Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVerawati Oesman Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Ns. Arista Adityasari Putri, M.Si.Med
PROSES KEPERAWATAN Ns. Arista Adityasari Putri, M.Si.Med
2
Proses keperawatan merupakan suatu sistem dalam merencanakan pelayanan Asuhan keperawatan yang mempunyai empat tahapan, yaitu pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
3
Manfaat proses keperawatan
Bagi Pelayanan Kesehatan : Pedoman yang sistematis Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Bagi Pelaksana Keperawatan : Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Mempercepat proses penyembuhan klien dan Pengembangan ketrampilan intelektual Peningkatan citra keperawatan Meningkatkan peran dan fungsi perawatan dalam pengelolaan asuhan keperawatan.
4
Pengakuan otonomi keperawatan
Peningkatan rasa solidaritas Kepuasan konsumen kepuasan perawat Memupuk rasa percaya diri dalam memberikan asuhan keperawatan Untuk pengembangan ilmu keperawatan. Pengembangan penelitian ilmu keperawatan,
5
Aspek keperawatan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
Bagi Pasien : Aspek keperawatan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah Merangsang self care Kelanjutan asuhan keperawatan dan terapi pengobatan Terhindar dari tindakan mal-praktik
6
Pengetahuan yang mendasari ProsKep
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia Psikologi dasar Biokimia tubuh manusia Patofisiologi penyakit Sosio kultural dan budaya
7
TUJUAN PROSES KEPERAWATAN
Problem Solving dalam praktek kep Digunakan sbg standart dlm praktek kep Memperoleh metode yang baku, rasional dan sistematis Meperoleh metode yang dapat digunakan dalam berbagai macam situasi Memperoleh asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi
8
SIFAT PROSES KEPERAWATAN
Dinamis Siklik Interdependent / saling ketergantungan Fleksibel atau luwes
9
KARAKTERISTIK PROSES KEPERAWATAN
Tujuan Sistematik Dinamik Interaktif Fleksibel Teoritis
10
FUNGSI PROSES KEPERAWATAN
Sebagai kerangka berpikir untuk fungsi dan tanggung jawab keperawatan dalam ruang lingkup yang sangat luas. Sebagai alat untuk mengenal masalah klien, merencanakan secara sistematis, melaksanakan rencana dan menilai hasil.
11
PENGKAJIAN
12
Data Subjektif, Data wawancara oleh perawat kepada pasien, keluarga atau orang – orang yang dekat dengan pasien. (Depkes, 2000) Data Obyektif, Data observasi dan pengukuran. (Iyer et al.,1996) Data tersebut diperoleh melalui 2S-HFT (sight, smell, hearing, feeling, touch)
13
Teknik Pemeriksaan Fisik
Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
14
Suara Perkusi Sonor : jaringan normal (paru)
Pekak : jaringan massa padat (jantung, hepar) Redup : jaringan padat atau konsolidasi paru-paru pneumonia Hipersonor atau thympani : berongga kosong abdomen, suara menggema pada bentuk Barrel – Chest (dada tong).
15
Suara Auskultasi Rales : perlengketan eksudat pasien TB-Paru dan pneumonia Ronchi : nada rendah dan sangat kasar edema pulmo & efusi pleura Wheezing : bunyi “ngiiiiii...iik” atau pendek “ngik...” bronkhitis akut & asthma Pleural Friction Rub : bunyi yang terdengar “kering” seperti gosokan amplas pleuritis
16
DIAGNOSA KEPERAWATAN
17
Merup. keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga / masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau potensial. (NANDA 1990, dalam Hidayat, 2004).
18
Jenis Diagnosa Diagnosa Aktual : ditemukan pada saat pengkajian sesuai dg tanda gejala Diagnosa Resiko : masalah kesehatan yg akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi keperawatan Diagnosa Potensial : data penunjang & masalah belum ditemukan tapi sudah ada etiologi Diagnosa Sejahtera (wellnes) : respon manusia derajat kesejahteraan indvdu, kelg / masy
19
PERENCANAAN (INTERVENSI)
20
Merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah – masalah pasien. Perencanaan ini merupakan langkah ketiga dalam membuat suatu proses keperawatan. (Hidayat, 2004)
21
Jenis Intervensi Intervensi Mandiri : tindakan yg sesuai dg aspek legal perawat Intervensi Dependen : tindakan dilakukan dg pengawasan / supervisi tenaga kesehatan lain Intervensi Kolaboratif : tindakan yang dilakukan perawat berkolaborasi dg tim kesehatan lain
22
Standar untuk mengevaluasi kemajuan peningkatan kesehatan klien disusun dalam kriteria hasil.
S : Spesific tdk timbul arti ganda M : Measurable dpt diukur A : Achievable dpt dicapai R : Reasonable dpt dipertanggungjawbkan T : Time batasan wkt jelas
23
Kriteria hasil juga harus mencakup semua respon manusia meliputi KAPP Kognitif (pengetahuan), Afektif (emosi/perasaan), Psikomotor, Perubahan fungsi tubuh (keadaan umum, fungsi, serta gejala).
24
IMPLEMENTASI
25
Dalam tahap ini perawat harus mengetahui berbagai hal diantaranya bahaya – bahaya fisik dan perlindungan pada pasien, teknik komunikasi, kemampuan dalam prosedur tindakan, pemahaman tentang hak – hak pasien serta dalam memahami tingkat perkembangan pasien.
26
O – N – E – C Syarat Implementasi : (A) Observational
Nursing terapeutic Education Colaboration O – N – E – C
27
Syarat Implementasi : (B)
What Who Where When Why How 5 W + 1 H
28
EVALUASI
29
Suatu proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan
Evaluasi dapat dibagi dua yaitu evalusi proses (formatif) dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan, evaluasi hasil (sumatif) dilakuakan dengan membandingkan respon pasien pada tujuan khusus dan umum yang telah ditentukan.
30
CONTOH KASUS Tn. A datang ke Poliklinik dengan keluhan susah menggerakkan tangan kanan dan kaki kanan nya. Badannya terasa lemas, bibirnya miring ke kanan, cara berbicara pelo, wajahnya terlihat pucat, konjungtiva anemis. Hasil pemeriksaan : TD 180/120 mmHg ; RR 20x/mnt ; N 98x/mnt
31
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.