Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA
2
Tujuan Ilmu pengetahuan adalah teori
Teori (Severin & Wankard) Tujuan Ilmu pengetahuan adalah teori Dengan kata lain, teori adalah segalanya bagi ilmu pengetahuan Teori ialah hasil penelitian ilmiah Sebuah teori dapat menjelaskan, memprediksi, ataupun membantu penemuan hubungan sistematis di antara fakta-fakta
3
Teori Komunikasi Para Ilmuwan menggunakan teori untuk membuat generalisasi (gambaran abstrak) tentang sifat suatu kenyataan Dalam bidang ilmu komunikasi, teori diharapkan mampu membuat generalisasi tentang cara orang berkomunikasi
4
Teori Komunikasi Teori yang sudah diverifikasi kemudian memungkinkan kita untuk membuat prediksi-prediksi tentang akibat dari kejadian-kejadian tertentu Dalam hal ini teori bertujuan untuk membuat prediksi-prediksi yang berhubungan dengan proses dan efek komunikasi
5
Teori Komunikasi Cerita tentang bagaimana dan mengapa sesuatu itu terjadi. Para ahli biasanya memulai dengan asumsi menyeluruh, termasuk seluruh bidang sosial yang dibentuk oleh aktivitas dasar yang menerangkan pasang surutnya peristiwa dalam proses yang lebih khusus. (Turner)
6
Sehingga dapat disimpulkan bahwa teori komunikasi adalah:
Realitas sosial (tentu saja yang berhubungan dengan unsur-unsur komunikasi) Telah teruji kebenarannya Melalui penelitian secara ilmiah
7
Teori dan Ilmu Komunikasi
Ilmu komunikasi mempunyai kaitan erat dengan manusia Proses yang terjadi pada diri manusia mutlak melalui perantaraan komunikasi Teori2 komunikasipun harus bisa menjelaskan fenomena sosial dan alasan semua itu terjadi
8
Teori Komunikasi dan Komunikasi Massa
Komunikasi massa harus bisa menjelaskan berbagai fenomena yang berkaitan erat dengan aktivitas manusia Karena, media massa merupakan alat utama dalam komunikasi massa, keterkaitan antarfenomena itu tidak akan lepas dari media massa Bagaiamana media massa mempengaruhi, membentuk, dan mengarahkan hidup manusia
9
Jenis dari Teori2 Komas (McQail)
Teori Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Scientific Theory) Berdasarkan pernyataan2 yang berkaitan dengan sifat dasar, cara kerja, dan pengaruh komunikasi massa yang bersumber dari observasi sistematis yang sedapat mungkin diupayakan bersifat obyektif Sumber teori ini merupakan kenyataan ttg media Contoh: Hubungan antara TV dng Prilaku agresif
10
Jenis dari Teori2 Komas (McQuail)
2. Teori Normatif Teori ini berkenaan dengan masalah bagaimana seharusnya media berperan ketika serangkaian nilai sosial ingin diterapkan dan dicapai sesuai dengan sifat dasar nilai-nilai sosial tersebut Jenis teori ini begitu penting karena berperan dalam membentuk institusi media Bahkan media berpengaruh besar dalam membantu apa yang diharapkan oleh publik media, orginasasi, serta pelaksana organisasi sosial itu sendiri
11
Jenis dari Teori2 Komas (McQuail)
3. Teori Praktis Teori ini menyuguhkan penuntun tentang tujuan media, cara kerja yang seharusnya diharapkan agar seirama dengan prinsip2 ilmu pengetahuan sosial yang sifatnya lebih abtrak, serta cara2 pencapaian beberapa sasaran ttt Teori praktis “Apa yang dapat menyenangkan publik?”, “Faktor apa sajakah yang dapat membuahkan hasil?”, “Berita seperti apa yang memiliki news value?”, “Bagaimana tanggung jawab wartawan dan media ttt dalam situasi ttt pula?”
12
Jenis dari Teori2 Komas (McQuail)
4. Teori Akal Sehat Teori ini merupakan pengetahuan (dan gagasan) yang dimiliki oleh setiap orang dengan begitu saja atau melalui pengalaman langsung dengan masyarakat Misalnya gagasan tentang bagaimana keberdaan media, peran media dalam kehidupan sehari-hari , bagaimana seharusnya membaca koran/ menonton tv
13
Jenis dari Teori2 Komas (Baran & Davis)
Mereka menambahkan jenis teori dalam perkembangan baru ilmu sosial, yakni teori kritis Teori ini membahas ketidaksamaan/ ketertindasan akibat sistem Sebagian besar dari teori kritis membahas konflik kepentingn di dalam masyarakat dan dominasi yang terus-menerus dilakukan sebuah kelompok atas kelompok lainnya Teori ini membongkar sesuatu yang tidak adil karena ketertindasan tadi
14
Jenis dari Teori2 Komas (Baran & Davis)
Teori ini terutama melihat media massa sebagai kekuatan besar yang berperan dalam memanipulasi kesadaran dan kenyataan. Dalam pemikiran Frankfrut, media massa) hanya dimiliki dan didominasi oleh kelompok dominan dalam masyarakat, dan menjadi sarana untuk meneguhkan kelompok dominan sekaligus memarjinalkan dan meminggirkan kelompok minoritas. Karena media massa dikuasai oleh kelompok yang dominan, realitas yang sebenarnya telah terdistorsi dan palsu
15
Jenis dari Teori2 Komas (Baran & Davis)
Oleh karena itu, penelitian media (media massa-pen) dalam perspektif ini terutama diarahkan untuk membongkar kenyataan palsu yang telah diselewengkan dan dipalsukan tersebut oleh kelompok dominan untuk kepentingannya
16
Teori-teori Komunikasi Massa
Hypodermic Needle Theory Cultivation Theory Clutural Imperialism Theory Spiral of Silance Theory Diffusion of Innovation Theory Uses and Gratification Theory Agenda Setting Theory Media Critical Theory
17
Hypodermic Needle Theory
Juga disebut sebagai Teori peluru (bullet theory) Sampai tahun 1930-an dan 1940-an, umumnya apa yang disajikan media massa secara langsung atau kuat memberi rangsangan/berdampak kuat pada diri audience Audience, anggota dari masyarakat dianggap mempunyai ciri khusus yang seragam dan dimotivasi oleh faktor biologis dan lingkungan serta mempunyai sedikit kontrol Tidak ada campur tangan di antara pesan dan penerima
18
Hypodermic Needle Theory
Pesan yang sangat jelas dan sederhana akan jelas dan sederhana pula direspons Jadi, antara penerima dengan pesan yang disebarkan oleh pengirim tidak ada perantara atau langsung diterimanya Asumsi yang mendasari teori ini juga disebut teori peluru, karena isi senapan (dalam hal ini diibaratkan pesan) langsung mengenai sasarannya yakni penerima pesan, seperti peluru yang langsung mengenai sasaran
19
Hypodermic Needle Theory
Teori ini di samping mempunyai pengaruh yang sangat kuat juga mengasumsikan bahwa para pengelola media dianggap sebagai orang yang lebih pintar dibanding audience Media massa mempunyai pemikiran bahwa audience bisa ditundukkan sedemikian rupa atau bahkan bisa dibentuk dengan cara apapun yang dikehendaki media Media massa mempunyai efek langsung ‘disuntikkan’ ke dalam ketidaksadaran audience
20
Hypodermic Needle Theory
21
B. Cultivation Theory Dikenalkan oleh Profesor George Gerbner – Dekan Annenberg School of Communication di Universitas Pennsylvania Amerika Serikat (AS) Penelitian awalnya adalah “Indikator Budaya” tahun 60-an untuk mempelajari pengaruh menonton televisi Tujuan penelitiannya: mengetahui dunia nyata seperti apa yang dibayangkan, dipersepsikan oleh penonton televisi Penelitiannya lebih menekankan kepada dampak
22
B. Cultivation Theory Televisi menjadi media atau alat utama dimana para penonton televisi belajar tentang masyarakat dan kultur di lingkungannya Di awal perkembangannya lebih memfokuskan kajiannya pada studi televisi dan audience, khususnya memfokuskan pada tema2 kekerasan di televisi Namun penelitian dengan teori ini juga dapat dilakukan untuk melihat dampak menonton opera sabun Hasilnya penonton acara tersebut lebih cenderung melakukan affairs, bercerai, dan aborsi
23
B. Cultivation Theory Para pecandu berat TV (heavy viewers) akan menganggap bahwa apa yang terjadi di televisi adalah dunia senyatanya Pecandu TV Kekerasan muncul akibat masalah sosial ( Karena Tv sering menyuguhkan berita dan kejadian dengan motif sosial sebagai alasan melakukan kekerasan Penilaian, persepsi, opini penonton televisi digiring sedemikian rupa agar sesuai dengan apa yang mereka lihat di televisi Pertanyaannya: Apa yang anda saksikan?
24
Bocah 12 Tahun Pelaku Sodomi dan Pembunuhan Sering Nonton Film Bokep
B. Cultivation Theory Televisi tidak hanya disebut sebagai jendela atau refeleksi kejadian sehari-hari di sekitar kita, tetapi dunia itu sendiri (McQuail & Windahl) Bocah 12 Tahun Pelaku Sodomi dan Pembunuhan Sering Nonton Film Bokep Mataram, HanTer - Pembunuhan sadis terhadap Muhammad Ikram (6) di sebuah rumah kos di Lingkungan Semoan Kelurahan Kuang, Taliwang, Sumbawa Barat, akhirnya terungkap, pelakunya diduga anak di bawah umur. Kasubag Humas Polres Sumbawa Barat Iptu Hofni Nevabureni, saat dikonfirmasi, mengatakan, penyidik telah menetapkan status tersangka terhadap JJ, salah satu penghuni kos tempat jenazah Ikram ditemukan keluarganya pada Kamis (14/5/2015) malam.
25
C. Agenda Setting Theory
Diperkenalkan oleh Mcombs dan Shaw Muncul sekitar tahun 1973 dengan publikasi pertama: “The Agenda Setting Function of The Mass Media” Penelitian awalnya yakni pemilihan Presiden Amerika Serikat pada tahun 1968 ditemukan hubungan yang tinggi antara penekanan berita dengan bagaimana berita itu dinilai tingkatannya oleh pemilih Meningkatnya nilai penting suatu topik berita pada media massa menyebabkan meningkatnya nilai penting topik tersebut bagi khalayaknya
26
C. Agenda Setting Theory
Asumsi dasar teori ini bicara media (khususnya media berita) tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media tersebut benar-benar berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa Media massa selalu mengarahkan kita pada apa yang harus kita lakukan Media memberikan agenda-agenda melalui pemberitaannya, sedangkan masyrakat akan mengikutinya Media mengatakan pada kita apa yang penting dan apa yang tidak penting
27
C. Agenda Setting Theory
Tidak ada peristiwa penting dapat terjadi tanpa liputan media massa Jika memang media massa tidak meliputnya, hal tersebut berarti tidak penting Media mengarahkan kita memusatkan perhatian pada subjek teretentu yang diberitakan media Media massa menentukan agenda kita
28
C. Agenda Setting Theory
Agenda setting memprediksikan bahwa agenda media mempengaruhi agenda publik, semntara agenda publik sendiri akhirnya mempengaruhi agenda kebijakan Tiga dimensi yang berkaitan dengan teori agenda setting: 1. Agenda media: visibility (jumlah dan menonjolnya berita), audience salience (relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak), Valence (menyenangkan/ tidak menyenangkan cara pemberitaan bagi suatu peristiwa)
29
C. Agenda Setting Theory
Tiga dimensi yang berkaitan dengan teori agenda setting: Agenda media: visibility (jumlah dan menonjolnya berita), audience salience (relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak), Valence (menyenangkan/ tidak menyenangkan cara pemberitaan bagi suatu peristiwa) Agenda khalayak: familiarity (derajad kesadaran khalayak akan topik tertentu), personal salience (relevansi kepentingan individu dengan ciri pribadi), favorability (pertimbangan senang atau tidak senang akan topik berita)
30
C. Agenda Setting Theory
Tiga dimensi yang berkaitan dengan teori agenda setting: 3. Agenda kebijakan: Support (dukungan) kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita Likelihood of action (kemungkinan kegiatan) kemungkinan pemerintah melaksanakan apa yang diibaratkan Freedom of action (kebebesan bertindak) nilai kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.