Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PEMERIKSAAN AKUNTANSI
(AUDITING) OLEH: IIN NURBUDIYANI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TAHUN 2017
2
LATAR BELAKANG DENGAN MENINGKATNYA KEGIATAN KEUANGAN/PERBANKAN, SALAH SATU DAMPAK YANG SUDAH DAPAT DIPASTIKAN AKAN TERJADI YAITU SEMAKIN TAJAMNYA PERSAINGAN DIANTARA LEMBAGA-LEMBAGA KEUANGAN (UNTUK MEREBUT MARKET SHARE). UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN YANG SEMAKIN TAJAM TERSEBUT SUDAH TENTU DITUNTUT ADANYA MANAGEMENT YANG LEBIH BAIK, YANG SALAH SATU FUNGSI MANAGEMENT YANG PENTING ADALAH PENGAWASAN (CONTROLLING) BAIK DALAM ARTI LUAS MAUPUN DALAM ARTI SEMPIT YANG BERBENTUK PEMERIKSAAN (AUDIT). UNTUK DAPAT MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN YANG BAIK TENTU DITUNTUT ADANYA PROFESIONALIME YANG TINGGI, UNTUK DAPAT MENCAPAI MAKSUD INI SUDAH TENTU PARA PELAKSANA/APARAT PERLU MEMPUNYAI PENEGTAHUAN YANG MEMADAI TENTANG RUANG LINGKUP TUGASNYA, YAITU: AUDITING, ACCOUNTING, CONTROLLING, MANAGEMENT, HUKUM DLL. UNTUK MENGATASI HAL ITU MAKA MAHASISWA SEBAGAI CALON APARAT PERLU DIBEKALI PENGETAHUAN SEPERTI DI ATAS.
3
PENGERTIAN PEMERIKSAAN AKUNTANSI/AUDITING
Suatu Pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Kritis = Pemeriksaan tersebut harus dipimpin oleh seorang yang bergelar akuntan (registered accountan) dan mempunyai izin praktek dari menteri keuangan. Sistematis = Akuntan Publik harus merencanakan pemeriksaannya sebelum proses audit di- mulai, dengan membuat AUDIT PLAN.
4
PENGERTIAN YANG LAIN, HOLMES & OVERMYERS (1975), AUDITING ADALAH FUNGSI PENYAKSI YANG MENYANGKUT PEMERIKSAAN SECARA OBYEKTIF TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN YANG DISUSUN OLEH MANAJEMEN KAMUS WEBSTER’S NINTH NEW COLLEGIATE DICTIONARY, AUDITING IALAH SUATU PEMERIKSAAN YANG RESMI ATAS PERKIRAAN/BUKU ATAU LAPORAN KEUANGAN SUATU ORGANISASI ATAU INDIVIDU. KOMITE KONSEP AUDITING, AUDITING IALAH PROSES YANG SISTEMATIS UNTUK MENDAPATKAN DAN MENILAI BUKTI SECARA OBYEKTIF YANG BERKAITAN DENGAN PENYAKSIAN TENTANG TAINDAKAN-TINDAKAN EKONOMIS DAN KEJADIAN-KEJADIAN SERTA MEMASTIKAN TINGKAT KESESUAIAN ANTARA PENYAKSIAN TADI DENGAN KRITERIA YANG SUDAH ADA DARI MENYAMPAIKAN HASILNYA KEPADA PEMAKAINYA. ALVIN A. ARENS & JAMES K. LOEBBECKE (1980), AUDITING IALAH SATU SET PROSEDUR YANG SESUAI DENGAN NORMA PEMERIKSAAN AKUNTAN YANG MEMBERIKAN INFORMASI SEHINGGA AKUNTAN DAPAT MENYATAKAN SUATU PENDAPAT TENTANG APAKAH LAPORAN KEUANGAN YANG DIPERIKSA DISAJIKAN SECARA WAJAR SESUAI DENGAN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU
5
AKUNTAN MENURUT PEKERJAAN YANG DILAKUKANNYA DAPAT DIBAGI ATAS: (1) AKUNTAN PEMERINTAH; (2) AKUNTAN PUBLIK; (3) AKUNTAN PERUSAHAAN SWASTA; DAN (4) AKUNTAN PENGAJAR. PEMERIKSAAN DAPAT DIBEDAKAN MENJADI 2, YAITU: (1) INTERNAL AUDIT ADALAH, KALAU PEMERIKSAAN ITU DILAKUKAN OLEH PEMERIKSA YANG BERASAL DARI DALAM PERUSAHAAN ITU SENDIRI. PEMERIKSAAN INTERNAL DAPAT DIPIMPIN OLEH ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI GELAR AKUNTAN SEPERTI YANG DIATUR DALAM UU NO. 34 TAHUN TUGASNYA MENETAPKAN DAN MENILAI PROSEDUR-PROSEDUR KEUANGAN DAN OPERASIONIL, MENELAAH CATATAN-CATATAN KEUANGAN SERTA PROSEDUR KEUANGAN ATAU OPERASIONAL TADI, MENILAI SISTEM PENGENDALIAN INTERN, MENDOKUMENTASIKAN HASIL-HASIL PENEMUANNYA, MEMBERIKAN USUL-USUL DAN MELAPORKAN HASIL KERJANYA KEPADA PIMPINAN.
6
(2) EXTERNAL AUDIT ADALAH PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN OLEH AKUNTAN DARI SUATU KANTOR AKUNTAN YANG TIDAK MENJADI BAGIAN DARI PERUSAHAAN YANG DIPERIKSA/BADAN DILUAR PEMBERI TUGAS, SEHINGGA TIDAK MEMIHAK. PEMERIKSAAN DILAKUKAN OLEH ORANG YANG BERGELAR AKUNTAN SESUAI UU NO. 34 TAHUN 1954 DAN PEMERIKSAAN HARUS DILAKUKAN BERDASARKAN NORMA-NORMA TERTENTU DAN PEMERIKSAAN EKTERNAL INI DAPAT MEMPUNYAI PENGARUH TERHADAP FIHAK-FIHAK LAIN. BERTUGAS MEMERIKSA ATAS PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN DARI PIMPINAN PERUSAHAAN DALAM BENTUK IKHTISAR-IKHTISAR KEUANGAN YANG DIDASARKAN ATAS PEMERIKSAAN ATAS BERJALAN ATAU TIDAKNYA SISTEM PENGENDALIAN INTERN, CATATAN-CATATAN ADMINISTRASI DAN BUKTI-BUKTI PEMBUKUAN SERTA BUKTI-BUKTI LAINNYA YANG DIPEROLEH DARI FIHAK LUAR (BANK, PEMEGANG SAHAM DLL).
7
PERBEDAAN PEMERIKSAAN AKUNTANSI DENGAN AKUNTANSI
Pemeriksaan Akuntansi : Dilakukan oleh akuntan Publik (Auditor) dengan berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), pemeriksaan dilakukan terhadap Laporan Keuangan terus sampai kebukti-bukti dasar (bersifat analitik) Akuntansi : Dilakukan oleh pegawai suatu badan usaha yang berpedoman pada SAK. Bersifat konstruktif karena dimulai dari bukti-bukti pembukuan, jurnal, buku besar, neraca saldo sampai menjadi laporan keuangan.
8
Tahapan-tahapan Audit
Kantor akuntan publik (KAP) dihubungi oleh calon langganan (client) yang membutuhkan jasa audit KAP membuat janji untuk bertemu dengan calon client untuk membicarakan: a.Alasan client untuk mengaudit laporan keuangan (apakah untuk kepentingan pemegang saham dan direksi, pihak bank/kreditor, Bappepam, Kantor pajak dll) b.Apakah sebelumnya client pernah diaudit KAP lain c.Apa jenis usaha client dan gambaran umum mengenai client tersebut 3. KAP mengajukan surat penawaran (audit proposal) yang antara lain berisi: jenis jasa yang diberikan, besarnya biaya audit (audit fee), kapan audit dimulai, kapan laporan harus diserahkan dll. Jika client menyetujui audip proposal tersebut akan menjadi Engagement Letter (Surat Penugasan/ Perjanjian Kerja).
9
Lanjutan.... 4. KAP melakukan field work (pemeriksaan lapangan) di kantor client. Setelah field work selesai KAP memberikan draft audit report kepada client, sebagai bahan untuk diskusi. Setelah draft report disetujui client , KAP akan menyerahkan final audit report, namun sebelumnya KAP harus meminta Surat Pernyataan Langganan (Client Representation Letter) dari client yang tanggalnya sama dengan tanggal audit report dan tanggal selesainya audit field work 5. Selain audit report, KAP juga diharapkan memberikan Management Letter yang isinya memberitahukan kepada manajemen mengenai kelemahan struktur pengendalian intern perusahaan dan saran-saran perbaikan
10
Mengapa perlu AUDIT ? Agar L/K yang disajikan bisa dipercaya kewajarannya oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Jika sudah diaudit dan mendapat opini Unqualified (wajar tanpa pengecualian), pengguna L/K bisa yakin bahwa L/K tersebut bebas dari salah saji yang material. Mulai 2001 perusahaan yang total asetnya > Rp 25 Milyard, harus memasukkan audited financial statement ke Departemen Perdagangan dan Industri Perusahaan go public harus memasukkan audited financial statement ke Bapepam (Badan Pelaksana Pasar Modal) paling lambat 90 hari setelah tahun buku. Lebih dipercaya oleh Fiskus.
11
JENIS-JENIS AUDIT Ditinjau dari luasnya pemeriksaan:
1. General Audit (Pemeriksaan Umum) Suatu pemeriksaan atas L/K yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Independent dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai kewajaran L/K secara keseluruhan, sesuai dengan Standart Pemeriksaan Akuntan Publik (SPAP) dan Kode Etik Akuntansi Indonesia 2. Special Audit (Pemeriksaan Khusus) Pemeriksaan terbatas (sesuai permintaan auditee) yang dilakukan oleh KAP yang independent, dan pada akhir pemeriksaan auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran L/K secara keseluruhan. Pendapat yang diberikan terbatas pada pos atau masalah tertentu yang diperiksa
12
B. Ditinjau dari jenis pemeriksaan: .
1.Audit Internal (Laporan Keuangan/Financial Audit) Bertujuan menentukan apakah laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara wajar dalam segala hal yang material sesuai dengan kriteria tertentu (temuan mengenai kecurangan/penyimpangan, saran-saran, perbaikan) 2. Audit Operasional (Management Audit) Merupakan penelaahan atas bagian maupun dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efektifitas, yaitu dengan membandingkan laporan pada periode yang lalu, mencegah terjadinya pemborosan, ketaatan/kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditentukan. Ada 4 tahap dalam manajemen audit: a. survei pendahuluan; b. penelaahan dan pengujian atas sistem pengendalian manajemen; c. pengujian terinci; d. pengembangan laporan 3. Audit Ketaatan (Compliance Audit) Bertujuan untuk menilai apakah klient telah mengikuti atau mentaati aturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh pemilik 4. Computer Audit /EDP (Electronic Data Processing)
13
MANFAAT AUDITING 1.PREVENTIVE CONTROL, TENAGA AKUNTAN AKAN BEKERJA LEBIH BERHATI-HATI DAN AKURAT BILA MEREKA MENYADARI AKAN DIAUDIT 2.DETECTIVE CONTROL, SUATU PENYIMPANGAN ATAU KESALAHAN YANG TERJADI LAZIMNYA AKAN DAPAT DIKETAHUI DAN DIKOREKSI MELALUI SUATU PROSES AUDIT 3.REPORTING CONTROL, SETIAP KESALAHAN PERHITUNGAN, PENYAJIAN ATAU PENGUNGKAPAN YANG TIDAK DIKOREKSI DALAM LAPORAN KEUANGAN AKAN DISEBUTKAN DALAM LAPORAN PEMERIKSAAN. DENGAN DEMIKIAN PEMBACA LAPORAN KEUANGAN TERHINDAR DARI INFORMASI YANG KELIRU ATAU MENYESATKAN Peer Review/Sistem Pengendalian Mutu
14
SIAPA YANG BERHAK MEMAKAI GELAR AKUNTAN, AKUNTAN HANYA DIBERIKAN KEPADA MEREKA YANG MEMPUNYAI IJAZAH AKUNTAN SESUAI DENGAN KETENTUAN DAN BERDASARKAN UU NO. 34 TAHUN 1954, TENTANG PEMAKAIAN GELAR AKUNTAN PRINSIP PEMERIKSAAN, ADALAH KEBENARAN DASAR YANG MENUNJUKKAN BAGAIMANA TUJUAN PEMERIKSAAN DAPAT DICAPAI, MISAL PRINSIP KONSISTENSI (PENERAPAN PRINSIP YANG SAMA ANTARA TAHUN INI DENGAN TAHUN SEBELUMNYA AGAR BISA DIBANDINGKAN), PRINSIP MATERIALITAS (MEMBEDAKAN PENTING TIDAKNYA SUATU HAL). NORMA/STANDAR PEMERIKSAAN, MERUPAKAN SUATU PEDOMAN UMUM UNTUK MEMBANTU PARA AKUNTAN PEMERIKSA DALAM USAHANYA MEMENUHI TAGGUNG JAWAB PROFESIONALNYA (UKURAN MUTU PEKERJAAN AKUNTAN). ADA SEPULUH NORMA/STANDAR PEMERIKSAAN YANG DITERIMA OLEH UMUM, YANG DIKEMBANGKAN SEJAK TAHUN 1947 OLEH AICPA (AMERICAN INSTITUT OF CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANS) YAITU: 1. NORMA UMUM (GENERAL STANDARDS) 2. NORMA PELAKSANAAN (STANDARS OF FIELD WORK) 3. NORMA PELAPORAN (STANDARS OF REPORTING)
15
NORMA UMUM (GENERAL STANDARDS)
1.PEMERIKSAAN HARUS DILAKUKAN OLEH SESEORANG ATAU BEBERAPA ORANG YANG SUDAH MENJALANI LATIHAN TEKNIS SECUKUPNYA DAN MEMPUNYAI KEAHLIAN SEBAGAI SEORANG AKUNTAN PEMERIKSA 2. DALAM SEGALA HAL YANG BERKAITAN DENGAN PENUGASAN, SUATU KEBEBASAN SIKAP MENTAL HARUS DIPERHATIKAN OLEH SEORANG AKUNTAN PEMERIKSA ATAU BEBERAPA ORANG AKUNTAN PEMERIKSA 3. KEMAHIRAN JABATAN HARUS DIJALANKAN SECARA SEKSAMA DALAM MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN DAN MEMPERSIAPKAN LAPORAN PEMERIKSAAN B. NORMA PELAKSANAAN/PEKERJAAN LAPANGAN (STANDARDS OF FIELD WORK) PEMERIKSAAN HARUS DIRENCANAKAN SECUKUPNYA DAN PARA ASISTEN, JIKA ADA HARUS DIAWASI SEBAGAIMANA MESTINYA HARUS ADA SUATU PENYELIDIKAN DAN PENILAIAN YANG TEPAT MENGENAI SISTEM PENGENDALIAN INTERN YANG SUDAH ADA SEBAGAI SUATU DASAR UNTUK MENENTUKAN DAPAT TIDAKNYA SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERSEBUT DIPERCAYA DAN UNTUK MENENTUKAN LUASNYA PENGUJIAN YANG HARUS DILAKUKAN SEHINGGA DAPAT MEMBATASI PROSEDUR PEMERIKSAAN MASALAH PEMBUKTIAN YANG CUKUP KOMPETEN HARUS DIPEROLEH MELALUI PENYELIDIKAN (INSPEKSI), PENGAMATAN (OBSERVASI), TANYA JAWAB, DAN PENEGASAN (KONFIRMASI) UNTUK MENGHASILKAN SUATU DASAR YANG LAYAK BAGI SUATU PENDAPAT ATAS LAPORAN KEUANGAN YANG DIPERIKSA DAN……
16
C. NORMA PELAPORAN ( STANDARDS OF REPORTING)
LAPORAN HARUS MENYATAKAN APAKAH L/K SUDAH DISAJIKAN SESUAI DENGAN PRINSIP AKUNTANSI YANG DITERIMA UMUM LAPORAN HARUS MENYATAKAN APAKAH PRINSIP TERSEBUT SUDAH DIJALANKAN SECARA KONSISTEN PADA PERIODE YANG BERJALAN DALAM KAITANNYA DENGAN PERIODE SEBELUMNYA PENGUNGKAPAN YANG BERISIKAN KETERANGAN DALAM L/K HARUS DIANGGAP SEBAGAI KETERANGAN YANG CUKUP LAYAK TERKECUALI DALAM LAPORAN PEMERIKSAAN DINYATAKAN DENGAN CARA LAIN LAPORAN PEMERIKSAAN HARUS MENCAKUP SALAH SATU SUATU PERNYATAAN PENDAPAT MENGENAI L/K SECARA KESELURUHAN, ATAU SUATU PERNYATAAN YANG KIRA-KIRA MENEGASKAN BAHWA SUATU PENDAPAT TIDAK DAPAT DINYATAKAN. APABILA SUATU PENDAPAT SECARA KESELURUHAN TIDAK DAPAT DINYATAKAN, MAKA ALASANNYA HARUS DINYATAKAN. DALAM SEGALA HAL APABILA NAMA SEORANG AKUNTAN PEMERIKSA DIKAITKAN DENGAN L/K, MAKA LAPORAN PEMERIKSAAN HARUS MENCAKUP SUATU PETUNJUK YANG JELAS MENGENAI SIFAT PEMERIKSAANNYA AKUNTAN PEMERIKSA, JIKA ADA DAN TINGKAT TANGGUNG JAWAB YANG DIPIKUL OLEH AKUNTAN PEMERIKSA SECARA RINGKAS 10 NORMA PEMERIKSAAN YANG DITERIMA UMUM DI GAMBARKAN SBB:
17
STANDARD AUDIT YANG DITERIMA UMUM
KETENTUAN DAN KWALIFIKASI UMUM HASIL PELAKSANAAN AUDIT MELAPORKAN HASIL PELAKSANAAN 1. MENJALANI LATIHAN TEKNIS SECUKUPNYA DAN AHLI 2. KEBEBASAN SIKAP MENTAL 3. KEAHLIAN DILAKUKAN SECARA HATI-HATI (SEKSAMA) PERENCANAAN DAN PENGAWASAN YANG CUKUP PENYELIDIKAN DAN PENILAIAN INTERNAL CONTROL SECARA TEPAT PEMBUKTIAN YANG KOMPETEN APAKAH L/K DISAJIKAN SESUAI DENGAN PRINSIP AKUNTANSI YANG DITERIMA UMUM (GAAP) APAKAH GAAP DIJALANKAN SECARA KONSISTEN PENGUNGKAPAN INFORMASI YANG CUKUP PERNYATAAN PENDAPAT UNTUK L/K HARUS SECARA KESELURUHAN
18
TEHNIK PEMERIKSAAN, ADALAH CARA UNTUK MENDAPATKAN PEMBUKTIAN
TEHNIK PEMERIKSAAN, ADALAH CARA UNTUK MENDAPATKAN PEMBUKTIAN. PROSEDUR PEMERIKSAAN, ADALAH LANGKAH-LANGKAH YANG DIAMBIL DALAM PELAKSANAAN SUATU PEKERJAAN PEMERIKSAAN JENIS-JENIS PENDAPAT AKUNTAN MENURUT STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK, ADA LIMA JENIS PENDAPAT AKUNTAN YAITU: 1. WAJAR TANPA PENGECUALIAN (UNQUALIFIED OPINION), 2. WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN BAHASA PENJELASAN YANG DITAMBAHKAN DALAM LAPORAN AUDIT STANDAR (UNQUALIFIED OPINION WITH EXPLANATORY LANGUAGE) 3. WAJAR DENGAN PENGECUALIAN (QUALIFIED OPINION) 4. TIDAK WAJAR (ADVERSE OPINION) 5. TIDAK MEMBERIKAN PENDAPAT (DISCLAIMER OF OPINION)
19
Wajar tanpa Pengecualian
Jika auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan stndart auditing yang ditentukan oleh IAI, yaitu standar profesional akuntan publik, dan telah mengumpulkan bahan-bahan pembuktian yang cukup untuk mendukung opininya, serta tidak menemukan adanya kesalahan material atau penyimpangan dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, maka auditor dapat memberikan wajar tanpa pengecualian (Laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas sebuah usaha tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum)
20
Wajar Tanpa Pengecualian (dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan)
Keadaan tersebut meliputi: Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaan-keadaan yang luar biasa, laporan disajikan menyimpang dari suatu prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh IAI Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidak pastian peristiwa masa yang akan datang yang hasilnya belum dapat diperkirakan pada tanggal laporan audit Terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya Di antara dua periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam penggunaan prinsip akuntansi atau dalam metode penerapannya Informasi lain dalam laporan keuangan audit secara material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
21
Contoh laporan audit baku Kepada Yth. Direktur PT. “ABC” Jl
Contoh laporan audit baku Kepada Yth. Direktur PT. “ABC” Jl. Kinibalu No. 11 Palangka Raya Kami telah mengaudit neraca PT. “ABC” per 31 Desember 2012 serta laporan R/L, laporan perubahan laba ditahan dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia). Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapannya dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas standar akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat
22
Lanjutan…… Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. “ABC” per 31 Desember 2012, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Kantor Akuntan, Dra. Astrid Tiar, MM (Dra. Astrit Tiar, MM) Reg. Neg-D Maret 2013
23
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN (Audit Working Papers)
KERTAS KERJA MERUPAKAN CATATAN TERTULIS YANG DIHIMPUN OLEH AUDITOR MENGENAI PROGRAM YANG DIBUATNYA, METODE DAN PROSEDUR YANG DITEMPUHNYA, PENGUJIAN YANG DILAKSANAKANNYA, KETERANGAN YANG DIPEROLEHNYA DAN KESIMPULAN YANG DIAMBILNYA SEHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN. PEMBAGIAN KERTAS KERJA DITINJAU DARI SEGI PENGGUNAANYA PERMANENT FILE (DIGUNAKAN TERUS MENERUS BUKAN SEBATAS PERIODE PEMERIKSAAN, MISAL: AKTE PENDIRIAN, JOB DESKRIPTION, PERATURAN UMUM, BAGAN PERKIRAAN DLL) CURRENT FILE DIGUNAKAN SELAMA PEMERIKSAAN, MISAL: KONSEP L/K, NERACA, LABA/RUGI, JURNAL, PERKIRAAN, PERSEDIAAN DLL
24
B. DITINJAU DARI SEGI JENISNYA 1
B. DITINJAU DARI SEGI JENISNYA 1. KERTAS KERJA NERACA PERCOBAAN, MEMUAT NERACA PERCOBAAN YANG MENGGAMBARKAN SELURUH PERKIRAAN YANG ADA DIDALAM PERUSAHAAN DAN SEKALIGUS MEMUAT JURNAL PERBAIKAN SEHINGGA NANTINYA AKAN DIJADIKAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN L/K YANG TELAH DIAUDIT 2. KERTAS KERJA UTAMA, MEMUAT HASIL AUDIT ATAS MASING-MASING PERKIRAAN SEPERTI: PERKIRAAN KAS, BANK, PIUATNG DLL. KERTAS KERJA INI MERUPAKAN PERINCIAN DARI KERTAS KERJA NERACA PERCOBAAN 3. KERTAS KERJA PENDUKUNG, MERUPAKAN PENDUKUNG KERTAS KERJA UTAMA, APABILA SUATU PERKIRAAN MEMERLUKAN PEMECAHAN DALAM BENTUK RINCIAN YANG LEBIH LANJUT 4. KERTAS KERJA JURNAL PERBAIKAN, DIBIKIN TERSENDIRI YANG MEMUAT SEMUA KOREKSI YANG DILAKUKAN AUDITOR DALAM PEMERIKSAANNYA
25
KEGUNAAN KERTAS KERJA SEBAGAI ALAT PEMBANTU DALAM MELAKSANAKAN PROSEDUR AUDIT YANG TELAH DITETAPKAN MENGGAMBARKAN INFORMASI HISTORIS TENTANG PELAKSANAAN AUDIT SEBAGAI DASAR BAGI AKUNTAN UNTUK MERUMUSKAN PENDAPAT ATAS LAPORAN KEUANGAN YANG DIAUDIT SEBAGAI SUMBER INFORMASI YANG AKAN DICANTUMKAN DALAM LAPORAN AKUNTAN SEBAGAI DASAR BAGI SUPERVISI UNTUK MEMERIKSA PEKERJAAN PETUGAS LAPANGAN SEBAGAI ALAT PENANGKAL APABILA TERJADI TUNTUTAN DIPENGADILAN SEBAGAI SUMBER INFORMASI DAN REFERENSI DIMASA YANG AKAN DATANG ATAU SEBAGAI DASAR UNTUK PERBAIKAN PROSES AUDIT DIMASA YANG AKAN DATANG MERUPAKAN KUMPULAN DATA YANG DIPEROLEH AUDITOR DALAM PEMERIKSAAN SEHINGGA MENJADI ALAT PENGHUBUNG ANTARA BUKTI, LANGGANAN DAN LAPORAN AKUNTAN
26
PERTIMBANGAN DALAM MENYIAPKAN KERTAS KERJA
LENGKAP TELITI (AKURAT) JELAS SINGKAT RAPI dan BERSIH MEMPUNYAI TUJUAN DAN BERGUNA RINGKAS, PADAT DAN HEMAT RELEVAN DENGAN PERSOALAN LEMBAGA PEMERIKSA DI INDONESIA BAPEKA (BADAN PEMERIKSA KEUANGAN/BPK) BPKP (BADAN PENGAWAS KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN)
27
PROSEDUR AUDIT/BUKTI PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK KONFIRMASI INSPEKSI/DOKUMENTASI VOUCHING (PROSES PEMERIKSAAN APAKAH CATATAN PEMBUKUAN DAN JUMLAH YANG TERDAPAT DALAM BUKU ITU DIDUKUNG ATAU TIDAK OLEH DOKUMEN YANG SAH) TRACING (MENELUSURI) RECOMPUTATION/RECALCULATING (MENGHITUNG KEMBALI DAFTAR-DAFTAR YANG DISERAHKAN OLEH KLIEN) SCANNING (MELIHAT SEPINTAS KEMUNGKINAN ADANYA TRANSAKSI YANG TIDAK BIASA/KONSISTEN) OBSERVASI (PENGAMATAN) TANYA JAWAB DENGAN KLIENT (INQUIRY) PENGUJIAN ANALITIK (ANALISIS YANG SISTEMATIS DNG JALAN MEMBANDINGKAN/MENGHUBUNGKAN INFORMASI YG SATU DNG YANG LAIN BAIK DARI DALAM MAUPUN DARI LUAR PERUSAHAAN
28
CONTOH: STUDI KASUS AUDIT
29
TUJUAN DARI KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
Mendukung opini auditor mengenai kewajaran L/K (opini harus sesuai dengan kesimpulan pemeriksa) Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar profesional akuntan publik (dalam kertas kerja pemeriksaan harus terlihat bahwa apa yang diatur dalam SPAP sudah diikuti dengan baik oleh auditor) Sebagai referensi dalam hal ada pertanyaan dari: pihak pajak, pihak pabrik, pihak client (jika kertas kerja pemeriksaan lengkap pertanyaan apapun akan bisa dijawab dengan mudah oleh auditor) Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh tim audit) sehingga dapat dibuat evaluasi mengenai kemampuan asisten sampai dengan patner sesudah selesai suatu penugasan (evaluasi bisa digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam kenaikan jabatan atau gaji Sebagai pegangan untuk tahun berikutnya, dimanfaatkan antara lain sebagai: (a) mencek saldo awal; (b) untk dipelajari oleh audit staf yg baru ditugaskan; (c) utk mengetahui masalah-masalah yg terjadi di tahun lalu dan berguna utk tahun berikutnya.
30
KRITERIA UNTUK MEMBUAT KERTAS KERJA PEMERIKSAAN YANG BAIK
Kertas kerja pemeriksaan harus mempunyai tujuan Harus dicegah menulis kembali kertas kerja pemeriksaan sebab banyak kerugian (membuang waktu, dapat salah menyalin) Dalam kertas kerja pemeriksaan harus dijelaskan prosedur audit apa yang dilakukan dengan menggunakan audit tick mark Kertas kerja pemeriksaan harus diindek/cross index Kertas kerja harus diparaf oleh orang yang membuat dan mereview kertas kerja sehingga dapat diketahui siapa yang bertanggung jawab. Setiap pertanyaan yang timbul pada review notes harus terjawab, tidak boleh ada open question Pada kertas kerja pemeriksaan harus dicantumkan: a) sifat dari perkiraan yang diperiksa; b) Prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan; c) Kesimpulan mengenai kelayakan perkiraan yang diperiksa. Hal-hal tambahan: a) Kertas kerja yang diperiksa harus rapi dan bersih; b) mudah di baca; c) Bahasa yang digunakan harus baik; d) Jangan hanya memphoto copy dari klien tanpa diberi penjelasan Di bagian muka file kertas kerja pemeriksaan harus dimasukkan daftar isi dan indeks kertas kerja pemeriksaan dan contoh paraf seluruh tim pemeriksa yang terlibat dalam penugasan audit tersebut.
31
PEMERIKSAAN KAS DAN BANK
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan Bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan Kas merupakan harta lancar perusahaan yang menarik dan mudah untuk diselewengkan Banyak transaksi yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan perlu adanya pengendalian intern (internal control) yang baik atas kas dan bank Contoh perkiraan kas dan bank: -Kas kecil -Saldo rekening -Bon sementara -Chek tunai -Deposito berjangka -Dana yang disisihkan -Rekening giro
32
TUJUAN PEMERIKSAAN KAS DAN BANK
1. Untuk memeriksa apakan terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan bank serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank 2. Untuk memeriksa apakah ada kas dan bank yang ada di neraca per tanggal neraca betul-betul ada dan dimiliki perusahaan 3. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo kas dan bank 4. Untuk memeriksa seandainya ada saldo kas dan bank dalam valuta asing, apakah saldo tersebut sudah dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan ke rugi laba tahun berjalan 5. Untuk memeriksa apakah penyajiannya di neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
33
PROSEDUR PEMERIKSAAN KAS DAN BANK
Pahami dan evaluasi internal control atas kas dan bank serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank Buat top schedule cash on hand in bank pertanggal neraca (misal: per akhir bulan), apakah ada hal-hal yang unusual (diluar kebiasaan) atau tidak Lakukan cash count (perhitungan phisik uang kas) pertanggal neraca, bisa juga sebelum atau sesudah tanggal neraca Kirim konfirmasi atau dapatkan pernyataan saldo dari kasir dalam hal tidak dilakukan opname Kirim konfirmasi untuk seluruh rekening bank yang dimiliki perusahaan Minta rekonsiliasi bank pertanggal neraca, kalau terpaksa karena yang Desember belum selesai ya dapat diminta yang per Lakukan pemeriksaan atas rekonsiliasi bank tersebut Review jawaban konfirmasi dari bank, notulen rapat dan perjanjian kredit untuk mengetahui apakah ada pembatasan dari rekening bank yang dimiliki perusahaan Periksa inter bank transfer ± 1 minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca, untuk mengetahui adanya kitting dengan tujuan untuk window dressing Periksa transaksi kas sesudah tanggal neraca sampai mendekati tanggal selesainya pemerikasaan lapangan Seandainya ada kas dan bank dalam mata uang asing pertanggal neraca, periksa apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan pada rugi/laba tahun berjalan Periksa apakah penyajian kas dan bank di neraca dan catatan atas laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum Buat kesimpulan di top schedule kas dan bank atau di memo tersendiri mengenai kelayaan dari cash on hand dan in bank, setelah kita menjalankan seluruh audit prosedur di atas
34
TUGAS. I Jelaskan pengertian kertas kerja audit (Audit Working Papaers) ? Sebutkan lima kegunaan kertas kerja ? Sebutkan jenis-jenis kertas kerja ? Ada beberapa persyaratan agar kertas kerja bermanfaat, sebutkan dan jelaskan ? Sebutkan pertimbangan-pertimbangan yang penting dalam menyiapkan kertas kerja ?
35
UTS 1. a. Jelaskan pengertian Pemeriksaan Akuntansi ? b.Jelaskan perbedaan pemeriksaan atau auditing dengan akuntansi ? 2. Pemeriksaan dibedakan menjadi dua yaitu internal audit dan eksternal audit, jelaskan masing-masing ? 3. Jelaskan mengapa audit perlu dilakukan ? 4. Sebutkan dan jelaskan manfaat audit ? 5. Sebutkan dan jelaskan norma-norma pemeriksaan akuntansi ? 6. Jelaskan pengertian kertas kerja audit (Audit Working Papaers) ? 7. Sebutkan lima kegunaan kertas kerja ? 8. Sebutkan jenis-jenis kertas kerja ? 9. Apa yang anda ketahui: a. IAI b. SAP c. AICPA 10. Jelaskan pengetahuan anda mengenai EDP (Electronic Data Processing)
36
TUGAS. II Sebutkan beberapa macam pendapat akuntan, dan dalam hal apa akuntan memberikan pendapat qualified ? Sebutkan perbedaan akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen ? Sebutkan dan jelaskan pengertian dan tujuan dari pembuatan kertas kerja ? Apakah syarat-syarat yang harus dipunyai oleh seorang auditor ? Jelaskan pengertian dan manfaat peer review ?
37
UAS Coba uraikan maksud dan tujuan Norma Umum dari NPA ?
Sebutkan bidang-bidang yang dapat dikerjakan oleh Akuntan dalam suatu perusahaan ? Sebutkan persyaratan umum untuk menjadi seorang Auditor ? Sebutkan beberapa macam pendapat Akuntan, dan dalam hal apa kita memberikan pendapat Qualified ? Jelaskan pengertian: a. Internal Audit b. Peer Review
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.