Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SUPERVISI AKADEMIK PADA SEKOLAH/MADRASAH

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SUPERVISI AKADEMIK PADA SEKOLAH/MADRASAH"— Transcript presentasi:

1 SUPERVISI AKADEMIK PADA SEKOLAH/MADRASAH
Oleh Dr. H. Ngadimun Hd, M.Pd. Ahad, 29 Januari 2017: – 10.15

2 PERMASALAHAN PENDIDIKAN
Permasalahan yang banyak terjadi pendidikan: Pengamalan Ajaran Agama? Pemahaman UU,PP, dan Permendikbud Penguasaan Kompetensi Guru Kondisi Kepribadian Guru Apa lagi ...?

3 Kompetensi Kepala Sekolah
Standar Kepala Sekolah  Permendiknas No.... No 13 tahun 2007 Kompetensi Kepala Sekolah ada .... Kompetensi Kepribadian Kompetensi Manajerial Kompetensi Kewira-usahaan Kompetensi Supervisi Kompetensi Sosial

4 Kompetensi Kepala Sekolah
No Jenis Kompetensi Jlh Sub Komp 1 Kompetensi Kepribadian 6 2 Kompetensi Manajerial 16 3 Kompetensi Kewira-usahaan 5 4 Kompetensi Supervisi Kompetensi Sosial Jumlah 33

5 Kompetensi Supervisi 4.1 Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. 4.2 Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat. 4.3 Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

6 Pengetrian Supervisi Supervisi berasal dari kata super & vision. Orang yg melakukan supervisi disebut SUPERVISOR, Kepala Sekolah juga sebagai Supervisor. Super berarti di atas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan-pengawasan, & penilikan, artinya kegiatan yg dilakukan oleh atasan/ orang yg berposisi di atas, pimpinan bagi orang yg ada di bawahnya. Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu pembelajaran.

7 Pengertian Supervisi Pendidikan
Controlling : memeriksa apakah semua yg dikerjakan guru/karyawan dijalankan dg mestinya Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan/digariskan Directing : memberi pengarahan, menentukan ketetapan/garis Demonstration : memperlihatkan bagaimana seharusnya mengajar yang baik, dan Masih ada lainnya.

8 Tujuan Supervisi Secara operasional tujuan Supervisi Pendidikan:
Meningkatkan mutu kinerja guru dalam: Memahami tujuan pend & perannya dlm mencapai tujuan pend. Melihat & memahami keadaan & kebutuhan siswanya.

9 Tujuan Supervisi Secara operasional tujuan Supervisi Pendidikan:
Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim Meningkatkan kualitas pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar. Meningkatkan kualitas guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran. Menyediakan sebuah sistem yang berupa penggunaan TIK dalam pembelajaran.

10 Pengertian Supervisi Akademik
Supervisi Akademik adalah melihat kondisi nyata: Apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas? Apa yang sebenarnya dilakukan guru & peserta didik di dalam kelas? Aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan peserta didik? Apa yang telah dilakukan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran? Apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkannya?

11 Prinsip-prinsip Supervisi Akademik
Praktis  mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah. Sistematis  dikembangan sesuai perencanaan program supervisi Objektif  tidak Subjektif Realistis  berdasarkan kenyataan sebenarnya. Antisipatif  mampu menghadapi masalah Antisipatif,

12 Prinsip-prinsip Supervisi Akademik
Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam Konstruktif, Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan Kooperatif, Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh Kekeluargaan, Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi.

13 METODE SUPERVISI LANGSUNG TIDAK LANGSUNG
cara yang ditempuh seorang supervisor baik secara pribadi maupun dinas langsung berhadapan dengan orang yang akan disupervisi baik secara individual maupun kelompok. Contoh: observasi proses pembelajaran, ruang guru, guru; pertemuan individual, dan rapat guru. suatu cara di mana seorang supervisor baik secara pribadi maupun dinas menggunakan berbagai media komunikasi dalam berhubungan dengan orang yang akan disupervisi baik secara individu maupun kelompok. Internet, , surat, dan papan pengumuman.

14 SUPERVISI KLINIS Proses membina guru untuk memperkecil jurang antara perilaku mengajar nyata dg perilaku mengajar yg seharusnya/ideal (Acheson & Gail) Menolong guru-guru agar mengerti inovasi dan mengubah performance mereka agar cocok dengan inovasi itu (Lucio, 1979) CLINICAL = menangani / mendiaknosis orang sakit Model supervisi untuk menyelesaikan masalah tertentu yang sudah diketahui sebelumnya

15 Istilah SUPERVISI (pengawasan); KLINIS (pengobatan);
Proses bimbingan profesional yang diberikan oleh pengawas (supervisor) kepada guru melalui siklus yang sistematis. PENGERTIAN SK Suatu bentuk supervisi yang difokuskan pada perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru melalui siklus yang sistematis. Suatu proses untuk membantu guru memperkecil jurang pemisah antara perilaku mengajar nyata dan perilaku mengajar ideal. Pemberian bantuan profesioanl yang didasarkan pada kebutuhan guru dan bersumber dari hasil observasi dan analisis yang sistematis atas perilaku nyata guru di dalam kelas.

16 UMUM: Memperbaiki dan meningkatkan keterampilan mengajar guru (kemampuan profesional guru).
KHUSUS: 1. Membantu mendiagnosis dan mencari solusi permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru. TUJUAN SK 2. Membantu guru mengembangkan keterampilan mengajar dan menggunakan strategi pembelajaran yang efektif. 3. Memberikan balikan yang objektif dalam mengembangkan sikap positif tentang karis dan profesi guru dan keterampilan dasar mengajar yang diperlukan oleh guru.

17 INDIKATOR KEBERHASILAN SK
Kemampuan guru meningkat, khususnya dalam kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Kualitas pembelajaran menjadi lebih baik, khususnya berkenaan dengan kemampuan guru mengajar. (Pembelajaran yang berkualitas diharapkan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang tinggi) Terjalin hubungan yang kolegial antara pengawas dan guru dalam memecahkan permasalahan-permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru di lapangan.

18 Hubungan pengawas dan guru bersifat kolegial dan interaktif (intim, sederajat dan terbuka)
Diskusi yang dilakukan bersifat demokratis dan keputusan ditetapkan atas persetujuan bersama. PRINSIP-PRINSIP SK Sasaran supervisi terfokus pada kebutuhan dan aspirasi guru pada perilaku mengajar aktual. Balikan dilakukan berdasarkan hasil observasi yang cermat, sesuai dengan “kontrak”, dan dilaksanakan segera serta tindaklanjutnya. Mengutamakan prakarsa dan tanggung jawab guru, dan pengawas lebih bertindak sebagai fasilitator.

19 KARAKTERISTIK ASPEK SUPERVISI KLINIS
SUPERVISI NON KLINIS (SUPERVISI KELAS) Prakarsa Datang dari kebutuhan guru. Datang dari kebutuhan pengawas Hubungan Kolegial, sederajat, dan interaktif. Atasan-bawahan, tidak setara. Sifat Demokratif, fasilitatif. Cenderung direktif, otokratif. Sasaran Sesuai dengan kebutuhan/ yang diajukan guru. Sesuai dengan keinginan pengawas. Ruang lingkup Terbatas, spesifik. Luas, umum. Tujuan Bimbingan, analitis, deskriptif. Cenderung evaluatif. Peran Bertanya untuk analisis dan pengembangan diri. Memberikan instruksi, mengarahkan, dan memberitahu. Balikan Kesimpulan bersama sesuai dengan hasil observasi. Kesimpulan sepihak dari pengawas.

20 PROSEDUR DAN TEKNIK SUPERVISI KLINIS
Pertemuan awal/perencanaan (planning conference) Observasi kelas (classroom observation) Pertemuan balikan (feedback conference) 1 3 2

21 PERTEMUAN AWAL Mengidentifikasi konteks pembelajaran yg menjadi fokus perhatian guru & menerjemahkan ke dalam bentuk tingkah laku yg dapat diamati. Menetapkan tujuan dan prosedur perbaikan pembelajaran. Memilih instrumen dan menetapkan perilaku mengajar yang akan diobservasi/ direkam. Membuat jadwal observasi mengajar.

22 Triknya Ciptakan suasana intim dengan guru sebelum membicarakan langkah-langkah yg akan dilaku-kan selanjutnya. Kaji ulang secara bersama-sama tentang ran-cangan pembelajaran dan keterampilan yang akan diamati/ di-kliniskan. Kembangkan instrumen observasi yg sesuai dengan fokus pd keterampialn yg akan diamati. Sepakati “kontrak” dengan guru tentang berbagai hal yang terkait dengan kemampuan yang akan ditingkatkan.

23 OBSERVASI MENGAJAR Melaksanakan kegiatan mengajar sesuai dengan kesepakatan awal (guru). Melakukan observasi/ perekaman kegiatan mengajara secara lengkap (pengawas). Mengamati hasil observasi/ rekaman (pengawas dan guru) Mencermati hasil observasi dengan memfokuskan pada tujuan dan permasalahan klinis yang telah disepakati.

24 Triknya Ciptakan suasana yang wajar, tidak menjadi pusat perhatian (berbaur dengan kondisi kelas), tidak mencampuri guru yang sedang mengajar. Bedakan mana yang perlu dicatat dan mana yang tidak perlu dicatat (ingat kontrak!). Fokuskan pada upaya perbaikan dari kelemahan yang ada. Perhatikan reaksi siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan.

25 PERTEMUAN LANJUTAN Menganalisis hasil observasi/ rekaman.
Interpretasi terhadap data hasil observasi. Membuat keputusan tentang perubahan perilaku mengajar yang harus dilakukan. Membuat kesimpulan tentang upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang harus dilakukan. Memberikan pertimbangan tentang praktek pembelajaran yang akan dilakukan.

26 Triknya: Hati-hati dalam membuat keputusan, pelajari dan pahami data hasil observasi secara seksama. Ungkapkan secara objektif dan profesional tentang hasil analisis terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Ajaklah guru untuk memetakan fokus masalah, analisis data, dan solusi yang menjadi peluang perbaikan kemampuan yang menjadi “kontrak”. Bersama guru lakukan tindak lanjut yang disepakati, ingat “siklus”.

27 SIKLUS SUPERVISI KLINIS
Tahap Pertemuan Awal Menganalisa rencana pelajaran. Menetapkan bersama guru aspek-aspek yang akan diobservasi dalam mengajar. Tahap Observasi Mengajar Mencatat peristiwa selama pengajaran. Catatan harus objektif dan selektif. Tahap Pertemuan Balikan Menganalisis hasil observasi bersama guru. Menganalisis perilaku mengajar Bersama menetapkan aspek-aspek yg harus dilakukan utk membantu perkembangan keterampilan mengajar berikutnya

28 Supervisi Klinik A. Tahap Pertemuan Awal
Menciptakan suasana kolegialitas. Membicarakan rencana pengajaran yg telah dibuat guru. Memilih jenis keterampilan tertentu yang akan dilatihkan. Mengembangkan instrumen yg akan digunakan untuk mengobservasi keterampilan mengajar guru & menyepakatinya.

29 B. Tahap Observasi Kelas
Supervisor mengadakan pengamatan tdp guru yg sedang mengajar pakai lembar observasi yg telah disepakati Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini: memasuki ruang kelas bersama guru yg akan mengajar, guru menjelaskan pada siswa maksud kedatangan supervisor ke ruang kelas, guru mempersilahkan supervisor untuk menempati tempat duduk yang telah disediakan, supervisor mengobservasi penampilan mengajar guru dg mempergunakan format observasi yg telah disepakati, setelah selesai proses belajar mengajar, guru bersama-sama supervisor meninggalkan ruang kelas dan pindah ke ruangan khusus untuk melaksanakan aktivitas pembinaan

30 C. Pertemuan Balikan Aktivitas yang dilakukan:
Supervisor memberikan penguatan kepada guru yang baru saja mengajar dalam suasana yang akrab, Supervisor bersama guru membicarakan kembali kontrak yang pernah dilakukan mulai dari tujuan pengajaran sampai evaluasi pengajaran, Supervisor menunjukkan hasil observasi yang telah dilakukan berdasarkan format yang disepakati, Supervisor berdiskusi dengan guru tentang hasil observasi yang telah dilakukan, dan Bersama-sama guru membuat kesimpulan tentang hasil pencapaian latihan pengajaran yang telah dilakukan yg diakhiri dengan pembuatan rencana latihan berikutnya.


Download ppt "SUPERVISI AKADEMIK PADA SEKOLAH/MADRASAH"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google