Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Archaebacteria dan Eubacteria
Oleh : Winda Kustiwi
2
Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis eubacteria dan archaebacteria Siswa dapat membedakan bentuk-bentuk sel eubacteria dan archaebacteria Siswa dapat menjelaskan peranan eubacteria dan archaebacteria yang menguntungkan bagi kehidupan. Siswa dapat menjelaskan peranan eubacteria dan archaebacteria yang merugikan bagi kehidupan.
3
Obat apakah amoxicilin?’
Apakah kalian pernah minum obat amoxicilin? Obat untuk apakah amoxicilin ?
4
Terbuat dari apa sajakah produk dibawah ini???
5
Archaebacteria
6
Halofil ekstrem (Halofilik) Termofil ekstrem (Termofilik)
Dilihat dari metabolisme dan ekologi : Metanogen Halofil ekstrem (Halofilik) Termofil ekstrem (Termofilik)
7
Kelompok bakteri sejati seperti yang dikenal sekarang ini
KLASIFIKASI MODERN BAKTERI Domain Arkhaea (Archebacteria) Domain Bakteria (Eubacteria) Kelompok bakteri yang lebih dikenal dengan bakteri purba (primitif). Hidup di lingkungan ekstrim pada sejarah evolusi bumi sehingga banyak anggotanya sudah punah dan menjadi fosil Kelompok bakteri sejati seperti yang dikenal sekarang ini
8
Eubacteria (Bakteri) Pengertian Ciri-ciri Reproduksi Ukuran dan Bentuk
Jenis-jenis karakteristik dinding sel Jumlah dan letak flagela Cara hidup Perananan
9
Pengertian Organisme prokariotik uniseluler Berukuran kecil
Ilmu yang mempelajari adalah “Bakteriologi”
10
Eubacteria berasal dari kata eu yang berarti sejati, dan bacteria yang berarti bakteri. Jadi, eubacteria disebut sebagai bakteri sejati yang sehari-hari kita kenal sebagai bakteri. Ukuran tubuh bakteri berkisar 0,5 – 3 mikron dengan diameter 0,1 – 0,2 mikron. Bakteri termasuk organisme prokariotik, yaitu tidak mempunyai membran inti dan tubuhnya bersel satu. Sel tubuh bakteri dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding selnya.
11
Ciri-ciri Dinding sel tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan
Dapat mensekresikan lendir ke permukaan selnya Dapat membentuk endospora (keadaan tak menguntungkan) Motil (menggunakan flagela) dan non-motil
12
Struktur Tubuh
13
1. Struktur Tubuh Bakteri
Bahan inti (DNA kromosom), DNA merupakan materi genetik (pembawa sifat) disebut sebagai kromosom atau inti bakteri. Bahan inti berfungsi penting dalam mengatur proses-proses yang terjadi di dalam sel bakteri. Plasmid, merupakan DNA melingkar yang membawa gen tertentu yang dapat diwariskan . Plasmid terdapat di dalam sitoplasma. Sitoplasma, tersusun dari 80% air, protein, asam nukleat, lemak, karbohidrat, ion anorganik, dan kromatofora Dinding sel, tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan yang terdiri dari polimer besar yng terbuat dari N-asetil muramat yang aling berikatan silang dengan ikatan kovalen. Membran plasma, tersusun dari lapisan fosfolipid dan protein. Membran plasma berfungsi untuk mengatur pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya.
14
Ribosom, tersusun dari RNA dan protein yang berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom bentuknya berupa butiran halus. Mesosom, berfungsi sebagai penghasil energi, pusat pembentukan dinding sel baru, dan pembelahan sel. Kapsul, merupakan lapisan lendir yang menyelimuti dinding sel. Umumnya yang memiliki kapsul adalah bakteri penyebab penyakit. Tersusun dari polisakarida dan air yang berfungsi untuk membantu bakteri melekat pada permukaan atau dengan bakteri lain. Flagel, tersusun dari protein. Flagel berfungsi sebagai alat gerak, tetapi ada bakteri tanpa flagel dapat bergerak. Pili, berfungsi sebagai alat lekat dengan organisme lain.
15
BENTUK BAKTERI Bentuk kokus Monokokus Diplokokus Tetrakokus
Streptokokus Sarkina stapilokokus
16
Bentuk bulat (Kokus) 1. Monokokus, berbentuk bulat tunggal. Contoh: Monococcus gonorrhoeae. 2. Diplokokus, berbentuk bulat bergandengan dua-dua. Contoh: Diplococcus pneumoniae 3. Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri dari 4 bakteri yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar. 4. Streptokokus, berbentuk bulat yang berkelompok memanjang seperti rantai. Contoh: Streptococcus pyogenes. Stafilokokus, berbentuk bulat yang bergerombol seperti buah anggur. Contoh: Staphylococcus aureus. 6. Sarkina, berbentuk bulat yang berkelompok yang setiap kelompok terdiri dari 8 bakteri yang membentuk susunan seperti kubus. Contoh: Sarcina sp.
17
Lanjutan 2. Bentuk basil 3. Bentuk spirilia 3. Bentuk spirilia
Monobasil Diplobasil Streptobasil 3. Bentuk spirilia Spiral Spiroseta Vibrio 3. Bentuk spirilia Spiral Spiroseta Vibrio Spirillium A B Vibrio
18
2. Bentuk Bakteri Bentuk batang (Basil)
1. Monobasil, berbentuk satu batang tunggal. Contoh: Escherichia coli, Salmonella typhosa (penyebab penyakit tifus), dan Lactobacillus. 2. Diplobasil, berbentuk batang yang bergandengan dua-dua. Contoh: Reribacterium salmoninarum 3. Streptobasil, berbentuk batang yang bergandengan seperti rantai. Contoh: Streptobacillus moniliformis, Bacillus anthracis, dan Azobacter sp.
19
Bentuk Spiral (Spirilium)
1. Spiral, berbentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran. Contoh: Spirilium minor 2. Spiroseta, berbentuk spiral halus dan lentur. Contoh: Treponema pallidum dan Spirocheata palida 3. Vibrio, berbentuk koma yang dianggap spiral tak sempurna. Contoh: Vibrio coma
20
Berdasarkan Karakteristik Dinding Sel
Bakteri gram negatif Bakteri gram positif Bakteri tidak berdinding sel 1 2
21
Berdasarkan jumlah dan letak flagela
Bakteri monorik Bakteri amfitrik Bakteri peritrik Bakteri lofotrik Gambar. 9
22
Berdasarkan cara hidup
Heterotrof (parasit, saprofit, patogen, dan apatogen ) Autotrof (fotoautrotof, kemoautotrof
23
Reproduksi Bakteri Aseksual 2. Seksual
Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan biner. 2. Seksual pembiakan seksual dilakukan dengan cara transformasi, transduksi , dan konjugasi.
24
Aseksual Seksual Pembelahan biner
Pembelahan terjadi secara langsung, dari satu sel membelah menjadi dua sel anakan. Masing-masing sel anakan akan membentuk dua sel anakan lagi, demikian seterusnya. Proses pembelahan biner diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA identik, diikuti pembelahan sitoplasma dan akhirnya terbentuk dinding pemisah di antara kedua sel anak bakteri. Transformasi : pemindahan sedikit materi genetik (DNA) atau bahkan hanya satu gen saja dari satu bakteri ke bakteri lainnya dengan proses fisiologi yang kompleks. Konjugasi : pemindahan secara langsung materi genetik (DNA) diantara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma. Tranduksi : pemindahan materi genetik dengan perantara bacteriofag
25
Pembelahan Biner
26
Peranan bakteri dalam kehidupan
1. Menguntungkan Bakteri pengurai Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme b. Bakteri usus Membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah. c. Bakteri penghasil antibiotik • Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin • Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin • Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin
27
d. Bakteri fermentasi Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:
28
Pseudomonas cocovenenans
2. Merugikan a. Bakteri perusak makanan Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan Pseudomonas cocovenenans
29
b. Bakteri patogen Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. 1. Bakteri penyebab penyakit pada manusia:
30
2. Bakteri penyebab penyakit pada hewan
2. Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan
31
Perbedaan Archaebakteria dengan Eubacteria
32
Cyanobacteria (Alga Hijau-Biru)
Cyanobacteria termasuk dalam kelompok Eubacteria (bakteri). Anggota Cyanobacteria tersebar di berbagai tempat, yaitu perairan, tanah, batu-batuan. Cyanobacteria mengandung sejenis klorofil , memiliki fikosianin menyebabkan adanya sifat yang khas, seperti berwarna hijau kebiru-biruan Disebut tumbuhan perintis
33
CIRI – CIRI UMUM prokariotik
Warna hijau kebiruan krn memiliki pigmen klorofil a (hijau) dan fikosianin (biru). Klorofil tdk terdapat dlm kloroplas tetapi pada membran tilakoid Habitat : lembab (diatas tanah, batu, tembok, sawah, parit, laut) Jika mengering koloni mengelupas seperti kerak Ada yang soliter , koloni Organisme perintis,
34
BENTUK TUBUH UNISELULER : Chrococcus, Anacystis
KOLONI : Merismopedia, Nostoc, Mirocystis BENANG : Oscillatoria, Microcoleus, Anabaena
35
STRUKTUR TUBUH Selubung lendir
disebelah luar dinding sel, untuk mencegah sel kekeringan dan memudahkan gerak Dinding sel memberi bentuk tubuh, melindungi tubuh Membran sel berfungsi mengatur keluar masuknya zat terdapat membran tilakoid, yaitu pelipatan membran sel kearah dalam membentuk lamela fotosintetik . Pada membran tilakoid terdapat klorofil. Jadi alga biru tidak memiliki kloroplas.
36
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, gula, mineral, enzim, ribosom, dan DNA. tempat berlangsungnya metabolisme sel Asam inti / asam nukleat / DNA tanpa dilindungi membran inti ( prokariotik ) Mesosom : penonjolan membran sel kearah dlm , penghasil energi Ribosom : sintes protein
37
REPRODUKSI Pembelahan sel
seperti pembelahan biner . Contoh : Gloeocapsa Fragmentasi terjadi pada alga berbentuk benang. filamen panjang terputus menjadi dua / lebih membentuk benang – benang pendek atau disebut hormogonium tempat pemutusan filamen adalah sel mati . Contoh : Plectonema boryanum
38
Pembentukan spora jika kondisi buruk (ex. kurang air) dpt membentuk endospora seperti bakteri. endospora ini disebut akinet, yaitu alga yang mengalami penebalan dinding sel dan pembesaran sel. contoh : Nostoc
39
SPECIES-SPECIES CYANOPHYTA
Chrococcus uniseluler, habitat di dasar kolam / tembok basah,diselubungi lendir, pembelahan biner, bentuk sel yang bergandengan karena gagal berpisah dengan sel lain Gloeocapsa uniseluler, dibatuan basah, berselubung lendir Merismopedia : Berkoloni Anabaena : Berfilamen
40
Chrococcus Gloeocapsa Merismopedia
Anabena Plectonema sp. Spirulina
41
Peranan a) Beberapa Cyanobacteria termasuk dalam Cyanophyta uniseluler pada Croococcus dan Gloeocapsa sebagai vegetasi perintis. b) Beberapa Cyanobacteria dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan alternatif, misalnya Spirulina. c) Beberapa spesies Cyanobacteria bersimbiosis dengan tumbuhan untuk menambat atau fiksasi nitrogen bebas, sehingga menambah kesuburan tanah, misalnya Anabaena azzolae.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.