Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
SEJARAH DAN RUANG LINGKUP JURNALISME
PERTEMUAN KE-2 MATA KULIAH DASAR-DASAR JURNALISTIK SEJARAH DAN RUANG LINGKUP JURNALISME
2
SEJARAH JURNALISME menurut timeline
1. Di awal kemunculan Muncul pada zaman pemerintahan Julius Caesar ( SM) di Romawi Kuno Acta Diurna, yang berarti peristiwa sehari-hari (59 SM) sebuah buletin yang ditulis tangan dan berisi ulasan kejadian sehari-hari di masyarakat. Acta Diurna terbit di Romawi kuno, dan menjadi cikal bakal surat kabar. Penerbitan pada masa Julius Caesar Acta Diurna. Media yang memuat keputusan-keputusan dari rapat rakyat dan kejadian-kejadian lainnya. Acta Diurna ini ditulis setiap hari dan isinya tidak hanya berita-berita besar, akan tetapi juga berita-berita kecil yang dapat menimbulkan perhatian umum. Acda Senatus. Media yang berisi laporan-laporan singkat mengenai persidangan Senat dan keputusan-keputusan yang diambilnya.
3
SEJARAH JURNALISME Awalnya budak membaca untuk majikan, lalu muncul kelompok independen yang bertugas menyampaikan informasi yang dibaca yang disebut Diurnarii (Diurnarius). Munculnya Acta Diurna dan Acta Senatus Masa Jurnalis Pra Jurnalis (Primary Techniques ) =masa dimana dalam proses penyampaian pernyataan belum terdapat usaha pencatatan sehari-hari secara teratur dan semata-mata hanya menggunakan kata-kata terucapkan. Masa Jurnalis (Secondary Techniques )= penggunaan alat-alat komunikasi yang memudahkan proses pengumuman (publisistik) penggunaan tulisan atau cetakan.
4
SEJARAH JURNALISME 2. Era Jurnalistik di eropa Tidak terdapat data yang dapat menjelaskan secara pasti surat kabar dan siapa yang menerbitkannya unruk pertama kali. Tahun 1605 Abraham Verhoeven di Antwerpen mendapat izin untuk menerbitkan selebaran Nieuwe Tijdinghen. Pada 1617 selebaran ini sudah terbit teratur 8-9 hari sekali. Pada 1629 Nieuwe Tijdinghenberganti nama menjadi Wekelijkscje Tijdinghen. Di Jerman pada 1609 telah terbit Avisa Relation Order Zeitung. Pada tahun yang sama juga terbit surat kabar Relation di Strassburg. Di Belanda surat kabar tertua bernama Courante Uyt Italien en Duytscland terbit pada Di Inggris surat kabar pertama bernama Curant of General News pada Di Prancis, pemerintah menerbitkan surat kabar Gassete de France pada 1631.
5
SEJARAH JURNALISME 3. Zaman penjajahan di Indonesia Sejarah jurnalistik di Indonesia dimulai pada abad 18, tepatnya pada 1744 ketika Bataviasche Nouvelles diterbitkan oleh penjajah Belanda. Pada 1776 juga terbitVendu Niews yang berisi tentang berita pelelangan, juga diterbitkan oleh Belanda sebagai penjajah Indonesia. Sedangkan surat kabar pertama sebagai bacaan orang pribumi ialah majalah Bianglala pada 1854 dan Bromartani pada 1885, keduanya di Weltevreden. Pada 1856 terbit Soerat Kabar Bahasa Melajoe di Surabaya. Sejarah jurnalistik Indonesia pada abad 20 ditandai dengan munculnya Medan Prijaji yang didirikan oleh dan modal orang Indonesia, yaitu Tirtohadisuryo, untuk bangsa Indonesia. Mulanya pada 1907, surat kabar ini berbentuk dan baru pada 1910
6
SEJARAH JURNALISME 4. Masa gelap pers
Pers Indonesia yang pada era kemerdekaan 1945, menjadi pers yang berusaha dan berorientasi untuk mengisi dan mempertahankan kemerdekaan berubah haluan menjadi pers partisan pada Pers pada saat itu hanya merupakan corong bagi partai politik, hanyut dalam dunia politik praktis. Era pers partisan tidak berlangsung lama karena setelah Dekrit Presiden 1 Juli 1959, pers Indonesia memasuki masa gelap gulita. Setiap perusahaan penerbitan harus memiliki Surat Izin Terbit (SIT). Apalagi ketika setiap surat kabar harus menginduk pada organisasi politik atau organisasi massa. Hal ini membuat wartawan sulit untuk mengeluarkan pikirannya lewat media tempat ia bekerja. Wartawan harus mengikuti kebijakan redaksi yang menginduk pada suatu paham organisasi tertentu.
7
SEJARAH JURNALISME 5. di era pasca 1965
Pada era setelah 1965 banyak terjadi perubahan. Perubahan ini disebabkan oleh tiga hal. Pertama, peristiwa-peristiwa tegang yang terjadi setelah G-30S.Kedua, kebebasan pers menjadi lebih leluasa dibanding dengan periode sebelumnya. Ketiga, barangkali juga embrio sikap profesionalisme dalam redaksi dan dalam pengelolaan bisnis berupa sirkulasi, iklan, serta pengelolaan keuangan (Oetama, 1987:26). Konflik-konflik yang terjadi mendorong masyarakat untuk mencari informasi lewat pers. Kemudian terjadilah proses lahir dan didiskusikannya gagasan politik, ekonomi, budaya. Surutnya partai- partai membuat media massa tidak lagi berafiliasi dengan parpol. Kondisi ini membuat pers dapat menjadi media yang independen cenderung mengambil jarak dengan parpol yang pada akhirnya menjadi alat kontrol sosial.
8
SEJARAH JURNALISME Sistem ekonomi yang ditetapkan oleh pemerintah pada saat itu, yaitu sistem ekonomi yang merujuk pada sistem pasar internasional, turut mempengaruhi pertumbuhan pers Indonesia. Bagian substansial dari ekonomi pasar adalah persaingan produk, promosi, dan periklanan. Bisnis iklan dan mimbar promosi lewat iklan, berkembang, di antaranya adalah surat kabar. Surat kabar bermunculan akibat dari kondusifnya situasi untuk berbisnis surat kabar. Surat kabar berkembang menjadi sarana ekonomi dan dapat tumbuh dengan subur. Tetapi sebagai wahana ekspresi, peyalur pendapat umum, dan pengemban fungsi kontrol sosial, pers dihadapkan pada berbagai pembatasan dan tekanan dari pihak penguasa (pemerintah). Sejarah menunjukkan bahwa kekuasaan orde baru sangat represif ketika pers menyentuh bidang politik (kekuasaan) pemerintah. Ditandai dengan dibreidelnya mingguan Mahasiswa Indonesia di Bandung dan diikuti sebelas penerbitan pers umum (peristiwa Malari).
9
RUANG LINGKUP JURNALISTIK
merupakan bidang kerja seorang jurnalis. tentang krya jurnalistik, berita dan berbagai masalah yang sedang aktual. ruang tersebut berada di media massa, elektronik dan juga online. secara detail, ruang lingkup ilmu jurnalistik meliputi: konsep dasar jurnalistik, meliputi definisi konsep, fungsi dan historisitas jurnalistik ragam dan karakter jurnalistik berisikan bentuk secara aplikasi yang disesuaikan dengan media dan tren jurnalistik profesi jurnalis dan kelembagaannya jurnalistik aplikasi yang berisikan sumber karya jurnalistik, bahasa, teknik jurnalistik dan ragam karya jurnalistik. spirit moralitas aktivitas jurnalistik yang tercermin dalam etika jurnalistik
10
RUANG LINGKUP JURNALISME
Jurnalisme Cetak (surat kabar, tabloid, majalah) Jurnalistik media cetak dipengaruhi dua faktor, faktor verbal dan visual.Verbal, sangat menekankan pada kemampuan memilih dan menyusun kata dalam kalimat dan paragraf yang efektif dan komunikatif. Jurnalisme Siaran (TV, radio), dibagi menjadi media elektonik auditif dan audiovisual. Jurnalistik Media Elektronik Auditif Disebut juga jurnalistik radio siaran. Banyak dipengaruhi dimensi verbal, teknologikal, dan fisikal. Teknologikal, berkaitan dengan teknologi yang memungkinkan daya pancar radio dapat ditangkap dengan jelas dan jernih oleh pesawat radio penerima. Fisikal, erat kaitannya dengan kesehatan fisik dan kemampuan pendengar khalayak dalam menyerap dan mencerna setiap pesan. Jurnalistik Media Elektronik Audiovisual Disebut juga jurnalistik televise. Merupakan gabungan dari segi verbal, visual, teknologikal, dan dimensi gramatikal. Dramatikal, berarti bersinggungan dengan aspek serta nilai dramatic yang dihasilkan oleh rangkaian gambar.
11
RUANG LINGKUP JURNALISME
Jurnalisme Online Perangkat pengetahuan serta keterampilan untuk mendapatkan realitas, menjadikannya sebagai informasi dan menyebarluaskannya melalui internet.
12
PRODUK JURNALISME Tajuk Rencana : opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai suatu institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, dan atau controversial yang berkembang dalam masyarakat. Karikatural : secara etimologis, karikatur adalah gambar wajah dan karakteristik seseorang yang diekspresikan secara berlebih-lebihan, Pojok : kutipan pernyataan singkat narasumber atau peristiwa tertentu yang dianggap menarik atau kontroversi. Artikel : tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual atau controversial bertujuan untuk memberi tahu (informatif), memengaruhi dan meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif). Terdapat beberapa jenis artikel yaitu artikel praktisyang lebih banyak bersifat petunjuk praktis cara melakukan sesuatu; artikel ringanyang lazim ditemukan pada rubrik anak-anak, remaja, dan keluarga; artikel halaman opini yang lazim ditemukan pada halaman khusus opini bersama tulisan opini lain yakni tajuk rencana, karikatur, pojok, kolom, dan surat pembaca; artikel analisis ahliyang biasa ditemukan pada halaman muka, halaman-halaman berita, atau halaman rubrik-rubrik khusus tertentu.
13
PRODUK JURNALISME Kolom : opini singkat seseorang yang lebih banyak menekankan aspek pengamatan dan pemaknaan terhadap persoalan yang terdapat dalam masyarakat. Surat pembaca : opini singkat yang ditulis pembaca dan dimuat khusus pada rubrik khusus surat pembaca. Biasanya berisi komentar atau keluhan pembaca tentang apa saja yang menyangkut kepentingan dirinya.
14
NEWS and VIEWS News diartikan sebagai bentuk tulisan non fiksi berdasarkan sebuah peristiwa faktual dan aktual. secara harafiyah diartikan: baru atau penting. Nilai-nilai dalam berita: obyektif (sesuai dengan fakta dan tidak memihak) aktual (peristiwa yang baru terjadi atau tidak basi) Luar biasa (aneh, tidak normal, diluar kebiasaan umum) Penting (punya pengaruh atau berdampak terhadap kepentingan orang banyak) jarak (semakin dekat kejadian, dianggap semakin penting bagi khalayak di tempat tersebut)
15
news Klasifikasi Berita
Dapat dikelompokkan menjadi dua kategori. Berita berat (hardnews) dan berita ringan (softnews). Berdasarkan lokasi peristiwanya, berita dibagi dua, ditempat terbuka atau tempat tertutup. Berdasarkan sifatnya berita dibagi dua, berita diduga dan berita tak terduga. Jenis-jenis Berita Berita berdasarkan jenisnya dibagi menjadi tiga kelompok yaitu elementary, intermediate, advance. Berita elementary mencakup berita langsung (straight news), berita mendalam (depth news report), dan berita menyeluruh (comprehensive news report). Berita intermediate meliputi pelaporan berita interpretatif (interpretatif news report) dan pelaporan karangan khasc(feature story report). Sedangkan untuk kelompok advance merujuk pada pelaporan mendalam (depth reporting), pelaporan penyelidikan (investigative reporting), dan penulisan tajuk rencana (editorial writing).
16
news News dapat dibagi menjadi menjadi dua bagian besar, yaitu :
1. Straight news, merupakan berita yang paling pendek, tapi padat dan menjawab 5W+1H. berita yang dianggap sangat penting biasanya disebut dengan istilah Stop press. jika berita tersebut ditayangkan di media TV dan radio disebut breaking news, karena disiarkan di sela-sela acara lain. Straight news yang terdiri dari : a. Matter of fact news b. Interpretative report c. Reportage
17
news 2. Feature news, Feature adalah tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. (LeSPI, ). Penulisan ini tidak terikat oleh 5W + 1H dan tidak terikat waktu, jadinya lebih awet. Feature terdiri dari : a. Human interest features b. Historical features c. Biographical and persomality features d. Travel features e. Scientifict features
18
views adalah pendapat dari orang yang bersangkutan mengenai suatu masalah atau peristiwa. pandangan tersebut biasanya disampaikan oleh orang yang ahli dan menguasai masalah tersebut. orang tersebut merupakan orang yang dianggap kredibel dan dipercaya untuk membahas masalah atau peristiwa yang akan menjadi berita.
19
views views bisa berbentuk tajuk rencana, artikel, opini, surat pembaca, essay dan lain-lain. namun ada juga suatu tulisan yang ia tidak termasuk berita tapi juga tidak termasuk opini, yaitu feature. feature merupakan perpaduan antara news dan views. feature bisa berbentuk tips, biografi, catatan perjalanan, ataupun mengenai human interest.
20
Fungsi Utama Pers 1. Informasi (to inform) : menyampaikan informasi secepat- cepatnya kepada masyarakat seluas-luasnya. 2. Edukasi (to educate) : informasi yang disampaikan hendaknya dalam rangka mendidik. 3. Koreksi (to influence) : peran pers sebagai alat kontrol sosial. 4. Rekreasi (to entertain) : menghibur. 5. Mediasi (to mediate) : peran pers sebagai mediator/ penghubung antara informasi kepada masyarakat.
21
Karakteristik Pers 1. Periodesitas : harus terbit tepat waktu
2. Publisitas : harus ditujukan kepada khalayak yang heterogen 3. Aktualitas : informasi apapun yang disuguhkan harus mengandung unsur kebaruan. Secara teknis jurnalistik, aktualitas mengadung tiga dimensi: kalender, waktu dan masalah. Aktulitas kalender merujuk kepada peristiwa yang sudah tercantum pada kalender. Aktulitas waktu merujuk pada peristiwa yang baru, sedang, atau akan terjadi. Aktualitas masalah berhubungan dengan peristiwa yang jika dilihat topiknya, sifat, dimensi, dan dampaknya. 4. Universalitas : berkaitan dengan kesemestaan sumber dan materi media massa tersebut. 5. Objektifitas : nilai etika dan moral yang harus dipegang teguh oleh media massa dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.
22
Tipologi Pers 1. Pers Berkualitas : memilih cara penyajian yang etis, moralis, dan intelektual. 2. Pers Populer : memilih cara penyajian yang sesuai dengan selera zaman, cepat berubah-ubah, sederhana, tegas lugas, enak dipandang mata, sangat kompromistis dengan tuntutan pasar. 3. Pers Kuning : menggunakan pendekatan jurnalistik SCC (sex, conflict, crime)
23
Jenis dan Sirkulasi Pers
1. Pers Komunitas : dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan khalayak pembaca yang berada dalam satu lingkungan, misalnya suatu organisasi, perusahaan, wilayah. 2. Pers Lokal : hanya beredar di sebuah kota dan sekitarnya. Kebijakan redaksionalnya bertumpu pada pengembangan dimensi kedekatan geografis dan kedekatan psikologis. 3. Pers Regional : berkedudukan di ibukota provinsi. Sirkulasinya meliputi seluruh kota yang terdapat dalam provinsi itu. 4. Pers nasional : kebanyakan berkedudukan di ibukota Negara. Wilayah sirkulasinya meliputi seluruh wilayah yang terjangkau aleh sarana transportasi. Kebijakan redaksionalnya lebih banyak menekankan masalah, isu, aspirasi, tuntutan dan kepentingan nasional. 5. Pers Internasional : hadir di sejumlah negara dengan menggunakan teknologi sistem cetak jarak jauhdengan pola pengembangan zona atau wilayah.
24
Pilar Penyangga Pers 1. Idealisme : cita-cita, obsesi, sesuatu yang terus dikejar untuk bisa dijangkau dengan segala daya menurut etika dan norma profesi yang berlaku serta diakui oleh masyarakat dan negara. 2. Komersialisme : media massa harus berorientasi juga pada kepentingan komersialisme agar memiliki kekuatan untuk terus mejalankan idealisme. 3. Profesionalisme : tujuan dan aspirasi professional adalah kesetiannya pada bidang tugas. Profesional melayani masyarakat, memiliki kepedulian terhadap bidangnya, memiliki otonomi, mengatur dirinya sendiri
25
Mengingatkan kembali, untuk mengumpulkan tugas 9 elemen jurnalisme sesuai dengan ketentuan di pertemuan ke-3 Terimakasih.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.