Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF"— Transcript presentasi:

1 METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF

2 SAMPEL DAN POPULASI Salah satu tugas dari penelitian inferensial adalah mengambil kesimpulan tentang sesuatu hal yang diteliti untuk memperoleh dari sejumlah individu yang sangat terbatas, tetapi kesimpulan tersebut dapat digeneralisasikan pada sejumlah individu yang jauh lebih besar jumlahnya. Biasanya tujuan pengujian hipotesis di dalam penelitian mencari populasi data (atribut) Karena atribut dimiliki oleh subyek (responden), maka dicari juga populasi subyek (responden)

3 Populasi: Seluruh penduduk yang akan diselidiki disebut populasi atau universum. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama Jadi kalau kita hendak meneliti taraf perkembangan kecerdasan murid-murid laki-laki sekolah dasar kelas VI, maka sifat yang sama dari populasi ini adalah : (a) jenis kelamin laki-laki - sifat kodrat. (b) mereka semua murid-murid S.D. - sifat bukan kodrat. (c) mereka semua duduk di kelas VI - sifat bukan kodrat, sifat pengkhususan.

4 Sampel Sebagian dari populasi yang tetapi tetap dapat mencerminkan ciri pada populasi (representatif, keterwakilan) Ada sejumlah cara untuk menarik sampel yang representatif (lihat metodologi penelitian) Alasan penggunaan sampel: (a) populasi sukar dicapai semuanya, (b) subyek rusak dalam prosedur penelitian, jangan sampai seluruh populasi rusak

5 Sampel : Sebagian dari populasi disebut sampel
Sampel : Sebagian dari populasi disebut sampel. Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi. Sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama, baik sifat kodrat maupun sifat pengkhususan. Proporsi dari sampel, yaitu perimbangan antara jumlah sampel dan jumlah populasi, mungkin sangat besar, atau mungkin sangat kecil.

6 Kalau jumlah murid laki-laki S.D, kelas 6 ada 100 orang.
Berapa besar yang se­baiknya proporsi sampel yang kita selidiki ketika kita hendak megeneralisasikan kesimpulan? PROBLEMATIK Kalau penelitian terhadap sampel, kesimpulan - nya dapat dikenakan pada populasi, apakah syarat-syarat yang harus dipenuhi?

7 Jadi kalau kita meneliti anak-anak yang tergolong cerdas pada umur-umur tertentu dan menyimpulkan bahwa anak-anak kebanyakan pada umur itu mempunyai kecerdasan semacam itu, maka kesimpulan kita adalah menyeleweng. Kesimpulan yang bengkok ini biasa disebut biased conclusion. Syarat utama agar dapat ditarik suatu generalisasi adalah bahwa sampel yang kita gunakan dalam penelitian harus menjadi cermin dari populasi. Dalam istilah teknis statistik dikatakan: sampel harus mewakili populasi, atau sampel harus merupakan populasi dalam bentuk kecil (miniature population).

8 BAGAIMANA MEMPEROLEH SAMPEL YANG MEWAKILI POPULASI ?
Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel. BEBERAPA TEKNIK SAMPLING : RANDOM SAMPLING Salah satu cara yang sangat terkenal dalam sta­tistik untuk memperoleh sampel yang representativ adalah cara randomisasi. Dimaksudkan suatu teknik mengambil individu untuk sampel dari populasi dengan cara random.

9 Suatu cara disebut random kalau kita tidak memilih-milih individu-individu yang kita tugaskan untuk mengisi sampel kita. Sampel yang diperoleh dengan cara ini disebut sampel random atau random sample. Suatu sampel adalah sampel random, jika tiap-tiap individu dalam poputasi diberi kesempatan yang sama untuk menjadi anggauta sampel. Cara-cara yang digunakan untuk merandomisasi antara lain adalah:

10 (a) Cara Undian (b) Cara Ordinal: menyusun subyek dalam suatu daftar dan mengambil mereka-mereka ke dalam sampel (c) Randomisasi dari tabel bilangan random: Cara ini lah yang paling banyak digunakan oleh para ahli statistik dan para peneliti. Sebab prosedurnya sangat sederhana, juga kemungkinan penyelewengan dapat dihindarkan.

11 NON~RANDOM SAMPLING Sampling yang bukan random sampling disebut non~random sampling. Dalam non~random sampling tidak semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk ditugaskan menjadi anggota sampel. STRATIFIED SAMPLING Stratified sampling biasa digunakan jika populasi terdiri dari golongan-golongan yang mempunyai susunan bertingkat, menunjukkan adanya lapisan-lapisan atau strata .

12 PURPOSIVE SAMPLING Dalam purposive sampling pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya QUOTA SAMPLING Purposive sampling paling kerap digunakan untuk menyelidiki pendapat rakyat atas dasar quotten

13 Satu catatan yang diberikan kepada team itu adalah bahwa yang diselidiki harus memenuhi kriterium-kriterium yang sudah ditentukan lebih dahulu. Teknik ini telah banyak sekali menimbulkan kritik karena tuntutan terhadap teori probabilitas tentang representativitas sampel tidak dipenuhi. Sifat-sifat populasi yang dijadikan kriterium tidak dibatasi dengan tegas. Variasi subyek dalam sampel kurang mendapat perhatian.

14 INCIDENTAL SAMPLING Incidental sampling atau sampling kebetulan. Dalam teknik sampling ini yang dijadikan anggota sampel adalah apa atau siapa saja yang kebetulan dijumpai ditempat-tempat tertentu, diwarung-warung, di kafetaria, di lapangan, di setasiun, dan sebagai nya.

15 Ka­rena itu sampling ini merupakan suatu sampling yang paling meragukan hasilnya. Ditinjau dari prinsipnya bahwa sampel harus mewakili populasi. Umumnya penelitian ilmiah tidak mau menggunakan teknik sampling ini, karena tuntutan probabilitas tentang re­presentativitas sampel yang dihasilkannya sama sekali tidak dijamin.

16 PROPORTIONAL SAMPLING
Sampling proporsi atau perimbangan unsur-unsur atau kategori-kategori dalam populasi diperhatikan dan diwakili dalam sampel. Untuk dapat memenuhi prinsip proporsional pertama-tama harus diketahui lebih dahulu macamnya unsur-unsur atau kate­gori dalam populasi, misalnya golongan atau jabatan.

17 AREA SAMPLING Dalam area sampling suatu daerah besar dibagi­bagi ke dalam daerah-daerah kecil, dan daerah-daerah kecil ini pada gilirannya dibagi-bagi lagi menjadi daerah-daerah yang lebih kecil lagi. Dalam penelitian sosial, teknik sampling ini kerapkali digunakan. Misalnya jika suatu kecamatan dijadikan populasi penelitian, dengan area sampling dipilihlah beberapa desa yang mewakili seluruh kecamatan. Jika diperlukan dari beberapa desa yang sudah dipilih diadakan lagi pemilihan terhadap beberapa dukuh yang dipandang mewakili masing-masing desa.

18 Bilamana area sampling mengikuti prinsip probabilitas representativitas sampling, misalnya jika pengambilan daerah yang lebih kecil dari daerah yang lebih besar menggunakan teknik random sampling, maka area sampling semacam itu disebut area probability sampling, atau multi stage random sampling.

19 CLUSTER SAMPLING Jika populasi terdiri dari cluster-cluster atau rumpun-rumpun, misalnya populasi SMA terdiri dari SMA-SMA Negeri, Swasta Cluster sampling tidak memilih individu-indi­vidu, melainkan cluster-cluster. maka kesimpulan dari penyelidikan cluster sampling tidak berlaku untuk individu-individu, melainkan untuk cluster-cluster sebagai keseluruhannya.

20 Sebagaimana juga pada area sampling, jika penyelidik memilih sub cluster-sub-cluster dari cluster-cluster yang terpilih mewakili populasinya, maka dengan prinsip perwa­kilan bertingkat sub-cluster-sub-cluster itu dapat dipandang mewakili populasi.

21 DOUBLE SAMPLING Double sampling atau sampling kembar sangat baik untuk penelitian yang menggunakan angket yang dikirim dengan pos sebagai usaha penampungan bagi mereka yang tidak mengembalikan daftar angket. Kedudukan dari sampel kedua dengan demikian adalah sebagai pelengkap sumber informasi. Sampling kembar juga kerapkali digunakan untuk keperluan pengecekan atau cross validation

22 COMBINED SAMPLING Beberapa dari sampling-sampling tersebut di atas dapat dikombinasikan sehingga merupakan sampling kombinasi. Misalnya stratified sampling memperhatikan proporsi dari tiap-tiap stratum, samplingnya menjadi proportional stratified sampling. Jika seterusnya pemilihan subyek dalam tiap-tiap stratum dilakukan dengan teknik random sampling, nama samplingnya menjadi proportional stratified random sampling.

23 Metode Pengumpulan Data
Dalam bagian ini dikemukakan antara lain populasi, sampel dan cara pemilihannya, ukuran sampel, variabel dan instrumen yang akan digunakan. Jika menggunakan data sekunder atau primer yang dikumpulkan oleh peneliti lain atau lembaga tertentu, hal-hal tersebut juga dikemukakan

24 Metode Analisis Banyak sekali metode yang digunakan, berdasar pengalaman sering digunakan metode analitis statistika, yang merupakan perhitungan-perhitungan matematis untuk melihat kecenderungan suatu obyek penelitian.

25 Ditinjau dari variabel yang diteliti dapat juga digunakan metode analisis multivariat yang menghubung- hubungkan proses antara berbagai variabel.

26 Bentuk Pengamatan Dengan memperhatikan perbedaan cara pengamatan atau bentuk observasi yang dilakukan, penelitian dapat dibedakan dalam kelompok sebagai berikut:

27 Eksperimen yaitu eksperimen laboratorium dan eksperimen alamiah
Penelitian Survai Penelitian Partisipasi Penelitian Kepustakaan

28 Penelitian Survai Penelitian survai selalu dikaitkan dengan sampel, sehingga penelitian survai (survey research) juga disebut sampel survai.

29 Misalnya, untuk mempelajari kadar pencemaran sungai dan perilaku penyimpangan seksual pada mahasiswa diambil sampel yang selalu merupakan bagian yang sangat kecil dari air sungai dan para mahasiswa yang ingin dipelajari.

30 Penelitian Partisipan
Dalam penelitian semacam ini, si peneliti melakukan pengamatan atau observasi dengan berada di wilayah atau lingkungan yang diteliti sehingga proses dan peristiwa yang ada dapat dipelajari.


Download ppt "METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google