Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Metodologi Penelitian Bahasa
Oleh: Prof. Dr. Haryadi, M.Pd.
2
Fenomena Kebahasaan Fakta lingual sebagai masalah atau objek sasaran penelitian berupa: Bentuk Makna Hubungan antarfenomena
3
Kurun Penelitian Bahasa
Kurun Penemuan Masalah Terkait dengan masalah atau objek sasaran penelitian (gegenstand) Kekaburan masalah: peneliti melihat pada beberapa atau berbagai “sosok” fenomena ada kekaburannyang tebal. Fenomen bahasa memiliki 3 aspek, yaitu (1) bentuk, (2) kemaknaan, dan (3) hubungan antarfenomen. Kegenahan masalah: pada saat penelititi tahu bahwa dirinya tidak tahu perbedaan, persamaan, dan hubungan antarfenomena. Bagi penutur fenomena itu genah kejatiannya, meski bagi peneliti tidak, meski yakin adanya kegenahan.
4
Tahap pada Penemuan Masalah
Tahap 1: bersentuhan dengan fenomena peristiwa penggunaan tertentu bahasa sebagai objeknya. Tahap 2: peneliti sengaja memperhatikan fenomena yang diperkiran bersifat problematis. Tahap 3: upaya mencari tahu tentang hal-hal yang terkait dengan fenomena yang menarik perhatian. Tahap 4: perumusan masalah berupa pertanyaan dan jawaban semantara (hipotesis)
5
Kurun Pemecahan Masalah
Tahap1: penyediaan data. Data menurut substansinya harus valid dan reliabel, menurut penyajiannya harus mudah dianalisis (data harus cukup dan layak, baik jumlah maupun tipe). Data dicatat dan diklasifikasikan. Transkripsi fonetis (untuk fonem), transkripsi fonemis (untuk morfem), dan transkripsi orto9grafis (untuk frasa, klausa, dan kalimat)
6
Tahap 2: analisis data (mengamati dan membedah, mengurai sampai menemukan kaidah.
Kaidah menampakkan tiga hal, yaitu (1) lingkup jangkauan (domain) berlakunya kaidah, (2) macam/jenis atau tipe, (3) hubungan pendasaran antarkaidah. Kaidah mengenai x berlaku meliputi fenomena x, kaidah x ternyata ada beberapa tipe, dari tipe itu ada yang pokok dan diturunkan dari tipe itu.
7
Kaidah menampakkan tiga jenis, yaitu:
Lingkup jangkauan (domanin, ranah) berlakunya kaidah (dibatasi atau dikendalai oleh contraint-nya) Macam, jenis, atau tipenya Hubungan pendasaran antarkaidah (mana kaidah pokok dan mana kaidah dasar)
8
Contoh Kaidah X berlaku meliputi fenomen x
K (aidah) yang mengenai x ada beberapa macam T (ipe): Kt-1, Kt-2, Kt-3, dsb. Dari beberapa tipe ada tipe pokok dan ada turunan. Yang penting sudah dihasilkan kaidah.
9
Tahap analisis data merupakan puncak sebab dihasilkan kaidah sebagaimana diobsesikan
Metode: cara yang harus dilaksanakan Teknik : cara melaksnakan metode (teknik ditentukan oleh adanya alat yang dipakai) Metode gali, teknik cangkul, teknik linggis. Alat bergantung sifat data.
10
Teknik: cara melaksanakan metode
Kiat: sama dengan teknik (teknik terkait dengan alat, kiat terkait dengan sifat dan kemampuan peneliti) Kiat: cara subjektif seorang pen eliti tertentu untk melaksnakan, menerapkan, atau memanfaatkan teknik yang secara objektif harus dipilih.
11
Penyediaan data lebih tepat daripada pengumpulan data
Penyediaan. Istilah ini menyiratkan tujuan (penyediaan X untuk/bagi Y tertentu. Pengumpulan hanya tahap awal, penyediaan mencakup tiga kegiatan (pengumpulan/pencatatan, pemilahan/reduksi, penataan)
12
Pengumpulan data sudah ada, dalam analis bahasa data bisa disediakan
Penyediaan menyiratkanb masih ada kelanjutan, yaitu analisis. Penyediaan beroeriantasi ke depan, pengumpulan beraorientasi ke belakang
13
Pengumpulan Data Pengumpulan data: Pengumpulan dan pencatatan data
Pemilihan dan pemilahan dengan membuang yang tidak diperlukan/reduksi Penataan menurut tipe/jenis
14
Tahap 3: penyajian hasil analisis data
Penyusunan laporan (apa yang dihasilkan dari kerja analisis berupa kaidah) Laporan mempermudah peer group (pembaca seminat) mengetahui, memahami, dan memanfaatkannya. Pemanfaatannya adalah proses pembandingan dengan kaidah yang lain mengenai fenomena yang berbeda.
15
Metode dan Teknik Analisis Data
Metode: cara yang harus dilaksanakan Teknik: cara melaksanakan metode Untuk mendapatkan benda arkeologis peneliti dapat menggunakan metode konsentrasi diri, meditasi, atau menggali. Metode menggali dapat dilakukan dengan teknik /alat menyeko (sekop), mencangkul (cangkul), melinggis (linggis) dan sebagainya. Teknik sangat bergantung pada sifat data (sifat tanah) Kiat: teknik yang bersifat subjektif
16
Pengumpulan Data Pengumpulan atau penyediaan data
Proses pengumpulan data terdiri dari: Pencatatan Pemilihan dan pemilahan dengan membuang yang tidak diperlukan Penataan menurut tipe atau jenis.
17
Metode Padan Agih
18
Metode Padan Metode Padan: alat penentunya di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan. Alat penentunya: kenyataan yang ditunjuk oleh bahasa (referent), organ wicara, bahasa lain, perekam/pengawet bahasa(tulisan), mitra bicara
19
Alat Penentu - Metode Alat Penentu Metode Referen Referensial
Organ wicara Fonetis Artikulatoris Langue lain Translasional Tulisan Ortografis Mitra wicara Pragmatis
20
Metode Agih Metode Agih: alat penentunya bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. nomina (kata benda) dapat bergabung dengan kata ingkar “bukan” atau “ tidak”, dapat bergabung dengan preposisi/kata depan, dapat menjadi subjek kalimat. Penentu metode agih: kata (ingkar, preposisi, adverbia, dsb), fungsi sintaksis (subjek, objek, predikat, dsb), klausa, silabe kata, titinada.
21
Teknik –teknik Metode Padan
Teknik Dasar: Teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) ada 3 yaitu Daya pilah referensial Daya pilah ortografis Daya pilah pragmatis Teknik Lanjutan: Teknik Hubung Banding (HB) ada 3, yaitu Teknik HBS (Hubung Banding Sama) Teknik HBB (Hubung Banding Beda) Teknik HBSS (Hubung Banding Sama Pokok)
22
Teknik-teknik Metode Agih
Teknik Dasar; Teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) (empat unsur, tiga unsur, dua unsur)
23
Teknik Lanjutan: Teknik Lepas: pelepasan, delesi Teknik Ganti: penggantian, substitusi, replasemen Teknik Perluas: perluasan, ekspansi, ekstensi, Teknik Sisip: penyisipan, interupsi Teikbik Balik: pembalikan, permutasi Teknik Ubah Ujud: pengubahan wujud, parafrasa Teknik Ulang: pengulangan, repetisi
24
Teknik Analisis Teknik dengan kejatian yang kurang jelas: Teknik Baca Markah Teknik Pemerkuat: Penyilangan dan Penjajaran
25
Metode Metode reflektif-introspektif
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.