Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum.
Strategi Transformasi Budaya Kampus Menuju Indonesia Berkarakter Luhur dan Unggul Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. Inspektur Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Disampaikan dalam ASEAN Corporate Culture Forum yang diselenggarakan di Grand Ballroom, Menara 165 Jakarta, 29 Maret 2017
3
LATAR BELAKANG PASAL 32, ayat 1 dan 2
PEMBANGUNAN KARAKTER & JATI DIRI BANGSA DALAM KONSTITUSI Posisi strategis pembangunan karakter dan Jati diri bangsa juga termanifestasi dalam konstitusi, seperti terumuskan dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, khususnya pasal 32 yang berbunyi: PASAL 32, ayat 1 dan 2 Ayat 1 ; “negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”. Ayat 2 ; “negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional”. 3
4
KEBUDAYAAN DAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA
PENGERTIAN KEBUDAYAAN DAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA Kebudayaan adalah keseluruhan sistem nilai, gagasan, perilaku, dan hasil karya manusia yang dikembangkan melalui proses belajar dan adaptasi terhadap lingkungannya yang berfungsi sebagai pedoman untuk kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 4
5
PENGERTIAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA adalah:
Upaya kolektif-sistemik untuk mewujudkan kehidupan bangsa dan negaranya sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi, haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan nasional, regional, dan global yang berkeadaban. 5
6
FUNGSI PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Pengembangan : pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi perilaku yang baik bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa Perbaikan : memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggungjawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat Penyaring : untuk menyaring budaya - budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. 6
7
Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity). 7
8
SUMBER NILAI-NILAI Agama: nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama. Pancasila: Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara. Budaya: tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat tersebut. Nilai-nilai budaya tersebut dijadikan dasar dalam memberi makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat tersebut. Tujuan Pendidikan Nasional; tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa dibandingkan ketiga sumber yang disebutkan di atas. 8
9
Nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja Keras Kreatif Mandiri Demokratis Rasa Ingin Tahu 10. Semangat Kebangsaan 11. Cinta Tanah Air 12. Menghargai Prestasi 13. Bersahabat/Komuniktif 14. Cinta Damai 15. Gemar Membaca 16. Peduli Lingkungan 17. Peduli Sosial 18. Tanggung-jawab 9
10
PEMBANGUNAN KARAKTER KELUARGA (RUMAH TANGGA) Kampus MASYARAKAT 10
Keluarga dan rumah tanga sebagai lingkungan pembentukan watak dan karakter pertama dan utama Keluarga sebagai “school of love” tempat belajar yang penuh cinta sejati dan kasih sayang Keluarga merupakan tempat pertama penyemaian nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan Dari pembangunan karakter yang dimulai di lingkungan keluarga, diharapkan anak-anak telah memiliki potensi dan bekal yang memadai untuk mengikuti proses pembelajaran di sekolah Kampus Tidak hanya sebagai tempat belajar, namun sekaligus juga tempat memperoleh pembangunan karakter yang merupakan bagian penting dari pendidikan nilai Hakikatnya bukanlah sekedar tempat “transfer knowledges” namun juga lembaga yang mengusahakan usaha dan proses pembelajaran yang berorientasi pada nilai (value-oriented enterprise) Sekolah bertanggung jawab bukan hanya dalam mencetak peserta didik yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dalam karakter dan kepribadian MASYARAKAT Lingkungan masyarakat luas memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan penanaman nilai-nilai estetika dan etika untuk pembentukan karakter Situasi kemasyarakatan dengan sistem nilai yang dianutnya, mempengaruhi sikap dan cara pandang masyarakat secara keseluruhan Kebersamaan anggota masyarakat menyangkut pengalaman sejarah, tujuan, gerak langkah, dan solidaritas Tanggung jawab bersama dalam menegakkan nilai-nilai yang baik dan mencegah nilai-nilai yang buruk 10
11
8 (DELAPAN) KARAKTER PRIORITAS
PEMBANGUNAN KARAKTER 8 (DELAPAN) KARAKTER PRIORITAS 1. KEJUJURAN 2. RASA TANGGUNG JAWAB 3. SUKA BELAJAR DAN BERPRESTASI 4. DISIPLIN DIRI 5. KETEGUHAN/ PANTANG MENYERAH 5. PENGHARGAAN ATAS KEBERAGAMAN 7. SEMANGAT BERBAGI 8. RASA OPTIMIS, KREATIF ,DAN BERFIKIR POSITIF Berbicara kebenaran Tidak mencontek Tidak mencuri Melakukan segala sesuatu dengan serius dan bertanggung jawab Tidak suka menyalahkan orang lain Menumbuhkan rasa ingin tahu, Menumbuhkan kreatifitas Menemukan sesuatu yang baru Kemampuan mengontrol diri Kemampuan mengatur diri Menyelesaikan tugas secara tuntas Konsisten Teguh pada tujuan Berpikiran terbuka Mengormati perbedaan Tidak memaksakan kehendak pada orang lain Suka memberi Suka berbagi Murah hati Memiliki rasa percaya diri untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik 11
12
PEMBANGUNAN KARAKTER 3 (TIGA) LANGKAH STRATEGIS DALAM PEMBANGUNAN KARAKTER BAGI GENERASI MUDA KETELADANAN (IDOLA) : Dosen, orang tua atau anggota masyarakat dapat menjadi model positif bagi anak PENGAJARAN (TEACHING) : dosen dan keluarga mengajarkan karakter yang baik dan menggabungkan pengetahuan akademik dengan nilai-nilai kearifan PENGUATAN (REINFORCING) : kampus dan keluarga memperkuat karakter yang baik dengan kegiatan pendukung luar sekolah, kegiatan di rumah, maupun pelayanan masyarakat. 12
13
Budaya Kampus Sumber Nilai AGAMA NILAI BUDAYA KAMPUS KOMUNITAS IPTEKS
NEGARA MASY. 13
14
Prilaku dlm berinteraksi dgn lingkungan kampus
Budaya Kampus Prilaku dlm berinteraksi dgn lingkungan kampus Budaya akademik Budaya intelek Budaya kritis Budaya inovatif Budaya teknologi Budaya bersih Budaya nyontek Budaya perpeloncoan Budaya demo Budaya tawuran 14
15
Budaya Kampus 15
16
TANTANGAN BIDANG PENDIDIKAN DI INDONESIA SAAT INI
. Bahaya manusia Indonesia menjadi manusia “marginal” Menipisnya nasionalisme, lunturnya semangat gotong-royong, menguatnya ikatan2 primordial, merajalelanya tindakan2 kekerasan dll Kuatnya desakan pasar dalam penyelenggaraan pendidikan. 16
17
RENCANA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL JANGKA PANJANG
Periode 2005 – 2010 Peningkatan Kapasitas dan Modernisasi Periode 2010 – 2015 Penguatan Pelayanan Periode 2015 – 2020 Daya Saing Regional Periode 2020 – 2025 Daya Saing Internasional 17
18
DAYA SAING R&D INDONESIA GLOBAL COMPETITIVENESS REPORT, WEF
. . 18
19
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.