Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB IV PERENCANAAN KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB IV PERENCANAAN KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR"— Transcript presentasi:

1 BAB IV PERENCANAAN KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR
PENDAHULUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL MODEL INSTRUKSIONAL KURIKULUM MODEL PEMILIHAN TUJUAN

2 A. PENDAHULUAN “Apa yang akan saya lakukan?”
“Perubahan apa yang saya inginkan dari siswa-siswa saya?”

3 B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
Guru yang efektif Model tujuan instruksional yang bertujuan Keuntungan model tujuan instruksional yang bertujuan

4 Model Instruksional yang Beracuan Tujuan
C. MODEL INSTRUKSIONAL Penilaian Pendahuluan Penentuan tujuan-tujuan spesifik Pengajaran Evaluasi Model Instruksional yang Beracuan Tujuan

5 C. MODEL INSTRUKSIONAL Jika tujuan tidak tercapai, perbaiki
Penilaian Pendahuluan Penentuan tujuan-tujuan spesifik Pengajaran Evaluasi Jika tujuan tercapai, kembangkan Langkah-langkah yang ditentukan oleh evaluasi hasil

6 D. KURIKULUM Definisi kurikulum Model pemilihan tujuan (Tyler)

7 D. KURIKULUM 1. Definisi Kurikulum Kurikulum ialah keseluruhan hasil belajar yang direncanakan dan di bawah tanggung jawab sekolah.

8 D. KURIKULUM 2. Model Pemilihan Tujuan (Ralph Tyler)
Komponen-komponen dalam kurikulum (Model Tyler): Siswa Masyarakat Bidang studi Ketiga kategori ini saling berhubungan dan saling melengkapi.

9 BAB V PROSES BELAJAR KOMUNIKASI PEMBELAJARAN AKTIF

10 A. KOMUNIKASI Pengertian komunikasi Unsur-unsur dalam komunikasi
Model proses persuasi Komunikasi dalam proses belajar-mengajar

11 A. KOMUNIKASI 1. Pengertian Komunikasi
Berasal dari bahasa Latin “communicere” = “memberitahukan”, “berpartisipasi”, “menjadi milik bersama” Susanto (1973): komunikasi berarti memberitahukan (dan menyebarkan) untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama (commoness). Hovland, Janis, Kelly: komunikasi merupakan suatu proses dimana individu (komuniaktor)mentransmisikan stimulus (yang biasanya verbal) untuk mengubah perilaku individu lainnya.

12 A. KOMUNIKASI 1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi primer - sekunder Komunikasi langsung - tidak langsung Komunikasi dua arah

13 A. KOMUNIKASI 2. Unsur-unsur dalam Komunikasi
Komunikator (pemberi informasi, berita atau pesan) dan Komunikan / receiver (penerima informasi, berita atau pesan). Informasi, berita dan pesan. Media, alat, saluran, metode/cara penyampaian informasi bertia/pesan

14 A. KOMUNIKASI 3. Model Proses Persuasi Model Psikodinamika
Alternatif proses psikologis laten Pembahasan yang terjadi dalam wujud tindakan Pesan-pesan Persuasi Model Psikodinamika

15 A. KOMUNIKASI 3. Model Proses Persuasi Model Sosial Budaya
Membentuk batasan(definisi untuk perilaku sos.bagi anggota kelompok Pesan yang persuasif Menghasilkan perubahan perilaku Batasan(Batasan kembali proses sosbud kelompok) Model Sosial Budaya

16 A. KOMUNIKASI 4. Komunikasi Dalam Proses Belajar-Mengajar
Tiga fungsi sosial pendidik dalam pendidikan: Fungsi sebagai komunikator Fungsi sebagai inovator Fungsi sebagai emansipator

17 A. KOMUNIKASI 4. Komunikasi Dalam Proses Belajar-Mengajar
Tiga tipe kemampuan seseorang memperoleh atau menerima tanggapan : Tipe Visual Tipe Auditif Tipe Motoris

18 A. KOMUNIKASI 4. Komunikasi Dalam Proses Belajar-Mengajar
Metode untuk memperoleh umpan balik dalam komunikasi proses belajar dan mengajar : Metode tanya jawab Metode diskusi dan seminar Metode tugas Simulasi atau permainan

19 B. PEMBELAJARAN AKTIF Latar belakang& pengertian Untuk apa Mengapa
Bagaimana Penilaian pembelajaran aktif yang bermakna

20 B. PEMBELAJARAN AKTIF 1. Latar Belakang & Pengertian
Upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan : Secara Kuantitatif Secara Kualitatif Pendidikan yang semakin merata. Peningkatan mutu proses belajar mengajar

21 B. PEMBELAJARAN AKTIF 1. Latar Belakang & Pengertian
CBSA (Raka Joni, 1993): Melihat kegiatan belajar mengajar sebagai pemberian makna secara konstruktivistik terhadap pengalaman bagi peserta didik. Pengendalian kegiatan belajar harus meletakkan dasar bagi pembentukan prakarsa dan tanggungjawab peserta didik ke arah belajar sepanjang hayat.

22 B. PEMBELAJARAN AKTIF 2. Untuk Apa kreatif ekspresif memiliki prakasa
tanggung jawab Tuntutan masa depan

23 B. PEMBELAJARAN AKTIF 3. Mengapa
Memberikan umpan bagaiman peserta didik belajar membentuk sikap yang diperlukan, mengelola perolehannya untuk menjadi bekal dan dasar bagi pengalaman belajar berikutnya, atas prakarsa sendiri. Memberikan sumbangan terhadap perkembangan mental peserta didik.

24 B. PEMBELAJARAN AKTIF 4. Bagaimana Yang perludiperhatikan:
Persiapan pembelajaran aktif yang bermakna dan kondusif Mengandung unsur pengamatan terhadap objek yang dipelajari dengan memperhatikan keseimbangan otak kanan dan kiri. Interpretasi. Mencatat ciri khas dari suatu objek tahap perkembangan atau kejadian untuk menghubungi pengamatan yang satu dengan yang lain.

25 B. PEMBELAJARAN AKTIF 4. Bagaimana
Ramalan.Perkiraan secara anlogi atau dengan menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru maupun menggunakan pengalaman baru. Eksperimen dan atau penerapan konsep/teori

26 4. Penilaian Pembelajaran Aktif yang Bermakna
B. PEMBELAJARAN AKTIF 4. Penilaian Pembelajaran Aktif yang Bermakna Yang perlu diperhatikan: Peserta didik harus menyadari kriteria apa yang akan di capai dan penting untuknya. Tujuan apa yang akan dicapai dan sejauh mana ia telah mencapai tujuan dalam sasaran yang berkesinambungan.


Download ppt "BAB IV PERENCANAAN KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google