Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBambang Tanuwidjaja Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Budi Sulistiyo Nugroho1, Adi Heru Sutomo2, 18 Mei 2017
PERILAKU BERKENDARA DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSI DAN PEMAHAMAN AJARAN KAWRUH JIWA KI AGENG SURYOMENTARAM Budi Sulistiyo Nugroho1, Adi Heru Sutomo2, 18 Mei 2017 Latar Belakang Prevalensi kecelakaan Propinsi DIY merupakan provinsi ke dua dengan angka kecelakaan tertinggi setelah Propinsi Bengkulu. Hal ini karena peningkatan jumlah sepeda motor yang tidak sebanding dengan perkembangan ruas jalan yang tersedia. Akibatnya kasus kecelakaan tinggi dan berbanding lurus dengan pelanggaran lalu lintas. Tingginya angka kecelakaan pada kelompok usia muda karena buruknya disiplin berlalu lintas dalam safety riding dan road safety culture serta rendahnya persepsi terhadap risiko keselamatan. Oleh karena itu kecerdasan emosi dan etika kearifan budaya lokal kawruh jiwa KAS diperlukan sebagai manifestasi yang melahirkan kesadaran pribadi, motivasi, empati dan sosialisasi untuk tercapainya pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang sehat sejahtera sehingga sadar hukum dan berkendara dengan baik, aman dan tertib pada peraturan lalu lintas yang ada. Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh tingkat kecerdasan emosi dan pemahaman ajaran kawruh jiwa KAS terhadap perilaku berkendara pada mahasiswa S2 Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Metode Penelitian Rancangan penelitian adalah cross sectional dengan jumlah populasinya 193 orang mahasiswa S2 IKM FK UGM Angkatan 2015 yang terdaftar resmi dari 12 minat. Jumlah sampel 70 orang menggunakan simple random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Kecerdasan Emosi - Kawruh Jiwa Terhadap Perilaku Berkendara Responden dengan kecerdasan emosi yang tinggi mempunyai kemungkinan atau memiliki peluang berperilaku dalam berkendara lebih safety 3,75 kali lebih besar dibandingkan dengan kecerdasan emosi yang rendah, sedangkan responden yang memahami kawruh jiwa KAS mempunyai kemungkinan atau memiliki peluang berperilaku dalam berkendara lebih safety 4,03 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memahami kawruh jiwa KAS. Selain itu secara bersama-sama memberikan kontribusi atau memiliki proporsi pengaruh positif rerata sebesar 46,9% setelah ada kontrol pengaruh variabel terkendali dan 53,1% disebabkan karena faktor lain di luar penelitian ini. Tingkat kecerdasan emosi dan pemahaman ajaran kawruh jiwa digunakan sebagai landasan pemikiran berkendara yang aman sebagai modal utama dalam sikap keselamatan berkendara dan budaya keselamatan jalan berlalu lintas. Kecerdasan emosional yang berakar dan bermuara dari etika akan melahirkan ketertiban berupa keteraturan dan keseimbangan dalam hidup. Etika ini sejalan dengan ilmu kawruh jiwa dimana kita bisa mawas diri dan nyawang karep agar mampu dan bisa menghayati rasa orang lain dalam kehidupan. Berkendara sepeda motor juga bagian dari kehidupan, dengan etika maka kita akan berkendara dengan memperhatikan aturan – aturan dan nilai – nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat, sehingga bisa mengurangi agresivitas berkendara serta meningkatkan kehati-hatian berkendara, sehingga menumbuhkan kesadaran safety road culture dan safety riding behavior dan semua itu bermuara pada keselamatan dalam berkendara sepeda motor. Kesimpulan Ada pengaruh tingkat kecerdasan emosi (EQ) dan tingkat pemahaman ajaran kawruh jiwa Ki Ageng Suryomentaram yang memberikan kontribusi positif terhadap perilaku berkendara. Kata Kunci : kecerdasan emosi, kawruh jiwa KAS, safety riding. SAFETY RIDING ROAD SAFETY CULTURE Data Primer, Diolah Data Primer, Diolah References: Muhammad, F dan Lutfi, I., 2013, Pengaruh Gaya Berkendara dan Motivasi Berkendara Terhadap Safety Riding Anggota Klub Motor di Jabodetabek, TAZKIYA Journal of Psychology Vol. 18 No. 2 Oktober 2013, hal : 185 – 206; Lantas.polri.go.id, 2013, portal Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas Polri), Jadilah Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dan Budayakan Keselamatan Sebagai Kebutuhan, diakses pada 17 Mei 2016; Undang-Undang Republik Indonesia, 2009, Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, No. 22 Tahun 2009, Jakarta : Sekretariat Negara RI; Guswani, A. M., dan Kawuryan, F., 2011, Perilaku Agresi Pada Mahasiswa Ditinjau Dari Kematangan Emosi, Jurnal Psikologi Pitutur, Volume I, No. 2, Juni 2011, hal : 86 – 92; Prihartanti, N., 2003, Kualitas Kepribadian Ditinjau Dari Konsep Rasa Suryomentaram Dalam Perspektif Psikologi, Anima, Indonesian Psychological Journal, Vol. 18 No. 3, hal : ; Sugiarto, R., 2015, Psikologi Raos (Saintifikasi Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaram), Yogyakarta : Pustaka Frada; Suryomentaram, K.A., 2015, Ilmu Kawruh Jiwa Suryomentaram, Riwayat dan Jalan Menuju Bahagia, Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta; Marhamah, U., Murtadlo, A., dan Awalya, 2015, Indigenous Konseling (Studi Pemikiran Kearifan Lokal Ki Ageng Suryomentaram Dalam Kawruh Jiwa), Jurnal Bimbingan Konseling, Vol. 4, No. 2, hal : 100 – 108; Pratisti, W. D., dan Prihartanti, N, 2012, Konsep Mawas Diri Suryomentaram Dengan Regulasi Emosi, Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 13, No. 1, Februari 2012, hal : 16 – 29; Kholik, A., dan Himam, F., 2015, Konsep Psikoterapi Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaram, Gadjah Mada Journal Of Psychology, Volume 1, No. 2, Mei 2015, 120 – 134 Ditlantas Polda DIY Ditlantas Polda DIY
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.