Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSugiarto Gunardi Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Untuk menghemat waktu beberapagaris perpotongan yang sebenarnya dapat
Arief S \ Modul 11 hal 1 CARA-CARA PENGGAMBARAN KHUSUS Di samping gambar-gambar yang dihasilkan dengan cara proyeksi ortogonal biasa, terdapat juga cara-cara khusus untuk lebih jelasnya gambar atau untuk penyederhanaan. Cara menunjukkan bagian yang dikerjakan secara khusus Bagian-bagian benda tertentu harus dikerjakan secara khusus.Jika hal ini ingin ditunjukkan dalam gambar, maka bagian-bagian tersebut dijelaskan oleh garis sumbu tebal sejajar dengan bagian bersangkutan dan diberi jarak sedikit agar jelas, seperti pada Gb.9.1 (a) dan (b). Pada benda-benda simetris garisnya tidak perlu digambar seluruhnya,tetapicukup setengahnya saja.Di samping garis sumbu tebal ini masih diperlukan keterangan tambahan mengenai pengerjaan tambahan yang diperlukan. (a). Daerah yang dipoles dengan kertas ampelas (b). Daerah yang ditentukan kesejajarannya Gb.9.1Cara penunjukkan daerah yang harus dikerjakan tambahan. Garis-garis perpotongan (1) (2) Garis-perpotongan yang sebenarnya Garis perpotongan antara dua permukaan geometric harus digambar dengan garis gambar jika kelihatan,dan dengan garis goresjika tersembunyi( Gb.9.2) Gambar garis perpotongan yang disederhanakan Untuk menghemat waktu beberapagaris perpotongan yang sebenarnya dapat digambar dengan disederhanakan ,umpamanya: a).garis perpotongan antara silinder dengan silinder(Gb.9.3(a),(b). b).garis perpotongan antara silinder dan prisma tegak lurus(Gb.9.3(c),(d). Dalam contoh-contoh diatas garis-garis perpotongan yang sedianya lengkungdisederhanakan oleh garis lurus ,atau boleh dengan busur lingkaran.Garis perpotongan ini akan lebih mirip dengan garis potongan yang sebenarnya jika perbedaan ukuran antara kedua benda itu makin besar.Penyederhanaan ini jangan dilakukan seandainya dapat mengganggu kejelasan gambar. (3). Garis perpotongan khayal Garis perpotongan khayal yang terdapat pada pembulatan atau perpotongan antara silinder ,digambar dengan garis tipis ,tidak sampai batas batas gambar ,seperti tampak Pada Gb.9.4.Tetapi pada gambar pandangan samping garis demikian digambar dengan garis tebal.Gb.9.5 memperlihatkan benda yang terdiri dari sebuah pelens dan sebuah kerucut terpancung ,dalam dua proyeksi,pandangan depandan pandangan samping .Pada
2
Arief S \ Modul 11 hal 3 Penggunaan pandangan sebagian Pada Bab 7.1 telah disinggung me3ngenai jumlah pandangan tambahan yang diperlukan .Untuk penghematan waktu menggambar dan tempat,maka jumlah gambar pandangan tambahan yang diperlukan harus dibatasi seminimal mungkin. Benda pada Gb.9.13 dapat digambar hanya dalam dua pandangan ,umpamanya pandangan depan dan pandangan kanan ,tetapi hasilnya kurang jelas,seperti tampak pada Gb. 7.12(a).Di sini dianjurkan untuk membuat gambar pandangan samping kiri dan kanan hanya sebagai pandangan sebagian, seperti yang dilakukan pada Gb.7.12(b). Ini sebenarnya bertentangan dengan dasar untuk membuat gambar seminimal mungkin, tetapi disini perlu untuk jelasnya gambar. Proyeksi Putar Suatu gambar harus memperlihatkan bentuk benda sejelas mungkin. Sebuah elemen seperti misalnya sebuah lengan yang dilekatkan pada sebuah bos dengan suatu sudut tertentu, pada pandangan depan tidak tampak nyata. Panjang sebenarnya akan tampak lebih pendek. Cara untuk menghindari hal tersebut ialah dengan proyeksi putar. Bagian miring tersebut diputar hingga sejajar dengan bidang proyeksi, baru diproyeksikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gb, 9.14. Contoh lain adalah benda pada Gb (a). Benda tersebut merupakan sebuah rumah bantalan luncur, yang diperkuat dengan empat buah sirip dan ada empat buah lubang untuk pengikat. Sirip dan lubang tidak mungkin diperlihatkan dalam satu pandangan atau potongan secara jelas. Gb (b) adalah gambar potongan melalui lubang. Pada gambar ini siripnya tidak tampak dalam bentuk yang sebenarnya. Jika dipotong menurut siripnya seperti Gb (c), dimana siripnya menurut aturan yang telah dibahas pada bab sebelumnya, tidak boleh dipotong, lubangnya tidak kelihatan. Sesuai azas gambar minimum, jumlah gambar dapat dibatasi dengan mempergunakan proyeksi putar, seperti pada Gb. 9.15 (d). Pada gambar ini benda dipotong menurut sirip dan lubangnya diputar sampai pada bidang potong lalu diproyeksikan, atau bendanya dipotong melalui lubang dan siripnya yang diputar sampai bidang potong dan diproyeksikan. Hal ini tergantung dari letak bendanya.
3
Arief S \ Modul 11 hal 5 ukur yang tidak horizontal maupun vertical, harus ditulis sesuai dengan garis ukunya. Sedapatnya ukuran-ukuran jangan diletakkan didaerah yang diarsir. Seperti halnya dengan saran lain untuk memindahkan gagasan, apabila sendiri saja yang diandalkan, biasanya sarana itu ternyata tidak mencukupi. Tetapi bila digunakan dalam kombinasi dengan bahasa tulisan atau bahasa lisan serta dengan gambaran grafik yang berhubungan, semuanya itu dapat dimengerti secara lengkap dan sepenuhnya. Setiap metoda pengungkapan untuk melengkapi pengungkapan lainnya guna memindahkan gagasan yang diharapkan, mudah diperoleh. Gambaran yang pertama dapat disketsa dalam bentuk pelukisan, sebagaimana gagasan itu dibayangkannya. Penggunaan sketsa oleh ahli perancang yang merupakan pelukisan dan ortografik berlangsung secara terus menerus selama tahap rancangan pendahuluan dan perkembangan serta rinciannya. Hal ini terjadi karena perancang itu diharapkan sebagai seorang perencana dan sebagai seorang yang memberi petunjuk. Selama seluruh tahap dalam perkembangan hasil karya perancang harus memecahkan persoalan dan menjernihkan instruksi. Sketsa pelukisan beberapa detail konstruksi sangat sering ternyata akan dapat dimengerti dengan lebih baik dan akan mengalihkan gagasan dengan lebih baik daripada sketsa ortografik, walaupun yang dihadapi ialah seorang juru gambar atau seorang detailer (pembuat gambar rincian) yang memang sudah berpengalaman. Bidang-bidang proyeksi yang paling banyak dipergunakan adalah bidang horizontal dan bidang vertical. Penggunaan sketsa oleh ahli perancang yang merupakan pelukisan dan ortografik berlangsung secara terus menerus selama tahap rancangan pendahuluan dan perkembangan serta rinciannya. Hal ini terjadi karena perancang itu diharapkan sebagai seorang perencana dan sebagai seorang yang memberi petunjuk. Selama seluruh tahap dalam perkembangan hasil karya perancang harus memecahkan persoalan dan menjernihkan instruksi. Sketsa pelukisan beberapa detail konstruksi sangat sering ternyata akan dapat dimengerti dengan lebih baik dan akan mengalihkan gagasan dengan lebih baik daripada sketsa ortografik, walaupun yang dihadapi ialah seorang juru gambar atau seorang detailer (pembuat gambar rincian) yang memang sudah berpengalaman. Pengembangan gambar dan keadaan teknik Menurut perkembangan teknik dan perkembangan sosial, fungsi dan penggunaaan cara-cara menggambar telah mengalami perubahan-perubahan yang jelas. Pada permulaan industri, perencana dan pembuat merupakan orang yang sama. Dalam hal demikian gambar hanya berarti sebagai alat berfikir, dan gambar hanya merupakan gambar konsep. Oleh karena itu aturan-aturan gambar tidak diperlukan. Bilamana perencana dan pembuat tidak lagi merupakan orang yang sama, tetapi mempunyai hubungan satu sama lain, maka fungsi gambar ditambah dengan penyampaian
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.