Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pengelolaan Operasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pengelolaan Operasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja"— Transcript presentasi:

1 Pengelolaan Operasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Matakuliah : <<D0662>>/<<Keselamatan dan Kesehatan Kerja>> Tahun : <<2008>> Pengelolaan Operasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan VII Reference : Rudi Suardi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Edisi I. PPM. Jakarta (Bab 8, Halaman 135 – 149)

2 Pengelolaan Operasi Penanggulangan Kondisi Darurat atau Bencana
Emergency Plan Peralatan Darurat Ketentuan Alat P3K Ketentuan Emergency Exit Bagan Pengelolaan Operasi Persyaratan Pengelolaan Operasi Tugas Pengelolaan Operasi

3 Persyaratan Pengelolaan Operasi
OHSAS 18001 Permenaker 05/MEN/1996

4 Persyaratan OHSAS 18001 Pengendalian Operasi
Θ Identifikasi keseluruhan operasi & aktivitas yang terkait dengan risiko yang diidentifikasikan. Θ Aktivitas ini harus dilakukan dalam kondisi yang ditetapkan,dengan : a. Menetapkan & memelihara prosedur terdokumentasi untuk mengakomodasi deviasi kebijakan & sasaran k3 b. Ketentuan Kriteria operasi dalam prosedur. c. Menetapkan & memelihara prosedur terkait untuk risiko-risiko K3 yang teridentifikasi. d. Menetapkan & memelihara prosedur untuk desain tempat kerja, proses,instalasi, mesin-mesin, prosedur operasi dan organisasi kerja.

5 Persyaratan Permenaker 05/MEN/1996
Perancangan dan Rekayasa Pengendalian risiko kecelakaan & penyakit akibat kerja dalam proses rekayasa harus dimulai sejak tahap perancangan dan perencanaan. Tinjauan Ulang Kontrak Pengadaan barang & jasa melalui kontrak harus di tinjau ulang untuk menjamin kemampuan perusahaan dalam memenuhi persyaratan K3 yang ditentukan. Pembelian sistem pembelian barang & jasa beserta prosedur pemeliharaannya harus terintegrasi dalam strategi penanganan pencegahan risiko kecelakaan & penyakit akibat kerja.

6 Bagan Pengelolaan Operasi
Perencanaan IMPLEMENTASI DAN OPERASI Audit Umpan balik dari Pengukuran kinerja Pemeriksaan dan tindakan perbaikan

7 Input dari Pembuatan Prosedur
Kebijakan dan sasaran K3. Hasil identifikasi bahaya potensial,penilaian dan pengendalian risiko. Persyaratan peraturan perundang-undangan yang telah diidentifikasi.

8 Contoh Prosedur yang Perlu dibuat:
1. Pembelian barang, atau pengadaan jasa atau penggunaan sumber daya eksternal, yang mencakup: Θ Persetujuan dalam pembelian atau pengadaan bahan kimia, serta material berbahaya yang tercantum dalam Material Safety Data Sheet. Θ Dokumentasi yang sesuai untuk keamanan penanganan. Θ Seleksi dan evaluasi ulang bagi pemasok. Θ Persetujuan dari desain pabrik baru atau atau perlatan baru sebelum digunakan.

9 Contoh Prosedur yang Perlu dibuat:
2. Kegiatan-kegiatan berbahaya,yang mencakup: Θ Identifikasi aktivitas-aktivitas berbahaya. Θ Ketentuan awal dan persetujuan metode kerja. Θ Kualifikasi awal dari personel yang melakukan aktivitas-aktivitas berhaya. Θ Perijinan dan Prosedur untuk mengendalikan personel manapun yang memasuki area berbahaya.

10 Contoh Prosedur yang Perlu dibuat:
3. Material-material berbahaya, mencakup: Θ Identifikasi inventori, dan lokasi penyimpanan. Θ Ketentuan keamanan penyimpanan & pengendalian akses. Θ Ketentuan dan akses ke Material Safety Data Sheet (MSDS) dan informasi yang relevan lainnya. 4. Pemeliharaan plant dan peralatan,yang mencakup: Θ Ketentuan pengendalian & pemeliharaan plant organisasi peralatannya. Θ Ketentuan, pengendalian dan pemeliharaan PPE. Θ Pemisahan dan pengendalian akses. Θ Inspeksi dan pengujian K3 yang terkait dengan dengan peralatan dan sistem yang terintegrasi.

11 Penanggulangan Kondisi Darurat atau Bencana
Persyaratan OHSAS 18001: Persiapan dan Tanggap Darurat Organisasi harus menetapkan & memelihara perencanaan dan prosedur untuk mengidentifikasi potensi terjadinya insiden dan situasi dan cara meresponnya, dan untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan dan kecelakaan yang mungkin terkait dengan keadaan tersebut.

12 Penanggulangan Kondisi Darurat atau Bencana
Persyaratan Permenaker 05/MEN/1996 Prosedur Menghadapi Keadaan Darurat atau Bencana Perusahaan harus memiliki prosedur untuk menghadapi keadaan darurat atau bencana, yang diuji secara berkala untuk mengetahui keandalan pada saat kejadian yang sebenarnya. Prosedur Mengahadapi Insiden untuk mengurangi pengaruh yang mungkin timbul akibat insiden, perusahaan harus memiliki prosedur yang meliputi: 1. Penyediaan Fasilitas P3K dengan jumlah yang cukup dan sesuai sampai mendapatkan pertolongan medis. 2. Proses rawatan lanjutan.

13 Penanggulangan Kondisi Darurat atau Bencana
Prosedur Rencana Pemulihan Keadaan Darurat Perusahaan harus membuat rencana pemulihan keadaan darurat untuk secara cepat mengembalikan pada kondisi normal dan membantu memulihkan tenaga kerja yang mengalami trauma.

14 EMERGENCY PLAN Identfikasi potensial kecelakaan dan kejadian darurat.
Identifikasi personel yang melakukan penanggulangan selama kejadian darurat. Tanggung jawab,wewenang dan tugas-tugas dengan tanggung jawab khusus selama kejadian darurat. Prosedur evakuasi termasuk denah evakuasi. Identifikasi dan lokasi material berbahaya dan tindakan darurat yang dipersyaratkan. Hubungan dengan jasa pihak eksternal terkait dengan kejadian darurat.

15 EMERGENCY PLAN Komunikasi dengan badan pemerintah.
Komunikasi dengan publik. Proteksi rekaman dan peralatan penting. Informasi yang dibutuhkan selama kejadian darurat seperti gambar denah lokasi perusahaan, data material berbahaya, prosedur, instruksi kerja dan nomor telepon penting. Keterlibatan pihak eksternal dalam emergency plan dan tanggap harus secara jelas diatur dan didokumentasikan.

16 PERALATAN DARURAT Peralatan darurat ini harus diuji kelayakannya
dalam waktu yang terencana,antara lain: Sistem alarm. Lampu dan tenaga listrik darurat. Peralatan pemadam kebakaran. Fasilitas komunikasi Tempat perlindungan. Hydrant Stasiun pencuci mata.

17 FIRST AID First aid can be defined as the immediate care given to a person who has been injured or has fallen ill: First aid also includes self-help in the absence of medical or personnel. First aid training can prove to be invaluable during a catastrophe, such as an earthquake or industrial accidents. Knowing what to do in emergency alleviates confusion and disorganization. Knowledge of first aid is everyone’s responsibility and should be considered an essential tool in preventing complications and saving live.

18 OSHA requirements OSHA requires that medical personnel be readily available for consultation on matters of work place safety and health, OSHA also requires that an appropriate number of personnel be trained in first aid procedures and that approved first aid supplies be available on-site. General Guidelines for Giving First Aid After carrying out emergency measures to ensure the victim’s safety, the first aider should observe the following guidelines prior to the actual administration of first aid:

19 Make no attempt to move the victim unless for safety reasons (such as a victim in contact with a live electrical conductor with no power shutoff mechanism). Determine the most appropriate position for the victim, and do not allow the victim to rise or walk. Do not disturb the victim unnecessarily (such as by asking questions that have no relevance to immediate medical care). Prevent chilling by means of covers or blankets. Examine the victim in a systematic manner, paying special attention to the nature of the accidents or sudden illness and the needs of the situation. Administer the appropriate first aid procedures.

20 First Aid Summary The following essential points should be included in the design of this program. Train a cadre of personnel in emergency treatment such as first aid and CPR. Training should be thorough, repeated frequently and geared to site-specific hazards. Establish liaisons with local medical personnel. Inform and educate these personnel about site-specific hazards so that they can be optimally helpful if an emergency occurs. Familiarize all on-site emergency first aid station; see that they are well supplied and restocked immediately after each emergency.

21 Common Injuries and their first Aid Measures
Injury First Aid Bleeding Apply pressure over a clean pad. Elevate the wound unless there is a possibility of bone fractures. Do not disturb blood clots. Thermal burns If there is no blistering, immerse the burns in cold water; cover it with a clean cloth until help arrives. Chemical burns Flush the affected area with running water; remove contaminated clothing and cover the affected area with a clean cloth. Electric shock Remove the victim from a live conductor or shut off be power, if victim is not breathing, administer mouth-to-mouth resuscitation if necessary; loosen victim’s clothing. Shock Place victim on back with feet higher than head unless their is suspicion of bone fractures; check for breathing; apply artificial respiration if necessary Chemical eye injury Flush victim’s eyes with water for at least 15 minutes; remove any dry chemical a clean pad. Eye injury due to a foreign object Encourage the victim to tear without rubbing the eyes, which may dislodge the object; determine location of the object (upper or lower lid), and remove it with a clean tissue; flush the eyes with water. Toxic gas poisoning Get the victim to fresh air; check for breathing, and apply artificial respiration or CPR if necessary and you are properly trained. Heat stroke Lower victim’s body temperature by applying water or rubbing alcohol to the skin or placing the victim in a cold water bathtub.

22 KETENTUAN ALAT P3K Tabel jumlah petugas P3K berdasarkan jumlah pekerja serta kategori risiko. Daftar isi kotak P3K menurut bentuknya masing-masing.

23 KETENTUAN EMERGENCY EXIT
Setiap personel yang terlibat dalam organisasi harus memahami lokasi , dan rute emergency exit. Memiliki minimum dua rute darurat yang digunakan untuk menjadi jalan untuk ke tempat evakuasi personel. Rute ini harus berada pada lokasi yang permanen dan sepanjang rute tidak terdapat bahan/peralatan yang mudah terbakar.

24 KETENTUAN EMERGENCY EXIT
Rute ini harus menuju daerah yang mudah di akses dari luar perusahaan seperti jalan raya, tempat evakuasi atau tempat terbuka. Rute ini harus menyediakan tanda yang dapat menyala sepanjang rute sebagai panduan bagi personel bila keadaan gelap. Rute ini harus selalu dipelihara untuk memastikan kelayakannya.

25 TERIMA KASIH


Download ppt "Pengelolaan Operasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google