Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MATERI KULIAH ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG OLEH: HENNY LEONDRO, S.Pt,MP

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MATERI KULIAH ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG OLEH: HENNY LEONDRO, S.Pt,MP"— Transcript presentasi:

1 MATERI KULIAH ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG OLEH: HENNY LEONDRO, S.Pt,MP

2 SISTEM PENILAIAN DALAM PERKULIAHAN: TUGAS /QUIZ : 20% UTS : 35%
PENDAHULUAN SISTEM PENILAIAN DALAM PERKULIAHAN: TUGAS /QUIZ : 20% UTS : 35% UAS : 45% 2

3 KONTRAK PERKULIAHAN 1. MAHASISWA DIBERI TOLERANSI KETERLAMBATAN 15 MENIT, LEBIH DARI 15 MENIT DIPERKENANKAN IKUT PERKULIAHAN TIDAK BOLEH MENGISI DAFTAR HADIR 2. KULIAH MEMAKAI PAKAIAN YANG RAPI, TIDAK MEMAKAI KAOS OBLONG DAN BERSANDAL DOSEN TERLAMBAT DATANG 30 MENIT TANPA PEMBERITA- HUAN MAKA KULIAH DIKOSONGKAN, MHSW BOLEH MENGISI DAFTAR HADIR

4 4. MHSW YG KENA PRESENSI KURANG DARI 75% TDK DIPERKENANKAN IKUT UAS
5. WAJIB MENGIKUTI QUIZ, UTS DAN UAS 6. APABILA MAHASISWA BERHALANGAN HADIR KULIAH WAJIB MEMBERI SURAT / SMS KEPADA DOSEN PENGASUH MATA KULIAH AGAR DAFTAR HADIR TIDAK ALPA

5 Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini membahas tentang peranan ternak potong sbg produsen daging, prospek ternak potong di Indonesia,bangsa-bangsa serta ciri ternak potong (kambing, domba, babi dan sapi), anatomi dan fisiologi saluran pencernaan kelinci, Pertumbuhan, Produkti- vitas, Ukuran Statistik Tubuh, Karkas, Komposisi Fisik dan Kimia Daging, Tek. Pemotongan

6 Manfaat Perkuliahan Ilmu produksi ternak potong merupakan mata kuliah dasar yang mempelajari segala aspek tentang ternak potong yang menyangkut masalah individu ternak (bangsa dan ciri fisik), produk yang dihasilkan, Pertumbuhan serta faktor- faktor yang mempengaruhi produksi daging, teknik pemotongan ternak. Mata kuliah ini sebagai mata kuliah dasar dan prasyarat untuk mata kuliah selanjutnya yaitu Manajemen Ternak Potong

7 Hewan mengamati proses pemotongan sapi dan babi :
KEGIATAN PRAKTIKUM Survey ke Rumah Potong Hewan mengamati proses pemotongan sapi dan babi : Pengamatan Proses Pemotongan Sapi Pengamatan Proses Pemotongan Babi

8 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG
NO PERTE MUAN MATERI KULIAH 1 2 3 4 5 6 I II III IV V VI PENDAHULUAN : 1. KONTRAK PERKULIAHAN 2. SISTEM PENILAIAN 3. PRAKTIKUM DAN TUGAS 4. PENGERTIAN TERNAK POTONG DAN PERANAN TERNAK POTONG KEUNTUNGAN TERNAK POTONG (SAPI, DOMBA, KAMBING DAN BABI) SISTEMATIKA, BANGSA DAN CIRI TERNAK POTONG LANJUTAN PERTUMBUHAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

9 NO PERTEMUAN KE- MATERI KULIAH 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI PRODUKTIVITAS TERNAK UJIAN TENGAH SEMESTER UKURAN STATISTIK TUBUH KARKAS FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI KARKAS KOMPOSISI FISIK DAN KIMIA DAGING TEKNIK PEMOTONGAN LANJUTAN UJIAN AKHIR SEMESTER

10 PENDAHULUAN Ternak adalah hewan yang sengaja dipelihara manusia untuk diambil produksinya Hewan piaraan adalah hewan yang dipelihara manusia untuk kesenangan /hobby. Yang termasuk ternak : a. Sapi : - tipe perah : susu - tipe potong: daging b. Kambing : - tipe perah : susu - tipe potong : daging

11 c. Ayam : - petelur - pedaging d. Babi : - Tipe potong :daging Ternak potong adalah : ternak yang dipelihara yang kemudian dipotong untuk diambil dagingnya. Berdasarkan struktur alat pencernaannya ternak potong dibagi menjadi : a. Non Ruminansia(monogastrik) Pseudo Ruminansia : kelinci Non Ruminansia:Babi

12 b. Ruminansia (Poligastrik) :
T.Potong Besar : Sapi dan Kerbau T.Potong Kecil : Kambing dan Domba

13 PROSPEK TERNAK POTONG DI INDONESIA
Di Indonesia ternak potong yang banyak dikonsumsi adalah sapi Prospek ternak sapi mengalami peningkatan, hal ini disebabkan : a. Meningkatnya kesadaran masya- rakat akan pentingnya mengkonsumsi protein hewani untuk pemenuhan gizi b. Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk c. Meningkatnya pendapatan masyarakat

14 Meningkatnya permintaan daging sapi yang tidak diimbangi dengan peningkatan populasi berdampak pada jumlah permintaan>>> stock sehingga untuk memenuhi permintaan masyarakat import sapi. Upaya Peningkatan populasi melalui : 1. Pengaturan Kelahiran : a. Inseminasi Buatan b. Alami : mendatangkan pejantan yang mutunya baik

15 sehingga dapat memperbaiki
mutu genetik sapi-sapi lokal sehingga kualitas dagingnya baik bisa diekspor. Menurunkan angka kematian dengan pencegahan dan pengendalian penyakit. Pengaturan pemotongan (ada syaratnya) : - Sapi yang dipotong memenuhi kriteria sehat untuk mendapatkan kulaitas daging yang baik.

16 - Adanya larangan memotong
sapi-sapi yang produktif. Pemotongan ternak dianjurkan di RPH (Rumah Potong Hewan) Why ????

17 Keuntungan secara umum beternak sapi, kambing, domba dan babi adalah :
Sebagai utama penghasil daging bahan makanan sumber protein hewani yang diperlukan untuk pertumbuhan Sebagai tabungan : sebagai usaha sampingan diluar pertanian ( sapi, kambing dan domba) babi : sebagai usaha pokok

18 3. Sebagai penghasil pupuk
Di perkebunan kopi ada penggabungan dengan ternak kambing dan domba. Kambing+domba mendapat makanan dari tanaman naungan kopi ( lamtoro, gliricida) hijauan pakan ternak yang baik Kotoran kambing dan dombanya bisa untuk pupuk di lahan perkebunan kopi.

19 4. Sebagai penghasil wool, kulit dan tulang.
5. Sebagai obyek pariwisata : a. Madura : karapan sapi b. Priangan (Jabar) : adu domba

20 Manfaat Ternak Kambing:
Prolifik ( dapat beranak lebih dari satu) Juml anak per kelahiran 1,5 Upaya untuk meningkatkan jumlah anak yg dilahirkan “ Flushing” yaitu : a. Memberikan pakan konsentrat yang baik beberapa saat sebelum dikawinkan untuk meningkatkan jumlah anak ( meningkatkan jumlah ovum yang diovulasikan).

21 b. Memberikan pakan yang baik
beberapa saat sebelum melahirkan untuk meningkatkan berat lahir. Bila Berat Lahir tinggi maka Berat sapih tinggi, pertumbuhan berat badan tinggi. Tahan terhadap beberapa penyakit dan parasit. 3. Produksi susunya tinggi bila dibandingkan dengan sesama ternak potong kecil

22 Keistimewaan Susu Kambing :
Kandungan Mineralnya tinggi Warnanya lebih putih Butir-bitir lemaknya lebih kecil sehingga penyerapan oleh saluran pencernaan lebih mudah. Bersifat basa Anak balita tidak baik diberi susu sapi karena butir-butir lemaknya besar, tidak dapat diserap dan dapat menghambat penyerapan zat lain.

23 Kerugian Ternak Kambing :
Kalau makan tanaman sampai habis sehingga tanaman mati Prosentase karkasnya kecil hanya 44 – 50% (babi mencapai 80%)

24 Manfaat Ternak Domba : Prolifik ( dapat beranak lebih dari satu) Dapat memanfaatkan ternak gersang ( bisa makan seadanya). Pemeliharaannya sederhana Bila dilepas di tanah yang gersang dapat membantu kesuburan tanah (dengan meninjak-injak tanah / seperti di dangir dan kotoranya untuk pupuk). Kerugian Ternak Domba : 1. Tidak tahan terhadap penyakit dan parasit

25 Manfaat Ternak Babi : Prolifik (dapat beranak lebih dari satu), litter size 8 – 12 ekor / kelahiran Paling efisien dalam merubah pakan menjadi daging - Dari 3 – 3,5 kg pakan jadi 1 kg daging - Domba : 4,5 kg pakan jadi 1 kg daging - Sapi : 6 – 10 kg pakan jadi 1 kg daging % Karkas tinggi : % Daging babi kalorinya tinggi

26 Kerugian Ternak Babi : Tidak dapat diusahakan di sembarang tempat, harus ada kesepakatan / ijin dari masyarakat setempat. Biaya pakan tinggi karena pakan babi adalah konsentrat Sangat peka terhadap infeksi parasit dan penyakit.

27 Istilah-istilah : Hewan : semua binatang yang hidup di darat dan air baik yang dipelihara maupun hidup liar 2. Hewan Piaraan : hewan yang dipelihara untuk kesenangan/ hoby 3. Ternak : hewan yang dipelihara untuk diambil manfaat / produksinya 4. Tipe : hewan dalam satu bangsa yang dibedakan menurut kemampuan produksinya

28 example : tipe perah, tipe
potong Peternak : orang yang mata pencahariannya sebagian atau seluruhnya bersumber pada peternakan Peternakan : pengusahaan ternak Marking : pemberian tanda pada ternak agar mudah dikenali ( untuk identifikasi) Dehorning : penghilangan tanduk pada ternak Pemotongan kuku pada ternak

29 10. Litter Size : Jumlah anak per
kelahiran 11. Ovulasi : keluarnya ovum dari ovarium 12. Dewasa kelamin : mulai berfungsinya alat reproduksi jantan / betina 13. Calving Interval : jarak beranak antara kelahiran satu dengan kelahiran berikutnya (sapi) 14. Lambing interval : jarak beranak pada domba

30 15. Kidding Interval : jarak
beranak pada kambing 16. Calf : anak sapi Kid : anak kambing Lamb : anak domba Piglet : anak babi 17. Days open : waktu kosong setelah ternak beranak sampai dikawinkan kembali DOMBA Sheep : domba untuk segala umur dan segala jenis kelamin Ram : Domba jantan dewasa

31 Ewe : domba betina dewasa
Lamb : anak domba untuk semua jenis kelamin Mutton : daging domba Docking : Pemotongan ekor pda domba Lambing Interval : jarak beranak pada domba Lamb Crop : jml anak lahir jml induk bunting Dagging : membersihkan wol pada kaki belakang domba dari feces Tagging : memotong wol yang ada di sepanjang ekor

32 11. Flushing : memberikan makanan tambahan yang lebih baik pada ternak menjelang musim kawin atau mendekati beranak 12. Grazing : cara ternak domba mengambil / makan rumput KAMBING Goat : kambing untuk segala jenis umur dan segala jenis kelamin Buck : kambing jantan dewasa Doe : Kambing betina dewasa

33 4. Kid : anak kambing untuk
semua jenis kelamin Kidding Interval : jarak beranak pada kambing Chevon : daging kambing Mohair : Bulu kambing yang dapat dibuat pakaian Chamois : Kulit kambing yang disamak Browsing : Cara kambing makan daun-daunan Flushing : memberikan makanan tambahan yang lebih baik pada ternak menjelang musim kawin atau mendekati beranak

34 BABI : Swine / Pig : babi untuk semua umur dan jenis kelamin Boar : Babi jantan dewasa Sow : Babi betina dewasa Piglet : anak babi Barrow : babi jantan yang dikebiri Gilt : anak babi betina sampai beranak pertama kali Pork / Bacon : daging babi Farrow : induk babi yang melahirkan anak

35 SAPI : Calf : anak sapi (pedet) untuk semua jenis kelamin Heifer : sapi dara ( sapi yang berumur lebih dari 1 tahun sampai dikawinkan) Bullock : Sapi jantan muda Bull : sapi jantan dewasa Cow : Sapi betina dewasa yang pernak beranak (induk) Calving Interval : jarak kelahiran pada sapi Beef : daging sapi Beef Cattle : Sapi Potong Dairy Cattle : Sapi Perah

36 10. Calf Crop : jml anak lahir
jml induk beranak 11. Dipping : mencelupkan seluruh badan ternak ke dalam suatu bak yang berisi antiseptic untuk tujuan pencegahan dan membasmi parasit

37 DOMBA Sistematika DOMBA : Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata / Vertebrata Class : Mammalia Ordo : Artiodactyla Family : Bovidae Genus : Ovis Species : Ovis aries Sejarah dan Domestikasi : Asal usul ternak domba ada Kesimpangsiuran. Domba yang ada sekarang diturunkan dari 4 jenis domba

38 Liar yaitu : Ovis mussimon, ovis
vignei dan ovis argali dan ovis Arkel yang sampai pada suatu daerah kemudian beradaptasi kemudian menetap. Tahun 1975 didatangkan domba dari Australia yang ditempatkan di Jawa Barat yaitu domba Suffolk dan Dorset, sekarang hampir semua propinsi ada keturunanya. Sebelum domba impor didatangkan, Indonesia mempunyai domba lokal yaitu

39 Domba Ekor Pipih (DEP) Hasil persilangan domba-domba import : 1.Domba Priangan di Jawa Barat 2.Domba Ekor Gemuk (DEG) di Jawa Timur, Sulawesi dan Lombok 3.Sufas ( Suffolk >< Gibas / domba lokal) Dormer ( Dorset >< Merino) Dormas (Dormer >< Gibas)

40 Tipe Domba Luar Negeri :
Menurut kegunaannya domba dibagi 4 tipe : Tipe Wol : sebagai penghasil wol Cirinya : - Keadaan wol baik, tidak kasar dan tidak terlalu panjang - Badannya tidak besar dan padat - Pertambahan berat badannya lambat - Tahan terhadap kekurangan makanan - Karkasnya rendah 40%

41 Berdasarkan kualitas Wol :
a.Domba Wol Baik : Merino (Spanyol), Rambouillet (Prancis) b.Domba wol Medium : Southdown, Shropshire, Hampshire (Inggris), Suffolk, Dorset, Oxford (Inggris), Cheviot (Scotland). c.Domba Wol Kasar : Leicester, Lincoln (Inggris). 2.Tipe Daging Cirinya : - Badannya besar, kompak dan padat

42 Bagian-bagian tubuh tampak berisi daging
Cepat dewasa dan pertambahan badan baik Karkas 48% Exampel : Domba Rambouillet, Southdown, Shropshire, Hampshire 3. Tipe Susu Terkenal dari Belanda yaitu : domba Friesland, Zealand, Vlaams. Merupakan penghasil susu yang baik karena kadar lemaknya tinggi bisa dibuat keju.

43 4. Tipe Kulit : penghasil kulit
mentah bersama bulunya, daging dan wolnya sedikit. Exampel : Domba Karakul, Persian Lamb Tipe dan Bangsa Domba Indonesia : Domba Priangan : Domba Merino >< Domba asli Indonesia Cirinya : - badanya kecil - Wolnya kasar - warnanya macam- macam (hitam, coklat dan putih)

44 2. Domba Garut : keturunan dari domba priangan dan DEG
Cirinya : - temperamenya galak - bentuk tubuh kuat Ketangkasan domba dipertonton kan sebagai olah raga adu Domba 3. Domba Ekor Gemuk (DEG) : asal usulnya tidak jelas, banyak ada di Indonesia bagian timur karena cocok di daerah kering. Cirinya : - Badanya agak kecil - Ekor panjang lebar menimbun lemak tetapi ujung ekor tidak berlemak

45 KAMBING Sistematika KAMBING : Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata / Vertebrata Class : Mammalia Ordo : Artiodactyla Family : Bovidae Genus : Capra Species : Capra hirkus Sejarah Kambing yang ada sekarang diturunkan dari 3 jenis kambing liar yaitu : Capra hirkus dari

46 Daerah Pakistan dan Turki,
Capra falconeri dari daerah Kasmir, Capra prisca dari daerah Balkan. Indonesia memiliki bangsa kambing lokal : Kambing Kacang. Untuk memperbaiki kambing asli Indonesia didatangkan kambing-kambing perah dari luar negeri ( tahun 1905). Kambing luar negeri yang pernah masuk ke Indonesia adalah : Etawa, Saanen, Toggenburg, Mountgommery

47 Tipe dan Bangsa Kambing Luar
Negeri : Tipe Daging Cirinya : - Badan besar, kompak dan padat - Bagian tubuhnya tampak berisi daging - Cepat dewasa dan pertumbuhannya baik Exampel : - Kambing Boer dari Afrika Selatan - Jamnapari dari India - Sahel dari Afrika Barat - Matou dari Cina Tengah

48 2. Tipe Susu Cirinya : - Tubuh bagian belakang lebar dan dalam - Ambing besar - Vena susu tampak besar dan berkelok- kelok - Kulitnya tipis dan elastis Exampel : - Saanen, Etawah, Anglo Nubian, Alpen, Toggenburg

49 3. Tipe Mohair (Bulu) Example : - Angora dari Asia Tengah - Kashmir dari Pegunungan Tibet Tipe dan Bangsa Kambing Indonesia : Kambing Kacang Kambing Peranakan Etawah / Jawa Randu

50 BABI Sistematika KAMBING : Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata / Vertebrata Class : Mammalia Ordo : Artiodactyla Family : Suidae Genus : Sus Species : Sus vittatus Sejarah Jenis babi liar yang pertama di domestikasi adalah Sus vittatus kemudian menyusul Sus serofa

51 Di Indonesia pernah dimasukkan babi dari luar negeri antara lain : Hampshire, Yorkshire,Tamworth, Saddleback tujuannya untuk memperbaiki babi lokal Indonesia. Tipe dan Bangsa Babi Luar Negeri : Tipe Daging Cirinya :- badanya panjang, lebar, punggung berbentuk busur - Dadanya dangkal dan sempit

52 Example : Berkshire dari Inggris Chester White dari Amerika Serikat Hampshire dari Inggris Hereford dari Amerika Serikat, merupakan hasil persilangan antara babi Duroc >< Chester White Duroc dari Amerika serikat Poland China dari Amerika Serikat 2. Tipe Sedang / Bacon Tipe Cirinya : - bentuk badan sedang tapi memanjang - Timbunan lemak sedang - Yorkshire dari Inggris

53 Tamwort dari Inggris VDL ( Vereedelde Duitse Landvarken) dari Jerman dan Eropa VNL ( Vereedelde Nederlandse Landvarken) dari Belanda 3. Tipe Lemak/ Lard Tipe Cirinya : - Badan pendek, lebar, dalam - Kaki pendek - Leher tebal Example : Bangsa-bangsa babi Indonesia masuk tipe ini

54 Tipe dan Bangsa Babi Indonesia:
Babi asli Indonesia adalah babi hutan yang hidup liar di hutan- Hutan Babi Sumatra dari Sumut Cirinya :- warna hitam pekat - badannya kecil 2. Babi Nias dari Pulau Nias Cirinya : - Badanya kecil - Warna putih atau belang hitam 3. Babi Jawa dari Jawa Cirinya : - Tubuh pendek tampak gemuk - Moncongnya panjang

55 4. Babi Sumba dari Pulau Sumba
Cirinya : - Warna hitam mulus - Tubuhnya pendek - Telinga kecil dan tegak 5. Babi Bali Cirinya : - Tubuhnya kecil - Warna belang hitam - Punggung melengkung ke bawah

56 PRODUKTIVITAS seekor ternak untuk berproduksi dan bereproduksi
Produktivitas adalah kemampuan seekor ternak untuk berproduksi dan bereproduksi Breeding feeding manajemen

57 Produktivitas Genetik
Ternak % Lingkungan 70% manajemen iklim Produktivitas ternak dipengaruhi oleh Breeding, Feeding dan Manajemen (Piramida segitiga)

58 Produktivitas dapat ditingkatkan apabila ke -3 faktor dapat berjalan secara simultan
Produktivitas ternak potong di negara kita masih rendah artinya kebutuhan masyarakat akan daging belum dapat terpenuhi

59 Faktor yang menyebabkan
rendahnya produksi daging : Populasi rendah - sapi dipelihara peternak rakyat (90% peternak kita adalah peternak rakyat yg sistem pemeliharaan msh tradisional dgn skala pemilikan rendah) - usaha peternakan hanya sebagai usaha sambilan Tujuan pemeliharaan dan penggunaan bibit blm memadai

60 Sapi Potong : - dipelihara sebagai ternak kerja, setelah tua baru dijual sebagai ternak potong Penggunaan bibit : seleksi dan culling tidak dilakukan 3.Ketersediaan pakan yang terbatas Pakan hijauan : sifatnya musiman dan kontinuitas tidak terjamin. Peternak tradisional, pakan hijauan diperoleh dari lingkungan sekitar sehingga kualitas hijauan rendah, jumlah

61 dan kontinuitas terbatas yg
berakibat potensi genetik ternak tidak muncul seperti yg diharapkan Upaya perbaikan produksi ternak potong dapat ditempuh melalui : Penggunaan bibit yang baik Perbaikan mutu bibit dapat dilakukan melalui : Inseminasi Buatan yaitu usaha manusia untuk memasukkan sperma ke dalam saluran reproduksi betina dengan menggunakan alat khusus.

62 Keuntungan Inseminasi Buatan :
- Tidak perlu biaya pemeliharaan sapi pejantan - Dapat memanfaatkan sperma pejantan unggul dengan biaya murah Efisiensi penggunaan pejantan Dapat mengevaluasi lebih cermat seekor pejantan untuk tujuan pemuliabiakan dengan melihat sifat keturunannya Kerugian Inseminasi Buatan : - Butuh inseminator yang trampil dan berpengalaman, jika tidak

63 trampil IB gagal Bila tata laksana IB tidak baik tingkat konsepsi rendah b. Embryo Transfer adalah suatu teknik pemindahan embrio dari uterus sapi donor ke sapi recipien dengan jalan merangsang tubuh sapi donor untuk dapat menghasilkan sel telur lebih dari satu (dengan preparat hormon bisa sel telur) .

64 Keuntungan Embryo Tranfer :
Mempercepat produksi bibit ternak unggul tanpa tercampur dengan sapi lokal meskipun recipiennya sapi lokal Menghemat waktu : 1 sapi donor menghasilkan 15 – 20 pedet / tahun Kelemahan Embryo Transfer : Biaya Mahal Perlu pengalaman untuk seleksi embryo yang siap ditransplantasi Bila resipien kecil perlu cecar

65 2. Perbaikan makanan baik kualitas maupun kuantitas.
Pengaruh pakan terhadap produktivitas : - Bila kekurangan pakan pertumbuhan lambat akan mempengaruhi proses reproduksi (lambat birahi) Ada korelasi positif antara pertambahan berat badan dengan dewasa kelamin, makin cepat PBB makin cepat dewasa kelamin tercapai.

66 Pemberian pakan harus sesuai dengan kondisi biologis hewan, harus tahu periode tertentu masa pembentukan atau penimbunan daging. 3. Pemeliharaan Baik Menjaga kebersihan kandang dan peralatan serta kebersihan ternak karena ternak yang sakit produktivitasnya rendah. 4. Menjaga kesehatan Pencegahan penyakit dan vaksinasi Sanitasi peralatan dan kandang

67 Pemasaran hasil ternak
potong Adanya pengawasan terhadap tataniaga / jalur pemasaran hasil ternak

68 PERTUMBUHAN Pertumbuhan adalah : - Perubahan massa dari tubuh
ternak yang ditandai dengan kenaikan berat badan - Pertambahan berat badan atau ukuran tubuh sesuai dengan umur Indikator ukuran pertumbuhan : - Berat badan - Ukuran Tubuh : tinggi badan, lingkar dada, lebar dada

69 Perkembangan adalah : perubahan ukuran serta fungsi dari berbagai bagian tubuh sejak embryo sampai dewasa Example : - Perkembangan jaringan ambing pada saat bunting - Rumen pada saat pedet (kecil) setelah dewasa rumen membesar Pertumbuhan terdiri dari : a.Hypertrophy : peningkatan ukuran sel b.Hyperplasia : bertambahnya jumlah sel

70 Pertumbuhan : Prenatal ( sebelum lahir) yaitu pertumbuhan di dalam kandungan. Dimulai sejak terjadinya konsepsi (pertemuan ovum dan sperma) sehingga menghasilkan foetus. Pertumbuhan Foetus : 1. Awal kebuntingan : lambat (2/3 kebuntingan ) yang terjadi adalah Hyperplasia 2. Akhir kebuntingan : cepat (1/3 kebuntingan) yang terjadi adalah Hypertrophy, sehingga pada saat ini

71 kebutuhan pakan meningkat baik kualitas maupun kuantitas.
Prenatal :- Hyperplasia : 2/3 kebuntingan - Hypertrophy : 1/3

72 b.Post natal (setelah lahir)
Yang tumbuh setelah lahir adalah syaraf, kerangka dan otot Setelah hewan dilahirkan rangka/tulang tumbuh cepat dalam waktu singkat diikuti pertumbuhan otot dan lemak Pertumbuhan lemak terjadi sesudah pertumbuhan jaringan tulang dan otot selesai. Pada awal pertumbuhan tulang tumbuh cepat sekitar pubertas pertumbuhan otot tercepat sedangkan pada akhir pertumbuhan lemak tumbuh cepat

73 Semua ternak awal pertumbu han lambat kemudian cepat sampai mencapai maksimal kemudian akan menurun dan berhenti. Menjelang pubertas pertumbuhan ternak cepat, mendekati dewasa tubuh pertumbuhan lambat, terjadi penurunan efisiensi pakan, konversi pakan meningkat, menyebabkan feed cost / gain tinggi sehingga peternak dianjurkan untuk menjual ternaknya antara pubertas sampai dewasa tubuh.

74 Setiap peningkatan berat badan tidak selalu diikuti oleh perkembangan jaringan otot.
Example : ternak dewasa tubuh berat badanya meningkat tetapi peningkatan berat badan bukan karena pertumbuhan jaringan otot tetapi karena deposisi lemak. Why kita mengharapkan pertumbuhan yang cepat ??? 1. Pertumbuhan tinggi waktu yang diperlukan untuk produksi lebih singkat.

75 2. Pertumbuhan tinggi waktu
pendek, jumlah ransum yang diberikan sedikit 3. Pertumbuhan cepat pencapaian masa birahi lebih cepat karena pertumbuhan yang cepat juga akan mempercepat pertumbuhan organ reproduksi.

76 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN : A. FAKTOR INTERNAL Bangsa (Breed) Bangsa sapi tipe potong pertumbuhannya lebih cepat daripada tipe kerja Ex : Hereford > Ongole Umur Menjelang pubertas laju pertumbuhan maksimal, mendekati dewasa tubuh laju pertumbuhan menurun sampai akhirnya berhenti.

77 3.Jenis Kelamin Ternak jantan laju pertumbuhannya lebih cepat daripada ternak betina pada tingkat umur yang sama karena pada ternak jantan ada hormon androgen yang akan memacu anabolisme (pembentukan) protein. 4.Perlakuan Khusus Misalnya ternak jantan yang dikastrasi atau pemberian hormon laju pertumbuhanya berbeda dengan yang tidak dikastrasi / diberi hormon.

78 Ternak yang dikastrasi laju pertumbuhannya lebih tinggi daripada yang tidak dikastrasi karena ternak yang dikastrasi tidak akan mengalami libido / birahi sehingga energi yang diperoleh dari pakan akan digunakan / dikonsentrasikan untuk pertumbuhan. 5. Latihan / Gerakan Mekanik Ternak yang dipekerjakan laju pertumbuhannya rendah karena kelebihan nutrisi (energi) yang diperoleh dari pakan tidak akan terdeposit

79 pada jaringan tetapi digunakan untuk mendukung gerakan mekaniknya.
B.FAKTOR EKSTERNAL 1. Pakan Bila pakan yang diberikan baik kualitas maupun kuantitasnya rendah maka pertumbuhan akan lambat. 2. Iklim (Suhu udara) akan mempengaruhi laju pertumbuhan. Bila suhu udara tinggi ternak akan stres sehingga selera minum tinggi, nafsu makan rendah, konsumsi pakan rendah, berat badan tidak akan naik.

80 KOMPOSISI KARKAS Karkas adalah bagian tubuh ternak setelah dipotong dikurangi kepala, darah, kaki, kulit dan jerohan. Komponen utama karkas adalah : tulang, otot dan lemak Komponen kimia karkas : air, protein, lemak Faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi karkas 1. Genetik

81 Bangsa yang sama menghasilkan komposisi karkas berbeda
Bangsa yang sama menghasilkan komposisi karkas berbeda. Bangsa ternak yang sama disebabkan oleh perbedaan ukuran tubuh dewasa atau perbedaan berat pada saat dewasa. 2. Jenis kelamin Pada umur yang sama antara ternak betina dan jantan mempunyai komposisi karkas berbeda. Pada ternak jantan ada hormon androgen yang berfungsi untuk merangsang

82 anabolisme protein sehingga jantan lebih cepat tumbuh lebih banyak tulang dan otot. Betina cenderung lebih banyak lemaknya daripada jantan. 3.Perlakuan ( Kastrasi) Ternak jantan yang dikastrasi biasanya lebih cepat gemuk dalam waktu yang lebih pendek ( energi untuk libido dialihkan untuk fattening). Proporsi daging dari karkas lebih rendah, cenderung mengandung lemak lebih banyak.

83 4.Pakan Peningkatan konsumsi energi akan meningkatkan kadar lemak karkas. Ternak yang diberi pakan konsentrat ( dry lot) kandungan lemak karkas lebih tinggi daripada ternak yang diberi pakan hijauan ( pasture). Pakan konsentrat konsentrasi energi termetabolisme lebih tinggi daripada hijauan sehingga menghasilkan karkas dengan kandungan lemak tinggi.

84 Pakan Konsentrat sintesis karbohidrat dan lemak tinggi sehingga kenaikan persentase lemak intramuscular, penurunan kadar air Pasture akan menghasilkan karkas dengan kandungan air banyak dan lemak rendah. 5.Hormon Pada ternak ruminansia biasanya dengan hormon pertumbuhan(STH), fungsinya: a.Meningkatkan laju pertambahan berat badan b.Memingkatkan pertumbuhan otot

85 c. Menurunkan deposisi lemak d. Meningkatkan kandungan protein
PERSENTASE KARKAS %Karkas=Dressing Percentage %Karkas= Weight of Karkas x 100% Live weight

86 Faktor yang mempengaruhi Persentase Karkas : 1. Perlakuan a
Faktor yang mempengaruhi Persentase Karkas : 1.Perlakuan a.Ternak yang dipuasakan sebelum dipotong % karkas lebih tinggi daripada ternak yang tidak dipuasakan Example : Ternak yang puasa : %Karkas=180 x100%=51,43% 350 Ternak yang tidak puasa: %Karkas = 180 x 100%=49,3% 365

87 Ternak yang tidak dipuasakan saluran pencernaannya penuh sehingga berat potong meningkat.
b. Penyimpanan karkas Setelah dipotong karkas disimpan : - suhu kamar (pelayuan) - Cold storage (refrigerator) Selama penyimpanan pada suhu kamar ( pelayuan) kurang lebih 24 jam akan terjadi evaporasi dari permukaan karkas sampai mencapai 1-3%

88 Hot carcas weight = berat karkas setelah dipotong
Cold carcas weight = berat karkas setelah didiamkan 24 jam Dressing Percentage Hot carcas lebih besar daripada Cold carcas Hot carcas=180x100%=51,43 350 Cold carcas=175x100%=50%

89 KARKAS TERNAK

90 KARKAS BABI

91 KARKAS KAMBING / DOMBA

92 KARKAS SAPI

93

94

95

96

97

98 KLASIFIKASI KARKAS GOLONGAN / KLAS BAGIAN KARKAS I
HAS DALAM (TENDERLOIN) HAS LUAR (SIRLOIN) LAMUSIR (CUP ROLL) II 1.TANJUNG (RUMP) 2.KELAPA (ROUND) 3.PENUTUP (TOPSIDE) 4.PENDASAR (SILVERSIDE) 5.GANDIK (EYE ROUND) 6.SAMPIOL BESAR (CHUCK) 7.SAMPIL KECIL(BLADE) III 1.SENGKEL (SHANK/SHIN) 2.DAGING IGA (RIB MEAT) 3.SANDUNG LAMUR (BRISKET) 4.SAMCAN (THIN FLANK)

99

100

101 PENAKSIRAN BERAT BADAN SAPI

102 1.Rumus Schoorl Denmark BB= (LD + 22)² 100 BB = Berat Badan (kg) LD = Lingkar Dada (Cm) 2.Rumus Winter Eropa BB= (LD)² × PB 300 PB = Panjang Badan (Pound) LD = Lingkar Dada (Inchi) Ket :1 Inchi = 2,53 Cm 1 Pound = 0,454 Kg

103 3.Rumus Winter Indonesia BB= (LD)² × PB 10815,15 PB = Panjang Badan (Cm) LD = Lingkar Dada (Cm)

104 PENAKSIRAN BERAT BADAN KAMBING

105

106 PENAKSIRAN UMUR DENGAN GIGI

107

108

109 PENENTUAN UMUR DOMBA Kondisi Gigi Seri Perkiraan Umur
Gigi seri susu sudah lengkap 1 tahun 2 gigi seri susu sudah berganti gigi tetap 1-2 tahun 4 gigi seri susu sudah berganti gigi tetap 2-3 tahun 6 gigi seri susu sudah berganti gigi tetap 3-4 tahun 8 gigi seri susu sudah berganti gigi tetap 4-5 tahun Gigi seri tetap sudah mulai aus dan tanggal Lebih dari 5 tahun

110

111


Download ppt "MATERI KULIAH ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG OLEH: HENNY LEONDRO, S.Pt,MP"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google