Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidya Kurniawan Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
PELUANG & TANTANGAN DALAM PENINGKATAN INVESTASI DI SEKTOR HULU MIGAS
Wakil Kepala SKK Migas Yogyakarta, 27 April 2017
2
Peran Strategis Sektor MIGAS
Sumber: Kementerian ESDM
3
Permintaan Energi Terus Meningkat
Komponen SDA Hulu Migas Memberikan Kontribusi 45-50% Bagi Kebutuhan Energi Primer Nasional Economic Growth GDP(Trllion IDR) 2,177 3,943 4-6% Energy Growth Energy (Million BOE) 1,316 7 -8% 712 Population Growth Population (Million) 256 231 1.2% Berdasarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 6 persen per tahun,
4
World Proven Gas Reserves*
World Proven Oil Reserves* World Proven Gas Reserves* Indonesia’s gas reserve: 100 TCF is rank #14, only 1.6% of total world Total world oil reserves Des-2015: billion barrel Total world gas reserves Des-2015: 6599 TCF Indonesia bukan negara kaya minyak …… … dan bukan negara kaya gas … Indonesia’s proven oil reserve: 3.6 BBO is rank #27, only 0.2% of total world MMMBO TCF *Data diolah dari BP Statistical Review of World Energy 2016
5
Profil Lifting Migas Indonesia S.D. 2022
2018 771* 815** 1194* 1235** 2019 722* 850** 1210* 1300** 2020 695* 840** 1191* 2021 2022 651* 802** 589* 800** OIL (Ribu BOPD) 1226* 1300** 1250* 1250** GAS (Ribu BOEPD) Keterangan: *) Update MTBF (Medium Term Budget Forecast) s.d. 2022 **) Arahan Menteri ESDM
6
Installed Power Plant Capacity
Potensi Sumber Daya Energi Primer Indonesia (Sumber: SKK Migas, DEN, Ditjen Ketenagalistrikan) Fossil Energy Resources Reserves (3P) Annual Production R/P Ratio Oil 84.4 Bilion Barel 7.38 Billion Barel 303 Million Barel 24 years Gas 384.7 TSCF 149 TSCF 2.92 TSCF 51 years Coal 120.5 Billion Tonne 31.4 Billion Tonne 450 Million Tonne 70 years CBM* 453,3 TSCF Non-fossil Energy Resources Installed Power Plant Capacity Hydro 1] 75 GW 5230 MW Geothermal 28,91 GW 1405 MW Solar Energy 4,8 kWh/m2/day 9 MW Wind Energy 3-6 m/s (speed) 1.12 MW Ocean Energy 49 GW 0.01 MW 2] Uranium (Nuclear) Setara 3 GW untuk 11 tahun 30 MW 3] 1 includes mini and micro hydro 2 prototype BPPT 3 as a research center, non energy usage
7
Masih Terdapat Banyak Prospek Area Yang Belum Di Eksplorasi
There are still many basins remain to explore.
8
Perkiraan sumberdaya: 453 Tcf Perkiraan sumberdaya: 574 Tcf
Peluang Besar Di Hidrocarbon Non-Convensional & Optimasi Produksi Melalui EOR Coal Bed Methane (Coal Seam Gas) Shale Hydrocarbon Perkiraan sumberdaya: 453 Tcf Perkiraan sumberdaya: 574 Tcf 1985 2013 2014 2015 2018 2020 2021 2023 2030 Steamflooding Chemical flooding Lapangan Duri PT. CPI Steamflooding Terbesar di dunia Kaji Field PT. Medco E&P 7 January 2013 Minas Field PT. CPI 9 Jan 2013 Limau PT. Pertamina EP May 2012 Tanjung Field Trial September 2012 Pilot Project Fullscale= Production Peak at 4000 BOPD Full scale 2022 Pilot 2019 Start Injection 10 area at Kaji & Semoga Peak Pilot at Area Early 2017 Initial Production Pilot end of 2016 Field Trial Project Fullscale = Production Peak EOR
9
Progress Penemuan Eksplorasi
Temuan Signifikan Per Tahun periode 2013 NUNUKAN 2013 AKATARA-1 Blok : Nunukan Post Drill Resources : MMBOE 2012 LOFIN-1 2012 KATAK BIRU-1 2016 TIUNG-3 Blok : Lemang Post Drill Resources : MMBOE Blok : Seram Non Bula Post Drill Resources : MMBOE Blok : Muara Bakau Post Drill Resources : MMBOE Blok : Jabung Post Drill Resources : MMBOE ACEH SUMATERA UTARA 2014 W.KERANDAN-1 SUMATERA TENGAH Blok : Bangkanai Post Drill Resources : MMBOE KALIMANTAN TIMUR SULAWESI TENGAH 2015 SINAMAR-2 SUMATERA SELATAN PAPUA BARAT Blok : SW Bukit Barisan Post Drill Resources : MMBOE SULAWESI SELATAN LAMPUNG MALUKU JAWA BARAT JAWA TIMUR 2011 MADURA 2016 LUMBIAN II 2015 JATI ASRI-3 Blok : Madura Post Drill Resources : MMBOE 2014 ABADI-9 & 10 2011 CEPU Blok : Merangin II Post Drill Resources : MMBOE Blok : Pertamina EP (Jawa) Post Drill Resources : MMBOE Blok : Masela Post Drill Resources : MMBOE Blok : Cepu Post Drill Resources : MMBOE
10
Optimalisasi Potensi Hulu Migas Untuk Kontinuitas Profil Hulu Migas
Potensi Cadangan dan Sumber Daya (Technical) di Monetisasi - Buatkan urgensi EOR 2027 rate 0 bopd, - keterangan 2,8 BSTB,37 lapangan Assumption: - discovered fields which could be developed but for which there are no current development plans - fully commercial, and development lead time from discovery to production of 5 years - EOR reach full scale with sufficient economic level As of 31 October 2016
11
RRR & Time-to-Production
Tingkat Reserve Replacement Ratio (RRR) masih terus berada di bawah batas ideal 100%, sehingga cadangan migas semakin turun “TIME to Production” semakin melambat, dan hal ini perlu diperbaiki melalui upaya yang sistematis dan konkret, dan dukungan dari semua stakeholder Sumber : KESDM, WoodMackenzie
12
Pengembangan Hulu Migas
Tantangan Utama Sektor Hulu Migas Kordinasi lintas sektoral/departemen Masalah Perizinan Revisi UU 22/2001, PP 79/2010 (PPN/PBB) Perbedaan penafsiran regulasi Lapangan Marginal dan Deeper Target Biaya operasi yang tinggi Keekonomian rendah High technology (transfer knowledge) Infrastruktur belum memadai Pengembangan Hulu Migas TEKNIS FISKAL SOSIAL REGULASI After Tax Split Perpanjangan Kontrak Assume & Discharge ++ Tax Holiday DMO Holiday Depresiasi Block Basis; Gross Split Otonomi Daerah Kapasitas Nasional Pungutan Liar Demo Masyarakat
13
Penyederhanaan Perijinan Good governance
Perlu Perbaikan Pada KEY-AREA Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Menarik Investasi Di Industri Hulu Migas Sejak tahun , Indonesia mengalami tren penurunan peringkat. Tahun 2015, posisi Indonesia berada di posisi 113 dari 126 negara (atau 13 terbawah). Penyederhanaan Perijinan Good governance Sumber : Fraser Institute / Tim Renaksi
14
REKAPITULASI TERKINI PERIZINAN TIAP FASE KEGIATAN PADA 19 INSTANSI
15
KONSEP CLUSTERING PENGELOMPOKKAN BERDASARKAN SUBSTANSI PERIZINAN GUNA PENYEDERHANAAN
Cluster Perizinan Tata Ruang Contohnya: Izin Prinsip, Izin Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan, Izin Penggunaan Lahan Cluster Perizinan Lingkungan , Keselamatan dan Keamanan Contohnya : Izin Gangguan (HO), UKL UPL, Amdal, Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan, Izin Lingkungan, Izin Dumping, dan lain-lain Cluster Perizinan Penggunaan Sumber Daya dan Infrastruktur lainnya Contohnya: Izin Pemanfaatan Air Sungai, Izin Perlintasan Kereta Api, Izin Perairan dan lain-lain Sesuai dengan clustering substansi perizinan maka izin tersebut digabungkan sesuai cluster masing-masing (satu cluster cukup satu izin) dan dikoordinasikan pengurusannya melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dengan kejelasan tata waktu dan biaya yang ditentukan oleh Pengelola Layanan Terpadu Satu Pintu
16
Sebagai Penutup…. Migas masih tetap berperan dominan dalam bauran energi primer nasional, semakin banyak dibutuhkan migas untuk dijadikan modal pembangunan nasional. Kegiatan hulu migas telah bergeser ke kawasan timur Indonesia, lepas pantai, lebih remote, dan laut lebih dalam. Lebih padat modal, padat teknologi, dan lebih berisiko. Reformasi kebijakan, yang lebih sederhana, efisiensi di segala aspek, mengedepankan Good Governance, untuk mendorong percepatan waktu dari penemuan sumber migas ke produksi, dan agar dapat unggul dalam bersaing dengan negara-negara sekawasan dan belahan dunia lain Teknologi industri hulu migas di masa depan: (i) teknologi lepas pantai, (ii) EOR, (iii) gas processing & transportation, dan (iv) hidrokarbon non-konvensional.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.