhatian manajemen, yang pada umumnya satu tingkat lebih tinggi di mana kecurangan itu terjadi. Setiap kecurangan yang melibatkan manajemen senior, dan kecurangan yang terjadi pada tingkat manapun auditor kepada komite audit atau dewan direksi. Secara etis dan legal, pada umumnya auditor tidak dapat mengungkapkan kecurangan yang terjadi di luar entitas. Namun, auditor dapat diminta mengungkapkannya dalam hal:
13
Sebagai tanggapan atas dakwaan di pengadilan.
Dikirimkan kepada SEC, apabila auditor mengundurkan diri atau diberhentikan dari perikatan, atau bila auditor telah melaporkan adanya tindakan melawan hukum kepada komite audit atau dewan direksi dan komite maupun dewan tidak mengambil langkah tindak lanjut yang tepat. Kepada auditor pengganti yang mengajukan pertanyaan sesuai dengan standar profesional. Kepada badan pembiayaan atau badan lainnya sesuai persyaratan audit bagi entitas yang menerima bantuan keuangan dari pemerintah.
14
Tindakan pelanggaran hukum oleh klien
Meliputi pembayaran suap dan mengambil bagian dalam kegiatan yang melanggar hukum lainnya. Tanggung jawab auditor untuk mengungkapkan kepada pihak luar tentang tindakan melanggar hukum yang dilakukan klien, sama halnya dengan tanggung jawab auditor terhadap kecurangan yang material.
15
Keyakinan akan kelangsungan usaha
Penyajian yang wajar bukan merupakan keyakinan tentang kelangsungan usaha suatu entitas. Adanya fakta yang menunjukkan banyaknya entitas yang pailit menyusul terbitnya laporan standar auditor, bukan merupakan petunjuk rendahnya kinerja audit yang berada di bawah standar ataupun merupakan kegagalan auditor. Namun, auditor juga bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat keraguan substansial atas kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) dalam periode waktu yang memadai, tidak melampaui waktu satu tahun setelah tanggal laporan keuangan diaudit.
16
Apabila auditor menyimpulkan bahwa terdapat keraguan substansial tentang kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya selama periode tahun setelah tanggal laporan keuangan, keraguan tersebut harus dinyatakan dalam laporan audit. Apabila manajemen mencantumkan pengungkapan yang memadai tentang kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam laporan keuangan, auditor akan menerbitkan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf tambahan yang menjelaskan ketidakpastian kelangsungan usaha. Apabila pengungkapan manajemen dianggap tidak memadai, maka auditor harus melakukan modifikasi laporan standar atas penyimpangan tersebut dengan benar, serta mengungkapkan semua alasan substantif yang ada ke dalam laporan audit.
17
Laporan auditor Adalah media formal yg digunakan oleh auditor dlm mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan ttg kesimpulan mengenai laporan keuangan yg diaudit Jenis laporan yaitu : Laporan standar Penyimpangan dalam laporan standar Laporan standar dengan bahasa penjelas Jenis pendapat lain
18
LAPORAN STANDAR Laporan ini memuat pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) yang menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material; posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Kesimpulan ini hanya akan dinyatakan bila auditor telah membentuk pendapat berdasarkan audit yang dilaksanakan sesuai GAAS. Laporan standar memilki 3 paragraf : Pendahuluan, ruang lingkup, pendapat
19
Paragraf Pendahuluan Paragraf pendahuluan (introductory paragraph) memuat tiga pernyataan faktual. Tujuan utama paragraf ini adalah untuk membedakan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor. Kalimat pada paragraf pendahuluan disajikan sebagai berikut: Kami telah mengaudit neraca Perusahaan X ... untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen. Tanggung jawab kami adalah menyatakan... berdasarkan audit kami.
20
Paragraf Ruang Lingkup
Menguraikan sifat dan lingkup audit. Paragraf ruang lingkup audit juga menunjukkan beberapa keterbatasan audit. Kalimat dalam paragraf ini adalah: Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang berlaku umum Standar tersebut mengharuskan kami ... audit agar memperoleh keyakinan yang memadai .... laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang rnendukung laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi .... estimasi signifikan ... penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat.
21
Paragraf Pendapat Paragraf pendapat dijelaskan sebagai berikut : Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas ... ... menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material .... posisi keuangan ... hasil usaha dan arus kas ... ... sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum ...
22
Penyimpangan dari laporan standar
Penyimpangan dari laporan standar tergolong dalam salah satu dari dua kategori berikut Laporan standar dengan bahasa penjelasan. Jenis-jenis pendapat lain : Wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion) Tidak wajar (adverse opinion) Menolak memberikan pendapat (Disclaimer Opinion)
23
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN MANAJEMEN
Untuk menyoroti lebih jauh tentang pembagian tanggung jawab antara manajemen dan auditor independen, banyak perusahaan menyertakan laporan pertanggungjawaban manajemen (management responsibility report) dalam laporan tahunan kepada para pemegang saham. laporan tersebut mencantumkan komentar tentang pengendalian intern, audit internal, serta akses auditor independen pada dewan direksi, dan komite audit. Seringkali laporan manajemen disajikan pada halaman yang sama dengan laporan auditor.
24
STANDAR AUDITING Standar Umum Kualifikasi auditor dan mutu pekerjaan auditor Standar Pekerjaan Lapangan Pelaksanaan Audit Standar Pelaporan Pelaporan hasil audit
25
STANDAR UMUM Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang memadai sebagai seorang auditor. Dalam semua hal yang berkaitan dengan perikatan, auditor harus senantiasa menjaga sikap mental independen. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
26
Standar Umum Latihan tehnis dan Keahlian Profesi Sikap independen
Kemahiran seksama
27
STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN
Pekerjaan harus direncanakan dengan matang dan apabila digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern hams diperoleh agar dapat merencanakan audit dan menentukan sif at, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. Bukti audit kompeten yang cukup hams diperoleh melalui inspeksi, observasi, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
28
Standar Pekerjaan Lapangan
Rencana dan Supervisi Pengendalian Internal Bukti yang cukup kompeten
29
STANDAR PELAPORAN Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan auditor harus menunjukkan keadaan di mana prinsip akuntansi tidak diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan prinsip akuntansi yang diterapkan pada periode sebelumnya.
30
Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara menyeluruh, atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat yang menyeluruh tidak dapat diberikan, maka alasannya hams dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan auditor yang dilaksanakan, dan jika ada, tingkat tanggung jawab yang dipikulnya.
31
Standar Pelaporan Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum
Ketidakkonsistensian Pengungkapan Informatif Opini keseluruhan
32
SELESAI
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.