Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ASPEK-ASPEK LINGKUNGAN KERJA UNIT REKAM MEDIS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ASPEK-ASPEK LINGKUNGAN KERJA UNIT REKAM MEDIS"— Transcript presentasi:

1 ASPEK-ASPEK LINGKUNGAN KERJA UNIT REKAM MEDIS

2 Peran Ergonomi

3 faktor lingkungan penyebab beban kerja bertambah
Faktor fisik Faktor - faktor kimia Faktor biologi Faktor fisiologis Faktor mental-psikologis.

4 Faktor Fisik : KEBISINGAN

5 Jenis-Jenis Bising Berdasarkan frekuensi, tingkat tekanan , tingkat bunyi dan tenaga bunyi Audible Noise : frekuensi bunyi 31.5 s/d 8000 Hz Occupational Noise : Peralatan/mesin di tempat kerja Impuls Noise : Bunyi menyentak

6 Lama pemaparan tiap hari (jam)
Batas Intensitas Kebisingan & Lama Paparan  Batas suara (dB) Lama pemaparan tiap hari (jam) 80 16 85 8 90 4 95 2 100 1 105 110 115 1/8

7

8 Credit : http://www. nal. gov

9 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemaparan kebisingan :
Intensitas kebisingan Frekuensi kebisingan Lamanya waktu pemaparan bising Kerentanan individu Jenis kelamin Usia Kelainan di telinga tengah

10 EFEK KEBISINGAN Noise-induced hearing loss (NIHL) – this is hearing loss due to exposure to either a sudden, loud noise or exposure to loud noises for a period of time. A dangerous sound is anything that is 85 dB (sound pressure level – SPL) or higher. Gangguan Fisiologis Gangguan Viseral Gangguan Psikologi/Psikososial

11 PENERANGAN

12 Faktor fisik : PENERANGAN

13 Faktor fisik : PENERANGAN
Definisi Jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif (KepMenkes No:1405/Menkes/SK/XI/2002)

14 Faktor fisik : PENERANGAN
Penerangan adalah sumber cahaya yang menyinari suatu tempat / ruangan yang membantu manusia untuk melihat, bekerja, dll. Alat ukur penerangan adalah Luksmeter. Alat ukur luminensi adalah brightnessmeter. Alat ukur kekuatan sumber cahaya adalah fotometer.

15

16 Faktor fisik : PENERANGAN
Faktor yang menentukan penerangan di tempat kerja : Ukuran obyek Derajat kontras Luminensi ( brightness)  penerangan, pemantulan (Luminensi adalah tingkat pemantulan cahaya) ; (brightness adalah intensitas pemantulan cahaya) Lamanya melihat

17 Faktor fisik : PENERANGAN
Satuan – satuan yang berhubungan dengan penerangan : Lilin : satu kesatuan kekuatan sumber cahaya Lumen (lm) : arus cahaya yang ditimbulkan oleh sumber cahaya kesemua arah Luks (1x) : satuan penerangan yang per m2nya jatuh arus cahaya satu lumen Luminensi : arus cahaya yang dipantulkan oleh daerah / obyek kerja yang dinyatakan dalam lilin per m2.

18 Faktor fisik : PENERANGAN
Akibat penerangan buruk : Kelelahan mata dengan berkurangnya daya dan efiensi kerja Kelelahan mental Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala sekitar mata Kerusakan alat penglihatan Menigkatnya kecelakaan

19 Faktor fisik : PENERANGAN
PMP no.7 tahun 1964 Syarat kesehatan, kebersihan dan penerangan tempat kerja : Kadar penerangan di ukur setinggi tempat kerja, penerangan umum setinggi perut ( kurang lebih 1 meter). Penerangan darurat 5 luks ( 0,5 footcandles). Untuk halaman dan jalan : 20 luks. Untuk membedakan barang kasar : 50 luks. Untuk membedakan barang – barang kecil secara sepintas lalu : 100 luks. Untuk membedakan barang – barang kecil, agak teliti : 200 luks. Untuk pembedaan teliti barang – barang kecil dan halus : 300 luks. Pembedaan barang halus dan kontras sedang dan waktu lama : 500 – 1000 luks. Untuk pembedaan barang – barang yang sangat halus, kontras sangat kurang dengan waktu lama : 2000 luks.

20

21 Faktor fisik : PENERANGAN
Pencegahan kesilauan Dapat dilakukan dengan : Pemilihan lampu secara tepat Penempatan sumber cahaya secara tepat, juga perlu memperhitungkan letak jendela Penggunaan alat pelapis yang tidak mengkilat Penyaringan sinar matahari langsung

22 VENTILASI

23 Faktor fisik : VENTILASI
Tujuan Ventilasi

24 Ventilasi Alami

25 Ventilasi Alami

26 Ventilasi Mekanik

27 Faktor fisik : VENTILASI
JENIS VENTILASI GENERAL VENTILATION / ventilasi umum DILUTION VENTILATION / campuran dapat digunakan dan berhasil dengan baik untuk mengendalikan uap bahan kimia organik ditempat kerja, dari larutan – larutan yang dapat menguap pada suhu kamar. LOCAL VENTILATION / Setempat untuk mengeluarkan udara kontaminan dari sumber tanpa memberi kesempatan kepada kontaminan untuk mengadakan diffusi dengan udara didalam lingkungan kerja.

28 Jenis-Jenis Ventilasi

29 VENTILASI Ventilasi Umum Horisontal Ventilasi Umum Vertikal

30 Jenis-Jenis Ventilasi

31 VENTILASI Ventilasi Mekanik

32 Jenis-Jenis Ventilasi

33 VENTILASI Ventilasi Lokal

34 Jenis-Jenis Ventilasi

35 VENTILASI Ventilasi Pengendali Suhu Udara

36

37

38 VENTILASI Alat Ukur Manometer :
Alat Ukur Tekanan Udara dalam ruang tertutup Anemometer : Alat Ukur Kecepatan Angin Barometer : Alat Ukur Tekanan udara dalam satua Mg

39 IKLIM KERJA

40

41 Faktor fisik : SUHU / IKLIM KERJA
Iklim kerja adalah kombinasi suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerak udara dan suhu radiasi pada suatu lingkungan kerja. Iklim kerja yang tidak nyaman dan tidak sesuai dengan sifat pekerjaan akan sangat menggangu pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja  daya kerja menurun, timbul kelelahan dan ketidaknyamanan dalam bekerja  produktivitas mengalami penurunan.

42 Faktor fisik : SUHU / IKLIM KERJA
Cuaca kerja adalah kombinasi dari : a. suhu udara, b. kelembaban udara, c. kecepatan gesekan dan d. suhu radiasi. Kombinasi keempat faktor itu dihubungkan dengan produksi panas oleh disebut tekanan panas. Suhu udara dapat diukur dengan termometer. Kelembaban udara diukur bersama-sama “sling psychometer” atau “Arsmann psychrometer”. Kecepatan udara yang besar dapat diukur dengan suatu anemometer, sedangkan kecepatan kecil diukur dengan memakai termometer.

43 Faktor fisik : SUHU / IKLIM KERJA
Suhu basah alami  suhu yang menunjukkan bahwa udara telah jenuh dengan uap air. Suhu kering  suhu udara yang ditunjukkan oleh suatu termometer yang akurat setelah panas radiasi yang dapat mempengaruhi hasil pembacaan dikoreksi. Suhu bola atau radiasi  suhu yang menunjukkan panas radiasi yang terdapat di lingkungan kerja. Kelembaban udara  banyaknya uap air yang ada di udara . Kecepatan angin atau gerakan udara gerakan udara di lingkungan kerja yang diukur dengan menggunakan alat anemometer.

44 IKLIM KERJA Perhitungan ISBB untuk area kerja dengan sinar matahari
ISBB = 0,7 x Suhu Basah + 0,2 x Suhu Radiasi + 0,1 x Suhu Kering. Perhitungan ISBB untuk area kerja Tanpa sinar matahari ISBB = 0,7 x Suhu Basah + 0,3 x Suhu Kering.

45 Faktor fisik : SUHU / IKLIM KERJA
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja ditetapkan bahwa nilai ISBB tempat kerja

46 IKLIM KERJA Kategori Beban Kerja : Ringan : 100 – 200 Kilo Kalori/Jam
Sedang : >200 – 350 Kilo Kalori/Jam Berat : >350 – 500 Kilo Kalori/Jam

47 IKLIM KERJA

48 Faktor yang Mempengaruhi Iklim Kerja
Faktor fisik : SUHU / IKLIM KERJA Faktor yang Mempengaruhi Iklim Kerja

49 IKLIM KERJA Wet Bulb Globe Temperature (WBGT)

50 IKLIM KERJA : URM URM merupakan jenis pekerjaan perkantoran :
Suhu ideal untuk pekerja umumnya : 25 – 30 0 C Suhu ideal untuk penyimpanan Dokumen : 18 – 22 0 C atau standar lain umunya menyebutkan 270 C Kelembaban ideal di ruang penyimpanan dokumen: 60 %

51 FAKTOR BIOLOGI

52 Faktor biologi Virus Bakteri Protozoa Jamur Cacing Kutu dan pinjal
Tumbuhan

53

54

55 Faktor biologi : Di Perkantoran :
Para pekerja di perkantoran terutama yang menggunakan pendingin tanpa ventilasi alami dapat berisiko mengidap penyakit seperti : Humidifier fever can be caused by a number of different agents including amebas, bacteria, and fungi that may live in the moist environment of an humidifier. Sumber : Legionnaire disease a severe form of pneumonia — lung inflammation usually caused by infection. Legionnaires' disease is caused by a bacterium known as legionella. Human usually get it by breathing in mist from water that contains the bacteria. The mist may come from hot tubs, showers, or air-conditioning units for large buildings. Sumber :

56 Faktor biologi cara pencegahan penyakit menular, antara lain :
Imunisasi dengan pemberian vaksinasi atau suntikan. menjaga kebersihan kerja. melakukan karantina bagi pekerja yang sudah terkena supaya tidak menular kepada pekerja lainnya. menggunakan alat pelindung saat bekerja.

57 Faktor Kimia

58 Bahan Kimia Berbahaya Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia dan atau fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan.

59 Kriteria Bahan Kimia Berbahaya
a. bahan beracun; b. bahan sangat beracun; c. cairan mudah terbakar; d. cairan sangat mudah terbakar; e. gas mudah terbakar; f. bahan mudah meledak; g. bahan reaktif; h. bahan oksidator;

60 Faktor Kimia Contoh Bahan Kimia Berbahaya, antara lain:
Explosif : kalium klorat, Trinitrotaluen(TNT), natrium nitrat, gas karbon dan kalium klorat Flamable : metanol, eter, aseton, heksana, benzena, uap ini dapat bergerak menuju api sejauh 3 meter Oxidazing Agent : natrium nitrit/nitrat, kaporit, asam sendawa, alkena, alkilbenzena dan sebagainya . Bahan mudah terbakar oleh air : asam sulfat pekat Bahan mudah terbakar oleh asam : senyawa hidrida dan sebagainya Gas bertekanan tinggi : gas-gas dalam tabung silinder dengan tekanan tinggi . Bahan-bahan beracun : C02, benzena, Kloroform, dan sebagainya Bahan korosif : alkali, asam sulfatdan sebagainya .

61

62 Faktor Psikologi Ruang Lingkup : Perilaku Pekerja Motivasi Pekerja
Kepuasan Kerja Gaya Kepemimpinan Pengaruh Kelompok/Rekan Sejawat Jenis Pekerjaan dan Risikonya

63 TERIMAKASIH


Download ppt "ASPEK-ASPEK LINGKUNGAN KERJA UNIT REKAM MEDIS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google