Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN
2
Pertanian dalam Pembangunan
Sektor pertanian merupakan sektor prioritas dalam pembangunan, seperti yg diamanatkan dlm GBHN yang menetapkan “prioritas pembangunan diletakkan dlm bidang ekonomi dg titik berat pada sektor pertanian, pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan”
3
Kontribusi pertanian dalam pembangunan ekomomi (Kuznets,1964; Todaro,2000):
Pertanian sebagai penyerap tenaga kerja Kontribusi terhadap pendapatan Kontribusi dalam penyediaan pangan Pertanian sebagai penyedia bahan baku Kontribusi dalam bentuk kapital Pertanian sebagai sumber devisa
4
TAHAP-TAHAP PEMBANGUNAN PERTANIAN
Pertanian tradisional yang produktivitasnya rendah. Penganekaragaman produk pertanian sudah mulai terjadi dimana produk pertanian sudah ada yang dijual ke sector komersial tetapi masih memakai modal dan teknologi yang rendah. Pertanian modern yang produktivitasnya tinggi karena memakai modal dan teknologi yang tinggi pula.
5
Klasifikasi sektor pertanian
Tanaman pangan (padi,beras,jagung,umbi –umbian,sayur,buah,tanaman bahan makanan lainnya) Tanaman perkebunan (karet,tebu,kelapa, minyak kelapa,sawit,tembakau,kopi,teh, cengkeh,pala&lada) Peternakan (peternakan, pemotongan hewan, unggas & hasil-hasilnya) Kehutanan (Kayu & hasil hutan lainnya) Perikanan
6
Sumber Daya Komoditas Pertanian
Pangan Hortikultura Jagung & Serealia Kacang & umbi-umbian Tanaman serat Peternakan Perikanan Perkebunan Kehutanan KOMODITAS PERINGKAT DUNIA Lada Putih 1 Sawit 2 Karet 2 Beras 3 Kakao 3 Lada Hitam 3 Kopi 4 Biji-bijian 6 Teh 6 ISUE: Posisi Tawar WTO
7
PEMBANGUNAN PERTANIAN DAHULU & KINI
Model Perubahan Struktur Ekonomi Transformasi struktural Pembangunan Pertanian dan Pertumbuhan Pembangunan Pertanian dan Pengentasan Kemiskinan Pembangunan Pertanian dan Kebutuhan Dasar Manusia Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
8
1. Teori Perubahan Struktur Ekonomi
Proses pembangunan ekonomi periode jk panjang mengikuti pertumbuhan pendapatan per kapita Perubahan struktur perekonomian suatu negara yang bergeser dari yang semula didominasi oleh sektor primer (pertanian) ke sektor non primer (industri,perdagangan jasa) Perubahan struktur ekonomi yang berlangsung sejalan dengan meningkatnya pendapatan nasional atau PDB di dalam proses pembangunan ekonomi
9
Persentase Sektor Pertanian dari Pendapatan Nasional
10
Persentase Total TK di Sektor Pertanian
11
Persentase Pengeluaran untuk Makanan (food)
12
2. Transformasi struktural
13
Perubahan Struktural Jangka Panjang di Beberapa Negara
Pertanian Industri Pengolahan Jasa NT % dari PDB % dari total TK 1970 1990 1999 1980 1998 Cina El Savador Honduras India Indonesia Italia Jepang Korea Selatan Malaysia Meksiko Pakistan Paraguay Peru Filipina Sri Langka Thailand Turki Vietnam Negara-negara berpenghasilan rendah (A) Negara-negara berpenghasilan menengah (B) Negara-negara (A) dan (B) Negara-negara berpenghasilan tinggi 35 40 32 46 45 8 6 26 29 13 37 19 30 28 tad 43 20 24 Tad 27 17 22 31 3 9 15 7 12 18 16 10 2 5 11 21 25 69 38 57 70 56 14 34 53 52 71 60 73 66 54 59 47 44 42 51 4.3 4 33 23 41 48 64 49 55 50 62 67 Sumber: World Bank Keterangan: tad = tidak ada data
14
Variasi dalam Perubahan Struktur Ekonomi di Berbagai Negara
Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri (economic base) Besarnya pangsa dalam negeri Pola distribusi pendapatan Karakteristik dari industrialisasi Keberadaan SDA Kebijakan perdagangan luar negeri (inward or outward looking)
15
Ketersediaan Tanah Untuk Pertanian di Indonesia
Tahun 1983 jumlah petani gurem & buruh tani 9,532 juta orang, meningkat 10,937 juta orang pada tahun 1993 Luas lahan rata-rata petani 0,98 ha (thn 1983) & berkurang menjadi 0,83 ha (tahun 1993) 10 tahun belakangan ini, lahan pertanian di Indonesia, khususnya pulau Jawa, terus mengalami penyusutan akibat proses industrialisasi dan urbanisasiKonversi Lahan
17
Kondisi Eksternal Yang Mempengaruhi Sektor Pertanian
Menurunnya harga-harga komoditi primer pertanian tahun Selang thn , penurunan harga 0,35 % per tahun food dan 0,82 % non food. Shock harga minyak (Oil Price Shock) Indonesia sebagai eksportir minyak Harga minyak berpengaruh signifikan dalam pola perubahan struktural di sektor ekonomi
18
Efek Dari World Agriculture Trade Liberalization
Sektor pertanian tetap menjadi sektor yang distorsinya paling banyak dalam perdagangan dunia dengan restriksi akses yang ekstensif, dukungan harga domestik or self-sufficiency, ekspor subsidi. Negara-negara maju cenderung lebih melindungi (memproteksi) sektor pertaniannya dibandingkan negara berkembang dan negara miskin.
19
GLOBALISASI PERDAGANGAN PERTANIAN
NEGARA MAJU VS NEGARA BERKEMBANG 70 % nilai ekspor dan impor produk pertanian dikuasai oleh negara-negara maju Sektor pertanian di negara maju hanya dipresentasikan oleh 2 % dari total GDP sebaliknya persentase sektor pertanian di negara berkembang % dari total GDP Negara-negara maju mengeluarkan US$ 300 miliar untuk membantu sektor pertaniannya Subsidi (domestic support) yang diberikan oleh negara maju di sektor pertanian adalah enam kali (6 X) dari bantuan negara-negara maju untuk foreign support
20
NEXT……. Kelebihan surplus produksi yang di dump ke pasar dunia dengan harga yang rendah menyebabkan negara-negara berkembang kehilangan US$ 24 miliar pendapatan di sektor pertanian dan agroindustri Tarif untuk produk pertanian lebih tinggi 4X - 5X dibandingkan tarif untuk produk manufaktur Negara maju menekan negara-negara berkembang untuk membuka pasar selebar-lebarnya padahal setiap tambahan US$ 1 yang dihasilkan oleh sektor pertanian di negara berkembang menghasilkan US$ 3 keterkaitan ekonomi pedesaan Nilai subsidi yang diberikan negara maju kepada petaninya US$ 311 miliar per tahun atau US$ 850 juta per hari (WTO, 2003)
21
Lingkungan Kebijakan Pertanian Domestik
Kebijakan Pertanian di 18 negara berkembang dari tahun 1960 – 1983 (Krueger, Schiff dan Valdes, 1991): Negara-negara berkembang mengenakan pajak yang tinggi kepada sektor pertanian melalui kebijakan pertanian yang tidak langsung (indirect agricultural policies) Sebagian besar dari direct measures bertolak belakang terhadap kebijakan jangka panjang competitive advantage suatu negara Dukungan yang disediakan di sektor pertanian (subsidi, kredit, infrastruktur, penelitian dan pengembangan) tidak sebanding dengan resources extracted
22
3. Model Pertanian & Pertumbuhan
1. Banyak bukti empiris yang mendukung pentingnya keterkaitan yang kuat antara sektor pertanian & keseluruhan pertumbuhan ekonomi 2. World Bank (1982) korelasi positif yang kuat antara pertumbuhan pertanian dan sektor industri 3. Bautista (1991) ada keterkaitan kuat antara pertumbuhan sektor pertanian & sektor lainnya: Perkiraan elastisitas keterkaitan pertumbuhan antara sektor pertanian dan sektor-sektor lainnya sebesar 1,3 untuk periode dan 1,4 untuk periode Artinya: pertumbuhan 1 % nilai tambah di sektor pertanian akan menciptakan pertumbuhan nilai tambah di sektor non pertanian 1,3% ( ) & 1,4 % ( )
23
Next……. 4. Data terakhir International Food Policy Research Institute (IFPRI) yang diolah dari 42 negara menunjukkan bahwa peningkatan produksi pertanian US$ 1 menghasilkan peningkatan pertumbuhan kegiatan ekonomi senilai US$ 2.32 (Clements,99). 5. Studi ini menunjukkan jika sektor pertanian tidak produktif maka pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan suatu negara akan menurun pula.
24
Next……. 6. Studi yang dilakukan di Indonesia juga menunjukkan hasil serupa. 7. Uphoff (1999) selama 3 dekade kemajuan ekonomi yang cepat dan mengesankan (sblm krisis ekonomi) sektor pertanian Indonesia yang dihela oleh kegiatan para petani smallholders mampu mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan melalui : (a) keterkaitan ke belakang dan ke depan (forward and backward linkages) yang kuat. (b) pertumbuhan permintaan yang diciptakan oleh sektor pertanian (demand creation from agriculture).
25
Next……. 8. Studi Daryanto & Morison (1992) memperlihatkan hasil studi yang sama dgn Uphoff bahwa efek keterkaitan konsumsi yang diinduksi oleh sektor pertanian menunjukkan pengaruh lebih besar dibandingkan efek keterkaitan produksi terhadap pertumbuhan ekonomi keseluruhan 9. Sektor pertanian di Indonesia yang kuat dan sehat akan menyediakan potensi konsumsi besar dalam menyerap produk-produk yang dihasilkan sektor industri dan jasa diartikan bahwa sektor pertanian mempunyai keterkaitan konsumsi yang besar dgn sektor-sektor lainnya.
26
4. Pembangunan Pertanian dan Pengentasan Kemiskinan
Pertumbuhan pertanian memiliki kontribusi yang signifikan dalam pengentasan kemiskinan.
27
5. Pembangunan Pertanian dan Kebutuhan Dasar Manusia
Tahun 1970-an banyak ahli ekonomi yang tidak puas dengan strategi pembangunan yang hanya menekankan pertumbuhan pendapatan/kapita. Perhatian ditekankan bukan hanya pada “seberapa banyak yang harus diproduksi”, tetapi juga pada “apa yang harus diproduksi, dengan cara bagaimana, untuk siapa, dan dengan konsekuensi bagaimana”. Kebutuhan pokok meliputi nutrisi, pendidikan dasar, kesehatan, sanitasi, suplai air dan perumahan yang cukup Human Capital.
28
6.Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Bernilai Ekonomis (Economically viable) Bersahabat dengan Lingkungan (Environmentally sound) Berwatak Sosial (Socially just) A more sustainable agriculture would be; economically viable, environmentally sound and socially just.
29
The Sustainability Triangle
Social Equity The quest for sustainability Economic Environmental Vitality Integrity
30
Adigium sistem pertanian berkelanjutan adalah..
better environment better farming, and better living
31
Dua Paradigma Pembangunan Pertanian
Pertanian Industrial = linear Pertanian Berkelanjutan = cyclic
32
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture):
Pengelolaan sumberdaya pertanian untuk memenuhi perubahan kebutuhan manusia sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumberdaya alam
33
Terminologi Pertanian Berkelanjutan:
Pertanian alami (natural farming) Pertanian organik (organic farming) Pertanian biodinamik (biodynamic farming) Pertanian ekologis (ecological agriculture) Pertanian rendah input luar (low external input agriculture-LEIA)
34
1. Pertanian alami (natural farming):
Suatu sistem pertanian yang ditemukan oleh Masanobu Fukuoka yang berupaya untuk mengikuti alam dengan cara meminimalkan campur tangan manusia: tanpa mekanisasi, tanpa pupuk sintesis atau kompos yang disiapkan, tanpa penyiangan dengan pengolahan atau penggunaan herbisida, dan tanpa ketergantungan bahan-bahan kimiawi
35
2. Pertanian organik (Organic Farming)
Suatu sistem pertanian yang mendorong kesehatan tanah dan tanaman melalui praktek, spt daur -ulang unsur hara dari bahan-bahan organik (spt: kompos dan sampah tanaman), rotasi tanaman, pengolahan yang tepat dan menghindari pupuk sintesis serta pestisida
36
3. Pertanian biodinamik Suatu sistem pertanian holistik yang berupaya menghubungkan alam dengan kekuatan-kekuatan kosmik nan kreatif. Tujuan menciptakan suatu organisme pertanian yang secara menyeluruh sesuai dengan habitat-nya kompos dan preparasi-preparasi khusus (misalnya semprotan yang berasal dari tanaman), tidak menggunakan pupuk sintetis dan pestisida, dsbnya
37
4. Pertanian Rendah Input Luar (LEIA)
Utamanya berdasarkan penggunaan input lokal, yakni dari lahan dan lingkungan sekitarnya); Sesedikit mungkin memanfaatkan pasokan yang diperoleh melalui pertukaran atau pembelian
38
5. Pertanian Ekologis (ecological farming)
Praktek-praktek usahatani yang meningkatkan lingkungan, atau setidaknya tidak membahayakan lingkungan, ditujukan untuk menekan penggunaan input kimia, daripada sama sekali tidak memanfaatkannya seperti dalam pertanian organik
39
Permasalahan Sektor Pertanian
Kualitas SDM pertanian masih rendah Masalah kesempatan kerja & kesejahteraan Penurunan kualitas SDA dan terbatasnya lahan Masalah daya saing dan persaingan tidak sehat Kemampuan petani dlm mengakses sumber-sumber pembiayaan masih rendah Belum adanya lembaga keuangan yg khusus membiayai sektor pertanian
40
PERMASALAHAN PETANI DAN PERTANIAN INDONESIA
PASAR DAN TATA NIAGA INFORMASI KEPEMILIKAN LAHAN KEBIJAKAN BIROKRASI NASIB PETANI INDONESIA PETANI MODAL ORGANISASI TANI KETERAMPILAN MENTALITAS TEKNOLOGI
41
Strategi pembangunan pertanian
Peningkatan produktivitas yg didukung dg teknologi melalui penelitian & penemuan baru Menumbuhkembangkan industri pengolahan hasil pertanian Meningkatkan nilai, volume dan keragaman produk pertanian Mengembangkan kawasan agroindustri Membentuk lembaga keuangan/perbankan yg khusus melayani sektor pertanian
42
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
PEMERINTAH LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT PERGURUAN TINGGI LEMBAGA PENELITIAN LEMBAGA PENYULUHAN PERBANKAN PENGUSAHA PERTANIAN EKSPORTIR PENGUSAHA SAPROTAN AGRO- INDUSTRI SUPER MARKET PEDAGANG SAPROTAN PENGEPUL PETANI KONSUMEN PEDAGANG PASAR TENGKULAK BURUH TANI IMPORTIR DIAGRAM POLA INTERAKSI PELAKU PERTANIAN INDONESIA
43
MENGEMBANGKAN SISTEM AGRIBISNIS
Sistem agribisnis mencakup subsistem sarana produksi atau bahan baku di hulu, proses produksi, perdagangan di hilir dan jasa pendukung seperti permodalan, organisasi dan manajemen untuk memperoleh nilai tambah pertanian
44
Sistem Agribisnis Pemasaran Pelayanan Penelitian Perbankan Penyuluhan
Pengaturan kebijakan Perbankan Asuransi Penyimpanan Angkutan Pengolahan (Agroindustri) Produksi komoditas pertanian Pengadaan dan penyaluran Sarana produksi, alat-alat dan mesin pertanian Sumber : Kuncoro dlm Arifin 2004
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.