Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PEMANGGANG ROTI (TOASTER)
SMK NEGERI 1 PURWOREJO
2
A. TUJUAN : Setelah mempelajari topik ini diharapkan siswa dapat : 1. Menjelaskan prinsip kerja dari pemanggang roti (toaster) 2..Menjelaskan bagian-bagian penting dari pemanggang roti (toater). 3. Menjelaskan fungsi dari bagian-bagian pemanggang roti. 4. Dapat melakukan perawatan peralatan pemnggang roti. 5. Mendiagnosa gangguan pada pemanggang roti 6. Membongkar dan merakit kembali pemanggang roti 7. Melakukan perbaikan pemanggang roti Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 2
3
B. DASAR Toaster merupakan alat yang digunakan untuk memanaskan roti sebagai makanan pagi bagian bagi orang-orang tertentu. Alat ini sederhana dan mudah dioperasikannya. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 3
4
Radiasi ini akan mengeringkan dan membakar permukaan roti.
toaster Toaster atau pemanggang roti memiliki sistem yang cukup simpel. Pemanggang menggunakan radiasi untuk memanaskan sekerat roti. Saat sekerat roti diletakkan di dalam pemanggang, dan setelah dihubungkan dengan sumber, sebuah kumparan akan menjadi kemerahan. Radiasi ini akan mengeringkan dan membakar permukaan roti. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 4
5
toaster Umumnya, pemanggang menggunakan kawatl nikrom untuk memproduksi radiasi ini, dan kawat nikrom ini membalut suatu lembaran yang terbuat dari mika Kawat nikrom (nichrom) sendiri adalah perpaduan antara nikel dan krom. Mengapa keduanya dipakai untuk menghasilkan radiasi? Pertama, kawat nikrom memiliki resistansi elektrik yang tinggi dibandingkan tembaga, misalnya. Meskipun kawat nikrom yang digunakan cukup pendek, namun cukup untuk menaikkan suhu tinggi. Yang kedua, nikrom tidak mengoksidasi saat dipanaskan sehingga tidak mengalami pengaratan. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 5
6
dipisahkan oleh suatu slot berukuran satu inci.
TOASTER Alat pemanggang yang paling sederhana memiliki dua lembaran mika yang diselubungi nikrom, dan masing-masing dipisahkan oleh suatu slot berukuran satu inci. Kabel nikrom dapat langsung dihubungkan ke stop kontak. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 6
7
B. JENIS-JENIS PEMANGGANG ROTI (toaster)
1. Pemanggang roti tanpapengatur panas Jenis ini paling sederhana, karena tidak memakai pengatur panas. Alat jenis ini kurang praktis karena waktu pemanggangan diatur secara manual sehingga hasil yang dikehendaki sulit terpenuhi. 2. Pemanggang roti dengan pengatur panas (otomatis) Pengatur panas berfungsi membatasi waktu pemanggangan sehingga rori yang dipanggang sesuai dengan yang dikehendaki , Jenis pemanggang ini ada 3 (tiga macam) yaitu : Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 7
8
JENIS Jenis manual : yaitu dikerjakan dengan tangan hasil pengangkatan roti yang dipanggang. Jenis pop-up : yaitupemanggang roti secara otomatis mengangkat roti keatas setelah hasil panggangan sesuai yang dikehendaki. Jenis through : yang membedakan dengan jenis ini karena elemen pemanasnya menggunakan motor listrik. Dengan melalui motor listrik roti yang dipanggang dapat bergerak sepanjang alat pemanggangan sehingga hasil pemanggangan rotinya semakin merata. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 8
9
D. BAGIAN-BAGIAN PANGGANG ROTI
Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 9
10
B. BAGIAN-BAGIAN PANGGANG ROTI
1. Rumah pelindung Rumah pelindung dari pemanggang roti tersebut dari bahan pelat yang dilapisi chrom atau dicat dengan cat tahan panas agar tidak mudahkorosi/berkarat. Untuk mengetahui lebih jelas bentuk dari rumah pelindung ini dapat dilihat pada gambar Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 10
11
2. Elemen Pemanas Elemen pemanas umumnya terdiri dari 3 (tiga) bagian yang dihubungkan jajar/paralel dan ditempatkan sedemikian rupa berjajar, sehingga membentuk dua rongga diantaranya. Elemen pemanas ini dibuat dari bahan pemanas yaitu kawat nikelin bulat atau pipih yang dililitkan pada lempengan mika atau asbes. Gambar dibawah ini menunjukkan bentuk dari elemen pemanas dan kawat kisi-kisi yang memisahkan roti dengan elemen pemanas dengan jarak tertentu agar roti tidak menempel pada elemen pemanas. . Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 11
12
bagian-bagian toaster
Gambar Elemen pemanas dan kisi-kisi Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 12
13
. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 13
14
2. Dudukan roti . Dudukan roti dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat dinaik/turunkan. Menurun-nya dilakukan dengan cara ditekan (secara manual), sedangkan gerakan naik kembalinya terjadi secara otomatis menurut panas dan lamanya waktu pemanggangan yang ditentukan (diset). Gambar menunjukkan bagian dari dudukan roti tersebut. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 14
15
3. Pengatur panas dan timer
Pada peralatan pemanggang roti biasanya dilengkapi dengan pengatur panas dengan bimetal atau dengan pengatur lamanya waktu pemanggangan (timer). Baik pengaturan pemanggangan dengan menggunakan pengatur panas dengan bimetal ataupun pengatur waktu(timer)pengaturannya dilakukan dengan cara memutar tombol, dengan kedudukan light, medium dan dark atau dengan kedudukan 1, 2 dan 3. Bagian pengatur panas dengan bimetal ditunjukkan pada gambar Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 15
16
Gambar Pemangatur panas
. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 16
17
4. Perlengkapan Mekanik lainnya
Selain bagian-bagian yang disebutkan di atas, pemanggang roti juga dilengkapi dengan bagian-bagian mekanik lainnya seperti pengangkat roti ke atas, bila roti telah cukup panas/waktu pemanggangannya Biasanya pemanggang memiliki 2 (dua) fitur lain yaitu: Tray yang dilengkapi dengan semacam spiral (spring-loaded tray), sehingga roti yang dipanggang langsung lembam keluar dari panggangan. 2. Pengatur waktu yang dapat mematikan pemanggang secara otomatis kemudian melepaskan tray sehingga hasil panggangan dapat keluar. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 17
18
5. Motor listrik Alat ini bekerja sebagai penggerak utama melalui mekanik lainnya, roti yang dipanggang dapar bergerak sepanjang alat tersebur. Motor ini mendapat aliran listrik melalui kaeat penghubung dari sumber yang tersedia. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 18
19
E. PRINSIP KERJA PANGGANG ROTI
1. Diagram kelistrikan saklar utama sumber tegangan elemen pemanas bimetal penggerak Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 19
20
Isi dengan Judul Halaman Terkait
21
2. Prinsip Kerja Pemanggang roti
Prinsip kerja secara kelistrikan sama dengan peralatan pemanas yang lain, sedang secara mekanik cara kerja sebagai berikut: Roti tawar yang telah diiris (slice-brand) dimasukan kedalam dudukan roti. Tombol pengungkit ditekan ke bawah sehingga mengunci. Atur posisi kematangan pemanggangan (Light-Medium-Dark) Setelah suhu yang dikehendaki, bimetal membengkok dan menggeser mekanik sam pai pengunci terlepas keatas untuk mengeluarkan roti dari dalam pemanggang. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 21
22
F. PERWATAN DAN PERBAIKAN PEMANGGANG ROTI
1. Memeriksaan pemanggang roti Pemanggang roti dikatakan baik bila : Pada peralatan ini tidak terdapat hubung singkat rangkaian kelistrikan dengan badannya. Hal ini dapat diperiksa dengan menggunakan AVO meter atau dengan lampu penguji Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 22
23
Pemeriksaan toaster . Pada saat belum bekerja, antara elemen tidak terdapat hubungan, untuk ini ukur dengan AVO-meter pada ujung-ujung kabel penghubung. Bila tombol ditekan ke bawah, antara elemen akan terhubung dan bila kita ukur dengan AVO meter akan menunjukkan nilai tahanan. (Untuk Toaster kecil 300 watt nilai tahanannya 150 ohm). Bila tombol dinaikkan hubungan elemen pemanas terputus dan bila diukur dengan AVO meter akan menunjuk nol Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 23
24
2. Perawatan dan Perbaikan
a. Perawatan pemanggang roti Umumnya kerusakan pada pemanggang roti disebabkan oleh : a. Kotor karena lemak dan sisa pembakaran. Perawatannya dengan cara membersihkan bagian-bagian tertentu misalnya : Pada terminal, yaitu membersihkan kontak dan sambungan membersihkan kontak-kontak dengan amplas halus dan mengencangkan kembali baut pada sambungan b. Kesalahan pemakaian tegangan, sehingga mengakibatkan : Elemen pemanas putus, untuk mengetahui elemen yang putus dapatdiamati secara visual atau diukur dengan AVO-meter. Gunakan tegangan sesuai dengan spesifikasinya c. Bersihkan pemanggang setelah digunakan dari kotoran lemak dan sisa pemabakaran Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 24
25
. d. Kabel penghubung Kerusakan kabel penghubung ini sering terjadi karena sering tertekuk. Kerusakan dapat dalam bentuk kabelnya putus atau isolasi kabel rusak. Bila masih memungkinkan, pada tempat kerusakan saja dipotong atau diisolasi. Tetapi bila sudah terlalu pendek sebaiknya diganti baru. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 25
26
b. Perbaikan panggang roti
Bagian-bagian yang serinb terjadi kerusakan pada panggang roti adalah : 1. Elemen Pemanas, kerusakan bagian ini dikarenakan selalu sering menjadi panas dan dingin secara cepat sehingga kawat elemen rapuh atau putus, sebaiknya diganti dengan yang baru. Cara mengganti elemen pemanas: a. Lepaskan hubungan panggang roti dengan sumber tegangan b. Buka sekrup, mur dan penjepit bila ada Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 26
27
. c. Lepaskan elemen pemanasnya d. Pasang elemen panas yang baru dengan hati-hati e. Rakit kembali seperti sebula, dan pastikan tidak ada hubung singkat dengan badan panggang roti Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 27
28
. 2. Sambungan pada terminal dan titik-tik kontaknya, kerusakan pada bagian ini menyebabkan panggang roti tidak bisa panas. Perbaikannya dengan melepaskan hubungan pemanggang dengan sumber tegangannya, periksa rangkaian ristriknya dengan AVOmetert, jika ada kerusakan segera ganti 3. Termostat dan pengatur waktu, kerusakan bagian ini terjadi karena mekaniknya aus atau kotor, sehingga termostat dan pengatur waktu tidak bekerja hal ini mengakibatkan hasil pemanggangan tidak seragam. Perbaikannya dengan mengatur kemabli kedudukan termostat dan pengatur waktu, bila sudah tidak bisa diperbaiki sebaiknya ganti yang baru Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 28
29
. 4. Bagian mekanik (pegas, torak dan pengunci dudukan roti), kerusakan pada bagian ini mengakibatkan roti yang telah dipanggang tidak bisa keluar. Perbaikannya dengan cara diperiksa dan dibetulkan. Jika ada bagian yang rusak sebaiknya dicari gantinya Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 29
30
c. Pemeriksaan hasil perawatan dan perbaikan
Seperti yang telah diuraikan di atas, toaster mempunyai bagian mekanik dan elektrik yang seimbang. Dalam pemakaian normal, kegagalan banyak yang diakibatkan oleh bagian listrik dari pada akibat mekaniknya. Oleh karena itu, dalam perawatan ini akan dijelaskan hal-hal yang terkait dengan kelistrikan. Ada dua hal utama terkait dengan masalah kelistrikan di sini yaitu, . Hasil pemanasan . Waktu pemanggangan. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 30
31
. . 1. Toaster tidak panas Bila toaster sudah dihidupkan dan
tidak panas, pertama perlu diperiks asumber listriknya terlebih dahulu. Bilasumber listrik normal maka perlu diperiksa rangkaian catu daya antara sumber dan elemen pemanas. Untuk mengetahui keadaan catu daya Pengecekan dilakukan pada tegangan keluaran catu daya. Bila tegangan keluaran normal maka catu dayanya dalam keadaan normal. Bila tidak, maka harus diidentifikasi komponen yang rusak untuk kemudian diganti dengan yang sesuai. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 31
32
. . Bila catu daya dalam keadaan normal maka perlu dilakukan
Pemeriksaan pada elemen pemanasnya. Pengecekan ini dapat dilakukan dengan menggunakan multitester pada posisi Ohm untuk memeriksa masih tersambung atau sudah putus. Bila elemen mengalami putus maka : harus segera diganti atau dilakukan penyambungan kembali. Penyambungan bisa dilakukan bila potongannya masih dalam toleransi Perubahan harga resistansi kawat nikromnya agar tidak terjadi arus lebih dan akhirnya juga panas lebih yang bisa menurunkan performa alat. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 32
33
. 2. Hasil pemanggangan Hasil pemanggangan tidak seperti yang diharapkan. Yang menentukan kualitas hasil pemanggangan adalah suhu dan lama pemanggangan. Suhu ditentukan oleh catu daya danelemen pemanasnya. Bila kedua bagian tersebut bekerja normal maka harus dilakukan pengesetan pada unit timernya. Jika timer bekerja secara mekanik, pengaturannya dilakukan secara mekanik. bila seperti toaster yang dicontohkan Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 33
34
. . 3. Karena dalam toaster terdapat
banyak rangkaianelektroniknya maka harus dijaga kebersihan rangkaian dalamnya dari kotoran sisa pembakaran dan bagian ini pula harus dijaga jangan sampai basah terkena air. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 34
35
d. Pelaporan Hasil Kerja Perawatan dan perbaikan
Pemeriksaan dan Pelaporan Hasil Kerja Perawatan Toaster Indikator utama dari kerjanya toaster adalah dilihat dari hasil pemanggangan rotinya. Hasil pemanggangan dapat dilihat dari tingkat kekeringan dan warna roti. Jika roti masih terlalu basah dan atau terlalu terang, bisa akibat kurang tingginya suhu pemanasan dan atau terlalu pendek pengesetan waktu pemanggangannya. Pengesetan suhu ini bisa dilakukan berdasarkan petunjuk perawatan alat atau melalui percobaan sampai didapatkan harga pengesetan yang tepat. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 35
36
. TUGAS SISWA Tugas Pengetahuan a. Sebutkan bagian-bagian utama dari
pemanggangroti ! b. Bagaimana umumnya kedudukan elemen pemanas pada pemanggang roti? Sebutkan jenis bahannya ! c. Jelaskan cara kerja pemanggang roti dengan singkat dan jelas ! d. Bagian mana saja dari pemanggang roti yang sering rusak dan bagaimana cara merawat memperbaikinya ? Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 36
37
Tugas siswa . Tugas Keterampilan
Pilihlah satu jenis Pemanggang roti, lakukan praktik bongkar pasang dengan prosedur sebagai berikut : a. Lakukan uji operasi dengan sumber tegangan tentang kondisi pemanggang roti b. Bongkar pemanggang roti, sesuai kondisinya lakukan identifikasi bagianbagiannya c. Lakukan perawatan/perbaikan bagian yang memerlukannya. d. Pasang kembali bagian-bagiannya dan uji coba hasil kerja Anda e. Buat Laporan hasil kerja Anda. Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 37
38
terima kasih SELAMAT BELAJAR Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 38
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.