Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Observasi & Wawancara
2
PERTEMUAN PERTAMA Kontrak belajar Mengamati apa yang ada di ruangan
Film face to face Silabus, overview proses perkuliahan OW sehari-hari dan ilmiah OW untuk keperluan riset dan psikodiagnostika
3
OBSERVASI
4
Observasi Penemuan Pengamatan/ pengumpulan data Penilaian PENELITIAN
ASESMEN Non perilaku Pemberian arti Perilaku DIAGNOSTIK Inferensi Penegakan diagnosis Sampel perilaku Konstruk hipotetis
5
Definisi dan Deskripsi Umum
Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul , dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Sebagai metode yang paling dasar dan paling tua, dasar karena dalam setiap aktivitas psikologi ada aspek observasi Semua bentuk penelitian kualitatif dan kuantitatif mengandung aspek obsevasi Dapat berlangsung dalam konteks laboratorium (eksperimental) maupun dalam konteks alamiah (Banister, 1994)
6
Pengertian Observasi Metode pengamatan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti Pengertian sempit Pengamatan secara langsung terhadap gejala yang diselidiki baik dalam situasi alamiah maupun situasi buatan Pengertian luas Termasuk pengamatan yang dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan alat-alat bantu yang sudah dipersiapkan sebelumnya maupun yang diadakan khusus untuk keperluan tersebut
7
Apa yang diobservasi? Berdasarkan tujuan / variabel yang menjadi target Ekspresi verbal, non verbal, respon verbal/non verbal/perilaku terhadap stimulus, atau kemunculan indikator khusus Level observasi dapat berupa aspek khusus dari perilaku, individu, kelompok, dan situasi/proses Waktu (kapan, kecepatan, durasi), lokasi (tempat), penampakan eksterior (cara berjalan, berpakaian), gaya bahasa (pilihan kata, intonasi)
8
Yang diobservasi [Webb dkk. (1996) & Denzin (1970)]
Exterior physical signs Expressive movements Physical location Language behavior Time duration Diterapkan pada kelas sosial, status, jender, dan sikap sosial
9
Mengapa observasi itu penting?
It is a means of generating ideas or hypotheses It is a means of providing a realistic picture of behavior or events It is a means of answering specific questions It is a means of helping us to better understand human’s behavior It is a means of evaluation
10
Reliabilitas dan Validitas
Metode yang reliabel, metode yang digunakan orang lain dalam kondisi yang sama akan menunjukkan hasil yang sama atau serupa. Perlunya reliabilitas anter rater. Validitas Keakuratan/keterpercayaan seberapa tepat metode mengukur apa yang diukur. Validitas tidak intrinsik ada pada metode karena dapat lebih dihubungkan dengan problem yang diteliti. Contoh Untuk meneliti tentang kelas sosial lebih valid dengan wawancara daripada observasi mobil yang dipakai
11
Observasi dipandang ilmiah jika:
Mengabdi pada tujuan ilmiah yang telah ditetapkan Direncanakan secara sistematik, bukan kebetulan dan tidak beraturan Dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan proporsi yang lebih umum, tidak sekedar memenuhi rasa ingin tahu Dapat dicek dan dikontrol validitas dan reliabilitasnya
12
Etika Observasi Privasi subjek Keamanan subjek Persetujuan subjek
Perlindungan terhadap kenyamanan dan keamanan Proses diseminasi informasi kepada profesional dan komunitas ilmuwan Pencegahan kecurangan dan penipuan terhadap subjek, kelompok, atau masyarakat Penggunaan oleh dirinya dan pihak lain dengan maksud negatif Pertimbangan diterapkan pada tahap rancangan penelitian, penelitian di lapangan, dan penulisan-publikasi
13
Jenis Observasi
14
Jenis Observasi Observasi obstrusif Observasi Sistematik/ terstruktur
Observasi Partisipan Observasi laboratory/ eksperimental Observasi natural Observasi tidak sistematik Observasi Non partisipan Observasi unobstrusif
15
Observasi Sistematik Disebut juga observasi terstruktur; ada kerangka yang memuat faktor-faktor dan ciri-ciri khusus dari setiap faktor yang diamati Sistematik : lebih menekankan pada segi frekuensi dan interval waktu tertentu (misalnya setiap 10 menit) Hal perlu diperhatikan : Isi dan luas observasi lebih terbatas, sesuai rumusan khusus Memungkinkan respons dan peristiwa dicatat secara lebih teliti, dan mungkin dikuantifikasikan Dapat menggunakan one way screen
16
Observasi Eksperimental
Dilakukan dengan cara mengendalikan unsur-unsur penting ke dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi tersebut dapat diatur sesuai dengan tujuan riset dan dapat dikendalikan untuk mengurangi atau menghindari bahaya atau timbulnya faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi situasi Ciri penting: Observee dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat seragam atau berbeda Situasi dibuat sedemikian rupa untuk memunculkan variasi perilaku Situasi dibuat sedemikian rupa sehingga observee tidak mengetahui maksud observas
17
Observasi Partisipan Orang yang mengadakan observasi turut ambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang diobservasi Umumnya untuk penelitian yang bersifat eksploratif. Menyelidiki perilaku individu dalam situasi sosial seperti cara hidup, hubungan sosial dalam pabrik-penjara dan lain-lain Perlu diperhatikan : Materi observasi disesuaikan dengan tujuan observasi Waktu dan Bentuk pencatatan : segera setelah kejadian dg kata kunci. Kronologis – sistematis Hubungan : mencegah kecurigaan, pendekatan yang baik dan menjaga situasi tetap wajar Kedalaman partisipasi tergantung pada tujuan dan situasi (terlibat penuh, terlibat pada situasi tertentu, atau sebagai pengamat)
18
Obstrusive dan Unobstrusive
Unobstrusive measures - unobstrusive methods – non reactive methods Metode tidak mengganggu lingkungan sosial, tidak terlibat dengan penduduk, tanpa berinteraksi dengan subjek melalui pertanyaan atau perlakuan lainnya. Termasuk un obstrusive methods: tulisan dan rekaman audio visual, materi budaya (objek fisik), jejak-jejak perilaku, arsip pekerjaan, pakaian atau benda lain di musium, isi dari buku-buku di perpustakaan, observasi sederhana, hardware techniques; kamera, video dll, rekaman politik dan demografi Obtrusive : wawancara, kuesioner, eksperimen manipulatif, tes “Contrived“ observation Menggunakan perangkat keras seperti kamera, tape recorders, one way mirrors dll. Experimental manipulation dipandang sebagai non reactive jika tidak disadari oleh subjek (Bochner, 1979) vs sisi etika observasi
19
Strategi Observasi Berdasarkan bagaimana cara memperoleh data
Diary description Specimen description Time sampling Event sampling Rating scales/trait rating Field-unit analysis Berdasarkan bagaimana data dicatat Narrative types Checklist notations Rating scales
20
Narrative types Checklist notations Rating scales
Pengumpulan (pencatatan) data oleh observer apa adanya sesuai (sama) dengan kejadian dan urutan kejadiannya sebagaimana yang terjadi pada situasi nyata Narrative types Observer menyusun struktur observasi dengan memilih dan mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan sehingga ketika observasi tinggal memberi tanda cek Checklist notations Observer membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan informasi direkam sebagai refleksi dari penilaian observer Rating scales
21
Diary description Specimen description
Pengamatan (pencatatan) perubahan-perubahan pada perkembangan perilaku secara umum atau perilaku spesifik sesuai tujuan observasi seperti perkembangan bahasa dll. Membutuhkan waktu yang panjang dan frekuensi kontak yang banyak Diary description Pengamatan yang detail dan lengkap, intensif dan kontinyu dengan pencatatan naratif sekuensial terhadap episode tunggal dari perilaku dan keadaan lingkungannya. Specimen description
22
Time sampling Event sampling Field unit analysis
Pengamatan seperti specimen descriptions terhadap perilaku tertentu (sesuai tujuan observasi) pada interval waktu tertentu yang telah ditentukan (biasanya frekuensi kejadian perilaku) Time sampling Pengamatan yang berfokus pada pencatatan kejadian perilaku-perilaku penting yang diamati pada situasi tertentu Event sampling Ada kesamaannya dengan specimen records, tapi metode ini mengkaitkan perilaku-perilaku yang terjadi pada pengamatan ke dalam unit-unit perilaku yang sudah disusun dan menyediakan fasilitas on the spot coding. Field unit analysis
23
Checklist Observer menyusun struktur observasi dengan memilih dan mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan sehingga ketika observasi tinggal memberi tanda cek Melihat kehadiran perilaku yang dianggap penting Tidak memberikan informasi tentang frekuensi, durasi, dan kualitas perilaku Digunakan pada time sampling dan event sampling
24
Checklist Kelemahan Informasi terlalu sedikit
Informasi kurang mendalam Tidak ada informasi tentang `bagaimana` (kualitas, durasi, frekuensi) Keunggulan Strategi yang sederhana dan relatif mudah Merekam dengan cepat dan efisien, kebutuhan energi observer minimum Ketrampilan yang dibutuhkan dari observer relatif lebih sederhana Seteleh dilakukan check terhadap perilaku dapat ditambahkan catatan tertentu Mudah diolah dalam lembar komputasi (dan proses kuantifikasi)
25
PANDUAN CHECKLIST Tentukan tujuan observasi
Tentukan definisi operasional perilaku Tentukan content perilaku yang akan diobservasi Susun checlist berdasarkan content perilaku sebelum observasi dilakukan Identifikasi secara detail content perilaku Organisasi detail content perilaku harus logis Organisasi checklist harus dapat mencapai tujuan : identifikasi kehadiran/ketidakhadiran target perilaku dan merekam perkembangan kronologis (munculnya ketrampilan tertentu) Gunakan cheklist untuk melihat kehadiran perilaku target
26
Rating scales Observer membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan informasi direkam dalam bentuk nilai tertentu (angka) sebagai refleksi dari penilaian observer
27
DESKRIPSI RATING SCALES
Didesain untuk mengukur kuantifikasi impresi dari pengamatan Penilaian kuantitatif tentang tingkat terjadinya perilaku atau bagaimana perilaku ditampakkan Menjadi mudah dan cepat untuk memaknakan kesimpulan dari impresi yang didapatkan Dapat mengukur ciri sifat dan perilaku yang tidak dapat diungkap oleh strategi lain Lebih tepat sebagai metode asesment dibandingkan teknik yang deskriptif Dapat sebagai perekaman on the spot pada situasi tertentu
28
Panduan Rating Scale Pernyataan pendek, simple, dan tidak ambigu
Pilih kata yang berhubungan dengan skala (tidak overlap dengan deskripsi) Hindari penggunaan pernyataan seperti average, excellent, dan very Hindari pernyataan yang mengandung unsur baik-buruk Nilai semua individu pada satu trait sebelum ke trait lainnya Lebih baik jika kita tidak kenal Pilihlah situasi amatan maupun situasi rating secara hati- hati. Hindari penilaian subyektif sebisa mungkin. Berikan definisi operasional untuk setiap jenjang penilaian.
29
Rating Scale KELEMAHAN Peluang error dan bias cukup besar
KEUNTUNGAN Efisiensi waktu Lebih menarik bagi observer Lebih mudah diskor dan dikuantifikasi (statistik) Dapat mengukur perilaku lebih luas termasuk trait Dapat membandingkan antar individu dan intraindividu Membutuhkan minimum training Memfasilitasi melihat hubungan realita dan persepsi individu (rating guru dan DO) KELEMAHAN Peluang error dan bias cukup besar Ambiguitas aitem Pengaruh penerimaan sosial Kurang bercerita tentang penyebab perilaku
30
Tipe-tipe Rating Scale
Numerical A sequence of defined numbers is assigned to descriptive categories. Observer selects the most appropriate number for the behavior being rated. Example: five point scale to measure attentiveness and participation 1- overt disruptive activity or leaves group 2- inattention, no overt disruption 3- follow teacher visually 4- follow teacher, facial expression shows interest 5- follows teacher and adds to instruction through appropriate verbal or motor activities
31
Example: rating child’s social interaction
2. Graphic A straight line display, either horizontal or vertical, is provided with cues along the line to help raters decide where to record their judgment. Example: rating child’s social interaction Initiates activity Invites others to play Shares materials Never Seldom Occassionally Often Always Never Seldom Occassionally Often Always Never Seldom Occassionally Often Always
32
3. Semantic differential
Is a sevent-unit scale with opposing (bipolar) adjectives at either end. 1 2 3 4 5 6 7 a. Uncooperative Cooperative b. Passive Active c. Responding Initiating d. Messy Neat e. Selfish Sharing f. Hostile Friendly
33
4. Standard The rater is presented with a set of standards against which to judge others. Lower 25% Lower 50% Top 50% Top 25% Top 10% Top 5% Top 1% Intelectual ability Creativity Independence Responsibility Efficacy of written expression Potential as a teacher
34
5. Cumulated Points Arranges item to be rated so that each one acts as a separate indicator of an overall trait. Cumulated points rating scale result in a total score which is the sum or average of the items rated. Colum A Column B ___ Gives ambiguous directions Gives clear directions Views things from an adult’s or teacher’s perspective only Is able to take the child’s point of view into consideration Is inconsistent in messages Gives clear and consistent expectations for behavior
35
6. Forced Choice Ratings The rater is given a set of descriptive phrases and is forced to choose which one is the most like the person being rated. This child can best be described as: ____ friendly ____ cooperative ____ a good leader ____ hard working At group time, this child is most likely to: ____ pay close attention and follow the teacher’s directions ____ tease other children ____ sit quietly and watch but not participate ____ ask to be first to do everything
36
Time sampling Pengamatan terhadap perilaku tertentu (sesuai tujuan observasi) pada interval waktu yang telah ditentukan (biasanya kemunculan perilaku, frekuensi, dan durasi)
37
Deskripsi Time Sampling
Menggunakan observasi untuk men-sample, dalam bentuk frekuensi, bukan dalam bentuk deskripsi. Perilaku harus sering muncul. Jika perilaku muncul kurang dari sekali dalam 15 menit, tidak bisa pakai ini Cocok untuk perilaku yang nampak (overt behavior) Memungkinkan untuk melakukan pengukuran, karena data bersifat frekuensi, atau durasi. Pada jenis tertentu, observer mencatat durasi terjadinya perilaku/peristiwa yang diamati dalam batasan waktu tertentu. Memfokuskan pada perilaku yang sangat spesifik
38
Panduan untuk Time Sampling
Cocok untuk perilaku yang sering muncul Cocok untuk perilaku yang mudah diamati Observer perlu menyebutkan definisi operasional perilaku, sehingga istilah yang ada mudah dipahami orang lain Tujuan observasi perlu ditulis secara jelas. Terutama untuk menjelaskan secara rinci hal-hal berikut: Jumlah subyek yang perlu diobservasi Apakah observasi difokuskan pada individu atau kelompok Seberapa sering observasi dilakukan agar representatif Apakah perilaku yang diobservasi benar-benar merupakan contoh dari perilaku yang biasanya ada
39
Format Pencatatan Time Sampling
Menentukan jenis informasi yang perlu dicatat. Ada beberapa hal yang biasa digunakan, yaitu: Checkmarks, apakah perilaku muncul atau tidak Tallymarks, seberapa sering perilaku muncul Duration, seberapa lama perilaku itu muncul Menentukan interval waktu seperti apa yang akan digunakan, terutama length, spacing, dan number- nya. Format pencatatan usahakan sesederhana mungkin dan mudah dilihat.
40
Format Pencatatan Time Sampling
Pada beberapa kondisi, kadang diperlukan adanya kode (coding system) pada perilaku tertentu. Ada dua cara: Sign system, untuk perilaku yang diskrit, dimana tidak mungkin subjek menunjukkan lebih dari satu perilaku pada saat tertentu Category system, sama dengan sign system, hanya saja meliputi serangkaian perilaku tertentu, bukan perilaku tunggal Sediakan bagian kosong, yang cukup untuk menulis deskripsi tertentu berkaitan dengan coding system Sediakan bagian kosong untuk menulis hal-hal yang kurang relevan tapi dianggap penting
41
Contoh Rancangan Time Sampling
Seorang psikolog yang tertarik dengan permasalahan anak di sekolah dan ingin mendapatkan informasi spesifik Dia dapat mengobservasi dengan beberapa pilihan : Mengobservasi 5 menit pertama setiap jam (dapat memberi informasi selama satu hari tapi tidak mendapatkan gambaran pada aktivitas yang berbeda) Mengobservasi 5 menit pertama pada tiap aktivitas terpilih (dapat dibandingkan antar aktivitas) Memilih satu atau lebih aktivitas dan mengobservasi selama menit untuk mendapatkan gambaran pada ke dua jenis situasi
42
PERBANDINGAN TIME SAMPLING DAN EVENT SAMPLING
Kesamaan dengan time sampling adalah sampel perilaku Time sampling focus pada waktu tertentu, event sampling focus pada perilaku itu sendiri. Time sampling focus pada eksistensi dari event, sedangkan event sampling focus pada eksplorasi dari karakteristik event. Pada event sampling, obserber menunggu kemunculan perilaku yang dipilih kemudian merekamnya. Tidak ada batasan waktu, focus ada pada perilaku itu sendiri dan waktu adalah sebagai akibat dari durasi normal dari peristiwa. Rentang perilaku-perilaku yang diamati dibatasi Pada event sampling, waktu yang dibutuhkan tidak dapat ditentukan seperti pada time sampling. Time sampling focus pada frekuensi dan durasi guru berbicara dibandingkan siswa berbicara, maka event sampling focus pada kepada siapa guru berbicara, dan apa penyebab dan hasil dari perilaku tersebut.
43
Event sampling Pengamatan yang berfokus pada pencatatan kejadian perilaku- perilaku penting yang diamati pada situasi tertentu
44
Panduan Event sampling
Identifikasi dan susun definisi operasional perilaku yang akan diobservasi dengan jelas Ketahui secara umum dimana dan kapan perilaku dapat terjadi Tentukan jenis informasi yang akan direkam. (dapat menggunakan pencatatan naratif maupun kategoris. Misalnya pada studi tentang pertengkaran tadi adalah berapa lama terjadi, apa yang terjadi ketika pertengkaran dimulai, jenis perilaku dalam pertengkaran, apa yang dilakukan dan dikatakan, apa akibatnya, dan apa yang terjadi setelah pertengkaran. Susunlah lembar pencatatan semudah mungkin
45
Keuntungan Kerugian Event Sampling
Yang diobservasi adalah perilaku atau situasi alamiah Ekonomis secara waktu Dapat digunakan untuk meneliti perilaku atau kejadian apapun Kerugian: Data tidak dapat begitu saja dikuantifikasi, seperti pada time sampling Tetap saja tidak mengkaitkan antara suatu perilaku dengan kondisi atau situasi di masa lalu, yang memungkinkan terjadinya perilaku atau kondisi tersebut
46
DIARY DESCRIPTION Teknik pengamatan yang merekam perubahan atau perkembangan baru atau perilaku baru pada subjek pengamatan. Aitemisasi perubahan perilaku. Pengamat mencatat secara langsung pada saat kejadian atau sesegera mungkin setelah kejadian setiap hari sehingga membutuhkan interaksi yang tetap dan berlangsung lama
47
KELEBIHAN DAN KETERBATASAN
Memberikan gambaran proses perubahan/perkemb angan seiring waktu secara jelas dan detail Merupakan gudang data yang kaya Kritik/Kelemahan Bias seleksi : kehilangan keterwakilan sifat-sifat fakta Bias observasi : Reliabilitas pencatatan Objektivitas interpretasi Keterbatasan Kasus untuk generalisasi Waktu dan sumber daya terlalu banyak: dalam rentang tertentu dan tiap hari melakukan pengamatan (tidak efisien)
48
Penggunaan Diary Descpriptions
Studi kasus Digunakan untuk menyelidikan anak-anak atau kasus yang “spesial’’ Studi ethologis Penelitian pada binatang yang tidak dapat berbicara, yang hasilnya dapat diterapkan pada manusia
49
Langkah-langkah dalam Diary Descriptions
Tentukan target perilaku yang akan diamati (dapat perilaku umum, atau aspek khusus, misalnya perilaku terkait dengan merokok) Tentukan subjek pengamatan dan panjang pengamatan (sebagai latihan selama 1 minggu) Siapkan jurnal atau pencatatan harian Format pencatatan hasil pengamatan Tanggal, waktu, setting-lokasi, objek observasi, umur Deskripsi anak dan setting observasi dilakukan Temuan perilaku beserta waktu kejadian dalam pengamatan (harian) dapat dilengakapi dengan kolom catatan-catatan khusus Rangkuman temuan selama satu minggu
50
Langkah-langkah dalam Diary Descriptions - 2
Pengolahan hasil pengamatan (generalisasi) Deskripsi ringkas aktivitas dan informasi yang relevan untuk memahami setting Deskripsi objek observasi dan bagaimana perilakunya Susun pernyataan yang tepat untuk generalisasi pada populasi (karakteristik yang sama (umum dsb) berdasarkan performansi objek observasi) Pilih 2 objek lain yang mempunysai umur sama dan catat performansi mereka dengan prosedur yang sama (deskripsi objek 1, deskripsi objek 2) Identifikasi perbedaan-perbedaan yang terjadi pada objek tersebut pada aktivitas yang sama Identifikasi pesamaan-persamaan yang muncul Apa generalisasi yang akan dibuat setelah mengamati ketiga anak.
51
ANECDOTAL RECORDS Persamaan dengan diary adalah menggunakan pencatatan naratif. Perbedaannya tidak focus pada hanya satu anak atau kelompok, dan tidak terbatas pada kemunculan perilaku baru. Melaporkan apapun yang terjadi dan penting bagi pengamat kapan saja perilaku terjadi, pada orang yang berbeda dan waktu yang berbeda. Tidak membutuhkan spesifikasi waktu tertentu tetapi dapat dilakukan kapanpun ketika perilaku yang penting/menarik muncul, tidak tergantung pada setting atau lingkungan tertentu dan dapat dilakukan dimanapun. Tidak mensyaratkan kode khusus atau kategori atau diagram dapat ditulis secara sederhana pada buku catatan
52
Beberapa Variasi Anecdotal Record
Bersifat tematik : misalnya perilaku imitasi anak pada orang dewasa, akan menggambarkan bagaimana perilaku meniru terjadi Bersifat interval (periode waktu tertentu: tidak focus pada tema tertentu tetapi akan melakukan pencatatan terhadap perilaku yang muncul pada periode waktu tertentu) Pencatatan akumulasi terjadinya perilaku tertentu untuk dianalisis
53
Panduan Anecdotal records Brandt (1972)
Tuliskan secara berurutan kejadian yang muncul sesegera mungkin setelah terjadi Identifikasi aktivitas utama dan perkataan dari orang kunci Sertakan pernyataan tentang setting, waktu, dan aktivitas utama (ketika sebuah mobil sedang melewati ) Dekripsikan tindakan atau verbalisasi tokoh utama, dan respon atau reaksi dari orang lain dari situasi itu Jika mungkin catat dengan tepat kata-kata yang muncul pada percakapan Deskripsikan sesuai seperti urutan kejadian pada satu episode kejadian
54
Panduan Anecdotal records Brandt (1972) - 2
Tiga level tindakan yang harus dicatat adalah : Molar behavior (deskripsi perilaku/aktivitas utama) , “Ellen dan Mollen bermain puzzle di meja“ Sub ordinate molar unit (deskripsi unit perilaku/aktivitas yang lebih kecil), “Ellen bermain puzlle rumah sakit 3 kali, sedangkan Mollen setelah selesai satu puzzle beralih ke puzzle bentuk lain“. Molecular units (deskripsi bagaimana perilaku/aktivitas utama dilakukan, gambaran kualitatif dari anecdot),“Ellen meletakkan dengan hati-hati sambil bersenandung lirih. Kadang berjalan mondar mandir“ Objektif, akurat dan lengkap
55
OBSERVASI BAHASA NON VERBAL
56
Bahasa Non Verbal Kinesics. Merujuk pada semua gerakan tubuh, termasuk kontak fisik dengan orang lain. Emblems, gerakan yang langsung dapat diartikan Illustrators, gerakan tubuh yang menyertai pembicaraan Adaptors, gerakan yang mungkin tidak bertujuan, sekedar memenuhi kebutuhan fisik Eye Contact, gerakan mata atau kontak mata. Posture, posisi tubuh yang mencerminkan suatu kondisi tertentu. Facial Expression, yaitu ekspresi wajah
57
Bahasa Non Verbal Proxemics. Berkaitan dengan jarak antara satu orang dengan orang lain (personal space). Haptics. Bahasa non verbal yang berupa sentuhan. Vocalics. Yaitu segala macam bunyi yang dihasilkan manusia ketika berbicara, kecuali kata-kata yang diucapkan.
58
ANALISIS HASIL OBSERVASI
59
BENTUK DATA HASIL OBSERVASI
Angka (kuantifikasi hasil observasi) Checklist : frekuensi Rating scales : skor Time sampling : frekuensi, durasi Desripsi naratif Catatan harian Anecdotal records Event sampling Dokumen tertulis dan tidak tertulis Un obstrusive Catatan harian/anecdotal records dll. orang lain
60
Pemaparan Hasil Observasi
Mempresentasikan secara kronologis peristiwa yang diamati, mulai dari awal hingga akhir Mempresentasikan insiden-insiden kritis atau peristiwa kunci, berdasarkan urutan kepentingan insiden tersebut Mendeskripsikan setiap tempat, setting dan atau lokasi yang berbeda sebelum mempresentasikan gambaran dan pola pada umumnya Fokuskan analisis pada individu-individu atau kelompok-kelompok Mengorganisasi data dengan menjelaskan proses-proses yang terjadi (proses komunikasi dll) Memfokus pengamatan pada isu-isu kunci yang diperkirakan menjawab tujuan observasi/penelitian
61
Organisasi data Data banyak dan berasal dari berbagai cara pengumpulan data. Proses sederhana yang dilakukan adalah menyusun, mengelompokan, dan menghimpun data sesuai dengan tujuan penelitian dengan rapi, sistematis dan selengkap mungkin. Meliputi data mentah (catatan lapangan, kaset), data yang sudah diproses (trasnkripsi wawancara), dan bentuk-bentuk dari pengolahan dari data mentah dan semua berkas yang diperoleh dari proses penelitian (observasi)
62
Koding Proses membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh dengan maksud untuk dapat mengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan detail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari. Langkah koding : peneliti menyusun catatan lapangan dengan ada kolom kosong yang cukup besar di sebelah kiri dan kanan catatan (untuk kode dan catatan tertentu) Peneliti secara urut dan kontinyu melakukan penomoran pada catatan lapangan tersebut (penomoran baru perbaris atau per paragraf) Peneliti memberi nama untuk masing-masing berkas dengan kode tertentu Contoh. OS.L2Jun03 : Hasil observasi siswa laki-laki pada 2 Juni 2003
63
Integrasi dan Analisis data
Pengintegrasian data dari berbagai sumber, komunikasi antar data, distrukturisasikan sesuai kebutuhan, untuk kemudian di analisis Analisis data membutuhkan kepekaan teoritis, karena observer/peneliti melakukan upaya mengembangkan teori atau berteori. Kepekaan teoritis mengacu pada kemampuan untuk memperoleh insight, memberi makna pada data, memahami dan memilah mana yang esensial dan yang tidak. Teknik-teknik untuk meningkatkan kepekaan teoritis adalah sebagai berikut : mengembangkan pertanyaan-pertanyaa “what? Who? When? Where? How? How Much? Dan Why?” Analisis molar, subordinate molar, dan molekular Analisis tahap lanjut melalui perbandingan. Melakukan perbandingan sistematis terhadap dua atau lebih fenomena yang ditampilkan dalam data, baik terhadap gejala-gejala yang dekat atau memiliki kesamaan karakteristik tertentu, ataupun terhadap gejala-gejala yang dianggap berjauhan atau tidak memiliki kesamaan karakteristik apapun.
64
Interpretasi Upaya memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam berdasarkan perspektif peneliti/obsever terhadap apa yang diobservasi dan menginterpretasi data melalui persepektif tersebut, melampaui apa yang secara langsung dikatakan atau dilihat pada responden, untuk mengembangkan struktur-struktur dan hubungan-hubungan bermakna yang tidak tertampilkan dalam data mentah. Tiga konteks interpretasi : Interpretasi pemahaman diri : peneliti/obsever berusaha memformulasikan dalam bentuk padat apa yang oleh subjek penelitian sendiri dipahami sebagai makna dari pernyataan-pernyataannya atau perilakunya. Interpretasi pemahaman biasa yang kritis : peneliti beranjak lebih jauh dengan menggunakan kerangka pemahaman yang lebih luas dari pemahaman subjek penelitian dengan bersikap kritis terhadap apa yang ditunjukkan subjek baik dengan memfokuskan diri pada pada isi maupun subjek yang diamati (pembuat pernyataan). Peneliti mengambil posisi sebagai masyarakat umum di mana subjek penelitian berada. Interpretasi pemahaman teoritis : peneliti menggunakan kerangka teoritis tertentu untuk memahami pernyataan-pernyataan yang ada sehingga dapat mengatasi konteks pemahaman diri subjek dan penalaran umum Penelitian yang baik akan mencakup semua tahapan interpretasi tetapi berakhir pada kesimpulan pemahaman teoritis.
65
Kesimpulan Peneliti/observer menyimpulkan tentang gejala yang diamati berdasarkan analis dan interpretasi yang dilakukan untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan dan tujuan observasi.
66
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Pengetahuan, values, attitudes, dan pengalaman berfungsi sebagai filters Tidak semua data yang kita butuhkan “tersedia“ : Luput dari perhatian Gagal mendapatkan sense impressions of an object or event Penyebab hasil observasi tidak lengkap : Level of concentration Fatigue/illness Situation The amount of time Two biases : Personal Theory
67
IMPLEMENTATION OF FINDINGS
Implementasi pertanyaan penelitian Conditions . The physical & psychological characteristics On going evaluation : Jeda pengumpulan data dengan kondisi saat analisis Data yang kurang Comparison between some event, object, behavior
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.