Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDevi Makmur Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Oleh : Dr.Hj.R.Ika Mustika,M.Pd R. Mekar Ismayani, M.Pd.
APRESIASI DRAMA DAN PEMBELAJARANNYA Oleh : Dr.Hj.R.Ika Mustika,M.Pd R. Mekar Ismayani, M.Pd.
2
KAJIAN, KRITIK, DAN APRESIASI DRAMA
Kajian, Apresiasi, dan kritik sastra memiliki hubungan yang sangat erat karena ketiganya merupakan tanggapan terhadap karya sastra
3
KAJIAN DRAMA Kegiatan mempelajari unsur-unsur dan hubungan antarunsur dalam drama dengan bertolak dari pendekatan, teori, dan cara kerja tertentu Kegiatan “mempelajari” dalam pemahaman yang bersifat keilmuan adalah “menganalisis”. Inti dari kegiatan mengkaji adalah menganalisis.
4
KRITIK DRAMA Penilaian atau pertimbangan baik atau buruk sesuatu hasil kesusastraan (drama) dengan memberikan alasan-alasan mengenai isi dan bentuk hasil kesusastraan (drama) Aspek pokok kritik: Analisis, (2) interpretasi, (3) penilaian
5
APRESIASI DRAMA Kegiatan menggauli karya sastra (drama) secara sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra (drama)
6
KOMPETENSI DRAMA DI SEKOLAH
(1) mengapresiasi naskah drama, (2) mengapresiasi pementasan drama, (3) menulis naskah drama atau mengubah genre sastra lain (misalnya cerpen) ke dalam naskah drama, dan (4) mementaskan naskah drama.
7
Istilah Drama bisa mengacu:
Drama naskah : salah satu jenis karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog yang didasarkan atas konflik batin dan mempunyai kemungkinan untuk dipentaskan. Drama pentas; Hidup manusia yang dilukiskan dengan action. Yang dipentaskan adalah tokoh-tokoh manusia dengan watak-wataknya yang saling bertikai (konflik). Konflik manusia merupakan dasar lakon.
8
Drama dan Teater Istilah Drama berasal dari Bahasa Yunani Kuno“draomai” artinya “aksi”, “perbuatan” Istilah Teater : Theatron (Bahasa Yunani). Theater atau theatre (Bahasa Inggris) yang artinya “tempat untuk menonton”, gedung pertunjukan, panggung, segala bentuk tontonan yang dipentaskan di depan orang banyak.
9
PENGERTIAN DRAMA Ragam sastra dalam bentuk dialog yang dimaksudkan untuk dipertunjukkan di atas pentas
10
Contoh Naskah Drama P : Tuminah! T : masku sayang! P ; Lama amat mas sudah kangen sekali. Sudah lama kita tidak mesra-mesraan. Mas betul-betul gemetar tadi melihat kamu, pinggul kamu, pendeknya semua yang kamu punya. Semuanya bikin syahwatku bergetar. Rangsang naik ke kepala. Tuminah, mengapa kamu begini cantik? Kita langsung masuk kamar? T: Ada satu permintaan saya Mas
11
PERBEDAAN DRAMA DENGAN GENRE SASTRA LAIN
tokohtokoh Bahasa drama (dialog) aku lirikpendengar Bahasa puisi (monolog) Bahasa prosa (dialog dan monolog) pendengar pencerita tokohtokoh
12
UNSUR&STRUKTUR NASKAH DRAMA
Alur dan pengaluran Tokoh dan penokohan Latar: ruang dan waktu Perlengkapan Bahasa
13
MENULIS NASKAH DRAMA Isi dramatik Bahasa dramatik Bentuk dramatik
Struktur dramatik
14
ISI DRAMATIK Premis (persoalan utama yang akan diangkat dalam certia)
Tema (perwujudan dari premis dengan memberikan jawaban atau pemecahan yang bersifat simpulan)
15
Premis Takut pada wanita Tema Seorang lelaki yang takut pada istri langsung mencelakakan orang lain Tentukan ISI DRAMATIK
16
BAHASA DRAMATIK Prosaik (kalimat yang disusun laiknya karya sastra bergenre prosa dengan memperhatikan keseimbangan linguistik dan artistik) Puitik (berfokus pada penataan bait, baris, larik, rima, dan irama) Sosiologik ( sesuai dengan konteks sehingga memunculkan ragam dialek bahasa Indonesia)
17
BENTUK DRAMATIK Ragam ekspresi (berkaitan dengan gaya ekspresi)
Gaya ekspresi (visi dan pandangan hidup penulis) Plot Literer ( plot yang terdapat dalam naskah drama) Plot episodik (kait mengait dalam rangkaian episode) plot linier ( kronologis dan kausal dari A-Z) plot sirkuler (tidak berujung dari A-A)
18
PLOT Plot episodik (kait mengait dalam rangkaian episode)
Plot linier ( kronologis dan kausal dari A-Z) Plot sirkuler (tidak berujung dari A-A)
19
STRUKTUR DRAMATIK Eksposisi Komplikasi Resolusi Klimaks
Konklusi – katastrof (berakhir dengan kesedihan), denoument ( berakhir dengan kebahagiaan)
20
Membuat dialog imajiner
Membuat diolag imajiner berdasarkan situasi dramatik yang sangat Anda kenal. Membuat dialog antara dua pihak yang memiliki masalah atau konsep yang bertentangan Contoh : para buruh dengan majikannya.
21
PELATIHAN MENULIS NASKAH DRAMA
Mengadaptasi, menyadur, dan memvisualisasi drama yang sudah ada Membuat dialog imajiner Mendramakan berbagai sumber yang mengandung peristiwa dramatik
22
PEMENTASAN DRAMA Tahap persiapan (1) memilih naskah drama
(2) mendapatkan izin penulis (3) memilih sutradara (4) menganalisis naskah
23
PEMENTASAN DRAMA 2) Tahap pelatihan atau proses produksi
(1) mencari bentuk (2) pengembangan (3) pemantapan (4) pelatihan umum (5) pergelaran
24
PEMENTASAN DRAMA (PELATIHAN PENGEMBANGAN)
teknik muncul: dilakukan agar kita dapat memberikan kesan pertama kepada penonton secara meyakinkan; teknik memberi isi: dilakukan agr kita dapat mengisi kalimat sesuai dengan tuntutan drama yang dipentaskan, yaitu dengan memberikan tekanan dinamik, nada, dan tempo secara tepat; teknik pengembangan vokal dan tubuh: dilakukan agar permainan kita tidak datar, tetapi memikat penonton. Pengembangan vokal atau pengucapan dilakukan dengan menaikkan atau menurunkan volume, tinggi nada, kecepatan tempo suara, sedangkan pengembangan tubuh dapat dilakukan dengan menaikkan/menurunkan tingkatan posisi jasmani, berpaling, berpindah tempat, menggerakkan anggota badan, dan mimik; teknik membina puncak dan membangun klimaks: dilakukan agar kita dapat menahan tingkatan perkembangan sebelumnya (disebut juga dengan teknik menahan), yaitu dengan menahan intensitas emosi, menahan reaksi terhadap perkembangan alur, teknik gabungan, teknik permainan bersama, dan teknik penempatan pemain; teknik menonjolkan: dilakukan agar kita dapat menonjolkan hasil penafsiran, terutama dengan teknik dinamika visual yang bersumber dari pengembangan jasmani; teknik timing atau ketepatan waktu: dilakukan agar hubungan waktu antara gerakan jasmani dan dialog kita berjalan dengan tepat, yaitu dengan melakukan gerakan sebelum, seiring, atau sesudah kata-kata diucapkan; teknik menakar bobot permainan: dilakukan agar kita bermain secara proporsional; (8) teknik mengatur waktu, irama, tempo, dan jarak langkah: dilakukan agar permainan tidak kedodoran
25
Terima Kasih
26
Sumiyadi (022 ) Website : xpresisastra.blogspot.com
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.